Share

Bab 1429

Author: Angin
Melihat Chandra yang berjalan keluar membuat Zeno mendekat. Dia tersenyum dan bertanya, “Bagaimana?”

Chandra menggeleng dan berkata, “Terlalu dalam. Untuk sementara aku nggak bisa mengerti dan hanya bisa mengingatnya saja. Aku berencana pulang dulu dan menganalisisnya ketika ada waktu kemudian mencoba berlatih.”

“Kenapa? Sudah mau pergi?”

Chandra mengangguk dan kemudian bertanya, “Oh iya, aku sudah berapa hari di dalam Gua Api Suci?”

“Hanya sekitar tiga hari saja. Karena kamu sudah mau pergi, kita makan dulu. Bagaimana pun juga harus mengadakan acara penyambutan buatmu.”

Chandra hanya tertawa dan berkata, “Nggak perlu.”

“Baiklah,” jawab Dantra tidak memaksa.

“Oh iya, bagaimana hasil pelacakan urusanku?”

“Masih dalam pemeriksaan. Seharusnya nggak lama lagi akan ada kabar. Kalau nggak, kamu menetap sebentar di sini. Setelah ada hasil pemeriksaannya baru pergi, bagaimana?”

“Nggak,” jawab Chandra sambil menggeleng dan lanjut berkata, “Aku harus ke Elang Besar kemudian bawa pasukan kembali
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1430

    Elang Besar, markas militer keluarga kerajaan.Chandra berdiri di depan helikopter dengan bagian depannya adalah Ratu Meri. Kedatangan lelaki itu untuk membahas masalah militer kedua negara, tetapi sekarang dia justru pergi dan menyelesaikan urusan pribadinya sendiri.Dia kembali dan urusan militer kedua negara sudah selesai.“Beneran mau kembali?” tanya Ratu Meri sambil menatap Chandra.Meski dia ada di Elang Besar dan tidak meninggalkan kastil, dia mengetahui apa yang terjadi di Gunung Olympus. Semua karena ksatria dari keluarga Lurman juga turut menghadiri pertemuan tersebut. Dia tahu jika Chandra mengalahkan Dantra yang menduduki posisi ketiga di Peringkat Akash. Dia juga tahu kalau Chandra menolong pesilat internasional.Chandra mengangguk dan berkata, “Sebenarnya kedatanganku ada hal lain yang harus dilakukan. Sekarang urusannya sudah selesai dan aku berencana kembali ke Someria.”Ekspresi Ratu Meri terlihat tidak rela. Dia berencana untuk bekerja sama dengan Chandra dan menganda

  • Jenderal Naga   Bab 1431

    Dia terus memikirkan identitas dari Ketua Langit Mistika. Orang tersebut sudah berulang kali menolongnya. Aroma tubuh orang tersebut terasa begitu familiar karena mirip dengan aroma tubuh Nova. Ditambah lagi dengan Pedang Keji Sejati.Chandra selalu merasa bahwa ketua dari Langit Mistika adalah Nova. Satu-satunya yang membuat dia ragu adalah Nova tidak memiliki kemampuan yang begitu besar. Satu lawan dua, dia sendiri melawan Alden dan Raja Darah Pertama.Sepertinya Kadir yang ada di masa kejayaannya juga tidak bisa melawan Alden dan Raja Darah Pertama. Namun Ketua Langit Mistika berhasil melakukannya.“Bos, apa yang dipikirkan?” tanya Paul.Chandra tersadar kemudian menggelengkan kepala dan berkata, “Nggak ada.”“Oh iya, kasus Ruby sudah ada info keberadaannya? Masih hidup atau nggak?” tanya Paul yang belum sempat bertanya kejadian beberapa hari ini.Chandra menggelengkan kepala dan menjawab, “Masalahnya menjadi semakin rumit dan berkaitan dengan banyak kelompok. Sekarang aku nggak tah

