Ada dua luka berdarah di wajah Nova yang cantik. Darahnya menetes ke pipi dan menodai lehernya.Penglihatannya kabur, karena air mata terus menetes.Air matanya mengalir dan bercampur dengan darah di wajahnya.Dia sudah putus asa.Dia merasa tidak berdaya menghadapi Radika, komandan dari keluarga Sinaga itu.Dia benci!Dia benci pada dirinya yang dulu. Mengapa dia harus menerobos masuk ketika mendengar ada teriakan minta tolong di tengah kebakaran itu!Hanya karena dia menolong satu orang, dia terluka bakar dan harus hidup menderita selama sepuluh tahun!Setelah menderita luka bakar itu, dia menjadi bahan olokan dan tertawaan teman-temannya!Teman-teman yang dulu berteman baik dengannya juga ikut mengabaikannya!Teman-teman di kelas kalau melihatnya seperti melihat orang berpenyakit, menjauh darinya!Dia tidak disukai oleh keluarganya, dan bahkan orang tuanya sendiri memandangnya dengan rendah!Setelah lukanya sembuh total, dia merasa penderitaannya selama sepuluh tahun terakhir tidak
“Orang itu adalah aku.”Satu kalimat pendek, tapi kalimat itu menggelegar di telinga semua orang yang ada di sana bagaikan petir, membuat pikiran mereka kosong, membuat mereka bingung.Bahkan, Radika yang berada di panggung juga tertegun sejenak.Dia adalah wakil komandan di perbatasan barat yang telah mengalami banyak pertempuran, tetapi dia juga dibuat terpana oleh teriakan Chandra.Dia tidak menyadari apa yang sedang terjadi saat itu. Ketika dia sadar, dia melihat seorang pria berjalan masuk.Orang itu mengenakan topeng hitam di wajahnya dan aura dingin menyelimuti seluruh tubuhnya. Aura dingin itu seolah menurunkan suhu ruangan itu.“Dia?”“Pria bertopeng itu yang membunuh Ahmad Sinaga!”Orang-orang di ruangan itu mulai menyadarinya. Wajah mereka pucat karena ketakutan ketika melihat Chandra berjalan mendekat.Setengah bulan yang lalu, tangan Denis Sinaga dipatahkan dan kepala Ahmad Sinaga dipotong. Pemandangan tubuh Ahmad yang terbaring dalam genangan darah muncul di benak semua o
Rivera adalah kota pusat kedokteran.Delapan puluh persen bahan obat tradisional di dunia dikirim dari sini.Ada grup farmasi dengan nilai pasar ratusan triliun, dan ada ratusan ribu pabrik pengolahan bahan obat, baik itu yang besar maupun yang kecil.Di sini, pasti ada klinik pengobatan tradisional di setiap jalan dan gang.Jalan Nantaboga adalah jalan yang paling “multicultural” di Rivera. Di sini adalah tempat berkumpulnya tiga agama dan sembilan aliran, ada yang menjual barang antik, ada KTV, bar, dan panti pijat.Ada sebuah klinik di Jalan Nantaboga ini.“Klinik Mortal.”Di sinilah tempat bawahan Chandra, Paul, menetap di Rivera.Chandra adalah Dokter Sakti. Paul telah mengikutinya selama bertahun-tahun dan tahu sedikit tentang kedokteran. Memeriksa orang yang masuk angin ataupun yang memar karena pukulan bukan hal yang sulit baginya.Saat ini di atas meja operasi, di Klinik Mortal.Chandra menatap Nova yang wajahnya berlumuran darah. Lutut wanita itu robek dan kotor karena debu.
