Puluhan mobil jip melaju menuju vila keluarga Kurniawan. Tentara-tentara bersenjata lengkap menyerbu rumah mereka.Anggota keluarga Kurniawan lainnya langsung panik. Toni yang sudah tidur, terbangun dengan masih mengenakan piyamanya. Ketika melihat puluhan tentara berada di sana, wajahnya menjadi pucat karena ketakutan. Dia buru-buru bertanya, “Ada apa?”“Bawa pergi.”Setelah perintah itu, Toni ditahan oleh dua tentara dan dibawa pergi dengan paksa.Anggota keluarga Kurniawan lainnya yang sudah tidur juga dibawa paksa.Sementara itu, di rumah Nova.Boni dan Yani sudah tidur.“Bruk!” Pintunya didobrak sampai terbuka. Kemudian, sekelompok orang masuk dan membawa mereka pergi dengan paksa.Di lantai atas Rivera Hotel, di sebuah ruang rahasia.Nova diikat, dan setelah beberapa saat, anggota keluarga Kurniawan lainnya juga dibawa ke sana. Kakeknya ayahnya, paman pertamanya Om Hardi, paman keduanya Om Jaka, dan puluhan orang dari keluarga Kurniawan semuanya dibawa ke sana. Semuanya diikat.M
Ada dua luka berdarah di wajah Nova yang cantik. Darahnya menetes ke pipi dan menodai lehernya.Penglihatannya kabur, karena air mata terus menetes.Air matanya mengalir dan bercampur dengan darah di wajahnya.Dia sudah putus asa.Dia merasa tidak berdaya menghadapi Radika, komandan dari keluarga Sinaga itu.Dia benci!Dia benci pada dirinya yang dulu. Mengapa dia harus menerobos masuk ketika mendengar ada teriakan minta tolong di tengah kebakaran itu!Hanya karena dia menolong satu orang, dia terluka bakar dan harus hidup menderita selama sepuluh tahun!Setelah menderita luka bakar itu, dia menjadi bahan olokan dan tertawaan teman-temannya!Teman-teman yang dulu berteman baik dengannya juga ikut mengabaikannya!Teman-teman di kelas kalau melihatnya seperti melihat orang berpenyakit, menjauh darinya!Dia tidak disukai oleh keluarganya, dan bahkan orang tuanya sendiri memandangnya dengan rendah!Setelah lukanya sembuh total, dia merasa penderitaannya selama sepuluh tahun terakhir tidak
“Orang itu adalah aku.”Satu kalimat pendek, tapi kalimat itu menggelegar di telinga semua orang yang ada di sana bagaikan petir, membuat pikiran mereka kosong, membuat mereka bingung.Bahkan, Radika yang berada di panggung juga tertegun sejenak.Dia adalah wakil komandan di perbatasan barat yang telah mengalami banyak pertempuran, tetapi dia juga dibuat terpana oleh teriakan Chandra.Dia tidak menyadari apa yang sedang terjadi saat itu. Ketika dia sadar, dia melihat seorang pria berjalan masuk.Orang itu mengenakan topeng hitam di wajahnya dan aura dingin menyelimuti seluruh tubuhnya. Aura dingin itu seolah menurunkan suhu ruangan itu.“Dia?”“Pria bertopeng itu yang membunuh Ahmad Sinaga!”Orang-orang di ruangan itu mulai menyadarinya. Wajah mereka pucat karena ketakutan ketika melihat Chandra berjalan mendekat.Setengah bulan yang lalu, tangan Denis Sinaga dipatahkan dan kepala Ahmad Sinaga dipotong. Pemandangan tubuh Ahmad yang terbaring dalam genangan darah muncul di benak semua o
Rivera adalah kota pusat kedokteran.Delapan puluh persen bahan obat tradisional di dunia dikirim dari sini.Ada grup farmasi dengan nilai pasar ratusan triliun, dan ada ratusan ribu pabrik pengolahan bahan obat, baik itu yang besar maupun yang kecil.Di sini, pasti ada klinik pengobatan tradisional di setiap jalan dan gang.Jalan Nantaboga adalah jalan yang paling “multicultural” di Rivera. Di sini adalah tempat berkumpulnya tiga agama dan sembilan aliran, ada yang menjual barang antik, ada KTV, bar, dan panti pijat.Ada sebuah klinik di Jalan Nantaboga ini.“Klinik Mortal.”Di sinilah tempat bawahan Chandra, Paul, menetap di Rivera.Chandra adalah Dokter Sakti. Paul telah mengikutinya selama bertahun-tahun dan tahu sedikit tentang kedokteran. Memeriksa orang yang masuk angin ataupun yang memar karena pukulan bukan hal yang sulit baginya.Saat ini di atas meja operasi, di Klinik Mortal.Chandra menatap Nova yang wajahnya berlumuran darah. Lutut wanita itu robek dan kotor karena debu.
