Beranda / CEO / Jebakan Cinta sang CEO / Bab 74 | Halo Maduku

Share

Bab 74 | Halo Maduku

“Ih aneh banget sih mereka. Hujan juga enggak kok pakai payung,” celetuk seorang ibu muda yang berusia sekitar tiga puluh tahun.

Orang ini sedang mencibir kami karena menggunakan payung saat mengantre di pintu masuk taman bermain. Meskipun waktu masih menunjukkan pukul sembilan pagi, namun suhu di tempat ini sudah cukup untuk memanasi hati.

“Ma, adek mau kipas,” pinta seorang anak kecil, putra dari ibu yang baru saja mencibir kami.

“Mama enggak ada kipas. Tahan aja dulu sebentar. Nanti di dalam juga adem,” ujar ibu tersebut pada putranya.

Anak kecil mana bisa tahan dengan cuaca panas, kecuali dia sedang bermain dengan teman sebayanya. Benar saja, tak lama setelah meminta kipas, anak itu pun menangis pada ibunya.

Tindakan ibu ini sangat aku sesalkan. Kalau bepergian dengan anak, harusnya dia mempersiapkan semua kebutuhan mulai dari yang penting seperti makanan dan minuman, juga kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak seperti, kipas, power bank, payung, baju ganti, dan lainnya.

Aku kira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status