Matahari terbit, menyinari bumi yang gelap gulita. Warga kota satu per satu bangun, mandi, dan memulai hari baru mereka.Pagi ini di ruangan direktur utama kantor Arthur Group.“Pak, sesuatu yang besar terjadi semalam.” Seorang wanita seksi dan cantik berdiri di samping Ihsan Pamungkas dan menjelaskan secara detail apa yang terjadi di acara lelang yang diadakan oleh keluarga Sinaga tadi malam.“Radika menangkap Nova dan keluarga Kurniawan?” Ihsan sedikit terkejut mendengarnya, lalu bertanya, “Apa Radika akhirnya mati?”“Benar, Pak. Dari informasi yang kami terima, Radika awalnya berencana untuk membalas dendam pada keluarga Kurniawan dulu, baru kemudian membalas dendam pada Arthur Group. Tapi, ketika dia menangkap Nova Kurniawan, pria bertopeng yang membunuh Ahmad Sinaga datang dan membunuhnya.”Ihsan melambaikan tangannya pelan, “Oke, kamu boleh pergi.”Setelah sekretarisnya pergi, Ihsan tersenyum kecil dan bergumam pada dirinya sendiri, “Berani sekali dia mengganggu Nova. Memang ngg
Chandra tidak mau ikut campur. Dia berkata, “Kirimkan aku sedikit uang. Aku mau beli sarapan untuk Nova.”Paul berkata, “Aku akan mentransfernya.”Chandra keluar dari klinik, pergi ke jalanan dan membeli bubuk untuk Nova.Ketika dia kembali, Nova sudah bangun.Wajah Nova masih terbungkus kain kasa. Dia berbaring di tempat tidur dan matanya kosong. Dia melamun sambil menatap langit-langit.Chandra berjalan mendekat, meletakkan sarapan yang dibelinya, dan memanggil Nova dengan lembut, “Sayang.”Nova tidak menanggapi.Chandra meraih tangannya, “Sudah, semuanya sudah berakhir.”Nova menoleh sedikit, menatap Chandra, kemudian mulai terisak pelan. Badannya sedikit gemetar dan ekspresinya panik, “Aku, aku sudah membuat Radika Sinaga tersinggung. Aku sudah hancur. Pergilah. Aku nggak ingin membuatmu terlibat.”Chandra menghibur, “Nggak apa-apa. Aku lihat berita hari ini, sepertinya dia dibunuh oleh seorang bertopeng hitam. Saat ini, polisi sedang mencari pembunuhnya.”Nova kaget mendengarnya.
“Pa,” panggil Nova, “Aku baik-baik saja.”“Boni, siapa yang datang?” Terdengar suara dari dalam rumah.Yani berjalan keluar. Ketika melihat Nova, raut mukanya langsung berubah masam. Dia berkata dengan dingin, “Anak pembawa sial. Untuk apa kamu pulang?”“Ma.”“Jangan panggil aku Mama. Aku nggak punya anak perempuan sepertimu.” Yani menatap Nova yang wajahnya dibalut oleh kain kasa dengan tidak senang.Gara-gara Nova, dia diikat dan sangat menderita waktu itu.Untung saja Radika Sinaga sudah mati. Kalau tidak, keluarga Kurniawan pasti akan celaka.Ketika kembali, Toni Kurniawan marah besar dan memerintahkan untuk mencabut status Nova sebagai direktur utama di Yorda Group, kemudian mengeluarkan Nova dari keluarga Kurniawan. Mereka juga mengumumkan kepada publik bahwa sejak saat itu, mereka tidak memiliki anggota keluarga yang bernama Nova lagi di keluarga Kurniawan.“Yani, kenapa kamu begitu?” Boni mengerutkan dahinya dan berkata, “Meskipun Papa mengeluarkan Nova dari keluarga Kurniawan,
“Cari Kakek. Benar, aku harus menemui Kakek!”Tiba-tiba, Nova seolah-olah melihat harapan terakhir untuk memperbaiki situasi ini. Dia menarik Chandra dan berkata sambil terisak, “Ayo pergi cari Kakek. Kakek sangat menyayangiku ketika aku masih kecil. Dia pasti nggak akan mengeluarkanku dari keluarga besar. Aku harus pergi memohonnya. Memohon pada Kakek!”Dia pun menarik Chandra pergi.Chandra sedih melihat wajah Nova yang matanya masih berkata-kaca. Dia menghibur, “Jangan khawatir. Aku akan membawamu ke rumah keluarga Kurniawan sekarang, untuk mencari Kakek.”“Iya. Ayo. Kita pergi ke sana sekarang.”Nova baru saja pulih dari trauma karena disiksa oleh Radika, dan sekarang dia malah dikeluarkan dari keluarga Kurniawan. Mentalnya sudah di ambang kehancuran. Dia dengan bodohnya berpikir bahwa jika dia pergi ke vila keluarga Kurniawan dan menemui Toni, dia akan bisa diterima kembali dalam keluarga besarnya.Namun, Toni adalah orang yang mengeluarkannya dari keluarga mereka.Chandra tak pun