Matahari terbit, menyinari bumi yang gelap gulita. Warga kota satu per satu bangun, mandi, dan memulai hari baru mereka.Pagi ini di ruangan direktur utama kantor Arthur Group.“Pak, sesuatu yang besar terjadi semalam.” Seorang wanita seksi dan cantik berdiri di samping Ihsan Pamungkas dan menjelaskan secara detail apa yang terjadi di acara lelang yang diadakan oleh keluarga Sinaga tadi malam.“Radika menangkap Nova dan keluarga Kurniawan?” Ihsan sedikit terkejut mendengarnya, lalu bertanya, “Apa Radika akhirnya mati?”“Benar, Pak. Dari informasi yang kami terima, Radika awalnya berencana untuk membalas dendam pada keluarga Kurniawan dulu, baru kemudian membalas dendam pada Arthur Group. Tapi, ketika dia menangkap Nova Kurniawan, pria bertopeng yang membunuh Ahmad Sinaga datang dan membunuhnya.”Ihsan melambaikan tangannya pelan, “Oke, kamu boleh pergi.”Setelah sekretarisnya pergi, Ihsan tersenyum kecil dan bergumam pada dirinya sendiri, “Berani sekali dia mengganggu Nova. Memang ngg
Chandra tidak mau ikut campur. Dia berkata, “Kirimkan aku sedikit uang. Aku mau beli sarapan untuk Nova.”Paul berkata, “Aku akan mentransfernya.”Chandra keluar dari klinik, pergi ke jalanan dan membeli bubuk untuk Nova.Ketika dia kembali, Nova sudah bangun.Wajah Nova masih terbungkus kain kasa. Dia berbaring di tempat tidur dan matanya kosong. Dia melamun sambil menatap langit-langit.Chandra berjalan mendekat, meletakkan sarapan yang dibelinya, dan memanggil Nova dengan lembut, “Sayang.”Nova tidak menanggapi.Chandra meraih tangannya, “Sudah, semuanya sudah berakhir.”Nova menoleh sedikit, menatap Chandra, kemudian mulai terisak pelan. Badannya sedikit gemetar dan ekspresinya panik, “Aku, aku sudah membuat Radika Sinaga tersinggung. Aku sudah hancur. Pergilah. Aku nggak ingin membuatmu terlibat.”Chandra menghibur, “Nggak apa-apa. Aku lihat berita hari ini, sepertinya dia dibunuh oleh seorang bertopeng hitam. Saat ini, polisi sedang mencari pembunuhnya.”Nova kaget mendengarnya.
