Rully membawa Chandra dan meninggalkan area kediaman Kelompok Gunung Langit.Ketika dia sampai di jalan luar, dia hendak menyetir mobil untuk pergi ke Kota Ponda, mencari tempat untuk mengobati luka Chandra.Saat ini, banyak helikopter bermunculan di langit.Dalam sekejap, ratusan helikopter muncul.Semua itu adalah perintah Paul, yang bergegas datang Diwangsa.Setelah mendapat perintah dari Chandra, Paul segera berangkat melakukan persiapan, lalu bergegas menuju lokasi yang diberitahukan Chandra secepatnya.“Mengapa ada tentara datang?” Rully menatap langit dengan ekspresi serius.Dia tidak tahu apa mereka adalah pasukan sisa yang dikirim Raja untuk membunuh mereka.Beberapa helikopter mendarat perlahan.Paul yang berpakaian siap perang adalah orang pertama yang turun dari helikopter.Tak lama kemudian, banyak prajurit Pasukan Api Merah turun dari pesawat.Saat turun dari pesawat, Paul melihat Rully sedang menggendong seorang pria.Dia datang dan bertanya, “Siapa kamu?”Dia memperhati
Kadir berjalan mendekat, berlutut, meraih tangan Chandra, dan memeriksa denyut nadinya. Sesaat kemudian, raut wajahnya berubah serius. Dia bertanya, “Apa yang terjadi? Kenapa lukanya begitu parah? Organ dalamnya hancur, dan meridian di seluruh tubuhnya hancur. Dia nggak mati itu keajaiban.”Rully menghela napas dan berkata, “Anak ini nggak tegaan. Saat bertarung dengan Yayang, dia mengalahkan Yayang, tapi dia nggak bersikap kejam. Dia melepaskan Yayang, tapi pada akhirnya dia yang diserang oleh Yayang. Makanya lukanya sangat serius.”Kadir berdiri, melirik ke arah Rully dan berkata, “Rully, aku tahu keluarga Atmaja memiliki keterampilan medis yang nggak terbaik, tapi kamu nggak bisa menyelamatkannya dengan cara seperti ini. Aku punya cara untuk menyelamatkannya dan membuatnya tetap hidup, tapi ....”“Tapi apa?” Rully menatap Kadir.Dia juga menebak-nebak dalam hati, siapa orang ini?Dari semua orang-orang kuat yang muncul di Konferensi Gunung Langit, dia belum pernah melihat orang ini.
Setelah memikirkannya sejenak, Rully mengangguk.Dia pernah melihat penampilan Kadir sebelumnya.Sekarang, Kadir sudah menjadi seperti ini, berarti pria itu sudah kehilangan energi sejatinya dan hampir mati. Dia masih hidup sekarang, tapi hanya bisa bertahan hidup.Kadir tidak akan menimbulkan ancaman baginya sekarang.Rully, Kadir, dan Chandra yang tak sadarkan diri naik helikopter dan meninggalkan lokasi, yang diatur oleh Paul.Paul, sebaliknya, menunggu dengan sabar di sana.Tidak lama kemudian, Maniso kembali dan melihat tentara datang. Dia juga tahu bahwa orang-orang ini pasti diperintah oleh Chandra. Saat dia mendekati pasukan, seketika ada banyak pistol yang diarahkan ke arahnya. Dia berkata, “Aku mau bertemu dengan jenderal kalian.”Prajurit Pasukan Api Merah tak berani menundanya.Mereka pun mencari Paul, sambil masih menodong Maniso dengan pistol.Setelah mendapat kabar, Paul bergegas menghampiri Maniso, menatap pria itu dan bertanya, “Siapa kamu?”Maniso berkata, “Kepala dar
Rully belum pernah melihat atau mendengar orang yang memiliki keterampilan medis seperti itu.“Omong kosong.”Rully berkata dengan marah, “Kalau kondisiku masih prima, aku juga bisa membuatnya siuman.”Rully juga sudah mencapai Tingkat Kedelapan. Kalau dia tidak ikut bertempur dan energi sejatinya berum berkuras, dia bisa menggunakan energinya untuk mempertahankan hidup Chandra. Ini juga menjadi alasan mengapa dia percaya diri untuk menyelamatkan Chandra. Asalkan Chandra siuman dan dirawat pelan-pelan, cepat atau lambat pasti akan kembali sehat.Saat ini, ada darah yang keluar lagi dari sudut mulut Chandra.Ekspresi di wajah Rully sedikit berubah melihat hal itu.Dia segera berjalan menuju lemari obat, mengeluarkan beberapa botol kecil, menuangkan banyak ramuan, dan memasukkannya dengan paksa ke dalam mulut Chandra. Lalu, dia mengaktifkan energi sejatinya untuk menstabilkan luka Chandra.Sekitar sepuluh menit kemudian, Rully duduk lemas di kursi. Dia mengulurkan tangan untuk menyeka ke
