Share

Bab 1653

Penulis: Angin
Chandra tampak seperti orang gila saat ia berlari keluar dari rumah yang sudah hancur menjadi puing-puing. "Ke mana dia pergi? Ke mana Nova pergi?" Saat itu, ia seperti binatang buas yang kehilangan arah. Ia tidak tahu harus ke mana, tidak tahu di mana bisa menemukan Nova.

"Rivera, ya, pasti di Rivera," tiba-tiba Chandra teringat dan segera berlari menuju pangkalan militer untuk naik pesawat khusus menuju Rivera.

Setengah jam setelah ia pergi, Sonia tiba di tempat tersebut. Namun, yang ia lihat hanya puing-puing rumah, dan Chandra sudah tidak ada. Berdiri di luar reruntuhan, wajahnya tampak tegang. Ia tahu Chandra pasti sangat terpukul setelah mengetahui Nova pergi. Tapi, itu hanya sementara. Sonia yakin Chandra akan bangkit dari kesedihannya dan kembali kuat. Sekarang ia hanya perlu menunggu Chandra pulih.

Setengah hari kemudian, di Rivera, di rumah keluarga Kurniawan.

Chandra bergegas masuk. Begitu memasuki halaman, ia melihat Yani sedang bersiap keluar. Ia berlari ke arahnya dan ber
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Asri Kareena azzahra
udah ga sabar belum keluar bab befikutnya
goodnovel comment avatar
Asri Kareena azzahra
oke oke ome bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1654

    Basita adalah seorang senior terhormat di dunia seni bela diri kuno. Karena Rintoku adalah sekte netral, Basita dihormati baik oleh pihak yang benar maupun yang jahat. Semua orang yang datang ke Gunung Rintoku selalu bersikap sopan dan menghormati Basita.Namun, Chandra datang langsung dan menuntut untuk bertemu dengan Basita. Hal ini terjadi karena sebelumnya, Basita memberikan informasi kepada Chandra dan orang lain, membuat Chandra merasa dikhianati. Maka, dia tidak memperlakukan murid-murid Rintoku dengan hormat."Pak... Pak Basita tidak ada di sini.""Ke mana dia pergi?""Aku,... aku tidak tahu."Murid-murid Rintoku merasa takut menghadapi Chandra. Chandra adalah sosok yang sangat menakutkan, kekuatannya hampir tak tertandingi di dunia ini.SWOOSH!Saat murid Rintoku mengatakan tidak tahu, Chandra dengan cepat mencabut Pedang Naga Pertama. Pedang emas di tangannya sudah menempel di leher murid Rintoku. Gerakannya begitu cepat hingga murid itu bahkan tidak sempat bereaksi sebelum m

  • Jenderal Naga   Bab 1655

    Tiga hari kemudian, di belakang Lembah Raja Obat, terdapat sebuah pondok kayu baru. Di depan pondok itu, duduk seorang wanita berpakaian hitam dengan rambut panjang berwarna abu-abu. Dia duduk di kursi, memeluk pedang hitam, dan dengan lembut mengelus pedang itu dengan tangannya yang putih halus.Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Basita muncul di hadapan Nova, menatapnya dan berkata, "Nova, kamu benar-benar pandai bersembunyi. Ternyata kamu mengasingkan diri di Lembah Raja Obat."Nova mengangkat kepalanya, memandang Basita dengan wajah tenang dan bertanya, "Bagaimana kamu menemukan tempat ini? Apa Dokter Suci yang memberitahumu?"Nova hanya memberi tahu satu orang tentang tempat ini, yaitu Dokter Suci, pemimpin Lembah Raja Obat. Setelah meninggalkan Chandra, Nova tidak rela menyerah begitu saja, jadi dia datang ke Lembah Raja Obat untuk meminta bantuan Dokter Suci. Namun, bahkan Dokter Suci tidak bisa menyembuhkannya. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengasingkan diri di belakang L

  • Jenderal Naga   Bab 1656

    Di belakang Gunung Rintoku, Chandra telah tinggal di sana selama satu minggu. Dia menikmati perlakuan yang sangat baik di Rintoku, tinggal di sebuah istana mewah, bahkan disediakan sekitar sepuluh wanita cantik untuk melayaninya. Namun, dia menolak semuanya.Saat ini, dia sedang berlatih pedang di puncak gunung. Bayangan pedang berkelebat, mengguncang sekitarnya. Dalam seminggu, dia telah memahami alur Ilmu Pedang Dantra, sebuah seni pedang yang berfokus pada kecepatan dan teknik."Hebat sekali," terdengar suara tawa dari kejauhan, namun terasa dekat di telinga Chandra.Dia segera berhenti dan merespons, "Siapa itu?" Seketika, sebuah bayangan terbang mendekat. Seorang pria berusia sekitar empat puluhan, mengenakan mantel abu-abu dan membawa pedang panjang muncul di hadapannya.Chandra melihat pria itu dengan tenang, "Kenapa kamu datang ke sini?"Itu adalah Titan. Titan menatap Chandra dengan senyum dingin, "Kamu tahu kenapa aku datang.""Aku benar-benar tidak tahu," jawab Chandra."Hah

  • Jenderal Naga   Bab 1657

    Titan dengan cepat mundur, dalam sekejap sudah berada seratus meter jauhnya. Namun, kecepatan Chandra lebih cepat; dia mengejar dengan membawa Pedang Naga Pertama. Titan segera mencabut pedangnya.CLANG!Dua pedang bertemu. Dalam serangan Pedang Naga Pertama yang ganas, pedang Titan langsung patah. Meskipun pedang Titan adalah pedang terkenal, di hadapan Pedang Naga Pertama, pedang itu seperti batang kayu yang mudah dipatahkan.Pedang Naga Pertama mengirimkan energi yang mengguncang tubuh Titan, membuat darahnya bergejolak. Dia segera mengerahkan energi sejatinya untuk menekan gejolak tersebut. Dalam sekejap itu, Chandra menyerang lagi dengan pedangnya. Titan berusaha menghindar, namun terlambat. Pedang Chandra melukai lengannya, meninggalkan luka berdarah."Keparat, ini bukan Rahasia 13 Pedang. Apa teknik pedang ini? Mengapa pedangnya begitu aneh?" Titan terkejut.Saat Titan masih terkejut, Chandra menyerang lagi. Energi di tubuh Titan meningkat tajam. Dia mendorong kedua tangannya ke

  • Jenderal Naga   Bab 1658

    Kekuatan Basita membuat Chandra dan Titan terkejut. Titan berdiri di kejauhan, menatap Basita, lalu melihat Chandra."Chandra, aku tidak percaya kamu akan tinggal di Gunung Rintoku selamanya. Jangan lupa perjanjian kita," kata Titan.Chandra menatap Titan, "Aku tidak lupa perjanjian kita. Beri tahu aku kapan kita akan bertindak. Tapi jika kamu ingin mengambil Pil Emas Sembilan Putaran dariku, itu tidak mungkin, kecuali kamu bisa mengalahkanku."Pil Emas Sembilan Putaran berhubungan dengan Alam Sembilan. Dikatakan bahwa satu pil bisa menciptakan seorang ahli Alam Sembilan. Benar atau tidak, Chandra tidak bisa sembarangan memberikan Pil Emas Sembilan Putaran kepada orang lain. Awalnya, dia tidak ingin mengungkapkan bahwa dia memiliki pil tersebut, tetapi demi mencari Nova, dia terpaksa menyebarkan kabar itu.Titan tidak berkata lagi, berbalik dan pergi. Dia tahu bahwa selama Basita ada di sini, dia tidak mungkin bisa mengambil Pil Emas Sembilan Putaran dari Chandra.Setelah Titan pergi,

  • Jenderal Naga   Bab 1659

    Saat itu, Chandra merasa nyaman, seluruh pori-porinya terbuka. Dia tidak beranjak, duduk bersila di tempat dan mulai mengaktifkan teknik meditasi dari "Kitab Sembilan Kekuatan", menyerap dan mengolah energi dari Pil Emas Sembilan Putaran. Energi sejatinya meningkat dengan cepat.Sementara itu, di Gunung Lima Lukisan.Di wilayah Someria, terdapat sebuah gunung besar yang dikenal oleh penduduk lokal sebagai pegunungan tak bernama. Hanya sedikit orang yang tahu nama asli gunung ini. Di puncak gunung, terdapat sebuah biara.Biara ini memuja Dewi Kwan Im. Menurut cerita rakyat setempat, ada seorang biksuni tua di biara ini yang telah hidup sangat lama, bahkan sejak masa perang. Beberapa penduduk setempat yang sakit sering datang ke biara untuk mencari biksuni tua ini.Nova, mengikuti petunjuk dari Basita, tiba di Gunung Lima Lukisan dan sampai di puncaknya. Dia melihat biara itu, yang tampak sangat tua dan usang. Saat dia tiba, seorang biksuni tua berusia sekitar tujuh puluhan hingga delapa

  • Jenderal Naga   Bab 1660

    Apa gunanya dia hidup tanpa ada Chandra dalam ingatannya? Namun, Nova hanya bisa hidup selama beberapa tahun lagi jika dia bersikeras ingin mempertahankan ingatannya tentang Chandra. Nova berada dalam dilema saat ini. Master Damendra juga tidak memaksa Nova untuk terburu-buru memberikan keputusan, jadi dia pun berkata, “Kamu tidak perlu terburu-buru. Kamu bisa memikirkannya matang-matang terlebih dahulu.”“Aku sudah memikirkannya dengan matang” jawab Nova mantap. Kemudian Nova menatap Master Damendra lalu bertanya, “Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan energi sejatiku?”“Energi sejatimu cukup kuat, jadi kurang lebih membutuhkan waktu satu tahun untuk menghilangkan semuanya. Selain itu, kamu juga harus terus melakukannya sampai tuntas. Kamu tidak bisa berhenti di tengah jalan. Jika tidak, gejalamu akan semakin parah. Terlebih lagi ....”Master Damendra tiba-tiba berhenti sejenak lalu kembali berkata sambil menatap Nova serius, “Kamu memiliki darah yang istimewa. Dar

  • Jenderal Naga   Bab 1661

    Gunung, sungai dan tanah berguncang setelah mendengar teriakan dan raungan Chandra seakan gempa bumi dahsyat sedang melanda tanah di sekitarnya. Bahkan hewan-hewan yang berada di hutan pegunungan juga lari terbirit-birit ketakutan. Di sisi lain, Chandra justru merasa suasana hatinya terasa sedikit lebih baik setelah melampiaskan amarahnya. Dia pun mengambil Pedang Naga Pertama yang ditancapkannya ke atas tanah lalu hendak pergi. “Hei!”Namun, tiba-tiba sesosok tubuh melayang dengan cepat di udara dan muncul di depannya dalam sekejap mata. Ternyata sosok itu adalah Akasa. Penampilan laki-laki ini tampak sangat berbeda dari tahun lalu. Karena saat ini penampilan Akasa sudah kembali tua. Wajahnya menua dengan kulit yang sudah keriput. Chandra sudah bertemu Akasa beberapa kali dalam satu tahun belakangan. Namun, penampilan Akasa akan terlihat semakin menua setiap kali mereka bertemu. Chandra sedikit mengernyitkan dahinya ketika melihat Akasa lalu berkata, “Kamu pasti sudah terlalu bany

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status