“Pa,” panggil Nova, “Aku baik-baik saja.”“Boni, siapa yang datang?” Terdengar suara dari dalam rumah.Yani berjalan keluar. Ketika melihat Nova, raut mukanya langsung berubah masam. Dia berkata dengan dingin, “Anak pembawa sial. Untuk apa kamu pulang?”“Ma.”“Jangan panggil aku Mama. Aku nggak punya anak perempuan sepertimu.” Yani menatap Nova yang wajahnya dibalut oleh kain kasa dengan tidak senang.Gara-gara Nova, dia diikat dan sangat menderita waktu itu.Untung saja Radika Sinaga sudah mati. Kalau tidak, keluarga Kurniawan pasti akan celaka.Ketika kembali, Toni Kurniawan marah besar dan memerintahkan untuk mencabut status Nova sebagai direktur utama di Yorda Group, kemudian mengeluarkan Nova dari keluarga Kurniawan. Mereka juga mengumumkan kepada publik bahwa sejak saat itu, mereka tidak memiliki anggota keluarga yang bernama Nova lagi di keluarga Kurniawan.“Yani, kenapa kamu begitu?” Boni mengerutkan dahinya dan berkata, “Meskipun Papa mengeluarkan Nova dari keluarga Kurniawan,
“Cari Kakek. Benar, aku harus menemui Kakek!”Tiba-tiba, Nova seolah-olah melihat harapan terakhir untuk memperbaiki situasi ini. Dia menarik Chandra dan berkata sambil terisak, “Ayo pergi cari Kakek. Kakek sangat menyayangiku ketika aku masih kecil. Dia pasti nggak akan mengeluarkanku dari keluarga besar. Aku harus pergi memohonnya. Memohon pada Kakek!”Dia pun menarik Chandra pergi.Chandra sedih melihat wajah Nova yang matanya masih berkata-kaca. Dia menghibur, “Jangan khawatir. Aku akan membawamu ke rumah keluarga Kurniawan sekarang, untuk mencari Kakek.”“Iya. Ayo. Kita pergi ke sana sekarang.”Nova baru saja pulih dari trauma karena disiksa oleh Radika, dan sekarang dia malah dikeluarkan dari keluarga Kurniawan. Mentalnya sudah di ambang kehancuran. Dia dengan bodohnya berpikir bahwa jika dia pergi ke vila keluarga Kurniawan dan menemui Toni, dia akan bisa diterima kembali dalam keluarga besarnya.Namun, Toni adalah orang yang mengeluarkannya dari keluarga mereka.Chandra tak pun
Kemudian Chandra berkata, “Kalau begitu, tolong urus pasukanku dengan baik. Nasib pasukanku sekarang berada di tanganmu.”Sasa tersenyum lalu berkata, “Tenang saja, serahkan semuanya padaku. Ada banyak buah spiritual yang berkualitas rendah di sini yang sangat cocok untuk pasukanmu. Aku yakin, pasukanmu yang tak terkalahkan itu akan terlahir dalam beberapa tahun lagi.”Chandra langsung tampak lega setelah mendengar jawaban Sasa. Kemudian dia bergegas pergi meninggalkan Istana Abadi. Tidak lama kemudian, dia sudah muncul di luar Istana Abadi, tepatnya di hutan belantara yang berada di area Gunung Bushu. Chandra kembali mengubah Istana Abadi menjadi sebuah cincin di tangannya lalu berjalan keluar dari hutan belantara. Dia memutuskan untuk tidak pergi ke Kota Bushu karena masih ada 3 hari lagi sampai pertarungan dimulai. Chandra lebih memilih untuk pergi ke salah satu kota manusia bumi yang berada di dekat Kota Bushu. Dia pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pengisi daya guna mengi
Akhirnya, Chandra berhasil mematahkan 33 ruas tulang belakangnya. Dia menggunakan jurus langkah melawan langit untuk menyerap kekuatan langit dan bumi untuk kembali membentuk kembali 33 ruas tulang belakangnya. Kemudian dia melangkah maju sebanyak 33 langkah. Kekuatannya meningkat di setiap langkah yang diambilnya. “Akhirnya, aku berhasil menyelesaikannya,” ujar Chandra sambil menarik napas panjang. Dia merasakan kekuatan dalam tubuhnya dan keyakinan akan dirinya yang tak terkalahkan juga muncul di dalam hatinya. “Apalah itu Mosa?”Dia benar-benar yakin kalau dirinya pasti mampu mengalahkan Mosa. Kemudian Chandra menghilangkan jurus langkah melawan langit yang langsung membuat napasnya melemah. Kemudian tubuhnya langsung jatuh tersungkur ke atas tanah tanpa memiliki kekuatan untuk bangkit kembali. Hal ini terjadi karena tulang belakangnya yang terbentuk dari langit dan bumi sudah menghilang setelah dia menghilangkan jurus langkah melawan langit.Tidak lama kemudian, energi jahat mul
Dia kembali duduk bersila di atas tanah dan mengaktifkan energi sejati. Tulang bagian belakangnya seketika patah karena energi sejati di dalam tubuhnya. “Aaaa!”Tulang belakangnya hancur sampai Chandra hanya bisa meringis kesakitan. “Berkumpul!” serunya dengan ekspresi ganas di wajahnya. Energi sejati di titik akupunktur dan lautan energi seketika berkumpul dan menyatu di tulang belakang Chandra lalu membentuk tulang belakang baru yang terbentuk dari energi sejati. Chandra tiba-tiba saja merasa dirinya terjebak dalam situasi misterius. Di dalam persepsinya, bayangannya muncul di dunia. Kemudian beberapa tulang belakang muncul dan tubuh Chandra terdorong ke belakang lalu muncul di tulang belakang yang terbentuk dari energi sejati dengan aura yang lebih kuat dari sebelumnya. “Krak!”“Krak!”“Krak!”Chandra mengerahkan energi sejatinya dan mematahkan tulang belakangnya. Tidak lama kemudian, energi langit dan bumi berkumpul dan membentuk tulang belakang baru. Setiap kali dia menghancu
Hal seperti ini tidaklah sulit untuk dipahami. “Chandra, kamu sudah sangat memahami jurus langkah melawan langit. Sekarang, kamu sudah bisa mempraktikkannya. Pertama, bukalah ruang kecil di titik akupunkturmu.”“Baik,” jawab Chandra mengangguk. Dia kembali duduk bersila di atas tanah dan mulai mendorong energi sejatinya hingga mengalir ke titik akupunktur di tubuhnya dan membuka ruang kecil di sana. Chandra terus memadatkan energi sejati ke dalam titik-titik akupunkturnya dan jejak energi sejati dipadatkan ke dalam titik kecil tersebut. Chandra tiba-tiba kehilangan kendali akan energi sejatinya sendiri setelah energi sejatinya memadat dan menekan ke tingkat ekstrem. Hal ini menyebabkan energi sejati meledak di titik-titik akupunkturnya. Tubuhnya seketika jatuh ke atas tanah dengan lengan yang hancur berkeping-keping. Andai saja hal seperti ini dialami oleh prajurit lainnya, mereka pastinya akan terluka parah kalau saja mereka tidak mati. Namun, semua ini bukanlah masalah besar bagi
“Selanjutnya, aku akan mengajarimu jurus langkah melawan langit,” ujar Sasa sambil melambaikan tangannya. Cahaya putih kecil muncul di ujung jarinya menuju dahi Chandra. Seketika, berbagai macam informasi tentang jurus langkah melawan langit muncul di benaknya. Dia segera duduk bersila di atas tanah dan mulai menyerap informasi dengan hati-hati di benaknya. Tidak lama kemudian, dia memahami tentang jurus ini. “Bukankah jurus ini terlalu menakjubkan?” tanya Chandra tercengang. “Bagaimana? Kamu terkejut, kan?”Kemudian Sasa kembali berkata dengan raut wajah bangga, “Ini adalah jurus yang luar biasa dari klan Gera. Kaisar Ceptra sudah mengerahkan banyak waktu dan tenaga untuk menguasai jurus ini. Kamu pastinya akan mendapatkan banyak keuntungan kalau kamu bisa menguasainya.”Chandra cukup terkejut sekaligus bingung ketika mendengarnya. Walaupun jurus ini sangat luar biasa, sangat sulit untuk bisa menguasainya. Jurus ini memang sangat luar biasa sampai bisa mengalahkan orang-orang yang
