Setelah beberapa saat, dia muncul di hadapan Nova.Dia melambaikan tangannya dengan santai dan kekuatan yang kuat muncul di telapak tangannya. Nova langsung dibuat bergerak menepi. Dia menarik Nova dan bertanya, “Nova, kenapa kamu masih di sini? Bukannya kamu sudah pulang tadi malam?”“Kakek ....” Nova menangis saat melihat Robi.Robi menyadari cucunya berlumuran darah, mengerutkan kening dan bertanya, “Apa kamu terluka?”Dia meraih tangan Nova dan merasakan denyut nadinya.Seketika, ekspresi Robi berubah.“Aura yang kuat sekali.”Saat ini, sebuah rudal ditembakkan.“Ayo.”Kekuatan Robi sudah mencapai Tingkat Kedelapan, dan dia merasakan aura berbahaya.Dia menarik Nova dan melarikan diri dengan cepat.Saat mereka menghindar, rudal mendarat di area tempat mereka berada barusan.“Duar!”Dalam radius satu kilometer, semuanya langsung rata dengan tanah, dan banyak batu berguling dan terbang ke udara.Di langit, ada lebih dari seratus jet tempur.Pengeboman gila-gilaan dilakukan terhadap p
Chandra dan Maniso menerobos keluar dari kawasan Gunung Langit.Ada sejumlah besar pasukan tidak jauh dari sana.Ada mobil tank, senjata besar, dan banyak prajurit yang membawa senjata berat.Chandra mengerutkan kening saat melihat pemandangan itu.Orang-orang itu sudah melihat Chandra melalui drone dan mengetahui identitasnya. Mereka tidak gegabah dalam bertindak, melainkan menunggu perintah dari atas.Chandra berjalan mendekat dan berhenti seratus meter jauhnya dari dari para tentara itu. Dia mengaktifkan energi sejatinya dan berteriak dengan keras, “Suruh pemimpin kalian keluar.”Namun, para prajurit itu tidak menjawabnya.Pada saat ini, jet tempur di langit masih melakukan pengeboman.Banyak praktisi seni bela diri hebat yang terluka, dan sekarang mereka tidak dapat melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka.“Menjengkelkan,” terdengar teriakan marah.Segera setelah itu, sesosok tubuh melesat ke langit. Orang ini memegang Pedang Es, mengayunkan pedang yang memiliki energi mena
“Chandra, apa yang kamu lakukan?”Raut muka Shadow agak berubah. Dia berjuang keras untuk melawan, tetapi titik akupunturnya sudah disumbat dan dia tidak bisa bergerak sama sekali.“Perintahkan pasukan untuk mundur,” perintah Chandra.Para prajurit di sana memandang satu sama lain. Untuk sesaat, mereka tidak tahu harus berbuat apa.Mereka semua tahu bahwa Chandra adalah Raja Naga, pemimpin Pasukan Naga Hitam di Gurun Selatan, serta pemimpin Pasukan Api Merah di Someria.Chandra memandang para prajurit itu lagi dan bertanya dengan dingin, “Kamu berasal dari pasukan mana?”Seorang tentara datang dan berkata dengan hati-hati, “Jen … Jenderal, kami adalah Pasukan Khusus Spesies Asing. Kami tidak termasuk pasukan mana pun. Kami adalah pasukan khusus yang diperintahkan langsung oleh Raja.”“Sekali lagi, mundur.” Chandra memberi perintah lagi.“Um ....”“Kenapa, kamu mau mati? Apa kamu kamu siapa yang kamu serang? Sekarang ini mereka sedang terluka, jadi mereka hanya bisa melarikan diri secar
Chandra bukan sombong.Dia memang telah mencapai Tingkat Ketujuh, dan dia berlatih Ilmu Keabadian Vajra. Dengan menggunakan ilmu ini, pertahanannya jadi sangat kuat, dan dia yakin bahwa dia tidak akan kalah melawan para praktisi yang sudah berada di Tingkat Kedelapan.Selain itu, dia juga telah berlatih Rahasia 13 Pedang dengan intensif.Dia memiliki kekuatan.Raja terdiam.Dia sudah lama menunggu hari ini.Sekarang, dia akhirnya bisa menangkap semuanya. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini.“Chandra, kamu adalah Raja Naga dari Gurun Selatan, dan kamu adalah pemimpin dari dua pasukan. Apa kamu tahu kalau ikut campurnya pada praktisi kuno itu terhadap negara separah apa? Para praktisi itu nggak peduli pada aturan. Mereka pantas mati dan nggak seharusnya ada. Ini adalah kesempatan. Kalau kita melewatkannya, nggak akan ada lagi.”“Aku tahu, tapi apa kamu tahu ada berapa banyak praktisi seni bela diri di tempat ini? Kamu pikir kamu benar-benar bisa membunuh semuanya?”Chandra berada d
