Keinginan manusia tidak ada habisnya.Terutama keinginan akan keabadian.Semua orang takut mati.Semakin lama kita hidup, semakin kita takut akan kematian.Jika darah Kura Sakti benar-benar mempunyai efek keabadian, maka akan terjadi pertarungan lainnya begitu Kura Sakti mati.Siapa yang akan tersenyum di akhir?Chandra tidak tahu.Dia menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan.Di udara, belasan orang menggunakan ilmu mereka secara bersamaan, dan satu per satu mengeluarkan berbagai keahlian khusus. Gelombang energi sejati terus menyerang Kura Sakti satu demi satu.“Aduh!” Kura Sakti murka.Ekor besarnya mengibas.Angin kencang menyapu di udara, menghasilkan bunyi yang keras.Saat itu juga, ada tiga orang yang terpukul. Semuanya muntah darah dan terpental ke belakang.Chandra juga ketakutan saat melihat pertarungan yang begitu sengit.Kura Sakti memang kuat sekali. Ada begitu banyak praktisi kuat yang menyerang bersama-sama dan bertarung dalam waktu yang lama, tapi sepertinya dia tidak
Tetesan darah itu jatuh ke tubuhnya. Dia berteriak kesakitan, jatuh dan berguling-guling di tanah.Selama itu terjadi, darah kembali menetes di tubuhnya.Nova berlumuran darah.Dia jatuh ke tanah dan langsung pingsan.Kura Sakti melarikan diri dengan cepat, dan yang lainnya segera mengejarnya.Akhirnya, Kura Sakti marah.Dia mulai mengerahkan kekuatannya dan melawan para pengejarnya lagi.Pertempuran itu berlangsung sengit.Setelah berjuang selama berjam-jam, Kura Sakti akhirnya kelelahan, dan para praktisi lainnya semuanya terluka.Melihat pertempuran itu hampir selesai, Robi pun mengeluarkan serangan terkuatnya. Dia langsung memotong kepala Kura Sakti. Saat kepala Kura Sakti terbelah, sebuah inti dari dalamnya terjatuh keluar.Inti dalam itu berwarna merah, sebesar bola basket dan berlumuran darah. “Inti dalam?”Semua orang menjadi heboh melihat inti dalam itu.Saat ini, mereka semua jadi lupa mengambil darah.Karena mereka semua tahu kalau inti dalam dari hewan itu adalah bagian ya
Nova berlumuran darah Kura Sakti.Darah itu panas, dan seluruh tubuhnya terasa sangat panas. Pada saat yang sama, darah meresap masuk ke pakaiannya. Saat darah itu memasuki tubuhnya melalui pori-pori, dia merasakan kekuatan yang kuat memasuki tubuhnya. Kekuatan ini menyerang tubuhnya dan otaknya.Setelah entah berapa lama, dia pun siuman.“Ah ....”Begitu bangun, kepalanya langsung sakit luar biasa.Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak kesakitan.“Duar!”Saat ini, terdengar ledakan di kejauhan.Ledakan itu bergema dan tanah berguncang, seolah-olah akan terjadi gempa bumi.Nova berdiri kaget.Duar! Duar! Duar!Ledakan-ledakan terus terjadi di kejauhan.Dia jadi panik.Saat ini, Chandra sedang bersama Maniso.Kura Sakti telah terbunuh. Inti dalam dari Kura Sakti telah hancur berkeping-keping, dan banyak praktisi hebat yang berusaha untuk mendapatkannya. Pertarungan untuk memperebutkan bagian-bagian itu seperti bisa menjungkirbalikkan dunia.Dia dan Maniso berencana untuk per
Setelah beberapa saat, dia muncul di hadapan Nova.Dia melambaikan tangannya dengan santai dan kekuatan yang kuat muncul di telapak tangannya. Nova langsung dibuat bergerak menepi. Dia menarik Nova dan bertanya, “Nova, kenapa kamu masih di sini? Bukannya kamu sudah pulang tadi malam?”“Kakek ....” Nova menangis saat melihat Robi.Robi menyadari cucunya berlumuran darah, mengerutkan kening dan bertanya, “Apa kamu terluka?”Dia meraih tangan Nova dan merasakan denyut nadinya.Seketika, ekspresi Robi berubah.“Aura yang kuat sekali.”Saat ini, sebuah rudal ditembakkan.“Ayo.”Kekuatan Robi sudah mencapai Tingkat Kedelapan, dan dia merasakan aura berbahaya.Dia menarik Nova dan melarikan diri dengan cepat.Saat mereka menghindar, rudal mendarat di area tempat mereka berada barusan.“Duar!”Dalam radius satu kilometer, semuanya langsung rata dengan tanah, dan banyak batu berguling dan terbang ke udara.Di langit, ada lebih dari seratus jet tempur.Pengeboman gila-gilaan dilakukan terhadap p
Chandra dan Maniso menerobos keluar dari kawasan Gunung Langit.Ada sejumlah besar pasukan tidak jauh dari sana.Ada mobil tank, senjata besar, dan banyak prajurit yang membawa senjata berat.Chandra mengerutkan kening saat melihat pemandangan itu.Orang-orang itu sudah melihat Chandra melalui drone dan mengetahui identitasnya. Mereka tidak gegabah dalam bertindak, melainkan menunggu perintah dari atas.Chandra berjalan mendekat dan berhenti seratus meter jauhnya dari dari para tentara itu. Dia mengaktifkan energi sejatinya dan berteriak dengan keras, “Suruh pemimpin kalian keluar.”Namun, para prajurit itu tidak menjawabnya.Pada saat ini, jet tempur di langit masih melakukan pengeboman.Banyak praktisi seni bela diri hebat yang terluka, dan sekarang mereka tidak dapat melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka.“Menjengkelkan,” terdengar teriakan marah.Segera setelah itu, sesosok tubuh melesat ke langit. Orang ini memegang Pedang Es, mengayunkan pedang yang memiliki energi mena
“Chandra, apa yang kamu lakukan?”Raut muka Shadow agak berubah. Dia berjuang keras untuk melawan, tetapi titik akupunturnya sudah disumbat dan dia tidak bisa bergerak sama sekali.“Perintahkan pasukan untuk mundur,” perintah Chandra.Para prajurit di sana memandang satu sama lain. Untuk sesaat, mereka tidak tahu harus berbuat apa.Mereka semua tahu bahwa Chandra adalah Raja Naga, pemimpin Pasukan Naga Hitam di Gurun Selatan, serta pemimpin Pasukan Api Merah di Someria.Chandra memandang para prajurit itu lagi dan bertanya dengan dingin, “Kamu berasal dari pasukan mana?”Seorang tentara datang dan berkata dengan hati-hati, “Jen … Jenderal, kami adalah Pasukan Khusus Spesies Asing. Kami tidak termasuk pasukan mana pun. Kami adalah pasukan khusus yang diperintahkan langsung oleh Raja.”“Sekali lagi, mundur.” Chandra memberi perintah lagi.“Um ....”“Kenapa, kamu mau mati? Apa kamu kamu siapa yang kamu serang? Sekarang ini mereka sedang terluka, jadi mereka hanya bisa melarikan diri secar
Chandra bukan sombong.Dia memang telah mencapai Tingkat Ketujuh, dan dia berlatih Ilmu Keabadian Vajra. Dengan menggunakan ilmu ini, pertahanannya jadi sangat kuat, dan dia yakin bahwa dia tidak akan kalah melawan para praktisi yang sudah berada di Tingkat Kedelapan.Selain itu, dia juga telah berlatih Rahasia 13 Pedang dengan intensif.Dia memiliki kekuatan.Raja terdiam.Dia sudah lama menunggu hari ini.Sekarang, dia akhirnya bisa menangkap semuanya. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini.“Chandra, kamu adalah Raja Naga dari Gurun Selatan, dan kamu adalah pemimpin dari dua pasukan. Apa kamu tahu kalau ikut campurnya pada praktisi kuno itu terhadap negara separah apa? Para praktisi itu nggak peduli pada aturan. Mereka pantas mati dan nggak seharusnya ada. Ini adalah kesempatan. Kalau kita melewatkannya, nggak akan ada lagi.”“Aku tahu, tapi apa kamu tahu ada berapa banyak praktisi seni bela diri di tempat ini? Kamu pikir kamu benar-benar bisa membunuh semuanya?”Chandra berada d