  • Jenderal Naga   Bab 1432

    Setelah Chandra menempuh perjalanan udara selama puluhan jam, akhirnya dia tiba di Diwangsa. Dia tiba ketika pagi hari. Seharusnya lelaki itu harus rapat di pangkalan militer. Dia harus menyampaikan interaksi kedua urusan militer di antara kedua negara dan apa hasilnya.Namun dia tidak ada waktu untuk melakukan hal tersebut sehingga menyerahkannya pada Paul untuk ditangani. Chandra langsung bergegas menuju rumahnya Nova. Ketika lelaki itu tiba, pintu belakang rumah tersebut sedang terbuka. Chandra langsung masuk melalui pintu itu.Dia melihat seorang perempuan yang tengah mengenakan terusan tengah sibuk memotong daun dan bunga di halaman. Perempuan itu adalah Nova. Dia menyadari kedatangan Chandra sehingga langsung meletakkan gunting dan menghampiri lelaki itu.Kedua tangannya memeluk kepala Chandra dan mendaratkan kecupan di wajah lelaki itu. Nova tersenyum manis dan bertanya, “Sayang, kenapa nggak kabarin kalau mau pulang? Aku bisa masak buat kamu. Urusan di Elang Besar lancar?”Chan

  • Jenderal Naga   Bab 1433

    Nova panik sesaat dan kemudian dia menghela napas lega sambil terkekeh dan berkata, “Sayang, kamu lagi mencari tahu kemampuanku? Akhir-akhir ini aku nggak bermalas-malasan dan latihan dengan giat. Sekarang aku sudah mencapai Lima Alam.”Chandra juga sudah mengetahui kekuatan dari energi sejati milik Nova yang memang cukup kuat. Namun jika dibandingkan dengan Ketua Langit Mistika, dia masih berbeda jauh. Dengan kemampuan ini, Nova bahkan tidak bisa mengelak dari satu serangan Alden, apalagi menjatuhkan Alden dan Raja Darah Pertama sekaligus.“Bagus,” puji Chandra dengan wajah bangga.“Ternyata Nova benar-benar berbakat! Baru berlatih sebentar saja sudah mencapai Lima Alam,” ujar lelaki itu.Dari sana Chandra juga memastikan bahwa Nova bukan Ketua Langit Mistika. Meski ada banyak kesamaan, kekuatan mereka ada perbedaan yang cukup jauh. Lalu siapa Ketua Langit Mistika?Chandra menarik napas dalam-dalam. Dia mencoba mengenyahkan pemikirannya yang berantakan dan berkata, “Aku mau ke kediama

  • Jenderal Naga   Bab 1434

    Chandra menghela napas lega setelah mengetahui Nova bukan Ketua Langit Mistika. Namun dalam hati juga merasa sedikit kecewa. Dalam pikirannya, dia masih berharap bahwa Ketua Langit Mistika adalah istrinya.Dengan memiliki istri yang begitu hebat, dia tidak perlu bertempur dan bisa bersantai-santai. Chandra menggelengkan kepala mencoba mengenyahkan pikirannya yang aneh.“Kamu tahu tentang Tirtani?” tanya Chandra.“Tirtani? Kenapa tiba-tiba tanya Tirtani?” tanya Sonia sambil menatap Chandra penasaran.“Kepergianku ke Elang Besar untuk mencari tahu sesuatu. Ada hubungannya dengan Tirtani,” ujar Chandra.Sonia berpikir sesaat dan berkata, “Dulu pernah dengar Kakek cerita. Sepertinya Tirtani dibentuk oleh sebuah kelompok ratusan tahun yang lalu. Ketuanya adalah seorang pengkhianat yang mengabdi pada negara musuh. Setelah Someria berdiri, Tirtani juga menghilang begitu saja.”“Kamu bisa mengerahkan mata-mata keluarga Atmaja untuk membantuku mencari tahu?”Sekarang Chandra tidak sabar ingin m

