Share

Bab 1221

Author: Angin
Chandra tampak keheranan melihat kakeknya sedang bersama dengan tetua Gunung Langit yang dia temui beberapa hari lalu. Dan juga, mengapa kemunculan mereka berdua diikuti oleh seekor kura-kura hitam raksasa?

Kura-kura itu melayang di udara dengan mata merah darah menyala menatap segala manusia yang ada di bawahnya. Aumannya yang memekakkan telinga menimbulkan gempa bumi seolah hari kiamat telah tiba. Beberapa petarung yang lebih lemah dibuat tak berdaya akibat auman itu, bahkan tak sedikit yang langsung mati.

Selain itu, auman Kura Sakti juga menyisakan retakan di tanah yang menghancurkan banyak bangunan di perguruan Gunung Langit.

“Monster apa itu?!”

“Cepat lari!”

“Kabur!”

Banyak petarung yang refleks melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka. Sementara itu Kadir masih bertarung dengan Alden di tempat lain. Pertarungan berjalan cukup sengit, tapi masih tidak jelas siapa yang akan menang. Sekalipun Kadir menderita luka yang cukup parah, Alden tidak bisa membunuhnya langsung.

“Robi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1222

    Kadir tertawa terbahak-bahak dan langsung maju menyerang Kura Sakti. Kecepatannya bagaikan kilatan cahaya. Dalam sekejap mata Kadir sudah sampai di hadapan Kura Sakti dan bersiap untuk menyerangnya. Energi sejatinya yang menyerupai cahaya hitam turun menyambar dari langit tepat ke kepala Kura Sakti.Namun, kulit Kura Sakti sangat tebal. Bahkan dengan serangan penuh dari Kadir pun tidak cukup untuk mengakibatkan kerusakan yang berarti bagi Kura Sakti. Yang ada, Kura Sakti justru malah makin mengamuk. Buntutnya yang besar itu Kura Sakti ayunkan kepada Kadir dengan sekuat tenaga hingga menimbulkan tipuan angin topan. Kadir pun terkena tiupan angin itu dan melayang jauh.Mengetahui bahwa darah Kura Sakti bisa memperpanjang umurnya, Kadir jadi tidak sabar untuk membunuhnya. Namun dia terlalu meremehkan Kura Sakti. Alhasil lukanya jadi makin parah karena terkena serangan darinya.Saat Kura Sakti sedang lengah karena baru saja menyerang Kadir, giliran Robi yang menyerang. Dia tahu petarung la

  • Jenderal Naga   Bab 1223

    Saat Rully bergabung dalam pertempuran, sudah ada empat Pesilat Tingkatan Kedelapan yang bertarung melawan Kura Sakti.Robi, Wanto, Welly, dan Rully.Keempat orang ini semuanya merupakan pesilat di Tingkatan Kedelapan.Keempat orang itu berdiri di empat sisi, semuanya mengeluarkan kekuatan unik mereka. Ada empat energi sejati yang terlihat seperti empat berkas cahaya, terus menerus menyerang Kura Sakti.Namun, cangkang kura-kura Kura Sakti itu sangat keras sehingga Pesilat Tingkatan Kedelapan pun tidak dapat merusaknya sama sekali.Dampak mengerikan dari kekuatan energi sejati terus melanda wilayah sekitar, dan pegunungan di sekitar terus hancur.Di bawah sana ada banyak korban jiwa.Beberapa dari mereka yang lemah telah tewas dalam pertempuran.Sebagian yang lebih kuat juga banyak yang terluka.Orang-orang yang berada di Tingkat Ketiga atau lebih tinggi menyelamatkan diri dengan cepat.Chandra melihat pertarungan sengit di langit dari kejauhan, ekspresi di wajahnya serius.Dia sudah b

  • Jenderal Naga   Bab 1224

    Semuanya terluka, bahkan ada yang dipapah pulang.Chandra memandang pemimpin mereka, Maniso, yang terlihat sangat malu. Dia pun bertanya, “Pak, ada apa?”Maniso tampak serius dan berkata, “Kami nggak bisa pergi. Di luar perbatasan Gunung Kiliman, ada banyak pasukan, senjata perang, tank, kendaraan lapis baja, dan bahkan jet tempur. Waktu aku mau membawa orang-orang dari berbagai sekte pergi, kami diserang. Banyak dari mereka yang terkena serangan dan banyak orang kehilangan nyawa.”“Pasukan?” seru Chandra dan Sonia secara bersamaan.“Iya.” Maniso tampak serius.Chandra bertanya, “Pasukan apa?”Maniso menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Aku nggak tahu.”“Masih perlu ditanyakan? Itu pasti rencana Raja. Raja ingin membunuh semua praktisi hebat di wilayah Gunung Langit.”“Sialan. Dulu, nenek moyang kita mengikuti raja lama dalam perang. Kalaupun mereka nggak punya prestasi, mereka juga sudah bekerja keras. Sekarang, setelah negara ini damai dan aman, Raja malah khawatir praktisi kita ak

  • Jenderal Naga   Bab 1225

    Keinginan manusia tidak ada habisnya.Terutama keinginan akan keabadian.Semua orang takut mati.Semakin lama kita hidup, semakin kita takut akan kematian.Jika darah Kura Sakti benar-benar mempunyai efek keabadian, maka akan terjadi pertarungan lainnya begitu Kura Sakti mati.Siapa yang akan tersenyum di akhir?Chandra tidak tahu.Dia menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan.Di udara, belasan orang menggunakan ilmu mereka secara bersamaan, dan satu per satu mengeluarkan berbagai keahlian khusus. Gelombang energi sejati terus menyerang Kura Sakti satu demi satu.“Aduh!” Kura Sakti murka.Ekor besarnya mengibas.Angin kencang menyapu di udara, menghasilkan bunyi yang keras.Saat itu juga, ada tiga orang yang terpukul. Semuanya muntah darah dan terpental ke belakang.Chandra juga ketakutan saat melihat pertarungan yang begitu sengit.Kura Sakti memang kuat sekali. Ada begitu banyak praktisi kuat yang menyerang bersama-sama dan bertarung dalam waktu yang lama, tapi sepertinya dia tidak