“Baik, akan segera saya aturkan,” ujar Paul. Begitu dia mendapatkan perintah, lelaki tersebut langsung melaksanakannya. Dia memberi tahu Pasukan Api Merah dan Pasukan Naga Hitam serta menghubungi Arya untuk meminta lelaki itu mengerahkan pasukan bantuan. Tiga markas besar mulai menerbangkan pesawat helikopter milik mereka.Di bagian luar Kelompok Gunung Langit, tampak Chandra berkata, “Maniso, kita lihat kira-kira para petarung Delapan Alam ini masih tersisa berapa banyak. Semua orang boleh hidup, tapi orang-orang Duku Dukun harus mati!”Tujuan Chandra adalah untuk memusnahkan anggota Suku Dukun. Sekarang merupakan waktu yang tepat dan dia tidak ingin melewatkannya.“Baik.“ Maniso mengangguk dan keduanya langsung melompat dan terbang ke arah tempat keberadaan Kelompok Pasukan Langit. Tidak butuh waktu lama untuk kedua orang itu berdiri di posisi puluhan meter di atas tanah dan mengamati bagian bawah mereka dengan saksama. Di sana terlihat banyak tempat yang mengepulkan asap hitam yang
Di Kota Tanpa Batas yang ke-108, seorang pria misterius. Chandra hanya melihat cara berpakaiannya pria itu, tidak melihat seperti apa rupa wajahnya. Apa yang pria itu katakan membuat orang berpikir keras.“Apa maksudnya cepat atau lambat aku akan bertarung berdampingan dengannya? Sebenarnya siapa dia?”Chandra berdiri di tembok Kota Tanpa Batas, menatap arah tempat pria yang telah menghilang itu berdiri sebelumnya, lalu tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sesaat kemudian, dia baru menyingkirkan pikiran-pikiran yang kacau di dalam otaknya.“Orang itu bilang aku sudah dapat keuntungan terbesar dari pembukaan Gerbang Waktu dan Ruang. Sekarang nggak perlu keluar dari kota. Dengan kekuatan dan levelku sekarang, aku nggak bisa pergi ke awal waktu, nggak bisa pergi ke waktu awal terciptanya dunia. Dia suruh aku pergi sekarang,” gumam Chandra.Kemudian, dia bertanya, “Kak Sasa, bolehkah aku pergi sekarang?”Suara Sasa terdengar dari Istana Abadi. “Aku juga merasa kamu boleh pergi sekarang. Mes
Meskipun belum tahu kekuatan apa yang dimiliki Tugu Langit Tanpa Batas itu, yang jelas prajurit biasa tidak akan mampu menahan beratnya. Chandra menyimpan Tugu Langit Tanpa Batas itu dengan puas.Tugu Langit Tanpa Batas berubah menjadi energi berwarna hitam dan masuk ke dalam tubuh Chandra, lalu muncul di salah satu area pusat tubuhnya.Chandra merasa sangat puas. Dia pun bertanya, “Kak Sasa, aku sudah dapatkan Monumen Langit pertama. Apakah itu artinya aku bisa dapatkan Monumen Langit lainnya dengan mudah? Apakah benar-benar ada 108 Monumen Langit?”“Teorinya memang seperti itu. Benar atau nggak, kamu langsung pergi ke Kota Tanpa Batas dan lihat sendiri saja,” jawab Sasa.“Harus selesaikan tantangan dulu baru bisa pergikah?” tanya Chandra.Namun saat ini, beberapa informasi tiba-tiba muncul di Tugu Langit Tanpa Batas di dalam tubuh Chandra. Informasi-informasi tersebut meresap ke dalam pikirannya.Chandra tertegun selama beberapa detik, lalu ekspresi gembira menghiasi wajahnya. “Terny
