Share

Bab 1035

Penulis: Angin
Chandra mengabaikan semua cemoohan orang-orang. Dia lebih memilih untuk duduk di sisi koridor dengan tenang. Dia juga tidak tahu cara apa yang akan digunakan oleh Shadow untuk memanggil pemimpin rumah sakit untuk menemuinya. Namun, dia yakin Shadow pasti mampu melakukan permintaannya. Pemimpin rumah sakit itu pastinya akan muncul dalam 5 menit untuk menemuinya kalau memang orang itu sedang berada di rumah sakit.

Amanda berdiri di depan Chandra sambil menundukkan kepalanya lalu berkata dengan suara pelan, “Kak Chandra, maafkan aku sudah merepotkan Kakak.”

Chandra langsung menatap Amanda lalu berkata, “Nggak, kok. Aku sama sekali nggak kerepotan.”

Farry benar-benar kesal melihat sikap baik dan hormat Amanda kepada Chandra. Farry dan Amanda pasti sudah sejak lama bertunangan kalau saja nenek tidak sakit parah seperti ini. Sekarang Amanda justru terlihat sedang menggoda laki-laki lain.

Semua pikiran aneh ini berkeliling di benaknya. Sampai akhirnya dia berjalan mendekati Amanda dan Chandr
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1036

    Dokter Wiro akhirnya kembali tersadar setelah beberapa saat. Kemudian dia pun berkata, “Pak Lucky, sungguh maafkan saya. Saya sudah benar-benar buta sampai tidak bisa melihat kenyataan di depan mata saya. Lagi pula, saya melakukan ini demi kebaikan pasien. Saya mohon, jangan pecat saya. “Dasar sampah! Bapak sudah buat saya kesusahan karena masalah ini!” seru Lucky sambil mengangkat tangannya hendak menampar Wiro. “Sudahlah,” ujar Chandra tenang berusaha untuk mencegah Lucky menampar wajah Wiro.Lucky tiba-tiba menghentikan gerakannya. “Sekarang, boleh saya melihat keadaan pasien?” tanya Chandra. “Ya, ya, silakan Bapak masuk ke dalam,” jawab Dokter Wiro antusias. “Saya akan menyuruh seseorang untuk membantu Pak Chandra,” ujar Lucky. “Tidak perlu, saya bisa sendiri,” balas Chandra sambil melambaikan tangannya lalu bergegas berjalan masuk ke dalam ruang rawat ICU. Keluarga Mandala saling bertatapan satu sama lain di luar ruang rawat setelah Chandra masuk ke dalam.“Siapa pemuda itu

  • Jenderal Naga   Bab 1037

    “Ini?”Semua orang benar-benar tercengang, khususnya Dokter Wiro. Karena Dokter Wiro yang selama ini merawat nenek. Jadi, dia benar-benar tahu bagaimana keadaan tubuh nenek. Bahkan dia juga telah mengumumkan betapa kritisnya penyakit nenek sampai bisa membuat nenek meninggal kapan saja. Namun, orang ini baru masuk selama 10 menit dan sudah bisa membuat nenek siuman. Bahkan nenek juga bisa turun dari kasurnya dan berjalan keluar. Selain itu, warna wajah nenek juga tampak segar dan penuh semangat seakan dia tidak sedang sakit. “Mama!”“Nenek!”Keluarga Mandala langsung berteriak kegirangan lalu mengelilingi nenek dengan penuh kebahagiaan. Chandra memilih untuk menghampiri Amanda. “Kak Chandra, makasih, ya,” ujar Amanda berterima kasih kepada Chandra dengan penuh rasa syukur di wajahnya. “Sama-sama, kamu nggak perlu sungkan begitu sama aku. Oh iya, walaupun kondisi nenek sudah cukup baik dan penyakitnya juga sudah sembuh, nenek masih memerlukan perawatan. Aku akan meresepkan obat unt

  • Jenderal Naga   Bab 1038

    Shadow langsung terpental sejauh 8 meter karena pukulan balik yang dilayangkan oleh Chandra kepadanya. Lengannya sampai mati rasa disertai dengan pembuluh darah yang menonjol.“Kamu … kekuatanmu itu?” tanya Shadow dengan wajah terkejut. Chandra kembali menyerap energi sejatinya sambil menatap Shadow dan bertanya, “Kamu ngapain, sih? Kenapa kamu memukulku diam-diam begitu? Apa kamu lagi coba mengujiku?” Shadow berusaha memulihkan tangannya dengan menggunakan energinya. Perlahan rasa sakit di tangannya pun menghilang. Kemudian dia meletakkan kedua tangannya di punggung dan mulai berjalan menghampiri Chandra seraya berkata, “Aku cuma mau tahu sudah sampai mana tingkat kultivasimu. Tapi sepertinya kamu sudah berhasil meningkatkan kekuatanmu dengan pesat. Apa mungkin kamu sudah berhasil memahami lukisan Gunung Merabu itu dan mempraktikkannya dengan baik?” Shadow mungkin mengembangkan senyuman di wajahnya, tapi keterkejutan di hatinya sangat sulit untuk dihilangkan. Sekarang dirinya bera

  • Jenderal Naga   Bab 1039

    Ekspresi wajah Raja berubah serius ketika Chandra mulai menanyakan berbagai informasi tentang Tuan Taka. Raja mengambil sebatang rokok lalu kembali menyalakannya dan menghisapnya dengan kuat. Asap mengepul di udara ketika dia menghembuskannya. “Masalah ini bermula sejak 100 tahun yang lalu.”Chandra langsung tertarik setelah mendengar awal cerita ini. Sebenarnya, dia juga mengetahui sedikit tentang apa yang terjadi 100 tahun yang lalu. Dia tahu kalau 100 tahun yang lalu Raja Someria pertama bekerja sama dengan Prajurit Kuno untuk mengepung dan menyerang suku Dukun. Ada yang bilang kalau banyak sekali korban jiwa yang berjatuhan dalam pertempuran ini. “Seratus tahun yang lalu, penjajah mulai menyerbu masuk ke dalam wilayah Someria yang menyebabkan Someria mengalami masa-masa sulit. Pasukan anti penjajahan terus bermunculan dan salah satu yang terkuat adalah pasukan dari suku Dukun. Namun, suku Dukun memiliki pikiran yang licik. Mereka bukan hanya mau mengusir penjajah, tapi mereka jug

  • Jenderal Naga   Bab 1040

    Apa mungkin kakeknya adalah orang yang selama ini berada di belakang Pak Taka? Atau mungkinkah kakeknya sudah bekerja sama dengan Pak Taka? Chandra mulai merasa bingung dengan semua hal ini. “Chandra, saya pikir kamu bisa mulai mengambil tindakan,” ujar Raja sambil menatap Chandra dengan wajah serius. Chandra langsung mengangguk seraya berkata, “Saya memang berencana seperti itu. Tapi saya tidak tahu Pak Taka sudah berkultivasi sampai alam ke berapa?”“Kami juga belum mendapatkan informasi yang akurat tentang hal ini. Karena Pak Taka adalah orang yang sangat misterius. Dia jarang sekali muncul, bahkan tidak pernah terlibat pertarungan dengan orang luar. Tapi, berdasarkan data intelijen yang saya dapatkan, setidaknya kekuatan pak Taka berada di alam keenam. Hanya saja, kami juga tidak tahu jenis bela diri apa yang dia kuasai,” jawab Raja Someria sambil menggelengkan kepalanya.“Kamu punya badan intelijen yang sangat bagus. Apa kamu pernah menemukan keberadaan kakekku?” tanya Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 1041

    Sekarang Chandra sudah mulai memiliki sedikit informasi tentang latar belakang Pak Taka dan betapa mengerikan konsekuensi ke depannya kalau sampai dia menyentuh Pak Taka. Jadi, sekarang dia tidak lagi berniat untuk bertindak gegabah. Chandra meninggalkan Terra Palace untuk pergi menuju kediaman keluarga Atmaja. Kediaman keluarga Atmaja. Sonia telah tiba di rumah keluarga Atmaja. Dia terlihat sedang berlutut di halaman belakang rumah, sedangkan Ronald sedang berjalan di dekat Sonia. Namun, entah mengapa Ronald terlihat seperti tidak menyadari keberadaan Sonia. Dia terus saja berjalan tanpa memedulikan Sonia yang sudah berlutut cukup lama.Dua puluh menit kemudian, Ronald akhirnya berhenti berjalan. Dia bergegas mengambil handuk yang diserahkan oleh pelayan kepadanya dan menyeka wajahnya yang berkeringat. Barulah setelah itu, dia berjalan menghampiri Sonia. “Bangun,” ujar Ronald.Sonia bergegas mengikuti perintah kakeknya. Kemudian mereka menuju ke area gazebo yang ada di halaman be

  • Jenderal Naga   Bab 1042

    Sonia takut Ronald akan kembali bertanya padanya. Dia takut dirinya tidak bisa lagi menahan tekanan dan menceritakan kalau orang itu adalah Chandra. Kalau sampai itu terjadi, maka Chandra tidak akan lagi bisa bertindak dengan bebas. Ronald masih terdiam dengan raut wajah serius. Selama ini, dia tidak pernah kalah dalam bertarung, kecuali 20 tahun yang lalu. Itu adalah pertama kali dan terakhir kalinya Ronald mengalami kekalahan. Saat itu, dirinya kalah dari keluarga Aryani. Jurus andalannya, yaitu Rhasia 13 Pedang berhasil dikalahkan oleh Pukulan Sepuluh Tangan Aryani. Peristiwa ini selalu menjadi hal yang menyebalkan bagi Ronald. Namun, entah mengapa Ronald tidak merasa khawatir ataupun terganggu ketika mengetahui kalau di dunia ini bertambah lagi satu orang yang berhasil menguasai Pukulan Sepuluh Tangan Aryani? Namun, hal yang pasti adalah dirinya akan semakin berselisih dengan Robi kalau sampai laki-laki tua itu benar-benar sudah menguasai Pukulan Sepuluh Tangan Aryani. “Sonia,

  • Jenderal Naga   Bab 1043

    Sonia menatap Chandra dengan ekspresi khawatir dan melayangkan sebuah isyarat mata kepadanya. Kepalan tangan Chandra pun melemas dan dia menarik napas panjang guna meredam amarahnya.“Oh, ya? Tapi aku dengar 30 tahun yang lalu Kakek mulai ke jalan yang salah karena ada yang nyerang dia diam-diam waktu lagi berlatih, itu membuat Kakek kehilangan akal sehatnya dan membunuh banyak orang,” kata Chandra.“Masa?” sahut Ronald, “Kalau soal itu aku kurang tahu.”“Serius nggak tahu? Waktu itu tingkatan kultivasi Kakek terbuang sia-sia dan diusir dari keluarga. Kamu juga pasti ada waktu itu, masa Kakek nggak melawan dan mengalah begitu saja?”“Aku memang ada di sana, tapi kakekmu nggak membela diri. Dia nggak ngomong sepatah kata pun bahkan.”“Begitu, ya …. Kalau begitu, nggak ada lagi yang perlu aku tanya.”“Chandra, sepuluh tahun yang lalu aku benar-benar nggak berniat membantai keluargamu. Gimanapun juga kita ini satu keluarga besar, aku nggak sekejam itu. Ini murni cuma salah paham sewaktu a

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status