“Baik, akan segera saya aturkan,” ujar Paul. Begitu dia mendapatkan perintah, lelaki tersebut langsung melaksanakannya. Dia memberi tahu Pasukan Api Merah dan Pasukan Naga Hitam serta menghubungi Arya untuk meminta lelaki itu mengerahkan pasukan bantuan. Tiga markas besar mulai menerbangkan pesawat helikopter milik mereka.Di bagian luar Kelompok Gunung Langit, tampak Chandra berkata, “Maniso, kita lihat kira-kira para petarung Delapan Alam ini masih tersisa berapa banyak. Semua orang boleh hidup, tapi orang-orang Duku Dukun harus mati!”Tujuan Chandra adalah untuk memusnahkan anggota Suku Dukun. Sekarang merupakan waktu yang tepat dan dia tidak ingin melewatkannya.“Baik.“ Maniso mengangguk dan keduanya langsung melompat dan terbang ke arah tempat keberadaan Kelompok Pasukan Langit. Tidak butuh waktu lama untuk kedua orang itu berdiri di posisi puluhan meter di atas tanah dan mengamati bagian bawah mereka dengan saksama. Di sana terlihat banyak tempat yang mengepulkan asap hitam yang
“Ada, ngga?!” tanya Chandra.Chandra balas bertanya, “Demi berlatih Ilmu Transformasi Kitab Sihir, kamu membuat banyak penelitian dan menyuntikkan virus ke tubuh banyak orang. Kamu membuat mereka berubah nggak seperti manusia. Apakah menurutmu kamu nggak salah?”“Memangnya aku melakukan itu? Sejak kapan aku melakukan penelitian? Nggak ada hubungannya juga semua virus yang kamu sebutkan itu,” ujar Kadir balas bertanya.“Kenapa? Sampai detik ini kamu masih berusaha mengelak?”Kadir diam dan tidak bersuara. Dia tahu tidak akan ada gunanya menjelaskan lagi. Chandra mengeluarkan pedang dan mengarahkannya lurus-lurus pada Kadir. Lelaki itu memejamkan matanya dan ketika Chandra hendak menusuknya, Kadir mengeluarkan sebuah bola yang meneteskan darah sambil memberikan pada Chandra.“Ini adalah bagian inti dalamnya Kura Sakti. Setelah dia dibunuh, inti tubuhnya juga dikeluarkan. Aku mendapatkan salah satunya dengan susah payah dan sekarang aku berikan padamu. Kemampuanmu lebih besar dari milikku
“Kenapa bisa percaya denganku?”“Inti dalam dari Kura Sakti merupakan sesuatu yang sangat berharga. Aku mau membunuhmu, tapi kamu justru memberikannya padaku sebelum kamu mati. Dari sana aku bisa menebak kalau kamu bukan orang jahat.”Chandra percaya dengan perasaannya. Dia merasa Kadir bukan orang picik dan jahat. Meski dia adalah pemimpin Suku Dukun, selama ratusan tahun dia menguasai Suku Dukun tanpa melakukan apa pun yang mencelakai negara.Sedangkan Alden membunuh Kadir karena lelaki itu sudah kehilangan ambisi untuk menjadi penguasa. Kadir hanya sibuk menyembunyikan diri untuk berlatih.Kadir bersandar di batu sambil menatap Chandra dengan ekspresi kagum dan berkata, “Nggak heran kalau kamu jadi Raja Naga dan ketua dari dua kelompok pasukan. Sikapmu benar-benar luar biasa! Aku berhutang budi denganmu. Kalau suatu hari ada butuh bantuanku, aku pasti akan memberikan dukungan sepenuh hati.”Lelaki itu bangkit berdiri dan kemudian kembali jatuh ke tanah. Dengan cepat Chandra berkata
“Kakek, ini apa?”Robi tengah sibuk melihat ke sekeliling dan ingin mencari jalan keluar. Ketika mendengar suara Nova, dia berbalik dan bertanya, “Apa?”Nova menunjuk pedang berwarna hitam yang ada di tanah. Tempat ini sangat dalam sekali dan tidak ada penerangan. Sekeliling mereka gelap gulita, tetapi Nova yang berada di tingkat Tiga Alam dengan kemampuan pandangan yang bagus masih bisa membuatnya melihat sekitar, meski dalam keadaan gelap gulita.“Ini … ini Pedang Kejahatan. Ribuan tahun yang lalu, pedang ini merupakan pedang milik salah satu anak buah Raja Januar yang paling hebat. Raja Januar membawa banyak pesilat untuk membunuh Kura Sakti, tetapi mereka gagal. Hanya pemilik dari Pedang Kejahatan ini yang berhasil melukai Kura Sakti,”“Tubuhnya mengenai darah dari Kura Sakti dan dia gagal mengendalikan dirinya dan kehilangan akal sehat. Raja Januar menyerangnya dan memutuskan tangan orang itu, kemudian dia membawa pedang tersebut pergi.”“Pedang ini merupakan pedang iblis dan peda
Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni
Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra
Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal
Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi
Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki
Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b
Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.
Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit