Namun, tiba-tiba saja lingkaran cahaya muncul di sekitar tubuh Lira. Lingkaran itu berhasil menepis pukulan telapak tangan yang dilayangkan oleh Daniel ke arahnya. Duar!Pukulan telapak tangan Daniel menyentuh lingkaran cahaya putih itu dan menimbulkan sebuah suara gemuruh yang memekakkan telinga. Lingkaran cahaya di sekitar tubuh Lira membuatnya tampak bagai seorang Dewi. Lira mengangkat tangannya dan segumpal api muncul di udara. Gumpalan api panas itu terbang melayang menuju Daniel. Kecepatan Daniel sedikit melambat dan segumpalan api itu sudah mengepungnya. Dia sangat ketakutan sampai dia melangkah mundur. Dia juga berusaha mengaktifkan energi sejatinya untuk menghancurkan api di sekitarnya. Namun anehnya, api tersebut terus mengelilinginya seakan semua api itu tidak takut dengan energi sejati yang dikerahkan Daniel. Sesaat, dia merasa malu sekaligus ketakutan. “Ini ….”Orang-orang yang menyaksikan pemandangan ini sama terkejutnya dengan Daniel. Mereka tidak menyangka kalau per
Maniso mengeluarkan pedangnya yang patah karena Pedang Keji Sejati dan menjadi bahan tertawaan orang-orang. Namun, dia mengabaikannya. Walaupun pedangnya sudah patah, kekuatan pedang ini masih tetap ada. Dia memegang pedang patah itu sambil menatap Lira lalu berkata, “Ayo, maju!”“Huh, karena kamu mau mati, jadi aku akan mengabulkannya untukmu,” ujar Lira sambil mencibir. Kemudian dia melambaikan tangannya dengan santai dan beberapa bola api dalam sekejap mata muncul di sekitar tubuh Maniso. Maniso dengan cepat menebas api2-api itu dengan pedangnya. Kilauan es tiba-tiba saja muncul setiap kali dia menebas api itu dengan pedangnya. Pedang es itu menebas api dan langsung memadamkannya. “Itu?”Kelompok Adidaya sangat tercengang dengan apa yang mereka saksikan saat ini. Bahkan Lira juga tampak ketakutan sampai dia melangkah mundur seakan tidak percaya dengan apa yang sedang disaksikannya saat ini. Tubuh Maniso tiba-tiba bersinar dan dia dengan cepat sudah muncul tepat di hadapan Lira.
Semua praktisi bela diri yang mendengar perkataan Raja Guntur hanya bisa terpana. Seseorang sekuat Bhadra saja bisa dikalahkannya dengan mudah, jadi siapa orang di Someria yang bisa menjadi lawan seimbang untuknya?Robi menyaksikan kericuhan ini dalam diam. Dia sama sekali tidak berniat untuk turun tangan. Sekarang, semua mata tertuju kepada satu orang, yaitu Akasa. Satu persatu dari mereka memohon kepada Akasa untuk maju dan mengalahkan si Raja Guntur. “Akasa, kumohon majulah.”“Akasa, kamulah satu-satunya orang yang cocok untuk menjadi pemimpin Aliansi Seni Bela Diri Dunia. Kumohon, majulah dan habisi si Raja Guntur itu!”Akhirnya, Akasa pun merespons permohonan orang-orang itu dengan berkata, “Baiklah.”Kemudian dia pun berdiri lalu berkata dengan suara lantangnya, “Karena tidak ada lagi orang yang mau maju, jadi aku akan maju. Aku akan habisi orang yang berasal dari kelompok Adidaya Negara Milandia.”Suara Akasa bergema di seluruh penjuru gunung. Dia pun melangkah maju selangkah
Nova akhirnya muncul di saat kritis. Dia tiba sambil membawa Pedang Keji Sejati di tangannya. Bahkan kemunculannya langsung menimbulkan sensasi yang mengejutkan. Nova kehilangan ingatan dan kekuatannya bukanlah suatu rahasia lagi. Bahkan Chandra sampai mengadakan sayembara dengan hadiah Pil Emas Sembilan Putaran bagi siapa saja yang berhasil menemukan Nova.Sampai akhirnya sekitar satu tahun kemudian, Nova tiba-tiba saja muncul di Rivera dalam keadaan amnesia dan tanpa kekuatan sama sekali. Lalu sekarang, dia kembali muncul dengan cara turun dari langit. Bahkan aura kekuatan di tubuhnya juga berhasil mengejutkan orang-orang yang melihatnya. Kecantikannya juga tidak kalah membuat semua orang terpana. Akasa langsung tampak sedikit kesal ketika Nova muncul lalu dia pun bergumam, “Kenapa perempuan ini ikut bersenang-senang di sini?”Akasa terus menatap Nova. Nova juga membalas tatapan Akasa. Perempuan itu benar-benar mengabaikan Raja Guntur yang ada di hadapannya karena tatapan matanya h
Gunung Enam Kaisar tidak dapat menahan tekanan yang dibawa oleh Nova. Dalam sekejap mata, sebuah gunung yang sebelumnya masih berdiri kokoh tiba-tiba saja hancur meninggalkan potongan batu besar yang runtuh. Brak!Gunung itu runtuh dan menyisakan debu yang melayang di mana-mana. Untung saja para praktisi bela diri lainnya sudah melangkah mundur keluar dari area gunung. Jika tidak, mereka bisa menjadi korban dari runtuhnya gunung karena ulah Nova. “Energi sejatinya?”Akasa langsung melangkah mundur dengan napas yang terengah-engah setelah menyaksikan bagaimana kuatnya seorang Nova. Aura yang dipancarkan Nova mirip dengan aura puncak seorang Chandra. Bahkan bisa dibilang, jauh lebih kuat. Raja Guntur tampak mengerutkan kedua alisnya dengan erat. Dia mengetahui siapa itu Nova Kurniawan. Bahkan dia juga sudah pernah mendengar semua hal tentang Nova secara spesifik.Dia tahu kalau Nova adalah seorang master bela diri. Namun, dia sempat kehilangan kekuatan dan ingatannya karena suatu alas
Cahaya pedang itu kembali jatuh ke reruntuhan gunung. Seketika, gunung yang sudah hancur kembali hancur berkeping-keping. Raja Guntur berdiri dengan gagahnya di udara. Dia sadar kalau saat ini adalah saat yang tepat baginya untuk menegakkan otoritas. Selama bertahun-tahun, orang-orang dengan kemampuan khusus seperti dirinya hanya bisa bersembunyi tanpa bisa menonjolkan kekuatan mereka. Selama itu juga, dunia ini dikuasai oleh para praktisi seni bela diri. Walaupun semua orang menyadari keberadaan orang-orang dengan kemampuan khusus itu, keberadaan mereka tidak sekuat para praktisi seni bela diri. Sekarang, apabila dia bisa menerima serangan Nova, itu artinya dia juga bisa mengalahkan Nova. Dengan begitu, Raja Gunturlah yang akan berkuasa di dunia ini. Dia juga sama sekali tidak merasa takut dengan cahaya pedang yang bisa menghancurkan gunung itu.Dia memperhatikan petir dan kilat yang berkumpul di tubuhnya sampai membentuk lengan tebal yang dipenuhi petir dan kilat. Petir dan kilat i
Lengan Nova tersambar petir sampai lengannya mengeluarkan darah yang cukup banyak. Bahkan Pedang Keji Sejati di tangannya juga terjatuh. Robi melihat peristiwa ini dari kejauhan sambil mengernyitkan dahinya. Dia tidak ingin ikut campur dalam hal ini. Lagi pula, rasanya mustahil baginya untuk bisa mengalahkan Raja Guntur. Bahkan Akasa yang kekuatannya jauh melampauinya saja, takut terhadap Raja Guntur. Jadi, bagaimana mungkin Robi bisa menjadi lawan yang seimbang bagi Raja Guntur?Selain itu, kekuatannya juga berada di bawah Nova. Namun nyatanya, sekarang Nova hampir dikalahkan oleh Raja Guntur. Akhirnya, dia hanya bisa mengernyitkan keningnya lalu menoleh ke beberapa orang bertopeng yang berdiri di belakangnya. Orang-orang ini adalah harapan terakhirnya. Mereka adalah orang-orang yang selama ini berada di bawah kendalinya. Bahkan kekuatan mereka juga tidak perlu diragukan lagi. Sekarang, dia berniat untuk memerintahkan beberapa orang ini untuk menyelamatkan Nova. Karena siapa pun bol
