Paul juga tidak berhasil mendapatkan informasi mengenai penyerangan yang dilakukan anggota mafia. Dari informasi itu, dapat diketahui beberapa orang di dalam data, tapi beberapa orang itu tidak masuk ke Kediaman Atmaja, melainkan bersembunyi di luar Kediaman Atmaja berjaga-jaga apabila terjadi perubahan, terdapat Bagas di antaranya.Chandra juga tidak menyangka. Ternyata Bagas yang dibunuhnya adalah salah satu dari orang yang melenyapkan Keluarga Atmaja.Chandra tampak sedang merenung. Data menunjukkan selain orang-orang yang diketahuinya, masih ada orang lain lagi.Sebenarnya di mana keberadaan Lukisan Gunung Merabu. Siapa dalang di balik masalah ini?Saat ini Chandra tidak bersuara membuat suasana di dalam ruangan pun terasa sangat hening.Beberapa saat kemudian, Chandra mengeluarkan korek api, lalu membakar dokumen di tangannya. Dia lalu menatap Filbert dan bawahan yang sedang berlutut dengan tatapan dingin. “Berdiri.”“Nggak, aku nggak berani.” Sekujur tubuh Filter merinding.“Berd
Setelah mendapatkan informasi, Chandra dan yang lainnya langsung meninggalkan tempat.Di dalam mobil.Paul menyalakan mesin mobil, lalu mengendarai mobil kembali ke kota. Chandra yang duduk di samping Paul tampak sedang merenung, entah apa yang sedang dipikirkannya.“Paul ….” Beberapa saat kemudian, terdengar suara Chandra yang menghancurkan keheningan.“Emm, apa, Kak?”“Selidiki latar belakang Duma dan Tristan. Kamu antar aku ke rumah sakit saja. Aku ingin pergi mencari Hindi.”“Baik.” Paul mengangguk.“Huft!” Chandra menghela napas panjang.Kalau bukan karena mencari Filbert, Chandra pun tidak tahu ternyata selain empat keluarga besar, masih banyak orang yang ikut serta dalam pelenyapan Keluarga Atmaja.Sekarang Chandra merasa sangat menyesal. Dia menyesal lantaran sudah membunuh Radika Sinaga.Semua ini berhubungan dengan Radika. Seandainya Radika tidak mati, Chandra pasti akan memperoleh lebih banyak informasi. Mungkin dia juga akan mengetahui dalang di balik permasalahan ini.Hany
Mengenai bagaimana ceritanya Chandra bisa menguasai teknik pengobatan, Paul tidak mengetahuinya. Hanya saja Paul memang mempelajari beberapa teknik pengobatan dari Chandra.Pada saat yang sama, Chandra masuk ke rumah sakit, dan langsung menuju ruangan Hindi.Waktu itu wajahnya digores oleh Chandra, dan pergelangan tangannya pun dipotong. Sekarang pergelangan tangan Hindi sudah berhasil disambung, tapi dia masih tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit.Sejak mengetahui identitas dari lelaki bertopeng, hari-hari dilewati Hindi dengan sangat menderita. Setiap harinya dia merasa gelisah, tidak tenang, dan hampir depresi.“Tap, tap, tap!” Di malam yang hening, terdengar suara langkah kaki seseorang.Chandra memasuki kamar Hindi tanpa permisi.“Siapa … siapa itu ….”Hindi sungguh sudah berada di ambang keruntuhan. Dia terus mimpi buruk dalam beberapa hari ini.Saat mendengar adanya suara, dia spontan ketakutan. Dia menarik selimut dan meringkuk, sambil melirik ke sisi pintu.Ruanga
Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.Hari ini Nova dan Yura sudah belanja seharian. Dia memikirkan segala cara untuk mencari tahu identitas dari lelaki bertopeng dari mulut Yura. Hanya saja, Yura malah mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apa-apa.Hari ini Nova kelihatan sangat tidak konsentrasi.Pada malam harinya, saat dia berbaring di atas ranjang, Nova bahkan masih memikirkan masalah sepuluh tahun silam.Waktu itu Nova dan teman sekolahnya sedang pergi bertamasya, dan kebetulan melewati sebuah sungai. Tiba-tiba dia melihat vila di ujung sana mengalami kebakaran. Mereka berlari ke sana, dan terdengar suara jerit histeris yang sedang meminta bantuan.Nova sempat ragu beberapa saat sebelum berlari ke dalam lautan api untuk menyelamatkan orang itu. Setelah menyelamatkannya, orang itu malah langsung melompat ke dalam sungai.Waktu itu di lantai teratas Rivera Hotel.Nova ditindih Radika di atas meja pelelangan, lalu wajahnya digores berkali-kali. Saat Nova sudah ke
Begitu melihat, Chandra hampir saja mimisan.Bagian kerah pakaian Nova sangatlah rendah hingga dapat terlihat belahan dadanya. Apalagi dengan adanya kalung berlian di atas leher putih Nova, alhasil penampilannya semakin memesona lagi.Nova terlihat sangat memukau, dan membuat Chandra jadi salah tingkah. “Cantik.” Chandra spontan memuji, “Gaun dan aksesori yang kamu kenakan sungguh sempurna.”“Benarkah?” Nova terlihat gembira.“Tentu saja, Istriku adalah wanita tercantik di dunia ini. Kalau kamu pakai gaun ini untuk menghadiri acara ulang tahun Yura, kamu pasti akan jadi pusat perhatian.”Nova mengerutkan bibirnya, lalu mengoleskan lipstik yang baru dibelinya semalam. Setelah mengoles lipstik berwarna merah terang, penampilan Nova semakin menggoda lagi. Bahkan hati Chandra yang melihatnya juga semakin bergejolak.Cantik sekali.Selanjutnya, Nova mengenakan sepasang sepatu hak tinggi berwarna putih dengan mengikat rambutnya, memamerkan wajah indahnya ….Saking cantiknya Noiva, Chandra pu
Putri Yani begitu cantik, bahkan lebih berwibawa daripada artis di televisi. Dia pasti bisa menjadi istri dari orang kaya. Kenapa dia malah menikah dengan Chandra yang tidak punya pekerjaan itu?Saat mendengar mereka akan pergi menghadiri acara ulang tahun Yura, Yani yakin orang-orang yang hadir pasti adalah tamu dari kalangan atas. Dengan penampilan Nova, dia pasti bisa digaet oleh para bos. Yani menarik Nova ke samping, lalu berbisik, “Nova, tamu yang pergi ke Rivera Hotel adalah orang kaya. Aku dengar-dengar bos dari Restoran Sentosa juga akan ke sana. Ini adalah kesempatanmu, kamu cari kesempatan untuk gaet dia.”“Ma ….” Raut wajah Nova sangat tidak senang. “Apa yang sedang Mama katakan? Aku sudah punya suami, mana mungkin aku melakukan hal rendahan seperti itu?”“Dia?” Yani melirik Chandra yang berada di sebelah, lalu berbicara dengan nada memerintah, “Chandra, hari ini kamu tinggal di rumah saja, jangan pergi ke mana pun.”Menurut Yani, jika Chandra ikut pergi ke pesta, dia past
Semua orang melihat Chandra dan Nova yang datang dengan mengendarai motor. Beberapa dari mereka pun mulai bertanya-tanya."Itu Nova, 'kan?""Iya, itu Nova. Toni sudah mengusirnya dari Keluarga Kurniawan.""Nova juga datang menghadiri pesta ulang tahun Yura?""Katanya Yura mengundang Nova dan semua murid yang ada di kelasnya.""Yura mengundang Wahyu, jadi dia sekalian mengundang semua murid di kelas itu.""Wahyu? Anaknya Eko Sutijo, pemilik Kalena Farma?""Oh, begitu. Tapi kenapa Chandra juga ikut?"Seiring datangnya Chandra dan Nova, semua orang asyik membicarakannya.Di saat bersamaan, sebuah mobil sport Lamborghini melaju dan berhenti di tempat parkir. Kemudian, tampak seorang pria tampan berjas putih yang beranjak keluar dari mobil."Wah, panjang umur. Tuan Muda Wahyu datang."Pintu utama hotel.Sejak tadi, Yura sudah menunggu Chandra. Begitu melihat Chandra dan Nova yang datang dengan mengendarai motor, Yura pun bergegas menghampiri mereka.Hari ini Yura mengenakan gaun berpotongan
Wahyu menganggukkan kepala. "Em, sangat parah. Dengar-dengar, Chandra, pecundang ini meminjam mobil salah seorang atasan. Begitu atasan itu kembali, dia dan sopir akan dipanggil ke pengadilan militer.""Hah?" Nova sangat terkejut. Dia sontak menggenggam erat tangan Chandra.Yura hanya tersenyum sinis saat mendengar ucapan Wahyu. Uhm? Mengadili Naga Hitam?? Siapa yang berani?Orang-orang terkejut melihat kemunculan Chandra dan Nova. Sekarang, Keluarga Kurniawan telah menjadi bahan tertawaan penduduk Kota Rivera.Toni membuat surat undangan palsu untuk menghadiri acara pengangkatan Arya, sedangkan Chandra meminjam mobil orang lain dan berlagak sebagai orang penting."Chandra, semua ini salahmu sendiri, jangan melibatkan Nova! Sebaiknya kalian bercerai saja, kamu nggak pantas menjadi suami Nova," kata Wahyu.Saat ini, Wahyu sudah merencanakan sesuatu. Meskipun bersanding dengan Yura, Wahyu tidak menutup kemungkinan untuk memiliki hubungan gelap dengan Nova."Sayang, bagaimana ini?" Nova t
Nova memutuskan untuk tidak lagi menyerap Esensi Phoenix. Ia ingin menyimpannya untuk Chandra agar Chandra bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi. Setelah beberapa hari menyerap Esensi Phoenix, Maggie juga merasakan energi sejatinya semakin kuat. Kini, Maggie merasa bisa menembus Alam Kesembilan, dan itu sudah cukup baginya. Maggie pun tak ingin menyerap lebih banyak Esensi Phoenix.“Kak Chandra, aku juga tidak akan menyerap lagi,” kata Maggie.“Baik,” jawab Chandra dengan anggukan.Semakin tinggi tingkatannya, semakin banyak energi yang dibutuhkan. Sisa Esensi Phoenix yang setengah ini mungkin hanya cukup untuk membantu Chandra melewati belenggu ketiga. Chandra segera melanjutkan latihannya, sementara Nova dan Maggie memilih untuk pergi menuju Gurun Selatan, ke negara Naga.Dua bulan pun berlalu, dan Chandra masih berlatih dengan tekun di Gunung Langit, Gurun Selatan, selama setengah tahun penuh. Kekuatan Chandra terus meningkat dari waktu ke waktu.Suatu malam, di Gunung Bushu, terd
Nova telah berhasil menembus Alam Kesembilan berkat kekuatan dari Esensi Phoenix. Ia juga mulai merasakan keberadaan kunci pertama dalam tubuhnya.Di puncak Gunung Langit, Chandra duduk bersila, dengan aura yang menyala terang seperti dewa sejati. Tiba-tiba, Chandra berhenti berlatih.Nova pun berhenti, memandang Chandra dan bertanya, “Kenapa?”Chandra menjawab, “Aku merasakan kunci kedua.”“Selamat!” Nova tersenyum gembira.Chandra menghela napas dan berkata, “Esensi Phoenix memang luar biasa. Kalau hanya mengandalkan latihan biasa, aku akan butuh sepuluh tahun untuk mencapai tahap ini dari kunci pertama ke kunci kedua.”Nova menyemangati Chandra, “Tetap semangat.”Di saat itu, Maggie datang mendekat. Selama tiga bulan terakhir, Maggie berkeliling pegunungan mencari buah yang mengandung energi alam, tetapi dia belum menemukannya. Sambil mencari, Maggie tetap rajin berlatih. Meskipun tidak menyerap Esensi Phoenix, energi alam yang tersedia cukup melimpah, sehingga energi sejati Maggie
Chandra sama sekali tidak menyangka bahwa Nova akan datang ke Gunung Langit.“Anak kita bagaimana? Kamu pergi, siapa yang menjaga anak kita?” tanya Chandra.Nova menjawab, “Chaca dititipkan ke Mama. Aku benar-benar khawatir padamu dan tak ingin kamu sendirian berjuang di luar sana. Aku datang untuk membantumu.”Setelah mendengar itu, hati Chandra terasa hangat. Memiliki istri seperti ini, apa lagi yang diinginkan seorang suami?“Oh iya, bagaimana perkembangan latihanmu?” tanya Nova.“Cukup lancar,” Chandra mengangguk ringan. “Aku sudah berhasil melepaskan diri dari belenggu pertama dan sedang berusaha untuk yang kedua. Dengan kecepatan latihanku sekarang, mungkin dalam waktu sekitar tiga bulan lagi, aku bisa melepas belenggu kedua.”“Baguslah,” Nova merasa lega.Setelah Nova tiba, Chandra mengajaknya untuk bersama-sama menyerap kekuatan Esensi Phoenix. Karena Nova juga seorang jenius dan kuat, semakin cepat dia mencapai Alam Kesembilan, semakin besar kekuatan yang dimiliki manusia.“Ba
Alam Mahasakti adalah yang terkuat di sini? Masih terlalu lemah.“Prabu, selanjutnya kita harus bagaimana?” tanya seorang pria berbaju hitam.Prabu berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku membawa Batu Sakti Lima Warna. Ini akan memperkuat segel agar orang luar tak bisa melewati segel dan datang ke bumi. Kita akan pergi ke Gunung Bushu, menghabisi Suku Mistik, merebut Gunung Bushu, memperkuat segel, dan mencari empat segel lainnya. Saat waktunya tiba, aku akan membuka segel itu. Sementara itu, aku akan menguasai bumi untuk mempersiapkan kedatangan kita ke sini.”“Baik.”“Berdirilah dan bicaralah.”Puluhan pria berbaju hitam yang tadi berlutut kini berdiri. Prabu pun membawa para pengikutnya meninggalkan tempat itu dan menuju wilayah Someria. Pada saat yang sama, Nova telah meninggalkan Rivera dan sedang dalam perjalanan menuju Gurun Selatan di Negeri Naga.Sementara itu, di sebuah pesawat di Someria, seorang pria tampan dengan jas putih tengah memegang ponsel, menatap sebuah foto di layar.
Di puncak Pegunungan Siberia yang terpencil di kutub utara, tanah abadi berselimut salju. Di tempat sunyi ini, sekumpulan pria berjubah hitam tampak berlutut, seolah menanti kehadiran seseorang yang penting.Mendadak, suara angin tajam mengoyak keheningan. Langit di atas mereka bergetar dan retak seperti kaca, menciptakan celah misterius di udara. Dari celah itu, seorang pria melangkah keluar, berjalan seolah tanpa beban di atas kekosongan. Pria itu mengenakan jubah putih, wajahnya tampan dan terukir tajam, dengan mata yang dalam dan penuh wibawa.Aura kekuatan yang memancar dari tubuhnya begitu kuat hingga seketika menyebabkan salju yang menyelimuti pegunungan meleleh, mengalir deras ke bawah dan membentuk sungai es yang menggelora."Selamat datang, Prabu," serempak pria-pria berjubah hitam itu menyambutnya, suara mereka penuh hormat.Prabu turun ke tanah dengan tenang, kedua tangannya bersilang di belakang punggung. Ia memandang pria-pria yang berlutut di hadapannya dengan tenang, l
Penghalang itu seperti rantai tak kasatmata yang mengunci sel-sel darah, menciptakan sensasi unik dan sulit digambarkan dengan kata-kata.“Oh iya, bagaimana denganmu? Bagaimana latihannya?” tanya Chandra.Maggie mengangguk, “Cukup baik. Aku sudah mulai menyerap energi alam, dan perlahan-lahan energinya mengubah tubuhku. Tapi energi sejatiku masih stagnan. Sepertinya masih butuh waktu panjang untuk mencapai Alam Kesembilan.”Chandra tersenyum, “Sekarang dunia sudah berubah, energi alam semakin melimpah. Di beberapa hutan belantara, ada buah-buahan mutasi yang sangat langka. Gunung Langit ini adalah hutan yang masih asli. Coba saja berjalan-jalan di sekitar sini, mungkin saja kamu beruntung menemukan buah itu. Siapa tahu, cukup memakan satu buah saja, kamu bisa langsung mencapai Alam Kesembilan.”“Oke, tapi aku sudah sebulan di sini. Aku juga penasaran dengan kondisi di markas militer. Jadi, aku akan pulang sebentar,” balas Maggie.Chandra mengangguk memahami, “Tentu, hati-hati di jalan.