Belum ada orang yang mengetahui identitas dari lelaki bertopeng di kematian Radika beberapa hari yang lalu. Tetapi Ilham tahu kalau lelaki bertopeng itu adalah Chandra yang merupakan Jenderal Naga, lelaki paling penting di Gurun Selatan.“Gimana kerja samanya Arthur dan Yorda?” tanya Chandra.“Pak Chandra, kerja samanya berjalan lancar.”“Hentikan kerja samanya dan bilang sama keluarga Kurniawan kalau Arthur Group hanya mau bekerja sama dengan Nova saja. Sekarang Nova sudah dikeluarkan dari keluarga Kurniawan, berarti semua proses kerja sama dengan Yorda Group juga dibatalkan.”“Untuk masalah berita tentang kamu dengan Nova di luar sana, kamu selesaikan dengan cara kamu sendiri. Aku nggak mau berita nggak jelas berseliweran di luar sana dan merepotkan Nova.”“Baik, akan saya urus sekarang semuanya,” ujar Ilham sambil menghela napas berat.Setelah sambungan telepon terputus, lelaki itu langsung menghubungi orang yang berkomunikasi dengan keluarga Kurniawan dan memberikan perintah untuk
Chandra sama sekali tidak menyangka Keberuntungan akan muncul secepat itu. Padahal dia memang sudah berencana untuk datang ke Kota Bushu dan mencari tahu. Dia ingin tahu seperti apa Keberuntungan yang muncul dari bencana alam itu. Kemudian, dia akan masuk ke Istana Abadi Ceptra dan mengurung diri di Rumah Waktu untuk sementara waktu sambil meningkatkan kekuatannya. Setelah itu dia baru pergi merebut Keberuntungan.Tidak disangka, baru tiba di Gunung Bushu, Keberuntungan pun telah muncul. Dalam sekejap, Gunung Bushu memancarkan sinar, lalu seluruh bumi juga ikut bersinar. Banyak daerah tidak dikenal bermunculan. Daerah-daerah tersebut membawa Energi Spiritual Langit dan Bumi yang kuat.“Kak Sasa, Keberuntungan sudah muncul, ya? Keberuntungan apa yang muncul setelah bencana alam kali ini? Kenapa sampai bisa buat banyak orang hebat memperebutkannya?” tanya Chandra.Suara Sasa bergema di dalam kepala Chandra, “Aku nggak tahu sebenarnya seperti apa Keberuntungan itu. Aku hanya tahu itu Kebe
“Keberuntungan belum juga muncul hingga saat ini. Padahal bencana sudah cukup lama terjadi di bumi. Aku ingin mundur sejenak dan masuk ke dalam Istana Abadi sebelum keberuntungan itu benar-benar muncul. Karena aku berniat untuk mendapatkannya,” jawab Chandra. Kekuatan Chandra saat ini masih sangat lemah. Selain itu, kesenjangan kekuatannya dengan Trigali, Awan, Peri Puti dan para prajurit jenius lainnya juga sangat besar. Bisa dibilang, mustahil baginya untuk bisa mendapatkan keberuntungan dengan kekuatannya saat ini. Namun, Chandra juga sadar, kekuatan tidak sepenuhnya menjadi faktor utama dalam mendapatkan keberuntungan, melainkan dibutuhkan keberuntungan baginya untuk bisa mendapatkan keberuntungan dahsyat itu. Apa pun yang terjadi, Chandra harus tetap mencoba untuk mendapatkan keberuntungan itu. “Aku akan pergi bersamamu,” ujar Nova cepat. Kekuatan Nova memang cukup dahsyat jika dibandingkan dengan prajurit bumi. Namun, kekuatannya masih terhitung lemah jika dibandingkan prajur
