Share

Bab 30

Penulis: putri utara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-06 09:22:08

Crelaaap...!

“Hiaaah...!” Jejaka sentakkan kaki dan melenting ke atas, bersalto satu kali tepat jatuh ke atas tubuh Cungkring Neraka. kakinya segera menjejak punggung itu. Buug... Tapi dentuman terdengar lebih dulu akibat sinar petir menghantam pohon.

Jlegaar...!

Wwwrrr... bruuk! Pohon itu roboh, tapi keadaannya sudah hangus dan berasap. Sedangkan Cungkring Neraka juga roboh tersungkur menyusuri tanah dengan wajahnya dan berhenti di depan kaki Hantu Cungkring.

Srruukk...! Deb!

Kepalanya ditahan oleh kaki Hantu Cungkring seupaya tidak menabraknya. Jejaka tersenyum menahan geli melihat Hantu Cungkring bagai menangkap bola menggelinding dengan kakinya.

“Goblok! jangan serang fakai jurus ‘Kelelawar Sawah’. Serang dengan jurus ‘Cakar Garuk Gatal’! Dia tak akan bisa menghindarinya!”

“Iya. Tapi kakimu jangan langsung injak kepalaku dong! Malu dilihat anak muda itu!” gerutu Cungkring Neraka yang wajahnya menjadi kotor karena nyerosot di tanah. Untung bibirnya hanya somplak sedikit. Perih juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jejaka Emas   Bab 31

    “Terus...! Terus...! Salurkan hawa murni ke betis dulu. Terus, terus...Kiri, kiri dikit. Ya cukuf!” seru Hantu Cungkring mirip tukang parkir.Cungkring Neraka segera bangkit kembali. Masih terasa linu kakinya, tapi ia langsung melompat dengan ganas dengan kedua tangan terjulur ke depan.“Heaaah...!”Dari kedua tangan keluar sinar merah yang menyatu dan membentuk seperti tombak memanjang menghantam tubuh Jejaka. Pemuda ganteng itu hanya melompat menghidar sinar tersebut. tetapi telapak kakinya mengeras dan menukik ke bawah. Dari ujung jempol kaki kanan keluar sinar putih perak sebesar lidi. Claaap...! sinar itu tepat mengenai sinar merah mirip tombak itu.Craas...!Blegaarrr...!Tubuh Cungkring Neraka yang sedang melayang gaya Superman itu terpental balik. Melayang-layang di udara dan menghantam pohon yang sedang bergetar skibat ledakan dahsyat itu.Braak...! Kkrrrekk... bruukk!Pohon itu tumbang seketika

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-07
  • Jejaka Emas   Bab 32

    Rupanya Hantu Cungkring tadi segera salurkan kekuatan hawa dinginnya merembes keluar melalui tiap lubang pori-pori. Hawa dinginnya itu yang digunakan melawan gelombang hawa panas, sehingga ia tidak terbakar sedikit-pun. Rasa panaspun tidak dirasakannya sedikitpun. Hanya dia yang masih tetap segar dan tidak bergeming dari tempatnya. Tentunya hal itu dikarenakan ia berilmu tinggi, lebih tinggi dari Cungkring Neraka.Jejaka bangkit dan melompat turun dari pohon.Wuutt...! Tahu-tahu ia sudah berdiri di depan Hantu Cungkring. Dalam jarak lima langkah ke depan. Si Hantu Cungkring menatap dengan angkuh. Tapi kemudian melirik adik perguruannya yang tak berkutik, hanya terdengar erangannya yang samar-samar. Hantu Cungkring kembali memandang Jejaka sambil berkata menggeram,“Siafa gurumu sebenarnya, Jadah Goreng?!”“Aku tak punya guru. Mau apa?” tantang Jejaka rada tengil.“Usiamu cukuf muda, tapi ilmumu tinggi juga! Kau bisa bu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-07
  • Jejaka Emas   Bab 33

    “Aku tidak funya fersoalan fadamu. jangan fancing kekurang ajaranku, Kek!”“Jangan ikut-ikutan ngomong begitu!” bentak Hantu Cungkring yang merasa tersinggung gaya bicaranya ditirukan Jejaka. Anak muda itu hanya senyum-senyum kecil saja. Ia membiarkan Hantu Cungkring maju dua langkah, lalu diam berdiri dengan tongkat disentakkan ke tanah.Jluug...!Ternyata sentakan tongkat ke tanah menghadirkan sinar merah melesat dari dalam tanah ke tubuh Jejaka. Claapp...! Sinar itu seperti panah. Cepat sekali. tapi Jejaka punya jurus ‘Gerak Kilat Dewata’ dari ayahnya. Ia mampu bergerak melebihi kecepatan biasan sinar merah itu.Zlaap...! Dan sinar merah dari tanah akhirnya menghantam dahan pohon.Blaarr...!Dahan pohon itu hancur seketika. Serpihannya menyebar kemana-mana. Hantu Cungkring terbengong batinnya. “Gila! Dia bisa menghindari jurus ‘Lintah Bumi’-ku? Padahal selama ini jurus itu tak pernah a

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-07
  • Jejaka Emas   7 | Jodoh Dalam Pertarungan

    BELAKANGAN ini, Jejaka selalu bermimpi melihat bayangan seorang gadis cantik berjubah putih. Kadang dia seperti lesat di hadapannya, kadang seperti mengikutinya dari belakang. Tapi kalau Jejaka dekati tak ada. Dan hal ini sudah berlangsung beberapa lama.Kali ini mata Jejaka terpana beberapa saat, karena yang dilihat di hadapannya adalah seorang wanita muda cantik jelita. Gadis yang selalu dilihatnya selama ini didalam mimpinya. Pakaiannya serba putih, namun mempunyai hiasan bunga mawar kecil terselip di sela gundukan dadanya. Bunga itu bunga sungguhan. Masih segar dan menyebarkan bau harum mawar yang agak berbeda dengan mawar biasanya. Aromanya lebih lembut dan melenakan kalbu, seakan menciptakan sejuta keindahan di dalam hati.Wanita muda itu rambutnya disanggul rapi, tapi sebagian rambut meriap ke samping. Tak banyak, tapi kelihatan indah sekali. Bagaikan seni rias rambut yang biasa dipakai oleh para putri raja. Wajah wanita cantik itu tiada duanya. Baru sekarang Je

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Jejaka Emas   Bab 2

    Dalam jarak empat langkah dari Jejaka, gadis itu hentikan langkah. Jejaka masih belum bisa bicara karena gadis itulah yang beberapa hari ini ditemuinya di alam mimpi. Wajahnya, pakaiannya, bunga mawarnya, persis semua dengan yang muncul di alam mimpi Jejaka.“Sekarang kita bertemu bukan di dalam mimpi,” ucap gadis itu bersuara lembut dan merdu. Memang sudah beberapa kali Jejaka bermimpi bertemu dengan sosok jelita yang ada dihadapannya saat ini.“S..siapa kau?” ucap Jejaka terpatah-patah karena deg-degan. Lidahnya sukar sekali digerakkan. Ia segera menelan ludah, lalu segala yang di mulut menjadi lemas, kecuali giginya. Detak jantungnya tak sekeras sebelum menelan ludah. Tapi mtanya masih memandang penuh rasa kagum dan amat terpesona. “A.. apakah kau seorang Bidadari?!”.“Tak salah dugaanmu, Jejaka. Akulah sang penguasa kecantikan! Namaku Putri Hyun Jelita. Aku hanya ingin sampaikan pesan padamu, jangan nakal seperti bap

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Jejaka Emas   Bab 3

    Putri Hyun mundur dengan senyum. “Rayuanmu romantis sekali, Kasih. Tapi belum saatnya kita bertemu dalam satu genggaman. Carilah aku dalam kecantikan-kecantikan yang menyebar di sekelilingmu. Aku ada di antara mereka. Cabutlah bunga mawar ini dari dadaku, dan kau akan kurengut dalam pelukanku selama-lamanya.”Setelah berkata demikian, Putri Hyun mengangkat tangan kanannya dalam keadaan telapak tangan terbuka. Tangan terangkat lurus, dan seberkas sinar melesat dari tengah telapak tangan. Sinar merah itu melesat ke langit, lalu menyebar menjadi percikan bunga api yang membentuk setangkai bunga mawar indah.Syaarrpp...!Jejaka terpesona melihat keindahan bentuk bunga mawar di langit dalam susunan tata cahaya merah. Matanya tak berkedip memandang ke sana. Namun ketika cahaya berbentuk bunga mawar itu lenyap, Jejaka kehilangan seraut wajah cantik. Putri Hyun lenyap bagai ditelan bumi. Sang bidadari pergi tinggalkan dirinya. Hanya semerbak aroma mawar lemb

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Jejaka Emas   Bab 4

    Tuk, tik, tak, tik, tuk, tik, tak, tik, tuk...!Suara sepatu kuda. Hingga sore datang menjelang.“Aku harus pergi! Harus minggat dari rumah!” kata Layla dengan wajah duka dan hampir menangis. Mereka ada di lembah yang teduh. Jejaka cepat-cepat mengingatkan gadis itu.“Awas, jangan menangis. Aku tak mau kalau kau menangis.”“Tapi hatiku sedih!”“Sedih boleh, tapi jangan menangis!” kata Jejaka tegas-tegas.Kuda ditambatkan di bawah pohon tak jauh dari mereka. Layla bersandar di pohon, satu kakinya ditekuk, menempel pohon. Ia menunduk dalam duka. Jejaka ada di sampingnya. Satu tangannya disanggakan ke pohon itu juga. Lalu dengan nada romantis pemuda tampan itu berkata. “Kau boleh sedih, tapi harus punya alasan. Kau boleh pergi dari rumah, tapi juga harus punya alasan. Sama halnya kau mninggalkan hati seseorang, harus punya alasan yang kuat. Jangan pergi begitu saja, nanti sekeping hati yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Jejaka Emas   Bab 5

    “Jejaka, kenapa baru sekarang kudengar kata-katamu itu?” bisik Layla pelan. Tangan gadis itu merapikan baju Jejaka. Jemari lentiknya menyentuh-nyentuh permukaan dada bidang nan kekar itu. Ia berkata lirih lagi, penuh ungkapan jiwa.“Kalau saja orang yang akan melemarku sepertimu, aku tak akan kabur dari rumah. Aku akan diam menunggu dan menyiapkan gaun secantik mungkin.”Mata Jejaka begitu bening menembus kelopak cinta yang diharapkan Layla. Sang gadis sendiri tak mau berhenti menikmati keteduhan di mata si tampan bermata biru itu.Layla memang cantik, diambil dari kata Arab ‘layl’ yang berarti ‘malam’. Sesuai dengan namanya, rambutnya hitam legam dan di balik rambutnya, wajahnya memancarkan kecantikan yang luar biasa. Matanya berwarna gelap, dalam dan bersinar, bak mata rusa, dan hanya dengan satu kejapan bulu matanya, ia dapat meruntuhkan dunia. Bibir mungilnya hanya terbuka untuk mengucapkan kata-kata manis, dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08

Bab terbaru

  • Jejaka Emas   Bab 31

    Klanggg...!"Hugh...!?"Tubuh Jejaka Emas terjengkang ke belakang beberapa tombak jauhnya. Selintas tadi terlihat Algojo Hijau menempelkan kedua tapak tangannya di punggung Ratu Bulan, begitu Jejaka memapak serangan tusukan tombak berujung bulan sabit. Melihat hal ini Jejaka Emas terperanjat. Dia tahu kalau kakek berkepala gundul itu tengah menyalurkan tenaga dalam. Tenaganya disatukan dengan tenaga nenek itu, lalu bersama-sama menghadapi tenaga Jejaka.Tak pelak lagi, perpaduan dua tenaga dalam dahsyat itu tidak dapat ditahan Jejaka Emas. Untung saja beradunya tenaga dalam tadi terjadi secara tidak langsung melainkan melalui perantara. Sehingga akibatnya tidak terlalu berarti bagi Jejaka Emas. Pemuda berpakaian merah keemasan ini hanya merasa sedikit sesak pada dadanya.Dengan bantuan gelang dewanya, gerakan sesulit apa pun akan sama seperti gerakan biasa. Sehingga walaupun Jejaka berada dalam keadaan kritis, dan serangan Ratu Bulan kembali menyambar cep

  • Jejaka Emas   Bab 30

    Sekali mengelak, Jejaka Emas telah berada di belakang Ratu Bulan. Tapi sebelum pemuda itu sempat melepaskan serangan, Algojo Hijau telah terlebih dulu menyerangnya. Terpaksa Jejaka mengurungkan niat untuk menyerang Ratu Bulan. Dan dengan cepat pula dielakkannya serangan kakek itu. Dan belum juga sempat membalas, kembali serangan Ratu Bulan telah mengancam. Tentu saja hal ini membuat Jejaka Emas kewalahan menghadapi hujan serangan dahsyat yang saling susul.Tak tanggung-tanggung, Jejakapun langsung menggunakan jurus-jurus gelang dewanya untuk menyerang lawannya. Tapi rupanya kedua lawannya sangat tangguh, sehingga dalam beberapa gebrak kemudian, ketiga orang ini pun sudah terlibat sebuah pertarungan berat sebelah. Jejaka Emas terus-menerus didesak lawannya, tanpa mampu balas menyerang.Untunglah pemuda bermata biru ini memiliki jurus 'Naga Pamungkas' yang sangat aneh sehingga dapat mengelakkan serangan yang bagaimanapun sulitnya. Dan berkat jurus inilah Jejaka Emas mamp

