Share

Bab 7. Di Antara Kewajiban dan Kekhawatiran

Pagi itu, suasana di kantor Ryan Alexander Blackwell terasa lebih sunyi daripada biasanya. Meskipun rutinitas bisnis tetap berjalan, bayang-bayang kegelisahan karena hilangnya Michaela terus membayangi setiap orang, terutama Cole, asisten setia Ryan. Hari ini, Cole berdiri di depan pintu ruang kerja tuannya dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, dia tahu ada kewajiban pekerjaan yang harus disampaikan, di sisi lain, dia tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa Ryan sedang dalam kondisi yang sangat terpuruk.

Cole mengetuk pintu dengan pelan, hampir ragu-ragu. Suara berat Ryan terdengar dari dalam, mempersilakannya masuk. Cole membuka pintu dengan hati-hati dan melangkah masuk ke ruangan yang dipenuhi dengan nuansa maskulin, dengan dinding berlapis kayu gelap dan meja besar di tengahnya. Ryan duduk di balik meja, wajahnya terlihat lebih lelah dari biasanya, dengan tatapan yang terfokus pada layar komputer di depannya.

"Selamat pagi, Tuan," sapanya dengan nada hormat.

Ryan mengangkat wajahnya, tatapannya datar, namun ada jejak kelelahan yang tidak bisa disembunyikan. “Pagi, Cole. Ada yang ingin kau sampaikan?”

Cole menelan ludahnya, mencoba mengumpulkan keberanian. “Ya, Tuan. Saya ingin membicarakan tentang jadwal pertemuan Anda dengan kolega dari Jepang minggu depan. Ada beberapa detail penting yang perlu Anda ketahui sebelum pertemuan tersebut.”

Ryan mengangguk pelan, namun tatapan matanya menunjukkan bahwa pikirannya masih terpecah antara pekerjaan dan kekhawatirannya terhadap Michaela. “Teruskan, Cole.”

Cole merasa beban berat di dadanya semakin menekan. Dia tahu betapa pentingnya proyek ini bagi perusahaan mereka, tetapi dia juga tahu bahwa saat ini perhatian Ryan sepenuhnya tersita oleh Michaela. Namun, sebagai asisten yang setia, Cole tahu dia harus memastikan bahwa pekerjaan tetap berjalan dengan baik.

“Baik, Tuan. Kolega dari Jepang, Mr. Sato, telah menyetujui beberapa poin utama dalam kerja sama ini, tetapi mereka memiliki beberapa syarat tambahan yang perlu kita diskusikan. Mereka ingin memperluas kerjasama ini hingga ke bidang teknologi hijau dan ingin memastikan bahwa kita memiliki kapasitas untuk mengelola proyek besar ini dalam jangka panjang.”

Ryan mendengarkan dengan seksama, meskipun tatapannya sesekali mengembara ke arah jendela. Cole melanjutkan penjelasannya, berusaha memberikan detail sejelas mungkin. “Mereka juga berharap kita bisa mengalokasikan tim khusus untuk mengawasi proyek ini, dengan anggaran tambahan yang sudah mereka siapkan. Selain itu, ada permintaan untuk mengadakan kunjungan balasan ke Tokyo sebelum akhir bulan depan.”

Cole melihat wajah Ryan yang masih muram dan penuh pikiran. Dia tahu bahwa apa yang disampaikan ini mungkin tidak terlalu diprioritaskan oleh Ryan saat ini, tetapi dia juga tidak ingin tuannya kehilangan kesempatan besar ini. “Tuan, saya paham bahwa saat ini Anda sedang dalam situasi yang sulit, tapi saya pikir proyek ini memiliki potensi besar untuk perusahaan kita. Saya tidak ingin Anda kehilangan kesempatan ini karena…”

Ryan menatap Cole tajam, matanya menyiratkan campuran antara kelelahan dan tekad. “Karena apa, Cole?”

Cole mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. “Karena keadaan yang tidak bisa kita kendalikan, Tuan. Saya tahu Anda sangat mengkhawatirkan nona Michaela, kami semua juga merasakannya. Tapi saya pikir, menjaga agar bisnis tetap berjalan juga penting, bukan hanya untuk perusahaan ini, tetapi juga untuk semua orang yang bergantung padanya.”

Ryan terdiam sejenak, menimbang kata-kata Cole. Dia tahu bahwa apa yang dikatakan asistennya itu benar. Dia tidak bisa membiarkan dirinya terjebak dalam keputusasaan, karena ada begitu banyak orang yang bergantung padanya. Namun, bayang-bayang Michaela terus menghantui pikirannya, membuatnya sulit untuk fokus pada hal lain.

“Kau benar, Cole,” jawab Ryan akhirnya, suaranya terdengar berat. “Aku tidak bisa membiarkan diri ini terpuruk terlalu lama. Proyek ini penting, dan aku tidak akan membiarkan masalah pribadiku menghancurkan apa yang sudah kita bangun.”

Cole merasa lega mendengar respon Ryan, meskipun dia masih bisa melihat betapa terganggunya pikiran tuannya itu. “Saya akan memastikan semua persiapan dilakukan dengan baik, Tuan. Dan jika Anda membutuhkan saya untuk mengurus detail lainnya, saya siap kapan saja.”

Ryan mengangguk, mencoba menenangkan dirinya sendiri. “Terima kasih, Cole. Aku menghargai semua yang telah kau lakukan. Dan terima kasih juga karena terus mendukungku di saat-saat sulit seperti ini.”

Cole tersenyum tipis, merasa bangga bisa bekerja untuk seseorang yang meskipun dalam situasi terburuk, masih bisa berpikir jernih dan mempertimbangkan orang lain. “Itu sudah menjadi tugas saya, Tuan. Dan jika Anda membutuhkan saya untuk mencari informasi lebih lanjut tentang nona Michaela, saya akan melakukannya.”

Ryan menatap Cole dengan rasa terima kasih yang mendalam. “Kau adalah asisten terbaik yang pernah kumiliki, Cole. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa dirimu.”

Cole menunduk sedikit, merasa terhormat atas pujian itu. “Saya hanya melakukan tugas saya, Tuan. Dan saya akan terus melakukannya sampai kita menemukan Michaela dan memastikan bahwa semuanya kembali normal.”

Ryan mengangguk pelan, matanya kembali menatap layar komputer. “Baiklah, kita akan melanjutkan dengan proyek ini. Siapkan semua yang diperlukan dan pastikan kita tidak melewatkan satu detail pun. Tapi ingat, Michaela tetap prioritas utama.”

Cole mengangguk tegas. “Saya mengerti, Tuan. Saya akan mengurus semuanya.”

Dengan itu, Cole keluar dari ruangan, meninggalkan Ryan sendirian dengan pikirannya yang kembali berkecamuk. Ryan tahu bahwa dia tidak bisa menyerah pada situasi ini. Michaela membutuhkan dia, dan dia harus menemukan cara untuk mengembalikan tunangannya ke tempat yang aman. Namun, dia juga tahu bahwa dunia bisnis tidak akan menunggu, dan dia tidak bisa membiarkan semuanya runtuh hanya karena dia sedang dalam masa sulit.

Di luar pintu, Cole menghela napas panjang. Dia tahu bahwa apa yang sedang terjadi ini sangat berat bagi Ryan, tapi dia juga tahu bahwa tuannya adalah orang yang kuat. Dengan dukungan yang tepat, Cole yakin bahwa Ryan akan bisa melewati semua ini, dan mereka akan menemukan Michaela serta menyelesaikan proyek besar yang sedang menanti mereka.

Sambil berjalan kembali ke kantornya, Cole merasa sedikit lega. Meski keadaan tidak ideal, dia tahu bahwa mereka telah mengambil langkah ke arah yang benar. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk hari ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status