Share

Bab 1780

Penulis: Angin
Naga Yu milik Chandra masih belum berguna sampai saat ini. karena Chandra juga tidak tahu, kapan dia bisa masuk ke dalam Alam tingkat Sembilan, bisa jadi belasan, puluhan atau ratusan tahun lamanya.

Sonia juga terlihat cukup senang setelah menerima Naga Yu dari Raja Januar. Dita tidak pernah menduga kalau dirinya juga akan mendapatkan Naga Yu ini. Lagi pula, kekuatannya juga tidak memenuhi syarat untuk memperebutkan Naga Yu. Namun, dia berhasil mendapatkan Naga Yu berdasarkan pembagian yang dilakukan oleh Raja Januar, sekalipun bagiannya jauh lebih kecil dibandingkan Chandra dan Nova.

Bagi Sonia, Naga Yu ini cukup berguna baginya. Karena dia bisa masuk ke dalam Alam tingkat Delapan dengan bantuan Naga Yu.

“Sayang, apa rencanamu selanjutnya setelah kita tiba di Rivera?” tanya Nova yang berada di dalam pelukan Chandra sambil menatap puas ke arah Sonia.

Dia ingin menunjukkan kepada Sonia kalau Chandra adalah miliknya seorang. Sonia tidak akan bisa merebut Chandra darinya, tidak peduli
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1781

    Nova sudah memberikan instruksi kepada keluarga Kurniawan. Oleh karena itu, Hendro datang ke pelabuhan dengan mengendarai mobil bak terbuka ketika kapal pesiar berlabuh di dermaga. Robi dan Chandra berdiri bersamaan ketika kapal pesiar berhasil berlabuh lalu Chandra pun bertanya, “Kek, kapan Kakek mau membawaku bertemu dengan ayahku? Selain itu, hatiku juga selalu bertanya-tanya, siapa sebenarnya ibuku?”Chandra belum pernah melihat ibunya seumur hidupnya. Keluarganya juga tidak pernah membahas tentang ibunya ketika Chandra sudah bisa mengerti berbagai macam hal. Ayahnya juga sudah menikah lagi dan memberikannya seorang ibu tiri yang bernama Hindi Sinaga. Namun, hal itu justru memberikan kerugian yang cukup besar kepada keluarga Atmaja. Robi hanya tersenyum kecil lalu berkata, “Kamu tinggal di Rivera dulu saja selama beberapa hari. Nanti, aku akan membawa ayahmu untuk menemuimu.”Kemudian Robi pergi begitu saja setelah melontarkan kata-katanya. Namun, Robi sama sekali tidak menyebutk

  • Jenderal Naga   Bab 1782

    Seluruh keluarga Kurniawan menyantap daging Naga yang terasa sangat lezat bagi mereka. Mereka juga merasakan ada api berkobar di dalam tubuh mereka setelah mengonsumsi daging itu. Namun anehnya, daging tersebut tidak membuat tubuh mereka terbakar, melainkan membuat tubuh mereka terasa nyaman. Perasaan nyaman ini seolah membuat mereka seperti seorang malaikat. Rasanya sungguh luar biasa. Chandra dan Nova memutuskan untuk kembali ke kamar mereka setelah makan malam ini berakhir dengan cukup cepat. Di dalam kamar yang berada di lantai tiga. Nova keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuhnya. Di tubuhnya ada banyak bekas luka yang mulai mengering akibat dari cakar Naga. Dia berjalan mendekati Chandra sambil mengeringkan rambut indahnya. Dia menatap Chandra yang sedang termenung lalu bertanya dengan suara lembut, “Sayang, kenapa? Apa yang kamu pikirkan?”Chandra dengan cepat tersadar dari lamunannya lalu berkata, “Aku nggak memikirkan apa-apa, kok. Aku hanya bertanya-tanya

  • Jenderal Naga   Bab 1783

    Udara saat ini adalah yang paling segar dan murni. “Tarik napas dalam-dalam.”Chandra mulai merenungkan metode Semesta yang terus melintas di benaknya. Dia menyadari banyak hal ketika langit gelap yang berganti terang. Akhirnya, dia memahami makna dari metode Semesta. “Ternyata begitu,” ujar Chandra dengan kegembiraan di wajahnya. Ternyata metode Semesta bukanlah sebuah ilmu biasa, melainkan sebuah pemahaman yang melebihi pengetahuan Chandra mengenai ilmu kultivasi mental. Kekuatan yang disebut sebagai metode Semesta adalah seperangkat teknik pernapasan. Udara yang dihirup pagi-pagi buta bisa juga disebut sebagai aura, aura langit dan bumi. Udara di pagi buta adalah udara yang paling bersih dan aura yang paling kuat. Akhirnya, Chandra mulai bernapas menggunakan metode Semesta. Hufh!Aura langit dan bumi mulai merasuk ke dalam tubuh Chandra seiring dengan udara segar yang dihirupnya. Seluruh pori-pori di dalam tubuhnya terbuka yang membuatnya merasa sangat nyaman. Selain itu, tulang

  • Jenderal Naga   Bab 1784

    Basita mengangguk lalu berkata, “Bangunlah.”Akasa perlahan berdiri dengan perasaan cemas. Dia teringat bagaimana pertarungannya dengan Chandra saat itu di Gunung Rinto. Andai saja, dia tahu kalau Basita adalah gurunya, Akasa pastinya tidak akan berani melakukan hal ceroboh seperti itu di sana. Namun, Basita hanya terdiam tanpa bersuara apa pun yang berhasil membuat Akasa semakin panik lalu berkata, “Guru, tolong dengarkan aku. Raja Januar muncul ketika kami bertarung melawan Naga. Aku ... aku ....”Basita melambaikan tangan ringan seraya berkata, “Aku sudah tahu.”“Kalau begitu, kenapa Guru datang mencariku?” tanya Akasa sambil menatap Basita. Akasa sempat berpikir kalau kedatangan Basita adalah untuk menghukumnya. Namun, ternyata dugaannya itu salah. Sayangnya, Akasa juga tidak bisa menebak maksud dan tujuan Basita datang menemuinya saat ini. “Muridku, kemampuanmu saat ini sudah berada di Tangga Langit Kesembilan dan tinggal selangkah lagi untuk bisa masuk ke dalam Alam tingkat Se

  • Jenderal Naga   Bab 1785

    Chandra sangat kaget ketika Nova mengeluarkan Naga Yu, jadi dia pun segera berteriak, “Nova, kamu apa-apaan, sih?”Nova langsung tersenyum lalu berkata, “Benda ini nggak ada gunanya untukku. Lagi pula, sekarang aku sudah memiliki darah empat hewan pembawa keberuntungan di dalam tubuhku serta darah Naga yang sangat banyak. Jadi sepertinya, Naga Yu ini tidak akan ada gunanya untukku.”Paul memegang Naga Yu yang terasa hangat di tangannya lalu dia pun bertanya dengan rasa penasaran yang cukup besar, “Kak, apa ini?”Namun, Chandra dengan cepat berkata sebelum Nova sempat membuka mulutnya, “Itu adalah benda yang diinginkan orang-orang terkuat di dunia. Orang-orang terkuat itu berhasil mendapatkannya setelah membunuh Naga. Benda itu adalah Naga Yu.”“Jadi, ini adalah Naga Yu?” tanya Paul sambil menatap Naga Yu yang berwarna biru kehijauan di tangannya. “Ya,” jawab Chandra cepat. “Apa? Benda ini sangatlah berharga. Aku tidak bisa memilikinya. Kak, ambillah kembali,” ujar Paul sambil menyodo

  • Jenderal Naga   Bab 1786

    Nova langsung menghilang setelah meninggalkan surat untuk keluarganya. Dia mengungkapkan kalau dirinya berencana untuk berkeliling dunia bersama Chandra. Namun sebenarnya, Chandra dan Nova masih berada di Rivera, tepatnya mereka berada di Imperial Residence. Chandra juga memiliki rencana untuk pensiun dan pergi meninggalkan semuanya bersama Nova. Namun, Nova mengatakan kalau Chandra masih memiliki banyak hal yang harus diselesaikannya. Selain itu, orang-orang di sekitar Chandra juga belum siap untuk ditinggalkan oleh Chandra. Bagaimana dengan Sandra, Sonia, Amanda dan Grace ketika mendengar tentang Nova dan Chandra yang pergi meninggalkan semuanya bersama? Mereka semualah yang menjadi perhatian utama Nova saat ini. “Aku akan memberikanmu waktu beberapa hari untuk mengurus semua masalah itu,” ujar Nova memberikan waktu kepada Chandra untuk menyelesaikan hubungannya yang rumit dengan perempuan-perempuan itu. Chandra tampak enggan untuk melakukannya. Karena sebenarnya, dia ingin pergi

  • Jenderal Naga   Bab 1787

    Chandra berdiri lalu membungkukkan tubuhnya seraya berkata, “Aku di sini ingin meminta maaf padamu dengan setulus hatiku.”“Maaf.”“Aku tidak bisa memenuhi janjiku padamu.”“Seharusnya aku mengatakan ini sejak lama, tapi ada banyak sekali hal yang harus kuurus. Jadi, aku terus menundanya sampai sekarang.”Amanda terus menitikkan air mata. Dia juga sadar kalau saat-saat seperti ini pasti akan datang. Namun, Amanda selama ini selalu berpegang dengan fantasinya. Sekarang, dia tidak merasa terlalu sakit di hatinya, melainkan merasa sedikit lebih lega. “Kak Chandra, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri,” ujar Amanda sambil menangis dan tersenyum. Dia terus berusaha menenangkan Chandra agar Chandra tidak terlalu merasa bersalah dan terbebani dengan dirinya. Chandra juga menghela napas lega karena Amanda bisa memahami masalah ini dengan baik dan tidak menyalahkannya. “Kalau begitu, aku akan menerima Naga Yu pemberianmu ini,” ujar Amanda.Dia sadar kalau Chandra pasti akan merasa ter

  • Jenderal Naga   Bab 1788

    Pancaran kesedihan dalam mata Sandra bisa terlihat dengan jelas oleh Chandra. Namun, tidak ada lagi yang bisa Chandra lakukan. Dia hanya bisa berpura-pura tidak menyadarinya sama sekali. Kemudian Chandra berdiri lalu berkata, “Aku akan mentraktirmu. Jadi, silakan pesan apa pun yang kamu mau.”Sandra dengan cepat mengeluarkan ponselnya seraya memeriksa waktu lalu berkata, “Sepertinya, aku tidak ada waktu untuk makan. Aku sudah mengundurkan diri dari posisi CEO di Kamar Dagang Era Baru. Sekarang, Hani Luandi yang bertanggung jawab terhadap Kamar Dagang Era Baru, sedangkan aku sudah bekerja di sebuah perusahaan di Rivera. Aku juga langsung meminta izin kepada kantorku setelah menerima panggilan teleponmu. Jadi, sepertinya sekarang aku harus segera pergi.”Sandra membawa darah Naga lalu kembali berkata, “Terima kasih dan sampai jumpa lagi.”Kemudian dia berbalik dan berjalan menuju pintu keluar. Namun, Sandra menghentikan langkahnya setelah berjalan beberapa langkah. Dia kembali menatap

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status