  • Jejaka Emas   Bab 29

    Algojo Hijau manggut-manggut."Bisa kuterima alasanmu, Jejaka Emas""Terima kasih, Kek!""Jangan'terburu-buru berterima kasih, Jejaka Emas!" sergah Ratu Bulan cepat. "Urusan kami denganmu kini tidak hanya satu macam!" Jejaka mengerutkan keningnya."Apa maksudmu, Nek?""Tidak usah berpura-pura, Jejaka Emas!Bukankah kau yang telah membunuh majikan kami!”"Membunuh majikan kalian"! Aneh"! Kalau boleh kutahu, siapa majikan kalian?" tanya Jejaka. Kerut pada dahinya pun semakin dalam."Seorang pemuda bersenjata sepasang kapak warna perak mengkilat!""Dia majikan kalian?" tanya Jejaka Emas Nada suaranya mengandung keheranan yang besar. "Ya! Karena begitulah bunyi perjanjian antara kami dengannya!" selak Algojo Hijau. "Kami bertemu dan bertempur. Dengan licik dia memancing kami ke dalam suatu perjanjian. Yaitu, apabila dalam tiga puluh jurus kami tidak berhasil merobohkannya, dia akan menjadi majikan kami! Jadi, terpaksa

  • Jejaka Emas   Bab 28

    Tapi untuk yang kesekian kalinya, dengan mempergunakan jurus 'Naga Pamungkas' Jejaka berusaha menghindarinya. Dan tahu-tahu tubuh Jejaka telah berada di belakang Darba. Sebelum pemuda berbaju coklat itu sadar, Jejaka sudah melancarkan serangan baliknya.Wuuut..! Hantaman tangan Jejaka melayang ke arah kepala Darba. Murid Ki Jatayu ini terperanjat kaget Maka sedapat dapatnya dirundukkan kepalanya untuk menghindari sambaran tangan lawan.Wusss...! Usaha untung-untungannya berhasil juga. Tangan itu lewat di atas kepalanya. Tapi, Jejaka tidak tinggal diam. Segera dilancarkan serangan susulan.Bukkk...!"Huakkk...!"Telak sekali pukulan tangan kiri Jejaka Emas mendarat di punggung Darba. Keras bukan main, sehingga tubuh pemuda itu terjerembab ke depan.Cairan merah kental terlontar keluar dari mulutnya. Jelas pemuda berbaju coklat itu terluka dalam!Namun kekuatan tubuh murid Ki Jatayu ini memang patut dipuji. Sekalipun sudah terluka parah

  • Jejaka Emas   Bab 27

    Jejaka terpaku sesaat. Tapi tak lama kemudian amarahnya melonjak."Hiyaaa...!"Sambil berteriak melengking nyaring memekakkan telinga, Jejaka Emas menerjang Darba.Wut...! Ketika serangan gelang dewa Jejaka Emas terayun deras ke arah kepala Darba, pemuda berbaju coklat itu menarik kepalanya ke belakang tanpa menarik kakinya.Wusss...! Gelang dewa itu meluncur deras beberapa rambut di depan wajah Darba. Begitu kerasnya tenaga yang terkandung dalam serangan itu, sehingga rambut berikut seluruh pakaian Darba berkibar keras. Dan cepat-cepat pemuda berbaju coklat itu memberi serangan balasan yang tidak kalah berbahayanya.Wuuut...! Cepat bagai kilat kakinya melesat ke arah dada Jejaka Emas. Sadar akan bahaya besar mengancam, Jejaka segera menangkis serangan itu dengan tangan kirinya disertai tetakan ke bawah.Takkk...! Tubuh Darba melintir. Memang bila dibanding Jejaka Emas, posisi pemuda berbaju coklat itu lebih tidak menguntungkan.Namun

