Share

Bab 1255

Author: Angin
Robi mengikuti arah yang ditunjuk Sonia. Namun, setelah bergerak selama beberapa saat, dia tidak merasakan aura Pedang Keji Sejati lagi.

Aura Pedang Keji Sejati itu agak aneh. Dia pernah memegangnya. Meski berjarak beberapa kilometer jauhnya, dia bisa merasakannya. Selain itu, kekuatannya juga sudah di Tingkat Kedelapan. Dia jauh lebih cepat daripada Nova.

Dua jam kemudian, Robi berhenti.

Dia mengerutkan kening, “Kenapa ini? Mengapa nggak ada aura Pedang Keji Sejati di sini?”

Dia tampak bingung, lalu bergumam, “Apa Sonia, gadis itu, berbohong padaku?”

Dia menutup matanya dan berpikir.

Nova berubah setelah mendengar bahwa Chandra terluka parah karena diserang diam-diam.

Maniso bilang Yayang dari keluarga Nantaboga-lah yang menyerang Chandra.

“Kalau dipikir secara logika, kalau Nova nggak menggunakan energi sejatinya, seharusnya akan baik-baik saja. Dia dari awal sudah memperingatkan wanita itu, jangan menggunakan energi sejatinya. Tapi, kenapa semuanya jadi berubah seperti ini?”

“Pedang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1256

    Jika dia tidak memakai sabuk pengaman, dia pasti sudah terjatuh ke lantai.Jantungnya berdebar kencang. Dia butuh beberapa detik untuk pulih dari keterkejutannya. Ketika dia melihat lebih dekat, dia melihat seorang wanita cantik menatapnya dengan ekspresi bingung.Mata wanita itu tidak berbeda dengan mata orang biasa, malah jauh lebih cantik dari orang biasa.Nova melirik Pangestu, tidak berkata apa-apa, lalu menoleh ke luar jendela lagi.Awan putih menghiasi pemandangan di luar jendela..“Apa aku salah lihat?” gumam Pangestu pelan.Dia pikir, dia pasti salah lihat.Dia menarik napas dalam-dalam lalu berkata dengan senyum cerah di wajahnya, “Halo, namaku Pangestu. Aku dari Kota Ponda. Aku membuka restoran hotpot daging sapi. Sekarang sudah ada lebih dari 30 cabang. Sekarang aku mau ke Diwangsa untuk melihat-lihat pasar dan ingin mengembangkan bisnis ini di Diwangsa.”Nova mengabaikannya.Hal itu membuat Pangestu sangat bingung.Mengapa tidak berhasil?Sebelumnya, ketika bertemu wanita

  • Jenderal Naga   Bab 1257

    Keluarga Nantaboga sangat membenci Chandra.Ilmu bela diri dari kepala keluarganya keluarga Nantaboga terkuras habis karena Chandra, dan dia hanya bisa terbaring di tempat tidur sekarang.Karena Chandra, leluhur terkuat dalam keluarga mereka meninggal.Mereka semua tahu Chandra diserang diam-diam dan terluka parah.Kalaupun Chandra tidak mati, tapi pasti sudah lumpuh.Namun, hal itu juga tidak bisa menghilangkan kebencian mereka pada Chandra.Ketika melihat Nova, amarah orang-orang dari keluarga Nantaboga muncul lagi.Pada saat itu juga, tujuh atau delapan anggota keluarga Nantaboga menghunus pedang mereka dan segera mengepung Nova.“Nova, kalaupun Raja datang hari ini, dia juga nggak akan bisa menyelamatkanmu. Aku jamin,” ujar seorang junior dari keluarga Nantaboga, mengertakkan giginya.Melihat keluarga Nantaboga, bayangan Chandra yang terluka parah karena diserang diam-diam langsung muncul di benak Nova. Amarah tiba-tiba muncul di hatinya. Semakin marah dia, semakin mendidih darah

  • Jenderal Naga   Bab 1258

    Bangunan di sekitar terus dihancurkan.Orang-orang dari Keluarga Nantaboga bagaikan burung yang ketakutan, terus melarikan diri.“Mati. Bunuh mereka. Bunuh mereka secepatnya. Mereka semua pantas mati.” Seperti ada suara yang terus-menerus muncul di benak Nova.Suara itu terus memengaruhi Nova.“Nggak, nggak bisa.” Logika memberitahunya bahwa dia tidak boleh menyerang lagi.Pada saat ini, dia merasa pusing, seolah-olah ada banyak iblis jahat mengaum di telinganya. Telinganya berdengung.Dia duduk bersila di tanah.Dia mengaktifkan jurus yang diajarkan Robi padanya, yaitu jurus yang ditinggalkan Raja Kejahatan di gua es, sambil diam-diam melafalkan mantra.Pikiran yang kacau perlahan menjadi tenang.Dia tidak tahu sudah berapa lama dia duduk di sana.Ketika dia sudah benar-benar tenang, dia membuka matanya dan melihat sekeliling.Ada mayat di tanah. Darah menodai tanah menjadi merah.Rumah keluarga Nantaboga juga tampaknya sudah akan runtuh.Ada seorang lelaki tua berdiri sepuluh meter j

  • Jenderal Naga   Bab 1259

    Satu-satunya perbedaan antara penampilan Chandra saat ini dengan penampilan orang yang sudah mati adalah, Chandra masih bernapas.Kalau napas Chandra berhenti, maka dia akan mati.Hatinya sakit melihat Chandra seperti ini.Di tanah di sampingnya, ada seorang lelaki tua yang sedang duduk bersila.Lelaki tua itu memiliki rambut panjang, yang hampir seluruhnya berwarna putih dan hanya sedikit rambut hitam.Lelaki itu kelihatan sudah tua dan sangat lemah.Sonia mengalihkan pandangannya, melirik lelaki itu, dan mengerutkan kening. Seingatnya, tidak ada orang seperti ini di keluarga Atmaja. Siapa dia?“Berikutnya.”Saat itu juga, orang yang sedang mengobati Chandra berhenti.Orang lain segera mengambil alih dan melanjutkan penyembuhan Chandra dengan menggunakan energi sejati.Sementara pria yang sebelumnya mengeluarkan sebuah pil obat dan memakannya, lalu mulai memulihkan energi sejatinya.“Ciiit!” Pintu kayu terbuka.Yang datang adalah Ronald yang bergegas kembali ke Diwangsa. Ronald masuk,

  • Jenderal Naga   Bab 1260

    “Di mana dia?” Ekspresi Ronald berubah.Saat dia pergi, Rully sudah tergeletak ke tanah.Selain itu, dia juga menyerang Rully dengan sangat keras, langsung menyerang dada lelaki itu. Rully sedang lengah dan tidak siap menghadapinya. Dia menyerang diam-diam, jadi Rully tidak mungkin bisa bertahan.Sekarang, tubuh Rully hilang.Sonia tampak bingung dan bertanya, “Kakek, ada apa? Siapa?”Dia melihat darah di tanah, tapi dia tidak tahu apa yang terjadi.Ronald tampak serius. Dia membawa Sonia ke sini karena ingin Sonia membuang jenazah Rully diam-diam, karena lukanya terlalu parah dan dia sudah tidak ada tenaga lagi untuk membuang jenazah tersebut.Sekarang, Rully telah melarikan diri. Kalau lelaki itu dibiarkan hidup, konsekuensinya akan serius.Setelah Rully pulih dan mendapatkan kembali kekuatannya, hidupnya akan tamat.Dia harus pergi. Dia harus pergi.Dia tidak menjawab Sonia, berbalik badan dan pergi.Dia berjalan terlalu tergesa-gesa, sehingga membuat luka di tubuhnya semakin parah.

