Robi datang menghampiri Nova lalu berkata, “Besok, Akasa akan memanggil seluruh praktisi bela diri yang ada di seluruh dunia. Sekarang, seluruh praktisi bela diri sedang pergi menuju Gunung Enam Kaisar. Aku rasa, Akasa pasti sedang berencana untuk menjadi pemimpin dari Aliansi Seni Bela Diri di dunia ini. Bagaimanapun juga, Akasa sekarang sudah menjadi sosok yang sangat kuat dan sulit untuk dikalahkan karena dia sudah berada di puncak Tangga Langit Sembilan. Kamu adalah satu-satunya orang yang bisa menghentikannya.”Nova menatap Robi dengan raut wajah bingung lalu berkata, “Tapi, sekarang kekuatanku belum sampai Tangga Langit Kesembilan. Kekuatanku paling besar hanya bisa mencapai Tangga Langit Ketujuh. Kekuatanku sangat berbeda jauh dengan kekuatan Akasa saat ini.”“Apa benar kekuatanmu hanya sampai di Tangga Langit Ketujuh?” ujar Robi sambil mengerutkan keningnya. Kemudian dia menghela napas lalu berkata, “Sekarang, waktunya terlalu singkat. Sebenarnya, kamu bisa mencapai puncak Tan
“Aku setuju!”“Aku juga setuju!”“Akasa! Akasa! Akasa!” Satu orang maju untuk mendukung Akasa dan yang lainnya mengikuti. Semua orang di sana setuju untuk menjadikan Akasa sebagai pemimpin Aliansi Seni Bela Diri. Akasa mengangkat tangannya lalu merendahkannya sedikit. Dalam sekejp mata, suara riuh langsung berubah tenang. Akasa sempat berusaha menenangkan diri sejenak lalu berkata, “Semuanya, tolong dengarkan! Aku merasa tidak pantas untuk memimpin aliansi ini karena masih ada senior-seniorku yang lebih pantas untuk menjadi pemimpin, seperti Moho dari Shaolin, Bhadra dari Butang, Empat keluarga kuno, para senior dari Panca Pedang serta para ahli seni bela diri dari luar negeri. Mereka semua adalah pemimpin dari berbagai kelompok hebat di dunia ini, jadi aku merasa tidak pantas untuk memimpin kalian.”Akasa berusaha untuk merendahkan dirinya. Namun sebenarnya, dia merasa bahagia di dalam hatinya. Lagi pula, penolakannya ini hanya sebagai sebuah simbolis. Bagaimanapun juga, dia adalah
“Maaf,” ujar Akasa sambil membungkuk serendah mungkin.“Aku tidak bisa menyelamatkan Chandra karena keterbatasan kekuatanku. Akibatnya, Someria sudah kehilangan pelindung sekaligus orang paling kuat di dunia ini,” ujar Akasa dengan penuh ketulusan. Sonia tidak bisa menemukan cela dari permintaan maaf Akasa. Dia juga masih sangat terkejut dengan kenyataan ini.“Jadi … Chandra benar-benar sudah mati?” tanya Sonia lagi penuh ketidakpercayaan. “Benar, dia sudah benar-benar mati,” jawab Akasa sambil mengangguk. Kemudian Akasa berbalik dan memperhatikan para praktisi seni bela diri di sekitarnya lalu berkata dengan suara lantang, “Semuanya, di pulau terpencil itu terdapat manusia yang sudah hidup lebih dari 1000 tahun dan Naga yang kita cari. Jadi kali ini, kita harus membawa senjata dengan teknologi tinggi untuk meledakkan pulau dan membunuh Naga. Dengan begitu, kita bisa menciptakan perdamaian di muka bumi ini.”“Kita adalah praktisi ilmu seni bela diri.”“Kita jauh lebih kuat dari manu