Pada siang hari ini, masyarakat Kota Ponda merasakan adanya pergerakan.Banyak jurnalis lepas dan lokal yang memberitakan kejadian tersebut.Sekarang, beritanya sudah menyebar di internet.Bahkan ada beberapa video buram yang diunggah di internet.Dalam video tersebut, jet tempur sedang mengebom Gunung Langit.Masyarakat di seluruh negeri sangat memperhatikan berita itu. Sebagian orang juga panik, khawatir akan terjadi serangan bersenjata oleh negara musuh.Namun, penjelasan yang diberikan negara adalah, itu hanyalah latihan militer, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.Sandra dan yang lainnya tahu jelas itu bukan latihan.Sesuatu yang besar pasti telah terjadi di Kota Ponda.Sekarang, mereka berada jauh di Rivera. Mereka tidak tahu persis apa yang terjadi.Mereka sangat khawatir.Grace kelihatannya tampak acuh tak acuh dari luar, tapi dia juga agak khawatir di dalam hatinya.Malam berlalu dengan tenang.Keesokan berikutnya, di Kota Ponda, yang jaraknya ratusan kilometer dari kedi
Pedang Keji Sejati, yang tertinggal jauh di bawah tanah di gua es, berubah menjadi berkilau dan seketika muncul di tangan Nova. Dia memegang Pedang Keji Sejati itu, lalu melompat ke udara. Dalam beberapa detik, dia langsung menghilang di depan semua orang.Setelah dia pergi, area itu kembali tenang.Banyak prajurit yang tadinya terjatuh satu demi satu bangkit berdiri.Paul juga dibantu berdiri.Namun, dia terluka berat.Seseorang yang berasal dari Lembah Raja Obat segera mengobatinya.Sementara yang lainnya saling memandang satu sama lain, terlihat bingung.Sonia melihat ke arah kepergian Nova, lalu bergumam pelan dengan ekspresi serius di wajah cantiknya, “Sebenarnya ada apa ini? Mengapa aura Nova begitu kuat?”Dia memandang Maniso dan bertanya, “Pak Maniso, apa yang terjadi? Apa yang Bapak katakan padanya?”Maniso juga tampak bingung dan berkata, “Aku nggak mengatakan apa-apa. Dia bertanya Chandra ada di mana, dan aku memberi tahu dia bahwa Chandra terluka parah karena diserang oleh
Robi mengikuti arah yang ditunjuk Sonia. Namun, setelah bergerak selama beberapa saat, dia tidak merasakan aura Pedang Keji Sejati lagi.Aura Pedang Keji Sejati itu agak aneh. Dia pernah memegangnya. Meski berjarak beberapa kilometer jauhnya, dia bisa merasakannya. Selain itu, kekuatannya juga sudah di Tingkat Kedelapan. Dia jauh lebih cepat daripada Nova.Dua jam kemudian, Robi berhenti.Dia mengerutkan kening, “Kenapa ini? Mengapa nggak ada aura Pedang Keji Sejati di sini?”Dia tampak bingung, lalu bergumam, “Apa Sonia, gadis itu, berbohong padaku?”Dia menutup matanya dan berpikir.Nova berubah setelah mendengar bahwa Chandra terluka parah karena diserang diam-diam.Maniso bilang Yayang dari keluarga Nantaboga-lah yang menyerang Chandra.“Kalau dipikir secara logika, kalau Nova nggak menggunakan energi sejatinya, seharusnya akan baik-baik saja. Dia dari awal sudah memperingatkan wanita itu, jangan menggunakan energi sejatinya. Tapi, kenapa semuanya jadi berubah seperti ini?”“Pedang
Jika dia tidak memakai sabuk pengaman, dia pasti sudah terjatuh ke lantai.Jantungnya berdebar kencang. Dia butuh beberapa detik untuk pulih dari keterkejutannya. Ketika dia melihat lebih dekat, dia melihat seorang wanita cantik menatapnya dengan ekspresi bingung.Mata wanita itu tidak berbeda dengan mata orang biasa, malah jauh lebih cantik dari orang biasa.Nova melirik Pangestu, tidak berkata apa-apa, lalu menoleh ke luar jendela lagi.Awan putih menghiasi pemandangan di luar jendela..“Apa aku salah lihat?” gumam Pangestu pelan.Dia pikir, dia pasti salah lihat.Dia menarik napas dalam-dalam lalu berkata dengan senyum cerah di wajahnya, “Halo, namaku Pangestu. Aku dari Kota Ponda. Aku membuka restoran hotpot daging sapi. Sekarang sudah ada lebih dari 30 cabang. Sekarang aku mau ke Diwangsa untuk melihat-lihat pasar dan ingin mengembangkan bisnis ini di Diwangsa.”Nova mengabaikannya.Hal itu membuat Pangestu sangat bingung.Mengapa tidak berhasil?Sebelumnya, ketika bertemu wanita
Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni
Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra
Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal
Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi
Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki
Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b
Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.
Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit