Chandra mengabaikan semua cemoohan orang-orang. Dia lebih memilih untuk duduk di sisi koridor dengan tenang. Dia juga tidak tahu cara apa yang akan digunakan oleh Shadow untuk memanggil pemimpin rumah sakit untuk menemuinya. Namun, dia yakin Shadow pasti mampu melakukan permintaannya. Pemimpin rumah sakit itu pastinya akan muncul dalam 5 menit untuk menemuinya kalau memang orang itu sedang berada di rumah sakit.Amanda berdiri di depan Chandra sambil menundukkan kepalanya lalu berkata dengan suara pelan, “Kak Chandra, maafkan aku sudah merepotkan Kakak.”Chandra langsung menatap Amanda lalu berkata, “Nggak, kok. Aku sama sekali nggak kerepotan.”Farry benar-benar kesal melihat sikap baik dan hormat Amanda kepada Chandra. Farry dan Amanda pasti sudah sejak lama bertunangan kalau saja nenek tidak sakit parah seperti ini. Sekarang Amanda justru terlihat sedang menggoda laki-laki lain. Semua pikiran aneh ini berkeliling di benaknya. Sampai akhirnya dia berjalan mendekati Amanda dan Chandr
Dokter Wiro akhirnya kembali tersadar setelah beberapa saat. Kemudian dia pun berkata, “Pak Lucky, sungguh maafkan saya. Saya sudah benar-benar buta sampai tidak bisa melihat kenyataan di depan mata saya. Lagi pula, saya melakukan ini demi kebaikan pasien. Saya mohon, jangan pecat saya. “Dasar sampah! Bapak sudah buat saya kesusahan karena masalah ini!” seru Lucky sambil mengangkat tangannya hendak menampar Wiro. “Sudahlah,” ujar Chandra tenang berusaha untuk mencegah Lucky menampar wajah Wiro.Lucky tiba-tiba menghentikan gerakannya. “Sekarang, boleh saya melihat keadaan pasien?” tanya Chandra. “Ya, ya, silakan Bapak masuk ke dalam,” jawab Dokter Wiro antusias. “Saya akan menyuruh seseorang untuk membantu Pak Chandra,” ujar Lucky. “Tidak perlu, saya bisa sendiri,” balas Chandra sambil melambaikan tangannya lalu bergegas berjalan masuk ke dalam ruang rawat ICU. Keluarga Mandala saling bertatapan satu sama lain di luar ruang rawat setelah Chandra masuk ke dalam.“Siapa pemuda itu
“Ini?”Semua orang benar-benar tercengang, khususnya Dokter Wiro. Karena Dokter Wiro yang selama ini merawat nenek. Jadi, dia benar-benar tahu bagaimana keadaan tubuh nenek. Bahkan dia juga telah mengumumkan betapa kritisnya penyakit nenek sampai bisa membuat nenek meninggal kapan saja. Namun, orang ini baru masuk selama 10 menit dan sudah bisa membuat nenek siuman. Bahkan nenek juga bisa turun dari kasurnya dan berjalan keluar. Selain itu, warna wajah nenek juga tampak segar dan penuh semangat seakan dia tidak sedang sakit. “Mama!”“Nenek!”Keluarga Mandala langsung berteriak kegirangan lalu mengelilingi nenek dengan penuh kebahagiaan. Chandra memilih untuk menghampiri Amanda. “Kak Chandra, makasih, ya,” ujar Amanda berterima kasih kepada Chandra dengan penuh rasa syukur di wajahnya. “Sama-sama, kamu nggak perlu sungkan begitu sama aku. Oh iya, walaupun kondisi nenek sudah cukup baik dan penyakitnya juga sudah sembuh, nenek masih memerlukan perawatan. Aku akan meresepkan obat unt
Shadow langsung terpental sejauh 8 meter karena pukulan balik yang dilayangkan oleh Chandra kepadanya. Lengannya sampai mati rasa disertai dengan pembuluh darah yang menonjol.“Kamu … kekuatanmu itu?” tanya Shadow dengan wajah terkejut. Chandra kembali menyerap energi sejatinya sambil menatap Shadow dan bertanya, “Kamu ngapain, sih? Kenapa kamu memukulku diam-diam begitu? Apa kamu lagi coba mengujiku?” Shadow berusaha memulihkan tangannya dengan menggunakan energinya. Perlahan rasa sakit di tangannya pun menghilang. Kemudian dia meletakkan kedua tangannya di punggung dan mulai berjalan menghampiri Chandra seraya berkata, “Aku cuma mau tahu sudah sampai mana tingkat kultivasimu. Tapi sepertinya kamu sudah berhasil meningkatkan kekuatanmu dengan pesat. Apa mungkin kamu sudah berhasil memahami lukisan Gunung Merabu itu dan mempraktikkannya dengan baik?” Shadow mungkin mengembangkan senyuman di wajahnya, tapi keterkejutan di hatinya sangat sulit untuk dihilangkan. Sekarang dirinya bera
Ekspresi wajah Raja berubah serius ketika Chandra mulai menanyakan berbagai informasi tentang Tuan Taka. Raja mengambil sebatang rokok lalu kembali menyalakannya dan menghisapnya dengan kuat. Asap mengepul di udara ketika dia menghembuskannya. “Masalah ini bermula sejak 100 tahun yang lalu.”Chandra langsung tertarik setelah mendengar awal cerita ini. Sebenarnya, dia juga mengetahui sedikit tentang apa yang terjadi 100 tahun yang lalu. Dia tahu kalau 100 tahun yang lalu Raja Someria pertama bekerja sama dengan Prajurit Kuno untuk mengepung dan menyerang suku Dukun. Ada yang bilang kalau banyak sekali korban jiwa yang berjatuhan dalam pertempuran ini. “Seratus tahun yang lalu, penjajah mulai menyerbu masuk ke dalam wilayah Someria yang menyebabkan Someria mengalami masa-masa sulit. Pasukan anti penjajahan terus bermunculan dan salah satu yang terkuat adalah pasukan dari suku Dukun. Namun, suku Dukun memiliki pikiran yang licik. Mereka bukan hanya mau mengusir penjajah, tapi mereka jug
Apa mungkin kakeknya adalah orang yang selama ini berada di belakang Pak Taka? Atau mungkinkah kakeknya sudah bekerja sama dengan Pak Taka? Chandra mulai merasa bingung dengan semua hal ini. “Chandra, saya pikir kamu bisa mulai mengambil tindakan,” ujar Raja sambil menatap Chandra dengan wajah serius. Chandra langsung mengangguk seraya berkata, “Saya memang berencana seperti itu. Tapi saya tidak tahu Pak Taka sudah berkultivasi sampai alam ke berapa?”“Kami juga belum mendapatkan informasi yang akurat tentang hal ini. Karena Pak Taka adalah orang yang sangat misterius. Dia jarang sekali muncul, bahkan tidak pernah terlibat pertarungan dengan orang luar. Tapi, berdasarkan data intelijen yang saya dapatkan, setidaknya kekuatan pak Taka berada di alam keenam. Hanya saja, kami juga tidak tahu jenis bela diri apa yang dia kuasai,” jawab Raja Someria sambil menggelengkan kepalanya.“Kamu punya badan intelijen yang sangat bagus. Apa kamu pernah menemukan keberadaan kakekku?” tanya Chandra
Sekarang Chandra sudah mulai memiliki sedikit informasi tentang latar belakang Pak Taka dan betapa mengerikan konsekuensi ke depannya kalau sampai dia menyentuh Pak Taka. Jadi, sekarang dia tidak lagi berniat untuk bertindak gegabah. Chandra meninggalkan Terra Palace untuk pergi menuju kediaman keluarga Atmaja. Kediaman keluarga Atmaja. Sonia telah tiba di rumah keluarga Atmaja. Dia terlihat sedang berlutut di halaman belakang rumah, sedangkan Ronald sedang berjalan di dekat Sonia. Namun, entah mengapa Ronald terlihat seperti tidak menyadari keberadaan Sonia. Dia terus saja berjalan tanpa memedulikan Sonia yang sudah berlutut cukup lama.Dua puluh menit kemudian, Ronald akhirnya berhenti berjalan. Dia bergegas mengambil handuk yang diserahkan oleh pelayan kepadanya dan menyeka wajahnya yang berkeringat. Barulah setelah itu, dia berjalan menghampiri Sonia. “Bangun,” ujar Ronald.Sonia bergegas mengikuti perintah kakeknya. Kemudian mereka menuju ke area gazebo yang ada di halaman be
Sonia takut Ronald akan kembali bertanya padanya. Dia takut dirinya tidak bisa lagi menahan tekanan dan menceritakan kalau orang itu adalah Chandra. Kalau sampai itu terjadi, maka Chandra tidak akan lagi bisa bertindak dengan bebas. Ronald masih terdiam dengan raut wajah serius. Selama ini, dia tidak pernah kalah dalam bertarung, kecuali 20 tahun yang lalu. Itu adalah pertama kali dan terakhir kalinya Ronald mengalami kekalahan. Saat itu, dirinya kalah dari keluarga Aryani. Jurus andalannya, yaitu Rhasia 13 Pedang berhasil dikalahkan oleh Pukulan Sepuluh Tangan Aryani. Peristiwa ini selalu menjadi hal yang menyebalkan bagi Ronald. Namun, entah mengapa Ronald tidak merasa khawatir ataupun terganggu ketika mengetahui kalau di dunia ini bertambah lagi satu orang yang berhasil menguasai Pukulan Sepuluh Tangan Aryani? Namun, hal yang pasti adalah dirinya akan semakin berselisih dengan Robi kalau sampai laki-laki tua itu benar-benar sudah menguasai Pukulan Sepuluh Tangan Aryani. “Sonia,
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di