Sasa sama sekali tidak merasa bangga setelah mendengar pujian itu, sebaliknya dia justru berkata dengan tenang, “Walaupun formasi pulau itu sangat sulit bagimu, tapi semua itu sama sekali tidak ada artinya bagiku. Itu hanyalah tipuan sederhana untuk menipu mata kita.”“Pokoknya kamu hebat,” ujar Chandra yang tetap mengagumi kekuatan Sasa.Namun, sampai sekarang Chandra masih belum tahu berada di tingkat berapa kekuatan Sasa sebenarnya. Hal yang pasti adalah Sasa memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. “Hufh!”Sasa menghela napas lalu berkata, “Zaman ini mungkin bukan hanya zaman paling cemerlang, tapi juga zaman paling gelap yang pernah ada. Entah apa yang akan terjadi di masa depan.”Kemudian suara Sasa tidak lagi terdengar di benak Chandra. Di sisi lain, orang-orang yang mengejar Kota Mati sudah kembali. Mereka bukan hanya gagal mengejar Kota Mati, tapi juga kehilangan kesempatan untuk berlatih lebih lama di kolam energi.Akhirnya, Awan dan Peri Puti memutuskan untuk membawa anak bu
Koko melihat ke sekitarnya. Srak!Gunung-gunung di sekitar mereka terus bergerak dan berubah dengan sangat cepat. Tiga puluh tiga puncak gunung bergerak menuju puncak gunung yang berada di tengah. Dalam waktu singkat, pemandangan di sekitar mereka berubah. Pegunungan, lahan kosong serta lingkungan di sekitar mereka benar-benar berubah. Krak!Retakan yang besar tiba-tiba saja muncul di gunung tempat Chandra dan yang lainnya berpijak. Kemudian suara gemuruh juga terdengar. Semua orang langsung melompat dan melayang di udara. Di saat yang bersamaan, gunung yang mereka pijak sudah retak dan memunculkan sebuah kota kuno. Ternyata, ada sebuah kota kuno yang tersembunyi di balik pegunungan ini. Kota ini tampak sangat terawat dengan tembok tinggi berwarna hitam yang mengelilinginya. Selain itu, bangunan-bangunan di kota ini juga berwarna hitam yang disertai dengan sedikit jejak energi iblis yang tersisa. Semua orang menatap kota itu dengan takjub ketika tiba-tiba saja kota itu mulai berger
Selama bertahun-tahun, ada satu hal yang sangat Chandra pahami. Dia harus menjadi lebih kuat jika ingin menghindari kekalahan. Ini adalah sebuah fakta yang tak terhindarkan. Akhirnya, Chandra meninggalkan kolam energi dan pergi ke tengah gunung. Dia berdiri di tengah pulau yang merupakan titik tertinggi di pulau ini. Oleh karena itu, Chandra bisa melihat keadaan di seluruh pulau. “Chandra ….”Tiba-tiba saja Chandra mendengar sebuah suara dari Istana Abadi. Chandra adalah satu-satunya orang yang bisa mendengar suara itu yang berada di benaknya. “Ada apa?” tanya Chandra. “Tempat ini terasa tak biasa,” ujar suara Sasa yang muncul di benak Chandra. “Apa maksudmu?” tanya Chandra bingung. Di sisi lain, Sasa sedang berdiri di pintu kediaman penguasa Istana Abadi. Perempuan itu bisa merasakan keadaan di sekitar pulau melalui Istana Abadi karena Istana Abadi saat ini berada di tubuh Chandra. Sasa mengamati keadaan pulau beberapa saat lalu berkata, “Apa kamu tidak menyadari kalau pulau in
“Baiklah kalau begitu,” ujar Chandra.Dia tidak lagi berpikir untuk meningkatkan kekuatan fisiknya setelah Sasa memperingatkannya. Chandra memilih untuk mengaktifkan ilmu kultivasi mental setelah energi misterius itu merasuk ke dalam tubuhnya dan mengalir di dalam darah serta dagingnya. Kemudian Chandra memurnikan energi itu menjadi energi sejati di dalam tubuhnya. Hal ini membuat energi di dalam tubuh Chandra meningkat dengan sangat pesat. Selain itu, tingkat kekuatannya juga mulai meningkat. Setelah berendam di dalam kolam energi selama sebulan penuh, tingkat kekuatan Chandra meningkat diiringi dengan energi sejati yang semakin banyak memenuhi tubuhnya. Akhirnya, Chandra berhasil meningkatkan tingkat kekuatannya sampai tingkat kelima Alam Trasenden. Dia hanya selangkah lagi untuk mencapai tingkat keenam Alam Trasenden setelah itu barulah dia bisa masuk ke dalam Alam Kesucian. Dia yakin, bukanlah hal sulit baginya untuk masuk ke dalam Alam Kesucian selama memiliki fisik istimewa dan