Maggie memiliki kemampuan pemahaman yang luar biasa. Dalam waktu singkat, dia sudah memahami inti dari Metode Semesta dan mulai bisa menyerap energi alam. Chandra pun tidak mempermasalahkan hal itu lagi. Kini, dia sendiri harus segera memulai latihan tertutupnya.Di Gurun Selatan, semua urusannya di sudah selesai. Gunung Bushu pun sementara dalam keadaan aman. Sebelum masuk ke dalam latihan tertutup, Chandra menelepon Nova yang berada Rivera.“Nova, kakek memberiku Esensi Phoenix. Aku akan menjalani latihan tertutup untuk beberapa waktu, mungkin tiga sampai lima bulan, atau bisa saja lebih cepat, satu atau dua bulan. Kalau ada hal mendesak, telepon aku. Jika tidak ada jawaban, datanglah ke Gurun Selatan, Gunung Langit,” ucap Chandra sambil menjelaskan lokasinya.Di ujung telepon, Nova menjawab, “Jangan khawatir. Semuanya aman di sini. Aku juga akan menjaga anak kita dengan baik. Kamu fokus saja pada latihanmu.”“Oke, kalau begitu kututup, ya,” kata Chandra sebelum menutup telepon.Sete
Chandra membuka percakapan dengan sebuah pertanyaan ringan. Raja Januar pernah mengatakan bahwa orang yang memiliki Akar Dewa Murni akan memiliki kepekaan terhadap energi alam yang jauh lebih tinggi daripada orang biasa.“Ah, aku tidak bisa merasakannya,” jawab Maggie. Maggie tampak sedikit terkejut, tidak memahami mengapa Chandra menanyakan hal itu.“Tidak bisa merasakannya?” Chandra tertegun tak menyangka. Maggie adalah orang yang cerdas dengan bakat luar biasa dalam seni bela diri. Jika orang sepertinya bukan pemilik Akar Dewa Murni, lalu siapa?“Kamu sudah pernah mengonsumsi Naga Yu?” tanya Chandra lagi.Maggie menggeleng. “Naga Yu itu hanya ada beberapa, aku tidak seberuntung itu. Aku hanya meminum Darah Naga.”“Setelah meminum Darah Naga, apa tubuhmu mengalami sesuatu yang aneh?”Mendengar pertanyaan itu, Maggie menampakkan raut wajah serius yang jarang terlihat. Ia mengangguk perlahan dan berkata, “Memang ada. Kadang-kadang, aku merasa sangat agresif, ada dorongan kuat dalam hat
Raja Januar berbicara kepada Chandra tentang Akar Dewa Murni. Mereka yang memiliki kekuatan ini mampu mempelajari apa pun dengan sangat cepat. Mereka adalah orang-orang yang terlahir untuk menghadapi bencana besar.“Bencana … apa itu sebenarnya?” pikir Chandra.Menurut dugaan Raja Januar, bencana itu adalah ketika segel-segel kuno terbuka, membawa malapetaka terbesar dalam sejarah umat manusia di bumi. Namun, leluhur bumi sudah merencanakan cara untuk melawan bencana ini: memanfaatkan Empat Hewan Keberuntungan. Manusia bumi akan memburu Hewan-Hewan Keberuntungan itu, mendapatkan darahnya, dan memperpanjang umur mereka agar siap menghadapi bencana tersebut.Namun, musuh sudah menduga rencana leluhur bumi ini dan diam-diam merusak kekuatan Empat Hewan Keberuntungan.“Semua ini hanya dugaanku dari informasi yang ditinggalkan Kaisar Pertama di makamnya,” Raja Januar menjelaskan, “entah benar atau tidak, kita butuh waktu untuk membuktikannya.”“Tapi, rasanya dugaanku ini tidak jauh dari ke