Robi berteriak tepat waktu dan menghentikan Nova yang kerasukan. Hal ini membuat Raja Guntur terhindar dari kematian dan hanya dihajar oleh Nova sampai tak sadarkan diri.Sebenarnya, tujuan Robi menghentikan Nova adalah karena dia membutuhkan kekuatan Raja Guntur untuk membunuh naga yang sangat kuat dan sulit untuk ditaklukkan. Raja Guntur adalah sosok yang sangat kuat. Kekuatannya juga tidak lebih lemah dari orang-orang yang berada di Tangga Langit Kesembilan. Jadi, Robi pastinya membutuhkan kekuatan Raja Guntur untuk menaklukkan naga. Nova menatap Robi yang menghampirinya lalu bertanya, “Kakek, kenapa kamu ingin orang itu tetap hidup? Walaupun aku belum lama menjadi praktisi bela diri, tapi aku tahu kalau orang-orang mereka sudah lama menjadi musuh Someria.”“Nova, membunuh naga adalah kunci dari setiap permasalahan ini. Bagaimanapun juga, naga adalah hewan yang sangat sulit untuk ditaklukkan. Kita pastinya akan dirugikan kalau sampai membunuh orang kuat saat ini. Selain itu, masih
“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berdiri hendak masuk ke dalam rumah. Namun, tiba-tiba saja hujan turun dan air hujan menetes di wajahnya. Chandra mengulurkan tangannya dan melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Air hujan yang ada di telapak tangannya berwarna hitam. “Hujan hitam?”Chandra menatap langit gelap dengan ekspresi yang sangat serius. “Apa harinya sudah tiba?”Duar!Petir menyambar menembus awan. Srrr!Hujan turun dengan derasnya. Hujan ini berwarna hitam dan jatuh ke tanah sampai membuat sebagian tanah terkorosi disertai dengan kabut berwana hitam. “Ini?”Nova juga tidak kalah terkejutnya. Dia menyentuh wajahnya yang basah karena air hujan. Dia bisa melihat dengan jelas kalau air hujan yang turun berwarna hitam. Walaupun Nova adalah salah satu prajurit terkuat di bumi, dia masih bisa merasakan kalau air hujan hitam yang jatuh ke bumi bersifat korosi.“Sayang, apakah hujan hitam ini adalah malapetaka pertama yang akan muncul seperti yang kamu cerit
Si penjaga muncul dan memberikan kabar buruk bagi Chandra. Bumi akan dilanda malapetaka yang pertama dan menyebabkan kematian sepertiga manusia bumi yang berjumlah miliaran. Chandra sangat sedih setelah mendengarnya. Dia juga tidak tahu, apa yang akan terjadi setelah bencana pertama terjadi. Akhirnya, dia pergi menuju kediaman keluarga Kurniawan dengan perasaan sedih. Dia mendengar suara tawa dan obrolan riang dari dalam rumah sebelum dia masuk. Keluarga itu sepertinya sedang makan siang bersama. Tidak lama kemudian, seseorang membukakannya pintu setelah Chandra menekan bel. Orang yang membukakan pintu adalah Leon Kurniawan. Dia sempat tertegun sejenak ketika melihat sosok Chandra lalu dia berkata dengan gugup, “Cha ... Chandra, kamu sudah kembali? Silakan masuk.”“Kakek, Chandra sudah pulang. Nova, Chandra pulang!” seru Leon dengan suara yang menggema di seluruh penjuru ruangan. Seluruh keluarga Kurniawan langsung berdiri. Kemudian seorang gadis kecil dengan pakaian yang cantik b
Dia tidak tahu kalau orang-orang yang akan muncul kali ini adalah para prajurit utusan yang hebat yang tidak bisa dibandingkan dengan Anak Dewa maupun Dusky. Dia juga tidak tahu kalau bencana besar pertama akan segera menghampiri bumi. Saat ini, Chandra sedang berada di dalam pesawat menuju Rivera. Pesawat yang ditumpanginya mendarat di area militer Rivera. Dia bergegas turun dan keluar dari area militer untuk pergi menuju ke kediaman keluarga Kurniawan. Namun, sosok seorang perempuan tiba-tiba saja menghalangi langkah Chandra. Perempuan itu mengenakan gaun putih dengan rambut hitam panjang. Dia berdiri membelakangi Chandra. Kemudian perempuan itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang cantik dan lembut. Chandra cukup terkejut lalu berkata, “Kak Penjaga? Kenapa Kakak ada di sini?”Sosok perempuan itu adalah Si Penjaga Pustaka Agung yang sedang menatap Chandra dalam lalu berkata, “Aku ke sini karena ada hal yang ingin kusampaikan padamu.”“Katakan saja, Kak,” balas Chandra dengan
Niskala adalah dunia pertama yang disegel dengan ukuran yang jauh lebih besar dari bumi. Seorang laki-laki tua sedang duduk di atas sebuah kursi kayu yang berada di depan sebuah rumah kayu di Niskala. Dia adalah manusia terkuat di Niskala dengan banyak gelar yang disematkan padanya yang juga merupakan guru dari Anak Dewa. Dia jugalah yang menciptakan jurus Pedang 4 Musim. Ada yang memanggilnya dengan sebutan Suhu 4 Musim, ada juga yang memanggilnya Orang Tua 4 Musim. Dia duduk di atas sebuah kursi kayu dan di depannya berdiri seorang pemuda berusia sekitar 25-26 tahun. Pemuda itu mengenakan jubah berwarna abu-abu dengan pedang di punggungnya.“Lampu jiwa Anak Dewa sudah padam. Itu artinya, dia sudah mati,” ujar Suhu 4 Musim.Kemudian dia kembali berkata dengan raut wajah marah, “Aku tidak tahu apa yang dilaluinya di bumi, tapi Anak Dewa adalah muridku yang paling kusayangi. Aku bisa merasakan akan muncul suatu keberuntungan di bumi, selain itu segel mereka juga akan segera terlepas.
Basita bisa memiliki keempat segel itu karena dia adalah manusia paling tua yang ada di bumi saat ini dan makhluk dari dunia lain sama sekali tidak berpikir akan kemungkinan hal seperti itu. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk lalu mengambil keempat segel itu. “Apa rencanamu sekarang?” tanya Basita sambil menatap Chandra serius. Kemudian Chandra berkata, “Nova membawa Weni ke Rivera. Aku sangat sibuk sampai tidak sempat menghabiskan waktu bersama anakku selama beberapa tahun belakangan. Aku berencana untuk menghabiskan waktu bersama putriku di Rivera. Lagi pula, makhluk dunia lain juga tidak akan berani mengganggu manusia untuk sementara waktu.”“Beristirahatlah dulu. Kamu sudah terlalu sibuk selama bertahun-tahun,” balas Basita bijak. Pertemuannya dengan Basita kali ini, tidak sesuai dengan dugaannya. Pada awalnya, dia berencana untuk langsung menghancurkan para makhluk dari dunia lain yang berada di Kota Dusky setelah berdiskusi dengan Basita. Namun, Basita justru melarangnya.