Perempuan itu bernama Lira. Dia adalah wakil ketua dari kelompok Adidaya yang berada di Milandia. Dia memang masih muda, tapi kekuatannya tidak bisa diremehkan. Walaupun usianya baru 27 tahun, kekuatannya sudah setara dengan para seniornya. Dia muncul di tengah puncak Gunung Enam Kaisar. Tatapannya terlihat sangat tajam dan penuh dengan rasa percaya diri. Kemudian dia tersenyum lalu berkata sambil menatap Akasa, “Siapa pun yang lebih kuat akan menjadi pemimpin Aliansi ini, benar kan begitu?”Raut wajah suram seketika menghilang dari wajah Akasa lalu dia tersenyum seraya berkata, “Benar sekali! siapa kamu? Apa kamu ingin mendaftar dalam pertarungan ini?”“Namaku Lira. Aku adalah wakil ketua dari kelompok Adidaya yang berasal dari Milandia,” jawab Lira penuh percaya diri. Raut wajah Akasa seketika berubah serius ketika Lira menyebutkan nama kelompok Adidaya. Negara Milandia adalah negara nomor satu di dunia ini. Bahkan Angkatan bersenjatanya masih berada di atas Someria. Bisa dibilan
Namun, tiba-tiba saja lingkaran cahaya muncul di sekitar tubuh Lira. Lingkaran itu berhasil menepis pukulan telapak tangan yang dilayangkan oleh Daniel ke arahnya. Duar!Pukulan telapak tangan Daniel menyentuh lingkaran cahaya putih itu dan menimbulkan sebuah suara gemuruh yang memekakkan telinga. Lingkaran cahaya di sekitar tubuh Lira membuatnya tampak bagai seorang Dewi. Lira mengangkat tangannya dan segumpal api muncul di udara. Gumpalan api panas itu terbang melayang menuju Daniel. Kecepatan Daniel sedikit melambat dan segumpalan api itu sudah mengepungnya. Dia sangat ketakutan sampai dia melangkah mundur. Dia juga berusaha mengaktifkan energi sejatinya untuk menghancurkan api di sekitarnya. Namun anehnya, api tersebut terus mengelilinginya seakan semua api itu tidak takut dengan energi sejati yang dikerahkan Daniel. Sesaat, dia merasa malu sekaligus ketakutan. “Ini ….”Orang-orang yang menyaksikan pemandangan ini sama terkejutnya dengan Daniel. Mereka tidak menyangka kalau per
Maniso mengeluarkan pedangnya yang patah karena Pedang Keji Sejati dan menjadi bahan tertawaan orang-orang. Namun, dia mengabaikannya. Walaupun pedangnya sudah patah, kekuatan pedang ini masih tetap ada. Dia memegang pedang patah itu sambil menatap Lira lalu berkata, “Ayo, maju!”“Huh, karena kamu mau mati, jadi aku akan mengabulkannya untukmu,” ujar Lira sambil mencibir. Kemudian dia melambaikan tangannya dengan santai dan beberapa bola api dalam sekejap mata muncul di sekitar tubuh Maniso. Maniso dengan cepat menebas api2-api itu dengan pedangnya. Kilauan es tiba-tiba saja muncul setiap kali dia menebas api itu dengan pedangnya. Pedang es itu menebas api dan langsung memadamkannya. “Itu?”Kelompok Adidaya sangat tercengang dengan apa yang mereka saksikan saat ini. Bahkan Lira juga tampak ketakutan sampai dia melangkah mundur seakan tidak percaya dengan apa yang sedang disaksikannya saat ini. Tubuh Maniso tiba-tiba bersinar dan dia dengan cepat sudah muncul tepat di hadapan Lira.