  • Jenderal Naga   Bab 1435

    Ekspresi Chandra mengeras. Dia duduk dan mengambil sebatang rokok kemudian membakarnya.Sonia lanjut berkata, “Aku sudah mencari tahu kalau kekuatan Junwa sangat besar. Dari berita yang beredar, pemimpin pangkalan militer juga harus mendengar Junwa.”“Lalu?” tanya Chandra.“Lalu masalah di pangkalan militer. Hendri yang dikurung di penjara pangkalan sudah dibebaskan. Junwa yang membebaskan Hendri dari sana.”“Akhir-akhir ini Raja ada pergerakan apa?” tanya Chandra.“Nggak ada, semuanya normal.”“Aku tahu. Aku pulang dulu,” ujar Chandra sambil bangkit berdiri dengan pikiran yang bergumul dalam benaknya.“Tunggu,” panggil Sonia menghentikannya.Lelaki itu berbalik dan menoleh ke arah Sonia yang juga ikut bangkit berdiri. Dia mengingatkan, “Kakek, yang di mana adalah Ronald bukan orang yang sederhana. Aku sangat mengerti dia. Dia sangat licik. Dulu dia merebut inti dalam Rully dan sekarang sudah pasti berhasil mengolahnya. Kemampuannya sudah mencapai Delapan Alam,”“Apalagi sekarang dia a

  • Jenderal Naga   Bab 1436

    Nova bangkit dan mengambilkan nasi untuk lelaki itu. Setelah itu dengan lembut berkata, “Sayang, ini.”Chandra menerimanya dan menatap wajah lembut Nova sambil terkekeh dan berkata, “Terima kasih, Sayang.”Panggilan tersebut membuat hati Nova meleleh seketika. Dia merasakan matanya memanas dan air matanya nyaris mengalir. Pertama kalinya Chandra memanggilnya seperti itu. Detik itu juga, dia merasa semua pengorbanannya sangat pantas. Beberapa detik kemudian dia baru berhasil menenangkan dirinya.Nova memamerkan cengiran lebar dan berkata, “Setelah kesibukannya sudah selesai, apa pun hasilnya, kita pergi bersembunyi, ya?”Chandra mengangguk. Kehidupan seperti ini sungguh membuatnya lelah. Berada di militer selama sepuluh tahun dan juga bertempur selama sepuluh tahun sudah membuatnya lelah. Jika bukan karena ada kendala yang terjadi, dia juga tidak akan kembali ke Gurun Selatan.Chandra mengangkat sendoknya dan mulai makan dalam diam.“Oh iya.”Mendadak Chandra meletakkan kembali sendokny

  • Jenderal Naga   Bab 1437

    Sekarang dia hanya ingin menyelesaikan semuanya dan memberikan kedamaian untuk Diwangsa. Apakah berhasil atau tidak, tergantung dari sisa setengah tahun terakhir. Kalau sebelum pemilihan Chandra tidak bisa membereskan semuanya, maka dia memang tidak memiliki kemampuan tersebut. Dia juga tidak akan peduli lagi ketika waktunya tiba.Nova merasa lebih tenang dengan janji dari Chandra.“Sayang, aku akan membantumu. Aku akan membuatmu pensiun dengan tenang dan nggak ada penyesalan meninggalkan Diwangsa. Aku ingin kamu hidup tanpa beban dan sepenuh hati bersamaku.”Chandra tidak menangkap arti dari kalimat tersebut. Dia juga tidak tahu apa maksud bantuan dari Nova tersebut. Baginya, Nova hanya ingin hidup sederhana dan bahagia bersamanya.Setelah selesai makan, Chandra bergegas keluar rumah menuju Istana Dewa Naga untuk mencari Raja. sedangkan Nova membereskan dapur dan mencuci piring.Di pintu masuk Istana Dewa Naga, tampak sebuah mobil militer melaju masuk. Chandra yang mengenakan seragam

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status