  • Jejaka Emas   Bab 26

    Sementara itu pertarungan antara Cakar Garuda menghadapi pengeroyokan anak buah Darba, berlangsung tidak seimbang. Kepandaian Wakil Ketua Perguruan Garuda Emas itu, memang terlalu tangguh untuk para pengeroyoknya. Setiap kali besi berbentuk cakar di tangannya bergerak, setiap kali pula ada satu nyawa melayang. Jerit kematian terdengar saling susul."Aaa...!"Pekik nyaring melengking panjang, mengiringi rubuhnya orang terakhir para pengeroyok itu. Cakar Garuda memandangi tubuh-tubuh yang terkapar itu sejenak, baru kemudian beralih pada pertarungan antara Jejaka Emas menghadapi Darba. Terdengar suara bergemeletuk dari gigi-gigi Wakil Ketua Perguruan Garuda Emas ini. Amarahnya langsung bangkit ketika melihat orang yang dicari-carinya, karena telah membasmi perguruannya."Hiyaaa...!"Diiringi pekik kemarahan laksana binatang terluka, Cakar Garuda melompat menerjang Darba, ketika pemuda itu tengah melentingkan tubuhnya ke belakang untuk menghindari serangan Je

  • Jejaka Emas   Bab 25

    Bergegas Jejaka berlari menghampiri. Sesaat kemudian Jejaka Emas telah berada dalam jarak tiga tombak dari arena pertempuran. Dari sini dapat terlihat jelas, siapa orang yang tengah dikeroyok itu. Dan ini membuat pemuda berbaju merah keemasan ini menjadi agak terkejut.Orang yang tengah dikeroyok itu berusia sekitar empat puluh tahun. Tubuhnya tegap dan kekar. Pada baju hitam bagian dada sebelah kiri terdapat sulaman cakar burung garuda dari benang emas. Di tangannya tergenggam sebuah baja hitam berbentuk cakar baja hitam dikibas-kibaskan dengan ganas. Ke mana saja cakar baja hitam bergerak, di situ pasti ada sesosok tubuh yang rubuh."Cakar Garuda...," desah Jejaka.Tapi pemuda ini tidak bisa berlama-lama mengamati pertarungan. Ternyata Darba yang memang ada di situ dan tengah dicarinya, bergerak menghampiri."Heh"! Kau lagi, Jejaka Emas" Rupanya kau tidak kapok juga. Atau, kali ini bersama-sama temanmu akan mengeroyokku?" ejek Darba memanas-manasi. Sepa

  • Jejaka Emas   Bab 24

    Seketika berubah wajah Jejaka."Maksud, Kakek?" tanya Jejaka Emas.Wajah Algojo Hijau berubah serius."Sejak puluhan tahun yang lalu, kami adalah sepasang tokoh yang tidak terkalahkan. Kami pun gemar bertanding, sehingga tak terhitung lawan yang rubuh di tangan kami. Sampai akhirnya, kami bertemu dengan Begawan Tapa Pamungkas. Melalui suatu pertarungan yang sengit, kami berhasil dikalahkannya. Tentu saja hal ini membuat penasaran, di samping malu yang besar. Maka kami katakan padanya, bahwa sepuluh tahun lagi kami akan datang menantang untuk menentukan siapa yang lebih unggul. Tapi rupanya kami sedang sial, karena lagi-lagi berhasil dikalahkan gurumu. Semenjak itu kami pun kembali giat berlatih, memperdalam ilmu-ilmu kesaktian. Tapi siapa sangka, di waktu kami telah merasa yakin akan dapat mengalahkannya, Begawan Tapa Pamungkas telah lebih dulu pergi ke alam baka. Siapa yang tidak kesal. Untunglah ada dirimu yang menjadi muridnya. Tapi tentu saja kau akan kami b

  • Jejaka Emas   Bab 23

    Nenek berpakaian putih itu menganggukkan kepalanya. "Aku juga tahu. Kalau tidak salah, pemuda itu berjuluk Jejaka Emas!"“Tepat” Ratu Bulan termenung."Dan ciri-ciri Jejaka Emas mirip pemuda ini!" sambung Algojo Hijau lagi."Ahhh...! Kau benar!" nenek tinggi kurus ini mulai teringat. Sementara itu, Jejaka juga terkejut melihat nenek berpakaian serba putih itu. Kelihaian nenek ini sudah dirasakannya. Sekarang dia datang berdua dengan kawannya yang sekali lihat saja diketahui kalau kepandaiannya tidak rendah.Larasati memegang pundak Jejaka dengan lembut agar Jejaka bisa meredam amarahnya. Jejaka sekarang tengah dilanda kemarahan yang meluap-luap. Tapi, tentu saja sebagai seorang pendekar menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, pemuda ini tidak meluapkan amarahnya secara sembarangan. Maka Jejaka yang memang tidak ingin mencari permusuhan, mencoba bersikap tenang. Ditunggu bagaimana tindakan Ratu Bulan terhadapnya. Jelas terlihat kalau nenek it

DMCA.com Protection Status