Chandra menatap Tugu Langit Tanpa Batas di depannya dan keraguan seketika muncul di benaknya. “Apa ini? Kenapa aku keluar?” Bukankah Wika mengatakan kalau dirinya harus memiliki kemampuan untuk menahan karma jika ingin menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas? Apa karma yang dimaksud Wuka? Chandra benar-benar bingung saat ini.“Kak Sasa, apa kamu ada?” tanya Chandra. “Ya, aku di sini. Tadi, ada kekuatan yang berhasil memutus komunikasimu dengan Istana Abadi. Jadi, bagaimana keadaanmu sekarang?” balas Sasa dari dalam Istana Abadi.Kemudian Chandra menceritakan semua yang dikatakan oleh Wuka kepada Sasa lalu bertanya, “Kak Sasa, menurutmu apa artinya ini?”Sasa berpikir sejenak lalu berkata, “Kemungkinan itu adalah cara untuk menentukan apakah kamu layak untuk menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas atau tidak. Sekarang, cobalah untuk mendapatkan Tugu Langit Tanpa Batas.”“Oke,” jawab Chandra. Kemudian dia melayang setinggi puluhan meter di atas langit dan mulai mengaktifkan
Dalam sekejap mata, tubuh Sasa menghilang dari pandangan Chandra. Detik berikutnya, Sasa sudah berada di dalam Istana Abadi dengan wajah pucat dan luka serius di tubuhnya. “Chandra, dunia luar menentangku. Prasasti Hukum bisa melukaiku, jadi aku tidak bisa berlama-lama di dunia luar,” ujar Sasa dari dalam Istana Abadi. “Tapi, kenapa aku baik-baik saja?” tanya Chandra bingung. “Karena tingkat kultivasimu masih sangat lemah dan kamu belum mencapai titik pemahaman tentang apa itu Jalan. Oleh karena itu, Prasasti Hukum tidak bisa melukaimu,” jawab Sasa.Kemudian Chandra kembali bertanya, “Lalu apa yang harus kulakukan selanjutnya?”“Tenang saja, tempat ini pasti ditinggalkan oleh prajurit yang sangat kuat. Jadi, kemungkinan jejak jiwanya masih tertinggal di sini.”Tiba-tiba saja beberapa cahaya putih berkumpul dan membentuk bayangan di hadapan Chandra. Bayangan ini berbentuk layaknya seorang manusia. Chandra bisa melihat dengan samar kalau orang ini mengenakan jubah putih dengan rambut
Chandra tidak tahu, seberapa kuat Sasa. Namun, perempuan itu sudah berhasil menggerakkan Tugu Langit Tanpa Batas. Walaupun Sasa terluka dibuatnya, dia tetap saja berhasil menggerakkan tugu. Chandra dengan cepat menghampiri Sasa dan membantunya berdiri seraya bertanya, “Kak Sasa, kamu baik-baik saja, kan?”Sasa terdiam sejenak lalu menyeka darah di mulutnya dan berkata, “Aku baik-baik saja. Itu hanya bentuk serangan balik dari Tugu Langit Tanpa Batas. Tugu itu sangat kuat dan layak menjadi sebuah harta karun tertinggi yang tidak dapat diambil oleh siapa pun, termasuk Kaisar Agung.”“Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Chandra bingung. Sasa kembali tenggelam dalam pikirannya lalu berkata, “Aku tidak bisa menggerakkan tugu itu karena ada prasasti jalan di dalamnya. Selain itu, ada beberapa Kaisar Agung yang mengukirkan nama mereka di sana. Walaupun hanya beberapa nama, tapi mereka adalah nama-nama dari Kaisar Agung yang mengandung kekuatan yang sangat mengerikan.
Chandra bertanya, “Lalu bagaimana aku bisa mengambilnya?”“Mana aku tahu. Aku juga baru datang lagi ke Kota Tanpa Batas ini,” jawab Sasa. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk ringan. Sekarang, dia mengetahui kalau tugu besar yang ada di depannya adalah harta karun tertinggi yang muncul saat dunia terbentuk. Dia pasti akan mendapatkan keberuntungan yang besar kalau sampai dia bisa membawa dan memiliki tugu itu. Keberuntungan ini bukan hanya sebagai titik awal penelusuran waktu, tapi juga memahami asal-usul terbentuknya langit dan bumi. Namun, bagaimana cara Chandra untuk bisa membawanya? Dia pun tenggelam dalam renungannya. Kemudian dia berjalan mendekati tugu berwarna hitam itu dan mulai berusaha untuk memindahkannya. Namun, dia sama sekali tidak berhasil menggerakkan tugu itu. Tugu Langit Tanpa Batas terlalu berat dan sepertinya benda ini juga terhubung dengan langit dan bumi, sampai dia tidak bisa menggerakkannya sama sekali. “Apa yang harus kulakukan agar benda ini bisa berge
“Tugu Langit Tanpa Batas?” tanya Chandra antusias. Informasi tentang zaman dia berada sekarang tertulis di Tugu Langit Tanpa Baras yang artinya sekarang dia tidak lagi berada di zamannya. Dia sudah melakukan perjalanan melintasi waktu dan kembali ke masa lalu. Chandra melihat ke sekelilingnya. Di sekitarnya, terdapat banyak sekali prajurit. Beberapa di antaranya sudah berhasil menyelesaikan tantangan dan masuk ke dalam Kota Tanpa Batas yang merupakan titik awal dalam Negeri Penelusuran. Chandra memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kota, sampai dia melihat sebuah tugu yang berwarna hitam dengan tinggi ratusan meter dan lebar 30 meter. Di tugu itu, terukir banyak tulisan rahasia. Selain itu, ada ratusan ribu prajurit yang berkumpul di bawah tugu. “Apa arti tulisan itu?”“Tugu Langit Tanpa Batas memang sangat ajaib.”*** Banyak prajurit yang tidak mengerti tentang tugu ini saling berdiskusi satu sama lain. Tidak lama kemudian, Chandra ikut berkumpul di bawah tugu. Dia melihat T
Kedua orang ini sudah bertarung dengan sangat sengit yang telah membuat mereka terluka sekaligus menghabiskan banyak tenaga dan kekuatan mereka. Namun, mereka masih terhitung cukup kuat bagi Chandra. “Kurang ajar, aku salah perhitungan. Aku terlalu cepat muncul, seharusnya aku muncul ketika mereka sudah kehabisan tenaga untuk bertarung,” ujar Chandra sambil menepuk dahinya dan menyesali kemunculannya yang terlalu cepat. Kesatria Hitam dan laki-laki berjubah hitam menatap Chandra ngeri. Terlebih lagi, si laki-laki berjubah hitam yang sampai berkeringat dingin di punggungnya. Di sisi lain, Chandra sedang merenung sejenak. Sejauh ini, Chandra tidak memiliki masalah apa pun dengan si laki-laki berjubah hitam. Laki-laki itu pasti tidak akan menyerang Chandra kalau Chandra tidak menyerangnya. Namun, hal itu berbeda dengan Kesatria Hitam. Karena ada masalah yang cukup besar di antara mereka berdua. Oleh karena itu, Chandra memutuskan untuk menghadapi Kesatria Hitam terlebih dahulu. “Kesat
Ada orang yang kembali muncul setelah Kesatria Hitam membunuh Chandra. Padahal dia saja belum sempat untuk mengatur napasnya. Orang itu juga terlihat sangat kuat dengan aura yang berhasil mengalahkannya.Kesatria Hitam sempat dipukul mundur dalam keadaan terkejut dan pertempuran sengit kembali terjadi di area ini. Di sisi lain, di reruntuhan. Chandra masih terbaring dalam keadaan sekarat. Kekuatannya memang sudah meningkat pesat. Ditambah lagi, dengan jurus Langkah Melawan Langit yang membuat kekuatannya semakin besar. Namun sayangnya, jurus Langkah Melawan Langit yang dimilikinya hanya mampu melawan seseorang yang berada di tingkat keenam Alam Kesucian. Walaupun Kesatria Hitam saat ini berada di tingkat keenam Alam Kesucian, kekuatannya sudah berada di puncak tingkat keenam dan hanya selangkah lagi untuk masuk ke tingkat ketujuh Alam Kesucian. Oleh karena itu, ada kesenjangan kekuatan yang sangat besar di antara mereka. Sekarang, Chandra terluka, tapi belum mati. Bagaimanapun juga