Di rumah sakit.Reza sedang telungkup di atas ranjang rumah sakit. Setelah pakaian dibuka, dokter mulai membersihkan lukanya.โKak Reza, gimana keadaanmu?โ Johan adalah orang terakhir yang tiba di rumah sakit. Begitu memasuki ruangan UGD, dia langsung bertanya.Reza spontan melihat ke belakang Johan, tetapi tidak ada yang masuk lagi. Tiba-tiba dokter menyeka luka dengan antiseptik, rasa sakit seketika terasa sangat menyayat hati. Si lelaki mengerutkan keningnya spontan menunduk.Jason berkata dengan datar, โLukanya sedang dibersihkan. Nanti dia masih harus melakukan beberapa jenis pemeriksaan lagi.โโOh!โ Johan menatap ke dalam ruangan dengan cemas.Semua yang tidak pergi ke kantor polisi pergi ke rumah sakit. Mereka semua sedang duduk di luar ruang tunggu. Jason menyuruh Yusa dan yang lain untuk pulang. Yusa dan yang lain masih merasa trauma. Dia berkata dengan suara serius, โUntung ada Kak Reza dan Nona Sonia hari ini. Kalau ada kabar selanjutnya mengenai kondisi Kak Reza, tolong be
Selama satu tahun ini, Sonia pun sedang mengonsumsi obat. Dia dilarang makan yang terlalu pedas. Jadi, Kelly sengaja memasak yang lebih polos.Selesai makan, Sonia bermain dengan Yana. Saat Yana sudah mengantuk, Sonia baru kembali ke rumahnya.Sonia mandi, mengganti pakaiannya, lalu lanjut membaca bacaannya.Saat hampir jam sepuluh, Sonia bersiap-siap untuk tidur. Tiba-tiba dia menerima panggilan dari Tandy. Suaranya terdengar agak tergesa-gesa.โBu Sonia!โSonia segera berdiri. โTandy, ada apa?โโPaman Reza demam. Di rumah lagi nggak ada orang. Apa kamu bisa kemari?โSonia spontan mengerutkan keningnya. โBukankah dia lagi di rumah sakit?โโPaman sudah pulang dari siang. Padahal tadi dia baik-baik saja, ini barusan aku ke kamarnya. Aku panggil-panggil, tapi dia nggak bergerak. Ternyata dia lagi demam.โSonia membalas dengan sangat cepat, โDi mana dokter pribadi kalian? Cepat telepon dokter.โโDokter lagi di sini, tapi Paman Reza nggak mau makan obat.โRaut wajah Sonia menjadi muram. โM
Saat ini, Jason sedang mengendarai mobil ke Kediaman Herdian.Begitu pintu dibuka, Tandy segera keluar untuk menyambutnya. Namun, dia merasa terkejut. โPaman Jason!โโSonia yang suruh aku ke sini. Gimana kondisi pamanmu?โ Jason menepuk-nepuk pundak Tandy berusaha untuk menenangkannya.Tandy menjawab, โPaman masih nggak mau makan obat.โDokter pribadi juga sudah datang. Dia menunjukkan ekspresi serbasalah. โIni pertama kalinya aku melihat Tuan Reza begitu keras kepala.โโTidak apa-apa, biar aku saja.โ Jason tersenyum lembut, lalu melangkahkan kakinya ke dalam kamar.Saat ini, hanya dinyalakan satu lampu di atas nakas. Reza telungkup di atas ranjang, memamerkan punggung yang kekar. Ketika mendengar suara langkah kaki, dia memalingkan kepala untuk melihat. Keningnya spontan dikerutkan. Kemudian, dia kembali menunduk.Raut wajahnya terlihat merona. Dapat diketahui bahwa Reza sedang demam tinggi. Tatapan yang biasanya tajam itu kelihatan agak capek.โApa kamu merasa kecewa?โ tanya Jason den
Jason menunggu sekitar satu jam. Setelah melihat Reza tidur dengan lelap, dia mengukur suhu badan Reza, baru meninggalkan rumah setelah demamnya turun.Tandy dan dokter pribadi masih menunggu di luar sana. Setelah mengetahui demam Reza sudah turun, mereka pun menghela napas panjang.Sekarang sudah larut malam. Jason menyuruh sopir untuk mengantar dokter pulang, lalu menyuruh Tandy untuk tidur.Mereka berdua berjalan keluar rumah. Jason bertanya, โKenapa cuma kalian berdua di rumah?โTandy menjawab, โKakek pergi rapat di ibu kota. Jadi, Kakek bawa Nenek ke sana. Orang tuaku juga lagi dinas, sedangkan kakakku ada kegiatan di sekolah. Jadi, dia tinggal di sekolah.โโPamanmu sudah baik-baik saja. Kamu tidak usah mengkhawatirkannya,โ ucap Jason dengan tersenyum.โKamu bisa hubungi aku kalau ada apa-apa.โโEmm!โSetelah mengantar kepergian Jason, Tandy kembali ke lantai tiga untuk melihat Reza sekilas. Menyadari Reza sedang tidur dengan lelap, Tandy baru kembali ke kamarnya.Tandy berpikir s
Tiga hari kemudian, Thalia baru kembali bekerja di lokasi syuting. Sementara, paparazi menemukan Reza juga telah kembali bekerja di perusahaan. Semuanya membuktikan bahwa mereka sedang bersama selama beberapa hari ini.Sonia pergi ke ruang rias untuk membereskan busana. Di balik sebuah tirai, Thalia dan Liana sedang mengobrol.โThalia, sudah lama aku nggak ketemu sama kamu. Aku kangen banget sama kamu,โ bicara Liana dengan nada menjilat.Thalia pun tersenyum lembut. โBeberapa hari ini aku ada sedikit masalah. Jadinya mengganggu jadwal syuting. Maaf, ya.โโNggak ada yang salahin kamu, kok!โ balas Liana, โKenapa kamu masih rahasiain aku, ayo cepat jujur! Beberapa hari ini, kamu lagi temani Tuan Reza, โkan?โThalia melirik tirai biru sekilas, lalu membalas dengan nada manja, โAku juga nggak berdaya. Kalau aku nggak temani dia, dia nggak mau makan obat. Dia seperti anak-anak saja!โLiana menutup bibirnya. โKurasa Tuan Reza sengaja cari alasan biar kamu bisa temani dia. Masa kamu nggak nger
Teddy khawatir ada salah paham di antara Thalia dengan Sonia, dia pun menenangkan Thalia. Setelah itu, Teddy menyuruh wakil sutradara untuk menenangkan Sonia. Dia berharap masalah pribadi mereka tidak berpengaruh terhadap pekerjaan mereka.Wakil sutradara bernama Hardy. Dia berumur 30-an tahun, masih belum menikah. Setelah berkali-kali mencari Sonia, dia malah memendam maksud lain.Hari ini Hardy datang mencari Sonia untuk membahas masalah pekerjaan. Ketika menyadari tidak ada orang di sekeliling, dia tiba-tiba mendekati Sonia, lalu berbicara dengan menatap wajahnya, โSonia, kamu cantik sekali, apa kamu pernah kepikiran untuk menjadi artis?โEkspresi Sonia sangat datar. โNggak pernah.โHardy pun tersenyum. โSayang sekali wajah secantik ini nggak jadi artis. Serius! Dunia hiburan ini kurang wanita seperti kamu.โSonia masih tidak tertarik. โAku nggak berbakat dalam akting.โHardy segera berkata, โNggak masalah kalau kamu nggak berbakat! Bakat bisa dibimbing! Mungkin kamu nggak tahu, ada
Liana mendorong kacamatanya ke atas, lalu melanjutkan, โKelihatan sekali gaun itu dirusak oleh seseorang. Semua orang juga tahu, gaun itu sangat mahal, bahkan ada berlian asli di atasnya. Jangan-jangan ada yang sengaja ingin mengambil manik-manik emas dan berlian di atas gaun itu?โThalia mengedipkan matanya, lalu berkata dengan menggeleng, โNggak mungkin, deh. Meskipun perhiasan itu lepas, semuanya masih ada di sini!โLiana berkata dengan tersenyum sinis, โBukannya akan sangat mencolok kalau dicuri semuanya? Ada yang sengaja melepaskan perhiasannya, saat gaun dikeluarkan dari kotak, perhiasan itu akan jatuh ke lantai. Nantinya semua berlian itu belum pasti bisa ditemukan. Alasannya nyangkut di dalam semak-semak atau lubang.โThalia pun mengangguk, lalu bertanya pada Caroline, โDi mana kamu taruh gaun ini tadi?โCaroline melirik Sonia sekilas, lalu menunduk dan tidak berbicara.Sonia mengangkat kepalanya, lalu berkata, โTaruh di laciku.โLiana pun mengangkat-angkat alisnya dan tidak be