Sandra bergegas pergi setelah mencium Chandra, sedangkan Chandra hanya bisa memegang wajahnya dengan ekspresi pasrah. Dia juga memutuskan untuk pergi sambil memikirkan perkataan Sandra. Sekarang, dia harus mencari uang untuk memastikan perkembangan Negara Naga tidak terhambat. Namun, uang kertas di berbagai negara tidak lagi berharga dan sudah digantikan dengan emas. Chandra tiba-tiba teringat dengan harta karun yang dikubur oleh Alex Gondo. Harta karun itu adalah harta yang dikumpulkan oleh Alex setelah dia mendirikan organisasi pembunuh. Sebagian besar harta karun itu berbentuk emas, jadi seharusnya Negara Naga bisa terselamatkan jika menggunakan tumpukan emas milik Alex tersebut. Chandra bergegas menemui Alex Gondo dan memberitahunya tentang masalah ini. Kemudian Chandra meminta Alex untuk mengirim orang agar bisa mendapatkan emas tersebut di Someria. Chandra memutuskan pergi ke Gunung Rinto pada malam hari setelah selesai mengatur masalah emas. Keesokan paginya, Chandra sudah t
Bagaimana mungkin Chandra tidak mengerti maksud dari perkataan Sandra? Namun, Chandra tidak terlalu memedulikannya. Dia lebih memilih untuk tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan mereka dengan berkata, “Aku akan mencari cara untuk mengatasi masalah uang sekaligus mengumpulkan cukup dana dalam waktu sesingkat mungkin. Kita tidak lagi punya banyak waktu, jadi kita harus menyempurnakan Negara Naga secepat mungkin. Oh iya, bagaimana dengan urusan pangan?”Sandra langsung menghela napas lalu berkata setelah menenangkan diri, “Ya, semuanya sedang dipersiapkan. Negara Naga sudah bekerja sama dengan Someria selama bertahun-tahun dalam industri pertanian. Ditambah lagi, dengan bangkitnya energi spiritual langit dan bumi yang berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian. Sekarang, Negara Naga sudah memiliki cadangan makanan untuk menghidupi 300 juta penduduk selama 10 tahun ke depan.”Namun, Chandra justru berkata, “Tidak cukup! Masih jauh dari kata cukup! Bagaimanapun juga, makanan adalah fo
Empat ratus ribu pasukan jauh melampaui apa yang dibayangkan Chandra sebelumnya. Sebenarnya, Chandra berencana mengirimkan 100 ribu orang dengan tujuan untuk mempercepat proses pelatihan mereka di dalam Ruang Waktu. Namun sekarang, jumlah mereka bertambah 300 ribu, jadi Ruang Waktu pastinya tidak akan cukup untuk menampung mereka semua. “Kak Sasa, aku berencana untuk melatih pasukan itu di dalam Ruang Waktu. Apa mungkin mereka semua bisa masuk ke dalam Ruang Waktu?” tanya Chandra dengan perasaan khawatir. Namun, Sasa justru berkata dengan santainya, “Tidak ada yang tidak mungkin. Lagi pula, aku sudah melihat prasasti waktu yang membuatku mengerti beberapa peraturan yang tertulis di sana. Aku mungkin bisa membuat formasi waktu dengan caraku. Walaupun formasi itu tidak akan membuat satu hari di bumi sama dengan sebulan di formasi waktu, tapi setidaknya aku bisa membuat satu hari sama dengan beberapa hari waktu sebenarnya.”“Mungkin?” tanya Chandra kesal. Entah mengapa, Chandra merasa
“Aku sudah menduganya. Istana Abadi tidak mungkin menghilang begitu saja. Ternyata istana itu jatuh ke tanganmu, Bos,” ujar Paul terkejut. Maggie menatap Chandra dengan penuh rasa kagum lalu berkata, “Para prajurit dari dunia lain sedang menebak-nebak, siapa pemilik dari Istana Abadi. Mereka semua pasti tidak akan menyangka kalau ternyata kamu adalah pemiliknya.”Kemudian Chandra berkata, “Seluruh pasukan yang berjumlah seratus ribu orang itu pasti membutuhkan waktu untuk tiba ke sini karena mereka bergerak secara diam-diam. Jadi, aku akan mengajak kalian masuk ke Istana Abadi dan melihat-lihat keadaan di dalam.”Chandra melambaikan tangannya dengan santai lalu pintu gerbang Istana Abadi dengan cepat terbuka. Dia melangkah masuk ke dalam Istana Abadi yang diikuti oleh tiga orang lainnya. Tidak lama kemudian, mereka bertiga muncul di puncak gunung. Gunung itu sangat besar dan dipenuhi dengan berbagai macam buah ajaib serta aroma memikat yang memenuhi udara. Selain itu, mereka juga bis