Akhirnya, Chandra memenuhi syarat untuk bisa masuk ke dalam kolam energi di pulau itu guna melatih tubuhnya. Chandra dan rombongannya tiba di pulau. Pulau ini adalah tempat terpencil dan tidak berpenghuni. Hal ini bisa terjadi karena mengendurnya segel bumi yang membuat ada banyak tempat baru yang muncul di bumi yang sebelumnya tidak pernah ada. Suasana primitif langsung terasa ketika mereka menginjakkan kaki di pulau terpencil ini. Di sekeliling pulau ini terdapat banyak sekali pegunungan yang menjulang setinggi angkasa dan di dalamnya terdapat pohon-pohon yang ketinggiannya mencapai ratusan meter. Pohon-pohon tua di sekitar mereka memiliki akar yang panjang dan kuat sampai menghalangi sinar matahari yang masuk ke pulau ini.Trigali, Awan dan Peri Puti pergi menempati kolam energi utama yang ada di pulau ini. Di sisi lain, Chandra memilih untuk berjalan di pinggir pulau sampai dia tiba di sebuah ngarai. Di ngarai itu terdapat sebuah kolam dengan lebar mencapai ratusan meter. Air di
Dunia ilusi terbang mendekat dengan tekanan yang mengerikan dan langsung menghantam Trigali dengan ganasnya. Di saat yang bersamaan, Trigali mulai bergerak dan kabut hitam yang sangat kuat tiba-tiba menyelimuti tubuhnya. Dia mengepalkan tangannya lalu dengan cepat melayangkan pukulannya. Kabut hitam bersatu dan membentuk kepalan tangan ilusi di sekitarnya. Duar!Kepalan tangan ilusi itu dengan cepatnya menghantam dunia ilusi yang menyerangnya. Dalam sekejap mata, ledakan dahsyat terjadi seakan seluruh dunia berguncang dibuatnya. Trigali berhasil menghadang dunia ilusi sekaligus memukul mundur Awan beberapa langkah. Seketika, raut wajah Trigali tampak sangat serius. “Ck, ck, benar-benar kuat.”Koko memuji dengan berkata, “Aku tidak menyangka Kak Trigali bisa menghadang Citra Dharma dari Awan yang menakutkan dengan Tinju Iblisnya.”Chandra menatap Koko bingung karena dia tidak mengerti apa itu Tinju Iblis.“Kamu jangan meremehkan seniorku itu. Kak Trigali adalah seorang Master. Dia s
Begitu Trigali buka mulut, dia langsung mengungkapkan asal-usul kedua orang itu. Ini mengejutkan bagi Awan dan Puti. Karena identitas mereka benar-benar dirahasiakan. Tidak ada seorang pun di era ini yang mengenal mereka. Namun, bagaimana Trigali bisa tahu? Sebenarnya siapakah Trigali?Tidak hanya Awan dan Puti. Chandra juga sama terkejutnya. Pertama, dia terkejut dengan identitas Awan dan Puti. Dia sama sekali tidak menyangka kalau kedua orang tersebut, yang satu lahir 80.000 tahun yang lalu dan satunya lahir 130.000 tahun yang lalu. Kedua, dia dibuat terkejut oleh Trigali. Dia tidak menyangka kalau Trigali akan tahu asal-usul kedua orang itu.Koko mengerutkan bibir dan tersenyum tipis, lalu berkata, “Chandra, kamu jangan kaget dengan Kak Trigali. Dia bisa tahu karena klan kami punya informan di semua dunia. Pesilat mana yang muncul di semua dunia, orang-orang jenius di zaman kuno mana yang memilih untuk disegel, kapan mereka muncul lagi di dunia, muncul di mana, klanku punya semua in