Share

Bab 17

Author: Angin
Matahari terbit, menyinari bumi yang gelap gulita. Warga kota satu per satu bangun, mandi, dan memulai hari baru mereka.

Pagi ini di ruangan direktur utama kantor Arthur Group.

“Pak, sesuatu yang besar terjadi semalam.” Seorang wanita seksi dan cantik berdiri di samping Ihsan Pamungkas dan menjelaskan secara detail apa yang terjadi di acara lelang yang diadakan oleh keluarga Sinaga tadi malam.

“Radika menangkap Nova dan keluarga Kurniawan?” Ihsan sedikit terkejut mendengarnya, lalu bertanya, “Apa Radika akhirnya mati?”

“Benar, Pak. Dari informasi yang kami terima, Radika awalnya berencana untuk membalas dendam pada keluarga Kurniawan dulu, baru kemudian membalas dendam pada Arthur Group. Tapi, ketika dia menangkap Nova Kurniawan, pria bertopeng yang membunuh Ahmad Sinaga datang dan membunuhnya.”

Ihsan melambaikan tangannya pelan, “Oke, kamu boleh pergi.”

Setelah sekretarisnya pergi, Ihsan tersenyum kecil dan bergumam pada dirinya sendiri, “Berani sekali dia mengganggu Nova. Memang ngg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 18

    Chandra tidak mau ikut campur. Dia berkata, “Kirimkan aku sedikit uang. Aku mau beli sarapan untuk Nova.”Paul berkata, “Aku akan mentransfernya.”Chandra keluar dari klinik, pergi ke jalanan dan membeli bubuk untuk Nova.Ketika dia kembali, Nova sudah bangun.Wajah Nova masih terbungkus kain kasa. Dia berbaring di tempat tidur dan matanya kosong. Dia melamun sambil menatap langit-langit.Chandra berjalan mendekat, meletakkan sarapan yang dibelinya, dan memanggil Nova dengan lembut, “Sayang.”Nova tidak menanggapi.Chandra meraih tangannya, “Sudah, semuanya sudah berakhir.”Nova menoleh sedikit, menatap Chandra, kemudian mulai terisak pelan. Badannya sedikit gemetar dan ekspresinya panik, “Aku, aku sudah membuat Radika Sinaga tersinggung. Aku sudah hancur. Pergilah. Aku nggak ingin membuatmu terlibat.”Chandra menghibur, “Nggak apa-apa. Aku lihat berita hari ini, sepertinya dia dibunuh oleh seorang bertopeng hitam. Saat ini, polisi sedang mencari pembunuhnya.”Nova kaget mendengarnya.

  • Jenderal Naga   Bab 19

    “Pa,” panggil Nova, “Aku baik-baik saja.”“Boni, siapa yang datang?” Terdengar suara dari dalam rumah.Yani berjalan keluar. Ketika melihat Nova, raut mukanya langsung berubah masam. Dia berkata dengan dingin, “Anak pembawa sial. Untuk apa kamu pulang?”“Ma.”“Jangan panggil aku Mama. Aku nggak punya anak perempuan sepertimu.” Yani menatap Nova yang wajahnya dibalut oleh kain kasa dengan tidak senang.Gara-gara Nova, dia diikat dan sangat menderita waktu itu.Untung saja Radika Sinaga sudah mati. Kalau tidak, keluarga Kurniawan pasti akan celaka.Ketika kembali, Toni Kurniawan marah besar dan memerintahkan untuk mencabut status Nova sebagai direktur utama di Yorda Group, kemudian mengeluarkan Nova dari keluarga Kurniawan. Mereka juga mengumumkan kepada publik bahwa sejak saat itu, mereka tidak memiliki anggota keluarga yang bernama Nova lagi di keluarga Kurniawan.“Yani, kenapa kamu begitu?” Boni mengerutkan dahinya dan berkata, “Meskipun Papa mengeluarkan Nova dari keluarga Kurniawan,

  • Jenderal Naga   Bab 20

    “Cari Kakek. Benar, aku harus menemui Kakek!”Tiba-tiba, Nova seolah-olah melihat harapan terakhir untuk memperbaiki situasi ini. Dia menarik Chandra dan berkata sambil terisak, “Ayo pergi cari Kakek. Kakek sangat menyayangiku ketika aku masih kecil. Dia pasti nggak akan mengeluarkanku dari keluarga besar. Aku harus pergi memohonnya. Memohon pada Kakek!”Dia pun menarik Chandra pergi.Chandra sedih melihat wajah Nova yang matanya masih berkata-kaca. Dia menghibur, “Jangan khawatir. Aku akan membawamu ke rumah keluarga Kurniawan sekarang, untuk mencari Kakek.”“Iya. Ayo. Kita pergi ke sana sekarang.”Nova baru saja pulih dari trauma karena disiksa oleh Radika, dan sekarang dia malah dikeluarkan dari keluarga Kurniawan. Mentalnya sudah di ambang kehancuran. Dia dengan bodohnya berpikir bahwa jika dia pergi ke vila keluarga Kurniawan dan menemui Toni, dia akan bisa diterima kembali dalam keluarga besarnya.Namun, Toni adalah orang yang mengeluarkannya dari keluarga mereka.Chandra tak pun

  • Jenderal Naga   Bab 21

    Belum ada orang yang mengetahui identitas dari lelaki bertopeng di kematian Radika beberapa hari yang lalu. Tetapi Ilham tahu kalau lelaki bertopeng itu adalah Chandra yang merupakan Jenderal Naga, lelaki paling penting di Gurun Selatan.“Gimana kerja samanya Arthur dan Yorda?” tanya Chandra.“Pak Chandra, kerja samanya berjalan lancar.”“Hentikan kerja samanya dan bilang sama keluarga Kurniawan kalau Arthur Group hanya mau bekerja sama dengan Nova saja. Sekarang Nova sudah dikeluarkan dari keluarga Kurniawan, berarti semua proses kerja sama dengan Yorda Group juga dibatalkan.”“Untuk masalah berita tentang kamu dengan Nova di luar sana, kamu selesaikan dengan cara kamu sendiri. Aku nggak mau berita nggak jelas berseliweran di luar sana dan merepotkan Nova.”“Baik, akan saya urus sekarang semuanya,” ujar Ilham sambil menghela napas berat.Setelah sambungan telepon terputus, lelaki itu langsung menghubungi orang yang berkomunikasi dengan keluarga Kurniawan dan memberikan perintah untuk

  • Jenderal Naga   Bab 22

    Melihat kebahagiaan Nova membuat Chandra juga ikut bahagia.“Chandra, aku sudah bisa pulang! Aku sudah bisa pulang!” seru Nova tanpa henti seperti seorang gadis kecil yang baru saja dihukum dan mendapatkan maaf dari keluarganya. Tanpa berkata banyak, Chandra hanya memeluk Nova dengan erat.Setelah Hardi mendapatkan informasi mengenai lokasi keberadaan Nova, dia langsung bergegas melajukan mobilnya menuju Jalan Kunir. Ada beberapa keluarga Kurniawan lainnya yang ikut lelaki itu untuk menjemput Nova.Mereka adalah Leon, Mia yang merupakan istrinya Leon dan juga Linda. Hardi yang merupakan CEO Yorda tentu saja memiliki mobil dengan harga selangit. Mobil yang dia gunakan saat ini adalah BMW seri ketujuh dengan harga miliaran.“Kakek apa-apaan, sih?! Kenapa bisa meminta Nova balik lagi? Pa, setelah Nova kembali nanti, posisi Papa sebagai CEO pasti akan direbut lagi. Kita nggak boleh membiarkan dia kembali,” ujar Leon ketika berada di dalam mobil.Mia juga setuju dengan ucapan lelaki itu dan

  • Jenderal Naga   Bab 23

    Chandra tahu kalau yang paling dipedulikan oleh Nova adalah pandangan dari keluarganya. Semua karena selama puluhan tahun ini, dia selalu dipandang sebelah mata oleh keluarganya sendiri. Bahkan dalam mimpi pun, Nova berharap keluarganya bisa mengakuinya.“Nova, kamu ingin kembali?”Nova menganggukkan kepalanya dengan pelan dan menjawab, “Iya.”Lelaki itu menoleh ke belakang dan melihat orang-orang dari keluarga Kurniawan yang berdiri di depan pintu masuk sambil berkata, “Nova boleh pulang, tapi kalian harus berlutut dan memohon pada Nova untuk kembali!”“Chandra ….” Emosi Leon seketika melonjak naik. Urat di bagian wajahnya terlihat menonjol karena rasa marah yang menggelegak di dadanya.“Kamu hanya salah satu peliharaan keluarga Kurniawan saja! Nova saja nggak ada bicara aapa pun, malah kamu yang berisik!” kata Leon penuh geram.Chandra berkata dengan datar, “Kalau nggak mau bersujud, minta Toni yang datang sendiri! Kalau nggak Nova nggak akan kembali.”Nova menarik baju Chandra denga

  • Jenderal Naga   Bab 24

    Rumah keluarga Kurniawan.Toni yang melihat tidak ada sosok Nova ketika Hardi dan keluarganya kembali langsung memasang wajah keruh. Dengan penuh geram dia berseru, “Nova di mana? Kenapa nggak bawa Nova pulang?!”Linda berjalan menghampiri lelaki tua tersebut sambil menggandengnya dan berkata, “Kakek, Kakek jangan marah dulu dan dengarkan aku. Nova benar-benar keterlaluan sekali, dia meminta kita sekeluarga untuk berlutut!”“Kami semuanya sudah berlutut tapi dia tetap nggak mau pulang. Dia malah minta Kakek untuk kasih saham sebanyak sepuluh persen ke Boni, katanya Kakek pilih kasih. Semua anggota keluarga Kurniawan mendapatkan jatah saham, tapi mereka nggak."Wajah Toni menggelap mendengar cerita Linda. Melihat hal itu Linda kembali menambahkan, “Kakek, itu semua yang dikatakan oleh Nova.”“Keterlaluan sekali!”Napas Toni naik turun dan terdengar keras. Dengan emosi menggebu-gebu dia berkata, “Mentang-mentang kenal dengan Ilham, dia bersikap sesuka hatinya dia! Bahkan dia nggak mengha

  • Jenderal Naga   Bab 25

    Saham sebesar sepuluh persen juga bukan merupakan angka yang kecil. Nova khawatir kakeknya tidak bersedia memberikan padanya. Yang bisa dia lakukan saat ini hanya menunggu saja. Tidak butuh waktu yang lama bagi Hardi untuk menunjukkan batang hidungnya lagi di Klinik Mortal.Kali ini hanya dia sendiri saja yang datang dengan membawa surat peralihan saham.“Nova, ini adalah surat peralihan saham yang sudah Kakek kamu tanda tangani. Boni tinggal tanda tangan saja di sini dan sudah akan mendapatkan saham sebanyak sepuluh persen. Sekarang suratnya sudah ada di tanganmu, kamu sudah boleh telepon ke Ilham untuk jangan membatalkan kerja sama dengan Yorda?”Perempuan itu menerima surat tersebut dan mulai membacanya dengan saksama. Setelah membaca surat tersebut, wajah Nova terlihat cerah dan berseru, “Chandra, kakek beneran kasih ke aku! Dia kasih ke aku! Akhirnya papa bisa berdiri tegak lagi!”“Nova, cepat telepon! Sekarang ada puluhan mobil yang bersiap-siap mengangkut bahan baku dari pabrik

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2191

    Di Kota Tanpa Batas yang ke-108, seorang pria misterius. Chandra hanya melihat cara berpakaiannya pria itu, tidak melihat seperti apa rupa wajahnya. Apa yang pria itu katakan membuat orang berpikir keras.“Apa maksudnya cepat atau lambat aku akan bertarung berdampingan dengannya? Sebenarnya siapa dia?”Chandra berdiri di tembok Kota Tanpa Batas, menatap arah tempat pria yang telah menghilang itu berdiri sebelumnya, lalu tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sesaat kemudian, dia baru menyingkirkan pikiran-pikiran yang kacau di dalam otaknya.“Orang itu bilang aku sudah dapat keuntungan terbesar dari pembukaan Gerbang Waktu dan Ruang. Sekarang nggak perlu keluar dari kota. Dengan kekuatan dan levelku sekarang, aku nggak bisa pergi ke awal waktu, nggak bisa pergi ke waktu awal terciptanya dunia. Dia suruh aku pergi sekarang,” gumam Chandra.Kemudian, dia bertanya, “Kak Sasa, bolehkah aku pergi sekarang?”Suara Sasa terdengar dari Istana Abadi. “Aku juga merasa kamu boleh pergi sekarang. Mes

  • Jenderal Naga   Bab 2190

    Meskipun belum tahu kekuatan apa yang dimiliki Tugu Langit Tanpa Batas itu, yang jelas prajurit biasa tidak akan mampu menahan beratnya. Chandra menyimpan Tugu Langit Tanpa Batas itu dengan puas.Tugu Langit Tanpa Batas berubah menjadi energi berwarna hitam dan masuk ke dalam tubuh Chandra, lalu muncul di salah satu area pusat tubuhnya.Chandra merasa sangat puas. Dia pun bertanya, “Kak Sasa, aku sudah dapatkan Monumen Langit pertama. Apakah itu artinya aku bisa dapatkan Monumen Langit lainnya dengan mudah? Apakah benar-benar ada 108 Monumen Langit?”“Teorinya memang seperti itu. Benar atau nggak, kamu langsung pergi ke Kota Tanpa Batas dan lihat sendiri saja,” jawab Sasa.“Harus selesaikan tantangan dulu baru bisa pergikah?” tanya Chandra.Namun saat ini, beberapa informasi tiba-tiba muncul di Tugu Langit Tanpa Batas di dalam tubuh Chandra. Informasi-informasi tersebut meresap ke dalam pikirannya.Chandra tertegun selama beberapa detik, lalu ekspresi gembira menghiasi wajahnya. “Terny

  • Jenderal Naga   Bab 2189

    Chandra menatap Tugu Langit Tanpa Batas di depannya dan keraguan seketika muncul di benaknya. “Apa ini? Kenapa aku keluar?” Bukankah Wika mengatakan kalau dirinya harus memiliki kemampuan untuk menahan karma jika ingin menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas? Apa karma yang dimaksud Wuka? Chandra benar-benar bingung saat ini.“Kak Sasa, apa kamu ada?” tanya Chandra. “Ya, aku di sini. Tadi, ada kekuatan yang berhasil memutus komunikasimu dengan Istana Abadi. Jadi, bagaimana keadaanmu sekarang?” balas Sasa dari dalam Istana Abadi.Kemudian Chandra menceritakan semua yang dikatakan oleh Wuka kepada Sasa lalu bertanya, “Kak Sasa, menurutmu apa artinya ini?”Sasa berpikir sejenak lalu berkata, “Kemungkinan itu adalah cara untuk menentukan apakah kamu layak untuk menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas atau tidak. Sekarang, cobalah untuk mendapatkan Tugu Langit Tanpa Batas.”“Oke,” jawab Chandra. Kemudian dia melayang setinggi puluhan meter di atas langit dan mulai mengaktifkan

  • Jenderal Naga   Bab 2188

    Dalam sekejap mata, tubuh Sasa menghilang dari pandangan Chandra. Detik berikutnya, Sasa sudah berada di dalam Istana Abadi dengan wajah pucat dan luka serius di tubuhnya. “Chandra, dunia luar menentangku. Prasasti Hukum bisa melukaiku, jadi aku tidak bisa berlama-lama di dunia luar,” ujar Sasa dari dalam Istana Abadi. “Tapi, kenapa aku baik-baik saja?” tanya Chandra bingung. “Karena tingkat kultivasimu masih sangat lemah dan kamu belum mencapai titik pemahaman tentang apa itu Jalan. Oleh karena itu, Prasasti Hukum tidak bisa melukaimu,” jawab Sasa.Kemudian Chandra kembali bertanya, “Lalu apa yang harus kulakukan selanjutnya?”“Tenang saja, tempat ini pasti ditinggalkan oleh prajurit yang sangat kuat. Jadi, kemungkinan jejak jiwanya masih tertinggal di sini.”Tiba-tiba saja beberapa cahaya putih berkumpul dan membentuk bayangan di hadapan Chandra. Bayangan ini berbentuk layaknya seorang manusia. Chandra bisa melihat dengan samar kalau orang ini mengenakan jubah putih dengan rambut

  • Jenderal Naga   Bab 2187

    Chandra tidak tahu, seberapa kuat Sasa. Namun, perempuan itu sudah berhasil menggerakkan Tugu Langit Tanpa Batas. Walaupun Sasa terluka dibuatnya, dia tetap saja berhasil menggerakkan tugu. Chandra dengan cepat menghampiri Sasa dan membantunya berdiri seraya bertanya, “Kak Sasa, kamu baik-baik saja, kan?”Sasa terdiam sejenak lalu menyeka darah di mulutnya dan berkata, “Aku baik-baik saja. Itu hanya bentuk serangan balik dari Tugu Langit Tanpa Batas. Tugu itu sangat kuat dan layak menjadi sebuah harta karun tertinggi yang tidak dapat diambil oleh siapa pun, termasuk Kaisar Agung.”“Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Chandra bingung. Sasa kembali tenggelam dalam pikirannya lalu berkata, “Aku tidak bisa menggerakkan tugu itu karena ada prasasti jalan di dalamnya. Selain itu, ada beberapa Kaisar Agung yang mengukirkan nama mereka di sana. Walaupun hanya beberapa nama, tapi mereka adalah nama-nama dari Kaisar Agung yang mengandung kekuatan yang sangat mengerikan.