  • Jenderal Naga   Bab 1261

    Robi berjalan bersama Nova.Wajah Sonia berubah pucat, seperti sedang sakit parah.Kedua orang itu berjalan tidak terlalu cepat, tetapi juga tidak lambat.Tak lama kemudian, mereka sampai di depan pintu gerbang rumah keluarga Atmaja.Sonia sedikit gugup, tapi dia tetap berjalan ke depan dengan senyuman di wajahnya dan memanggil, “Kakek Robi, Nova.”Robi melirik Sonia. Begitu dilirik begitu, hatinya berdegup kencang.Dia berpura-pura cuek dan bertanya sambil tersenyum, “Kakek Robi, Nova, kenapa kalian kembali ke Diwangsa? Dan Nova, apa yang terjadi sebelumnya? Kenapa auramu terlihat begitu menakutkan?”“Aku ….” Nova menunduk dan mulai berkata, tetapi tidak ada kata-kata lain yang keluar.Robi juga tidak mempermasalahkan perihal Sonia yang menipunya sebelumnya. Dia bertanya dengan tenang, “Apa Chandra ada di rumah keluarga Atmaja sekarang?”“Iya, dia ada di sini.” Sonia mengangguk dan berkata, “Kak Chandra sedang diobati di halaman belakang rumah keluarga Atmaja.”Robi mengangkat kepalan

  • Jenderal Naga   Bab 1262

    Kadir juga kaget. Dia mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya yang ketakutan, dan tubuhnya juga terlempar ke belakang karena guncangan tersebut.“Gawat.” Robi terkejut dan segera mengambil tindakan. Dia mengaktifkan energi sejatinya untuk secara paksa menekan gejolak energi dari darah di tubuh Nova.Nova pun akhirnya tenang. Dia tampak malu saat melihat kerusakan yang ditimbulkan.“Kakek, ini ....”Robi melambaikan tangannya dan berkata, “Bukan masalah besar.”Nova bertanya, “Apa … apa Chandra masih bisa diselamatkan?”Ekspresi Robi berubah serius.Sonia sudah bangkit dari lantai dan berjalan menghampiri mereka lagi. Dia memandang Nova dengan ekspresi kaget.Mata Kadir juga tertuju pada Nova.Robi berpikir sejenak dan berkata, “Lukanya terlalu serius. Dia hampir saja kehilangan nyawanya. Aku juga nggak yakin bisa diselamatkan atau nggak. Dicoba dulu saja.”Robi tidak yakin bisa menyelamatkan Chandra kali ini.Dia memandang Chandra, mengangkat tangannya dan mengeluarkan energi seja

  • Jenderal Naga   Bab 1263

    “Kakek Rully?” Sonia tercengang.Tebakannya adalah, Rully telah diserang dengan kejam oleh Ronald.Dia tidak tahu di mana pria itu sekarang.Namun, ini hanya tebakannya. Dia tidak melihatnya dengan matanya sendiri, jadi dia tidak berani sembarangan bicara.“Aku … aku nggak tahu. Aku belum melihat Kakek Rully sejak kembali.”Robi tidak banyak bertanya lagi.Dia pun berbalik badan lagi.Rumah kayu itu sudah hancur berkeping-keping karena guncangan aura Nova.Robi menghampiri Nova dan berkata, “Nova, bawa Chandra kembali ke Rivera untuk penyembuhan.”“Ah?” Nova tertegun dan bertanya, “Kakek, sekarang? Chandra belum siuman. Apa boleh bepergian seperti itu?”“Uhuk.” Pada saat itu, Chandra yang sedang berbaring di tempat tidur terbatuk-batuk pelan.Dia membuka matanya sedikit dan yang pertama kali dia lihat ada sebuah wajah yang cantik.“Nova ....” Dia berkata lemah.Saat melihat Chandra siuman, Nova sangat gembira hingga hampir menitikkan air matanya“Sayang, kamu sudah bangun. Bagus, bagus

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status