  • Jenderal Naga   Bab 1226

    Tetesan darah itu jatuh ke tubuhnya. Dia berteriak kesakitan, jatuh dan berguling-guling di tanah.Selama itu terjadi, darah kembali menetes di tubuhnya.Nova berlumuran darah.Dia jatuh ke tanah dan langsung pingsan.Kura Sakti melarikan diri dengan cepat, dan yang lainnya segera mengejarnya.Akhirnya, Kura Sakti marah.Dia mulai mengerahkan kekuatannya dan melawan para pengejarnya lagi.Pertempuran itu berlangsung sengit.Setelah berjuang selama berjam-jam, Kura Sakti akhirnya kelelahan, dan para praktisi lainnya semuanya terluka.Melihat pertempuran itu hampir selesai, Robi pun mengeluarkan serangan terkuatnya. Dia langsung memotong kepala Kura Sakti. Saat kepala Kura Sakti terbelah, sebuah inti dari dalamnya terjatuh keluar.Inti dalam itu berwarna merah, sebesar bola basket dan berlumuran darah. “Inti dalam?”Semua orang menjadi heboh melihat inti dalam itu.Saat ini, mereka semua jadi lupa mengambil darah.Karena mereka semua tahu kalau inti dalam dari hewan itu adalah bagian ya

  • Jenderal Naga   Bab 1227

    Nova berlumuran darah Kura Sakti.Darah itu panas, dan seluruh tubuhnya terasa sangat panas. Pada saat yang sama, darah meresap masuk ke pakaiannya. Saat darah itu memasuki tubuhnya melalui pori-pori, dia merasakan kekuatan yang kuat memasuki tubuhnya. Kekuatan ini menyerang tubuhnya dan otaknya.Setelah entah berapa lama, dia pun siuman.“Ah ....”Begitu bangun, kepalanya langsung sakit luar biasa.Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak kesakitan.“Duar!”Saat ini, terdengar ledakan di kejauhan.Ledakan itu bergema dan tanah berguncang, seolah-olah akan terjadi gempa bumi.Nova berdiri kaget.Duar! Duar! Duar!Ledakan-ledakan terus terjadi di kejauhan.Dia jadi panik.Saat ini, Chandra sedang bersama Maniso.Kura Sakti telah terbunuh. Inti dalam dari Kura Sakti telah hancur berkeping-keping, dan banyak praktisi hebat yang berusaha untuk mendapatkannya. Pertarungan untuk memperebutkan bagian-bagian itu seperti bisa menjungkirbalikkan dunia.Dia dan Maniso berencana untuk per

  • Jenderal Naga   Bab 1228

    Setelah beberapa saat, dia muncul di hadapan Nova.Dia melambaikan tangannya dengan santai dan kekuatan yang kuat muncul di telapak tangannya. Nova langsung dibuat bergerak menepi. Dia menarik Nova dan bertanya, “Nova, kenapa kamu masih di sini? Bukannya kamu sudah pulang tadi malam?”“Kakek ....” Nova menangis saat melihat Robi.Robi menyadari cucunya berlumuran darah, mengerutkan kening dan bertanya, “Apa kamu terluka?”Dia meraih tangan Nova dan merasakan denyut nadinya.Seketika, ekspresi Robi berubah.“Aura yang kuat sekali.”Saat ini, sebuah rudal ditembakkan.“Ayo.”Kekuatan Robi sudah mencapai Tingkat Kedelapan, dan dia merasakan aura berbahaya.Dia menarik Nova dan melarikan diri dengan cepat.Saat mereka menghindar, rudal mendarat di area tempat mereka berada barusan.“Duar!”Dalam radius satu kilometer, semuanya langsung rata dengan tanah, dan banyak batu berguling dan terbang ke udara.Di langit, ada lebih dari seratus jet tempur.Pengeboman gila-gilaan dilakukan terhadap p

  • Jenderal Naga   Bab 1229

    Chandra dan Maniso menerobos keluar dari kawasan Gunung Langit.Ada sejumlah besar pasukan tidak jauh dari sana.Ada mobil tank, senjata besar, dan banyak prajurit yang membawa senjata berat.Chandra mengerutkan kening saat melihat pemandangan itu.Orang-orang itu sudah melihat Chandra melalui drone dan mengetahui identitasnya. Mereka tidak gegabah dalam bertindak, melainkan menunggu perintah dari atas.Chandra berjalan mendekat dan berhenti seratus meter jauhnya dari dari para tentara itu. Dia mengaktifkan energi sejatinya dan berteriak dengan keras, “Suruh pemimpin kalian keluar.”Namun, para prajurit itu tidak menjawabnya.Pada saat ini, jet tempur di langit masih melakukan pengeboman.Banyak praktisi seni bela diri hebat yang terluka, dan sekarang mereka tidak dapat melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka.“Menjengkelkan,” terdengar teriakan marah.Segera setelah itu, sesosok tubuh melesat ke langit. Orang ini memegang Pedang Es, mengayunkan pedang yang memiliki energi mena

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status