Semua praktisi bela diri yang mendengar perkataan Raja Guntur hanya bisa terpana. Seseorang sekuat Bhadra saja bisa dikalahkannya dengan mudah, jadi siapa orang di Someria yang bisa menjadi lawan seimbang untuknya?Robi menyaksikan kericuhan ini dalam diam. Dia sama sekali tidak berniat untuk turun tangan. Sekarang, semua mata tertuju kepada satu orang, yaitu Akasa. Satu persatu dari mereka memohon kepada Akasa untuk maju dan mengalahkan si Raja Guntur. “Akasa, kumohon majulah.”“Akasa, kamulah satu-satunya orang yang cocok untuk menjadi pemimpin Aliansi Seni Bela Diri Dunia. Kumohon, majulah dan habisi si Raja Guntur itu!”Akhirnya, Akasa pun merespons permohonan orang-orang itu dengan berkata, “Baiklah.”Kemudian dia pun berdiri lalu berkata dengan suara lantangnya, “Karena tidak ada lagi orang yang mau maju, jadi aku akan maju. Aku akan habisi orang yang berasal dari kelompok Adidaya Negara Milandia.”Suara Akasa bergema di seluruh penjuru gunung. Dia pun melangkah maju selangkah
Nova akhirnya muncul di saat kritis. Dia tiba sambil membawa Pedang Keji Sejati di tangannya. Bahkan kemunculannya langsung menimbulkan sensasi yang mengejutkan. Nova kehilangan ingatan dan kekuatannya bukanlah suatu rahasia lagi. Bahkan Chandra sampai mengadakan sayembara dengan hadiah Pil Emas Sembilan Putaran bagi siapa saja yang berhasil menemukan Nova.Sampai akhirnya sekitar satu tahun kemudian, Nova tiba-tiba saja muncul di Rivera dalam keadaan amnesia dan tanpa kekuatan sama sekali. Lalu sekarang, dia kembali muncul dengan cara turun dari langit. Bahkan aura kekuatan di tubuhnya juga berhasil mengejutkan orang-orang yang melihatnya. Kecantikannya juga tidak kalah membuat semua orang terpana. Akasa langsung tampak sedikit kesal ketika Nova muncul lalu dia pun bergumam, “Kenapa perempuan ini ikut bersenang-senang di sini?”Akasa terus menatap Nova. Nova juga membalas tatapan Akasa. Perempuan itu benar-benar mengabaikan Raja Guntur yang ada di hadapannya karena tatapan matanya h
Xena masih tidak bisa mempercayai semua ini. Dia tahu, bagaimana kekuatan makhluk Alam Niskala dan kekuatan beberapa prajurit Alam Niskala yang berada di Gunung Bushu. Oleh karena itu, dia tidak pernah menyangka pemuda itu bisa melawan para prajurit Alam Niskala yang berada di Gunung Bushu seorang diri. “Aku juga nggak tahu, apa aku bisa mengetahui keberadaan fisik dari jimat itu? Tapi, aku akan segera ke sana karena Gunung Bushu sudah cukup aman untuk kukunjungi. Tunggu Mama di sana, ya. Mungkin besok Mama sudah sampai di sana.”“Oke, aku akan tunggu,” pungkas Chandra lalu menutup teleponnya. Kemudian dia duduk bersila di atas tanah untuk menyerap energi bumi dan langit guna mengisi energi iblis di dalam tubuhnya. Dia sudah menghabiskan banyak sekali energi iblis dalam pertempuran melawan makhluk Alam Niskala. Energi iblis berasal dari dalam tubuhnya sendiri dan bukan berasal dari energi sejati yang berkultivasi ataupun kekuatan fisik. Energi iblis di dalam tubuh Chandra perlahan k
Lurca berkata sambil tersenyum, “Semua itu bukan masalah bagi kami. Lagi pula, kami datang hanya untuk mencari peruntungan di bumi. Aku berjanji, tidak akan ada lagi makhluk Alam Niskala yang bertindak semena-mena pada manusia bumi sampai segel dibuka.”Semua orang yang berada di aula turut mengangguk. Mereka semua berjanji tidak akan berbuat semena-mena kepada manusia bumi dan tidak akan lagi memperlakukan mereka seperti budak. Mereka berjanji akan hidup dengan damai bersama manusia bumi. Kemudian Chandra kembali berkata, “Kedua, Gunung Bushu yang disegel dan menjadi tempat terlarang ini harus kembali dibuka untuk manusia bumi. Kalian tidak boleh menghentikan mereka.”Lurca berpikir sejenak. Dia adalah perwakilan dari Anak Dewa, jadi keputusan yang dibuatnya akan mewakili keputusan Anak Dewa. “Baik, manusia boleh memasuki Gunung Bushu, tapi mereka tidak boleh memasuki area terlarang yang sudah kami segel dan sudah menjadi wilayah sakral kami. Siapa pun yang menerobosnya akan kami bu
Haraza ketakutan dan lebih memilih untuk mengaku kalah. Dia berharap Chandra tidak lagi menyerangnya. Namun, Chandra masih menatapnya dengan niat membunuh yang kuat. Dia sekarang mulai berpikir apa yang akan terjadi setelah dia membunuh Haraza. Apa mungkin makhluk Alam Niskala akan takut padanya atau justru akan membangkitkan kemarahan mereka.Walaupun dia tidak takut dengan makhluk Alam Haraza, bukan berarti umat manusia di bumi tidak takut kepada mereka. Bagaimanapun juga, ini adalah peperangan. Dia juga semakin mengerti dengan keadaan tubuhnya yang mengandung energi iblis yang sangat kuat. Energi iblis akan memulihkan setiap luka di tubuhnya dalam sekejap mata. Namun sekarang, energi iblisnya sudah mulai terkuras. Oleh karena itu, kekuatan menyembuhkan lukanya terasa lebih lama dari sebelumnya. Hal ini membuat Chandra sadar kalau dia juga bisa dikalahkan karena pemulihan fisiknya juga terbatas. Dirinya tidak lagi bisa menyembuhkan luka secara instan ketika energi iblis habis di da
Chandra tertawa keras lalu kembali menginjak teratai hitam dan melesat menuju Haraza. “Kurang ajar, dia datang lagi!”Haraza langsung mengumpat ketika Chandra kembali menghampirinya lalu berkata, “Apa dia pikir aku adalah seekor kucing sakit yang bisa ditindas seenaknya?”Haraza benar-benar marah. Dia tidak lagi memedulikan luka-luka di tubuhnya lalu mengerahkan seluruh kekuatannya. Aura di tubuhnya meningkat dan mencapai titik ekstrem. Tidak lama kemudian, seekor harimau ilusi muncul di belakangnya. Harimau ganas itu terbentuk dari sekumpulan energi sejati yang mengandung kekuatan magis dengan aura yang tak terkalahkan. Raungan harimau itu terdengar sangat lantang dan memekakkan telinga. Kemudian harimau itu dengan cepat berlari ke arah Chandra dan berusaha menyerangnya. Tepat ketika Chandra bisa merasakan aura kuat itu, tiba-tiba saja harimau berhasil menyerangnya dan mengoyak tubuhnya tanpa memberikan kesempatan Chandra untuk menghindar. Rasa sakit yang dahsyat melanda tubuhnya.
Chandra berhasil melukai Haraza dengan cukup parah, tapi sayangnya Chandra juga terluka karena serangan dari yang lainnya. Tubuhnya tertusuk pedang dan punggungnya dipukul dengan telapak tangan sampai terpental dan jatuh di pegunungan. Pegunungan itu hancur dalam sekejap setelah tubuh Chandra jatuh di atasnya. “Apa dia sudah mati?”“Pedang ini berhasil menusuk titik vitalnya. Walaupun dia tidak mati, tapi setidaknya dia tidak bisa lagi menggunakan kekuatannya untuk bertarung.”“Akhirnya, berakhir juga.”“Prajurit manusia bumi itu sangatlah kuat. Bahkan dia masih bisa melukai seorang prajurit kuat setelah dikepung oleh para prajurit yang memiliki kekuatan magis sempurna.”Di kejauhan, banyak prajurit Alam Niskala yang menyaksikan pertempuran ini. Jantung mereka berdebar-debar ketika melihat Haraza yang berlumuran darah. Tiba-tiba saja, sebuah cahaya hitam melesat dari reruntuhan pegunungan ke atas langit tepat ketika mereka semua mengira kalau Chandra sudah tewas. Chandra dengan cepat
“Siapa manusia bumi itu?” “Apa pantas mereka semua mengepung seorang manusia bumi?”“Ck,ck, ada banyak orang dengan kekuatan magis sempurna mengepung seorang manusia. Apa mungkin manusia bumi itu sangat kuat sampai seorang prajurit yang sudah masuk Alam Trasenden saja akan kewalahan menghadapinya?”Orang-orang saling berdiskusi tentang pertarungan ini. Di medan perang yang berada di kejauhan. Canra memimpin untuk melangkah maju. Namun, serangannya berhasil dihalau Chandra dan langsung membuat Canra malu bukan kepalang. Wajahnya tampak muram lalu dia pun berkata, “Kenapa kalian hanya berdiri saja? Angkat senjata kalian dan bunuh pemuda itu!”Yang lainnya langsung mengusung senjata mereka dan mulai melangkah maju. Kali ini, Lurca yang melangkah lebih dulu. Lurca menghunuskan pedangnya dan mengalirkan energi yang sangat kuat. Dia mengarahkan pedang dan menebas Chandra dengan kekuatan yang luar biasa. Chandra mengandalkan kekuatan magis di dalam tubuhnya dan teratai hitam langsung mun
Walaupun Lurca hanyalah seorang pelayan di kediaman Anak Dewa, tidak ada siapa pun yang menyinggungnya karena besarnya nama Anak Dewa di mata semua orang. Oleh karena itu, semua perkataan Lurca akan dianggap mewakili perkataan Anak Dewa. Sekarang, dia berniat untuk membunuh Chandra setelah melihat kekuatan Chandra yang menakutkan. Orang-orang saling berpandangan satu sama lain lalu menangguk setuju. “Sudah lama, aku ingin membunuh pemuda itu,” ujar Jayhan. Bagaimanapun juga, Chandra sudah membunuh adiknya. Jadi, wajar saja kalau Jayhan ingin membunuh Chandra. Namun, Jayhan cukup takut untuk menghadapi pemuda itu sendirian. Sampai akhirnya, Lurca mengajak mereka semua bekerja sama untuk membunuh Chandra, jadi Jayhan tidak lagi takut untuk menghadapi Chandra. Di langit yang berada di kejauhan. Haraza menatap Chandra dengan penuh kemarahan dan tubuh yang berlumuran darah serta rambut yang berantakan lalu berkata, “Kamu pasti mati hari ini karena sudah berhasil membuatku marah!”Tiba-
Canra menghampiri Jayhan lalu berbisik, “Kak Jayhan, apa kamu mau bergabung untuk menghancurkan pemuda itu?”“Aku sudah mengamati pemuda itu beberapa waktu dan menurutku pemuda itu sangatlah aneh. Dia bisa menghancurkan kita semua kalau kita biarkan dia tumbuh.”Jayhan berpikir sejenak lalu berkata, “Tenang saja, kita lihat saja dulu pertarungan ini.”Di hadapan mereka, Chandra masih belum bisa lolos dari serangan Haraza. Senjatanya terlempar dan sekarang dia harus mengerahkan kekuatan dirinya untuk menghadapi Haraza. Namun, tetap saja kekuatan Haraza masih lebih kuat darinya. Bahkan tubuhnya juga menderita beberapa luka karena serangan Haraza. Anehnya, semua lukanya bisa pulih dengan sangat cepat. Brak!Haraza kembali melayangkan serangan ke arah Chandra yang membuat tubuh Chandra terhempas ke belakang sampai dia memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Dia menunduk dan melihat beberapa retakan yang muncul di telapak tangannya. Namun, semua retakan itu langsung pulih hanya dalam sek
Gunung Bushu, pada awalnya adalah sebuah pegunungan di Someria. Namun, ada banyak pegunungan baru bermunculan setelah munculnya segel. Walaupun ada beberapa pegunungan yang tidak disegel, sebagian besar pegunungan sudah disegel dan tidak bisa ditembus oleh manusia. Di puncak Gunung Bushu.Chandra sedang menggenggam Pedang Naga Pertama dengan posisi horizontal. Dia menatap tenang ke arah Haraza yang berada ratusan meter di depannya. Dia sama sekali tidak takut dalam menghadapi orang-orang kuat dari Alam Niskala. Chandra masih bisa melukai Jayhan dengan kekuatan puncaknya tiga tahun lalu ketika Chandra masih lemah. Tingkat alam kemampuan Chandra sekarang mungkin masih berada di bawah Jayhan, tapi besar kekuatan tubuhnya kurang lebih sama dengan Jayhan. Kekuatan Haraza kurang lebih setingkat dengan Jayhan. Oleh karena itu, Chandra tidak takut dengannya. Haraza mengenakan jubah putih sambil memegang kipas di tangannya yang membuatnya tampak anggun dan berwibawa. Kipas itu adalah senjat