Tatapan Thalia menjadi berkilauan. Dia sedang menebak siapa yang sedang membantu Sonia?Jason atau Bondan?Hanya saja, Thalia berani memastikan Sonia tidak mungkin akan mencari Reza!Saat ini Darren yang sudah mendengar kabar itu pun berlari ke sisi Sonia. Dia bertanya apa yang terjadi.Sonia menjawab, โGaun sudah dirusak. Jadi, perlu diganti yang baru.โDarren melirik sekilas gaun yang dirusak, lalu berkata dengan mengerutkan keningnya, โKerjaan siapa?โLiana sedang menggesek kukunya sambil berkata, โSiapa lagi kalau bukan orang dalam?โโNggak apa-apa!โ Sonia berkata dengan tenang, โAda kamera CCTV di dalam ruangan itu. Semuanya akan terjawab setelah memeriksa rekaman CCTV.โBegitu ucapan dilontarkan, raut wajah beberapa orang di dalam kerumunan langsung berubah.Hardy bertanya dengan ragu, โCCTV? Sepertinya ruangan itu nggak ada kamera CCTV?โโAku pasang sendiri. Gimanapun, gaun ini terlalu mahal. Aku takut akan terjadi sesuatu. Jadi, aku pasang CCTV di tempat tersembunyi tanpa beri
โTok! Tok! Tok!โ Terdengar suara ketuk pintu dari luar sana. Sonia segera memalingkan kepalanya. Suaranya terdengar serak. โSiapa?โโKekasih sahmu!โ jawab Kase.Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia merasa dirinya terlalu khawatir. Dia merobek kertas hasil lukisannya, lalu membuangnya ke tong sampah. Dia pun berdiri, pergi membuka pintu.Sebentar?Apa kata Kase tadi?Kekasih sahnya?Sial!Sonia ingin menahan amarahnya. Kemungkinan dia akan segera meninggalkan Hondura. Jadi, dia tidak berencana untuk perhitungan dengan Kase.Pintu dibuka, terlihat sosok Kase yang berpakaian kemeja putih dan jas hitam. Kerah pakaiannya sedikit terbuka, menunjukkan tulang selangka leher yang menggoda. Aura bangsawannya sungguh memesona.Kase memiringkan kepalanya untuk menatap Sonia. Dia menyipitkan bola mata cokelatnya. โTadi kamu ke mana lagi?โSonia membalas dengan datar, โAku sudah pernah bilang. Selama aku bisa menjamin keselamatanmu, kamu nggak usah ikut campur dalam urusanku.โUjung bibir Kase sedi
Dania, Pretty, dan yang lain bertanya kapan Sonia akan kembali?Sonia memberi tahu mereka bahwa dia akan segera kembali!Setelah meletakkan ponsel, Sonia mengganti pakaiannya untuk meninggalkan tempat.Saat memasuki lantai B12, Tensiro dan wanitanya sedang berciuman di sofa.Meskipun Sonia masuk, mereka berdua juga tidak bermaksud untuk berhenti. Sonia melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelayan. Dia tidak memperhatikan majikannya, hanya fokus dalam membersihkan kamar.Ruangan di lantai bawah tanah ini tidak berdebu sama sekali. Tidak ada yang perlu dibersihkan. Sonia pergi ke kamar untuk membereskan pakaian ganti wanita itu. Pada saat ini, mereka berdua yang berada di dalam ruang tamu telah mengambil alkohol. Mereka sedang bersiap-siap untuk pergi memancing ikan.Sonia pergi membersihkan ruang baca. Komputer sedang dalam keadaan dibuka. Gambar layar yang ditampilkan adalah rasi bintang Biduk. Di tengah luasnya langit malam, hanya bintang-bintang Biduk yang bersinar paling terang.So
Sonia menerima panggilan video. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. โKakek!โSekarang cuaca di Kota Atria kelihatan cerah. Jemmy pun berkata dengan tersenyum, โSelamat ulang tahun!โSonia tersenyum. โTerima kasih, Kakek!โโMengenai hadiah ulang tahunmu, aku dan kakakmu sudah mempersiapkannya. Kami letakkan di kamarmu. Tadi Indra dan Arkas bilang siang hari makan mie ulang tahun untuk merayakan ulang tahun buat kamu.โโDia lagi berpikir variasi apa yang bisa dia buat untuk mie ulang tahun kali ini, biar kamu bisa ingin memakannya ketika melihatnya. Kalau kamu ingin makan, bisa jadi kamu akan segera terbang ke sini,โ ucap Jemmy dengan tersenyum. โSemua ini pasti ulah Arkas.โHati Sonia terasa hangat. โTerima kasih untuk Pak Arkas dan juga Kakek Indra.โโApa kamu masih di Mirlan? Kapan kamu pulangnya?โ tanya Jemmy.โAku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku akan pulang untuk menemanimu!โ balas Sonia dengan tersenyum santai.โApa hari ini ada yang merayakan ulang tahun buat k
Tadinya Sonia mengira, seiring berjalannya waktu, efek samping dari obat itu akan berkurang. Namun setelah dilihat sekarang, sepertinya tidak demikian.โJangan! Aku yang menyebabkanmu menjadi seperti ini!โ Terlintas rasa sakit hati dan bersalah di dalam mata Kase. Dia menatap Sonia dalam-dalam, lalu membuka pintu berjalan meninggalkan tempat.Setelah Kase pergi, Sonia kembali mengenang kembali mimpi semalam. Dia tetap saja tidak bisa kepikiran apa pun. Hanya saja, seharusnya Sonia telah mimpi semalam.Sampai saat ini, rasa gelisah dan sakit masih terbayang di dalam benak Sonia. Rasa pesimis yang tidak terdeskripsikan telah menguasai benaknya saat ini. Tiba-tiba Sonia kepikiran kenapa Rayden bisa melepaskannya dengan semudah ini? Apa benar hanya karena Kase dan Bondala? Apa Rayden masih sedang mengontrol dirinya?Sonia kembali berbaring di atas ranjang. Dia meringkuk, tidak bisa meluapkan rasa lara di hatinya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perasaan ini? Dia hanya mer
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]โฆKeesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.โ
โBondan!โ balas Reza dengan suara datar, โAda urusan?โโIya, sudah terjadi sesuatu!โ Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. โSekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.โSuara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. โMereka memang cari mati!โโKapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?โ tanya Bondan, โKak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.โSepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. โTebakanku!โโKalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.โ Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. โMengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!โFerdi berkata, โJangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!โCindy berucap, โIbu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.โHani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, โAku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.โHarun berdiri. โBiar aku saja!โSetelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. โCindy, keluar!โ ucap Harun dengan nada serius.โNggak mau!โ Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. โMeskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!โSaat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. โAyah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?โNada bicara Tobias terdengar gusar. โKalian akan segera tahu!โPanggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. โSuamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?โHarun berkata dengan serius, โMasalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!โHani duduk di bangku. โKita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!โHarun merenung sembari berkata, โApa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?โSetelah mendengar ucapan Harun,