Entah kekuatan apa yang digunakan Sasa. Namun, tekanan yang diberikan oleh Sasa ini sangatlah besar. Walaupun tingkat kekuatan Chandra sudah mencapai Alan Trasenden dengan kekuatan fisik yang sangat kuat, Chandra masih tidak mampu menahan tekanan ini. Chandra memang memiliki kekuatan fisik yang mengerikan dan bisa memulihkan diri dengan sangat cepat. Namun, sekarang dia berusaha menekan energi iblisnya untuk tidak segera menyembuhkan diri. Karena dia ingin menggunakan jurus sembilan transformasi tubuh emas untuk memurnikan kekuatan fisiknya. Chandra mulai mengaktifkan jurus sembilan transformasi tubuh emas sambil berusaha mengendalikan energi iblis di dalam tubuhnya. Tidak lama kemudian, energi langit dan bumi mulai merasuk dan beredar ke seluruh tubuhnya. Dalam sekejap mata, kekuatan itu mulai memperbaiki tubuhnya yang terluka parah. Tidak lama kemudian, tubuhnya sudah pulih dengan kekuatan fisik yang meningkat setelah pemulihan selesai.Ini adalah keajaiban dari jurus sembilan tran
Sasa berkata, “Aku akan memberimu waktu 3 tahun untuk meningkatkan level kekuatanmu. Kamu bisa berlatih jurus langkah melawan langit dengan waktu yang tersisa. ““Baik,” jawab Chandra sambil mengangguk. Sasa sangatlah kuat dan semua yang dikatakannya adalah kenyataan. Oleh karena itu, Chandra akan selalu mendengarkan apa pun yang dikatakan gadis itu. “Kamu mulailah sekarang. Aku akan mengambilkan beberapa buah spiritual untukmu,” ujar Sasa lalu berbalik dan pergi. Di sisi lain, Chandra masih duduk bersila di atas tanah dan mulai berlatih dengan serius. Dia mulai mengaktifkan ilmu kultivasi mental lalu energi spiritual langit dan bumi yang ada di Istana Abadi mulai berkumpul dan perlahan memasuki tubuhnya yang dimurnikan menjadi energi sejati yang sangat murni. Tidak lama kemudian, Sasa membawa beberapa buah spiritual yang mengandung banyak energi spiritual langit dan bumi. Setiap buah yang dibawa oleh Sasa jauh lebih kuat dari buah perak yang pernah Chandra petik sebelumnya. Menur
Chandra berhasil mendapatkan waktu tambahan sampai satu bulan ke depan. Satu bulan di dunia luar sama dengan tujuh setengah tahun di Ruang Waktu. Dia bergegas meninggalkan Kota Bushu menuju area pegunungan terpencil. Dia menemukan area terpencil yang tidak berpenghuni lalu melihat ke sekelilingnya dengan hati-hati. Dia bergegas melepas cincinnya setelah merasa tidak ada orang yang mengikutinya. Cincin itu jatuh ke atas tanah dan berubah menjadi sebuah rumah sebesar kepalan tangan. Tubuhnya seketika menghilang dan masuk ke dalam Istana Abadi yang dengan cepat kembali mengecil seukuran batu kerikil yang tersembunyi di dalam tanah.Chandra bergegas menuju kediaman penguasa kota setelah masuk ke dalam Istana Abadi. Di sana, dia bertemu dengan Sasa. “Bagaimana? Pertarungan itu bisa ditunda sampai satu bulan lagi, kan?” tanya Sasa sambil menatap Chandra. Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku berhasil menundanya sampai satu bulan ke depan.”“Bagus, ikuti aku sekarang,” ujar Sasa lalu
“Apa?”“Tuanku yang dahulu pernah bertaruh dengan klan Gera dan berhasil memperoleh jurus yang sangat kuat dari mereka. Siapa pun yang menguasainya bisa mendapatkan kekuatan yang luar biasa,” ujar Roh Penunggu di bawah tatapan Sasa dan Chandra. “Jurus langkah melawan langit? Apa maksudmu jurus itu?” tanya Sasa terkejut. Roh Penunggu tersenyum lalu berkata, “Benar sekali.”Namun, Chandra justru tampak bingung lalu dia pun bertanya, “Kak Sasa, apa itu jurus langkah melawan langit?”“Sudahlah, lupakan saja. Kamu pasti tidak akan mampu menguasai jurus itu dalam waktu sesingkat ini. Lebih baik kamu beritahu saja si Mosa untuk menunda pertarungan itu setidaknya satu bulan lagi. Dengan begitu, kamu masih punya waktu yang cukup untuk menguasai jurus itu.”“Satu hari di dunia luar sama dengan 3 bulan di Ruang Waktu. Itu artinya, satu bulan di ruang waktu sama dengan tujuh setengah tahun di dunia luar. Jangka waktu itu cukup bagimu untuk meningkatkan kekuatan.”Chandra dengan cepat berkata, “A