Share

Bab 123

Author: Angin
Belum sempat si lelaki bersinglet hitam menembak, pergelangan tangannya ditembak, dan dia pun kesakitan hingga pistol di tangannya pun terjatuh.

Chandra langsung bergelinding di atas meja, muncul di hadapan lelaki bersinglet putih. Dia menendangnya, lalu memungut pistol di atas lantai.

Semuanya terjadi dengan sangat cepat. Filbert bahkan tidak sempat merespons, dan bawahannya sudah ditendang hingga melayang. Seketika sebuah pistol langsung ditodong di atas keningnya.

Setelah mendengar keributan di dalam ruangan, para prajurit bayaran langsung kembali ke ruangan. Mereka semua mengarahkan senjata ke sisi Chandra.

Meski ada pistol di depan kening Filbert, dia juga tidak terlihat panik. Dia masih bisa berbicara dengan santai, “Apa kamu tahu kamu lagi di mana? Meski kamu bunuh aku, apa kamu kira kamu bisa keluar dari sini?”

“Dua puluh ribu. Jual atau nggak?”

Chandra masih menodong pistol di kening Filbert. Dia tersenyum sambil berkata, “Lebih baik kamu suruh bawahanmu keluar. Kalau nggak, n
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 124

    Di dalam ruang bawah tanah.Dua puluh prajurit bayaran bersujud di lantai.Filbert, seorang Raja Mafia dari lima kabupaten, juga sedang bersujud dengan tubuh gemetar.Kepala Setan bisa duduk di posisinya sekarang, dia pasti mempunyai kemampuan yang besar. Namun, seorang Kepala Setan yang terkenal di dunia itu malah bersujud bagai seekor anjing saja.Seketika si lelaki bersinglet hitam kembali dengan memeluk setumpukan dokumen. Ketika melihat bosnya sedang berlutut, kedua kakinya kembali terasa lemas. Alhasil semua dokumen di tangannya langsung berserakan di lantai.Chandra melirik Paul sekilas. Paul pun mengerti maksudnya, langsung berdiri dan memungut dokumen di lantai.Setelah selesai memungut, Paul menyerahkannya kepada Chandra. Dia pun langsung membaca dengan serius.Pantas saja Kepala Setan dijuluki sebagai sumber informasi. Dia bahkan bisa memiliki informasi yang tidak berhasil didapatkan oleh Chandra.Diketahui bahwa Keluarga Atmaja adalah keluarga pertama di Kota Rivera pada se

  • Jenderal Naga   Bab 125

    Paul juga tidak berhasil mendapatkan informasi mengenai penyerangan yang dilakukan anggota mafia. Dari informasi itu, dapat diketahui beberapa orang di dalam data, tapi beberapa orang itu tidak masuk ke Kediaman Atmaja, melainkan bersembunyi di luar Kediaman Atmaja berjaga-jaga apabila terjadi perubahan, terdapat Bagas di antaranya.Chandra juga tidak menyangka. Ternyata Bagas yang dibunuhnya adalah salah satu dari orang yang melenyapkan Keluarga Atmaja.Chandra tampak sedang merenung. Data menunjukkan selain orang-orang yang diketahuinya, masih ada orang lain lagi.Sebenarnya di mana keberadaan Lukisan Gunung Merabu. Siapa dalang di balik masalah ini?Saat ini Chandra tidak bersuara membuat suasana di dalam ruangan pun terasa sangat hening.Beberapa saat kemudian, Chandra mengeluarkan korek api, lalu membakar dokumen di tangannya. Dia lalu menatap Filbert dan bawahan yang sedang berlutut dengan tatapan dingin. “Berdiri.”“Nggak, aku nggak berani.” Sekujur tubuh Filter merinding.“Berd

  • Jenderal Naga   Bab 126

    Setelah mendapatkan informasi, Chandra dan yang lainnya langsung meninggalkan tempat.Di dalam mobil.Paul menyalakan mesin mobil, lalu mengendarai mobil kembali ke kota. Chandra yang duduk di samping Paul tampak sedang merenung, entah apa yang sedang dipikirkannya.“Paul ….” Beberapa saat kemudian, terdengar suara Chandra yang menghancurkan keheningan.“Emm, apa, Kak?”“Selidiki latar belakang Duma dan Tristan. Kamu antar aku ke rumah sakit saja. Aku ingin pergi mencari Hindi.”“Baik.” Paul mengangguk.“Huft!” Chandra menghela napas panjang.Kalau bukan karena mencari Filbert, Chandra pun tidak tahu ternyata selain empat keluarga besar, masih banyak orang yang ikut serta dalam pelenyapan Keluarga Atmaja.Sekarang Chandra merasa sangat menyesal. Dia menyesal lantaran sudah membunuh Radika Sinaga.Semua ini berhubungan dengan Radika. Seandainya Radika tidak mati, Chandra pasti akan memperoleh lebih banyak informasi. Mungkin dia juga akan mengetahui dalang di balik permasalahan ini.Hany

  • Jenderal Naga   Bab 127

    Mengenai bagaimana ceritanya Chandra bisa menguasai teknik pengobatan, Paul tidak mengetahuinya. Hanya saja Paul memang mempelajari beberapa teknik pengobatan dari Chandra.Pada saat yang sama, Chandra masuk ke rumah sakit, dan langsung menuju ruangan Hindi.Waktu itu wajahnya digores oleh Chandra, dan pergelangan tangannya pun dipotong. Sekarang pergelangan tangan Hindi sudah berhasil disambung, tapi dia masih tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit.Sejak mengetahui identitas dari lelaki bertopeng, hari-hari dilewati Hindi dengan sangat menderita. Setiap harinya dia merasa gelisah, tidak tenang, dan hampir depresi.“Tap, tap, tap!” Di malam yang hening, terdengar suara langkah kaki seseorang.Chandra memasuki kamar Hindi tanpa permisi.“Siapa … siapa itu ….”Hindi sungguh sudah berada di ambang keruntuhan. Dia terus mimpi buruk dalam beberapa hari ini.Saat mendengar adanya suara, dia spontan ketakutan. Dia menarik selimut dan meringkuk, sambil melirik ke sisi pintu.Ruanga

  • Jenderal Naga   Bab 128

    Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.Hari ini Nova dan Yura sudah belanja seharian. Dia memikirkan segala cara untuk mencari tahu identitas dari lelaki bertopeng dari mulut Yura. Hanya saja, Yura malah mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apa-apa.Hari ini Nova kelihatan sangat tidak konsentrasi.Pada malam harinya, saat dia berbaring di atas ranjang, Nova bahkan masih memikirkan masalah sepuluh tahun silam.Waktu itu Nova dan teman sekolahnya sedang pergi bertamasya, dan kebetulan melewati sebuah sungai. Tiba-tiba dia melihat vila di ujung sana mengalami kebakaran. Mereka berlari ke sana, dan terdengar suara jerit histeris yang sedang meminta bantuan.Nova sempat ragu beberapa saat sebelum berlari ke dalam lautan api untuk menyelamatkan orang itu. Setelah menyelamatkannya, orang itu malah langsung melompat ke dalam sungai.Waktu itu di lantai teratas Rivera Hotel.Nova ditindih Radika di atas meja pelelangan, lalu wajahnya digores berkali-kali. Saat Nova sudah ke

  • Jenderal Naga   Bab 129

    Begitu melihat, Chandra hampir saja mimisan.Bagian kerah pakaian Nova sangatlah rendah hingga dapat terlihat belahan dadanya. Apalagi dengan adanya kalung berlian di atas leher putih Nova, alhasil penampilannya semakin memesona lagi.Nova terlihat sangat memukau, dan membuat Chandra jadi salah tingkah. “Cantik.” Chandra spontan memuji, “Gaun dan aksesori yang kamu kenakan sungguh sempurna.”“Benarkah?” Nova terlihat gembira.“Tentu saja, Istriku adalah wanita tercantik di dunia ini. Kalau kamu pakai gaun ini untuk menghadiri acara ulang tahun Yura, kamu pasti akan jadi pusat perhatian.”Nova mengerutkan bibirnya, lalu mengoleskan lipstik yang baru dibelinya semalam. Setelah mengoles lipstik berwarna merah terang, penampilan Nova semakin menggoda lagi. Bahkan hati Chandra yang melihatnya juga semakin bergejolak.Cantik sekali.Selanjutnya, Nova mengenakan sepasang sepatu hak tinggi berwarna putih dengan mengikat rambutnya, memamerkan wajah indahnya ….Saking cantiknya Noiva, Chandra pu

  • Jenderal Naga   Bab 130

    Putri Yani begitu cantik, bahkan lebih berwibawa daripada artis di televisi. Dia pasti bisa menjadi istri dari orang kaya. Kenapa dia malah menikah dengan Chandra yang tidak punya pekerjaan itu?Saat mendengar mereka akan pergi menghadiri acara ulang tahun Yura, Yani yakin orang-orang yang hadir pasti adalah tamu dari kalangan atas. Dengan penampilan Nova, dia pasti bisa digaet oleh para bos. Yani menarik Nova ke samping, lalu berbisik, “Nova, tamu yang pergi ke Rivera Hotel adalah orang kaya. Aku dengar-dengar bos dari Restoran Sentosa juga akan ke sana. Ini adalah kesempatanmu, kamu cari kesempatan untuk gaet dia.”“Ma ….” Raut wajah Nova sangat tidak senang. “Apa yang sedang Mama katakan? Aku sudah punya suami, mana mungkin aku melakukan hal rendahan seperti itu?”“Dia?” Yani melirik Chandra yang berada di sebelah, lalu berbicara dengan nada memerintah, “Chandra, hari ini kamu tinggal di rumah saja, jangan pergi ke mana pun.”Menurut Yani, jika Chandra ikut pergi ke pesta, dia past

  • Jenderal Naga   Bab 131

    Semua orang melihat Chandra dan Nova yang datang dengan mengendarai motor. Beberapa dari mereka pun mulai bertanya-tanya."Itu Nova, 'kan?""Iya, itu Nova. Toni sudah mengusirnya dari Keluarga Kurniawan.""Nova juga datang menghadiri pesta ulang tahun Yura?""Katanya Yura mengundang Nova dan semua murid yang ada di kelasnya.""Yura mengundang Wahyu, jadi dia sekalian mengundang semua murid di kelas itu.""Wahyu? Anaknya Eko Sutijo, pemilik Kalena Farma?""Oh, begitu. Tapi kenapa Chandra juga ikut?"Seiring datangnya Chandra dan Nova, semua orang asyik membicarakannya.Di saat bersamaan, sebuah mobil sport Lamborghini melaju dan berhenti di tempat parkir. Kemudian, tampak seorang pria tampan berjas putih yang beranjak keluar dari mobil."Wah, panjang umur. Tuan Muda Wahyu datang."Pintu utama hotel.Sejak tadi, Yura sudah menunggu Chandra. Begitu melihat Chandra dan Nova yang datang dengan mengendarai motor, Yura pun bergegas menghampiri mereka.Hari ini Yura mengenakan gaun berpotongan

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

  • Jenderal Naga   Bab 2136

    Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 2135

    Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status