  • Jenderal Naga   Bab 2186

    Chandra bertanya, “Lalu bagaimana aku bisa mengambilnya?”“Mana aku tahu. Aku juga baru datang lagi ke Kota Tanpa Batas ini,” jawab Sasa. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk ringan. Sekarang, dia mengetahui kalau tugu besar yang ada di depannya adalah harta karun tertinggi yang muncul saat dunia terbentuk. Dia pasti akan mendapatkan keberuntungan yang besar kalau sampai dia bisa membawa dan memiliki tugu itu. Keberuntungan ini bukan hanya sebagai titik awal penelusuran waktu, tapi juga memahami asal-usul terbentuknya langit dan bumi. Namun, bagaimana cara Chandra untuk bisa membawanya? Dia pun tenggelam dalam renungannya. Kemudian dia berjalan mendekati tugu berwarna hitam itu dan mulai berusaha untuk memindahkannya. Namun, dia sama sekali tidak berhasil menggerakkan tugu itu. Tugu Langit Tanpa Batas terlalu berat dan sepertinya benda ini juga terhubung dengan langit dan bumi, sampai dia tidak bisa menggerakkannya sama sekali. “Apa yang harus kulakukan agar benda ini bisa berge

  • Jenderal Naga   Bab 2185

    “Tugu Langit Tanpa Batas?” tanya Chandra antusias. Informasi tentang zaman dia berada sekarang tertulis di Tugu Langit Tanpa Baras yang artinya sekarang dia tidak lagi berada di zamannya. Dia sudah melakukan perjalanan melintasi waktu dan kembali ke masa lalu. Chandra melihat ke sekelilingnya. Di sekitarnya, terdapat banyak sekali prajurit. Beberapa di antaranya sudah berhasil menyelesaikan tantangan dan masuk ke dalam Kota Tanpa Batas yang merupakan titik awal dalam Negeri Penelusuran. Chandra memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kota, sampai dia melihat sebuah tugu yang berwarna hitam dengan tinggi ratusan meter dan lebar 30 meter. Di tugu itu, terukir banyak tulisan rahasia. Selain itu, ada ratusan ribu prajurit yang berkumpul di bawah tugu. “Apa arti tulisan itu?”“Tugu Langit Tanpa Batas memang sangat ajaib.”*** Banyak prajurit yang tidak mengerti tentang tugu ini saling berdiskusi satu sama lain. Tidak lama kemudian, Chandra ikut berkumpul di bawah tugu. Dia melihat T

  • Jenderal Naga   Bab 2184

    Kedua orang ini sudah bertarung dengan sangat sengit yang telah membuat mereka terluka sekaligus menghabiskan banyak tenaga dan kekuatan mereka. Namun, mereka masih terhitung cukup kuat bagi Chandra. “Kurang ajar, aku salah perhitungan. Aku terlalu cepat muncul, seharusnya aku muncul ketika mereka sudah kehabisan tenaga untuk bertarung,” ujar Chandra sambil menepuk dahinya dan menyesali kemunculannya yang terlalu cepat. Kesatria Hitam dan laki-laki berjubah hitam menatap Chandra ngeri. Terlebih lagi, si laki-laki berjubah hitam yang sampai berkeringat dingin di punggungnya. Di sisi lain, Chandra sedang merenung sejenak. Sejauh ini, Chandra tidak memiliki masalah apa pun dengan si laki-laki berjubah hitam. Laki-laki itu pasti tidak akan menyerang Chandra kalau Chandra tidak menyerangnya. Namun, hal itu berbeda dengan Kesatria Hitam. Karena ada masalah yang cukup besar di antara mereka berdua. Oleh karena itu, Chandra memutuskan untuk menghadapi Kesatria Hitam terlebih dahulu. “Kesat

  • Jenderal Naga   Bab 2183

    Ada orang yang kembali muncul setelah Kesatria Hitam membunuh Chandra. Padahal dia saja belum sempat untuk mengatur napasnya. Orang itu juga terlihat sangat kuat dengan aura yang berhasil mengalahkannya.Kesatria Hitam sempat dipukul mundur dalam keadaan terkejut dan pertempuran sengit kembali terjadi di area ini. Di sisi lain, di reruntuhan. Chandra masih terbaring dalam keadaan sekarat. Kekuatannya memang sudah meningkat pesat. Ditambah lagi, dengan jurus Langkah Melawan Langit yang membuat kekuatannya semakin besar. Namun sayangnya, jurus Langkah Melawan Langit yang dimilikinya hanya mampu melawan seseorang yang berada di tingkat keenam Alam Kesucian. Walaupun Kesatria Hitam saat ini berada di tingkat keenam Alam Kesucian, kekuatannya sudah berada di puncak tingkat keenam dan hanya selangkah lagi untuk masuk ke tingkat ketujuh Alam Kesucian. Oleh karena itu, ada kesenjangan kekuatan yang sangat besar di antara mereka. Sekarang, Chandra terluka, tapi belum mati. Bagaimanapun juga

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status