Share

Bab 71

Author: Musim Gugur
Wanita yang bernama Vivi itu langsung berteriak, “Venny, bukannya itu anting yang kamu bilang hilang itu?”

Venny bergegas menghampiri dengan marah, mengambil segelas anggur dan hendak menyiramnya ke arah Sonia, “Kamu ternyata seorang pencuri!”

Sonia bereaksi dengan cepat. Dia meraih pergelangan tangan Venny, dan mengayunkannya ke belakang, sehingga anggur itu tertumpah di tempat Venny. Tapi, masih ada sedikit anggur yang terciprat ke kaus putihnya.

Wajah Venny terciprat anggur. Dia melotot dan ekspresinya kaget, kemudian dia berteriak dengan keras.

Teriakan itu terdengar seolah dia baru saja ditikam!

Perhatian semua orang teralihkan karena teriakannya. Ruang perjamuan di depan juga menjadi sunyi. Para pria yang sebelumnya sedang mengobrol asyik sambil minum menoleh ke arah mereka.

Ramli langsung datang menghampiri mereka dan berkata dengan heran, “Venny, ada apa?”

Venny berlari ke pelukan ayahnya dan menangis sedih, “Pa, dia mencuri antingku dan menyiram anggur ke tubuhku!”

Raut muka R
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
pinkyheart309
aku udah baca ulang..masa Reza enggak tau sih siapa itu sonia..padahal orang² lain saja tau nama sonia itu sonia dikara...lagipun spesis orang kaya mereka seringkali mengechek latar belakang orang sih...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 72

    Melvin terkekeh, “Memangnya penting siapa dia? Apa yang terjadi?”Ekspresi Reza dingin dan tidak bisa ditebak, “Ada yang bilang Sonia mencuri sesuatu.”Melvin menatap Venny yang terlihat menyedihkan karena ketumpahan anggur dan berkata dengan nada datar, “Venny, aku memintamu untuk menjaga Sonia dan kamu menjaganya dengan cara ini? Mencuri antingmu? Kenapa kamu nggak bilang dia mencuri otakmu? Oh iya, itu karena kamu nggak punya otak!”Venny dimarahi Melvin di depan ayahnya sendiri, tetapi dia sama sekali tidak berani melawan. Dia hanya menangis dan berkata dengan suara pelan, "Zahna yang bilang. Aku nggak tahu.”Melvin bertanya lagi pada Zahna, “Apa kamu melihat Sonia mencuri anting itu dengan matamu sendiri?”Zahna mana tahan diinterogasi seperi itu oleh Reza dan Melvin. Bibirnya bergetar, dan dia terus menangis.Sonia tetap diam, diam-diam memperhatikan Melvin bersandiwara.Tak lama kemudian, video rekaman CCTV di aula itu dikirim ke ponsel Reza. Reza menunduk sebentar, tersenyum di

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 73

    Mereka naik ke lantai dua. Venny berjalan di depan dan membawa mereka berdua ke ruang ganti, membuka lemari, mengeluarkan setumpuk pakaian dan meletakkannya di sofa. Lalu, dia berkata dengan suara rendah, “Semua baju ini nggak pernah dipakai. Kamu bisa memilihnya sendiri.”“Oke.” Sonia mengangguk pelan.Venny tidak berani menatap Reza. Dia melirik Sonia dengan hati-hati dan berkata, “Sonia, gantilah bajumu. Aku keluar dulu.” Reza menunggu sampai pintu ditutup, kemudian berjalan ke depan dan memilih satu gaun untuk Sonia dari tumpukan pakaian itu, “Yang ini saja. Aku akan menunggumu di luar.”Dia tidak keluar, tetapi duduk di samping sofa di luar ruang ganti, yang hanya dipisahkan oleh tirai dengan ruang ganti tersebut.Sonia tidak banyak protes, berbalik badan dan segera mengganti gaunnya.Reza tidak bisa tidur nyenyak tadi malam, jadi dia memanfaatkan waktu ini untuk bersandar di sofa dan menutup matanya untuk tidur sebentar. Tak lama kemudian, dia mendengar suara tirai dibuka. Sonia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 74

    Obrolan dan tawa orang-orang di lantai pertama merambat masuk ke ruangan melalui pintu. Ruangan tempat mereka berada sunyi. Sonia dapat dengan jelas mendengar napas Reza. Dalam sekejap, darah di tubuhnya seperti mendidih dan jantungnya berdetak lebih cepat.Dinding tempat punggungnya menempel terasa dingin, tapi dadanya panas. Campuran antara panas dan dingin itu membuatnya linglung sesaat, bahkan kesulitan bernapas.Reza akhirnya berhenti mencium, tetapi tangannya yang menopang di dinding tidak berpindah. Dia membungkuk ke telinga Sonia, suaranya serak, “Pada saat kritis, kamu gampang sekali memanggilku Om Reza.”Sonia menghembuskan napas dengan pelan. Dia tahu pria itu akan perhitungan.Dia tidak tahu apakah pria ini marah, jadi dia merendahkan suaranya dan berkata perlahan, “Kakek pernah bilang padaku, kalau ada kesulitan, pasti ada jalan pintasnya. Jangan memaksakan diri sendiri.”Pria itu tertawa pelan. Nada suaranya tidak dingin, tapi juga tidak hangat, “Kenapa kamu nggak meminta

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 75

    Sonia tidak mengatakan apa-apa. Dia tidak menyangkal, juga tidak mengakuinya. Terserah Melvin mau berpikir apa.Melvin tersenyum santai, “Ikutlah denganku. Berapa pun yang dia kasih, aku akan beri dua lipat. Selain itu, aku akan memanjakanmu, setidaknya lebih baik dari Reza!”Raut muka Sonia agak dingin, “Kamu bosan banget?”Melvin berhenti tersenyum dan berkata dengan serius, “Nggak, aku sangat sibuk. Aku juga banyak tekanan di tempat kerja, jadi aku selalu ingin mencari kesenangan untuk diri sendiri. Misalnya, merebut wanita Reza.”Dia tersenyum lagi, “Bulan lalu, dia merebut sebidang tanah dariku. Kalau aku merebutmu darinya, bukankah itu namanya balas dendam?”Sonia merasa sedikit tidak sabar, “Jangan libatkan aku dalam urusan kalian. Kalian berdua sudah impas.”Melvin tersenyum, “Kami baru akan impas setelah acara ini selesai. Sekarang belum.”Setelah mengatakan itu, dia tiba-tiba melangkah maju dan meraih pergelangan tangan Sonia, lalu menyeretnya masuk ke aula perjamuan.Sonia m

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 76

    Melvin menatap Sonia dengan sorot penuh sayang dan berkata, “Kalau hubungannya akur, tentu saja bisa meningkat dengan cepat, benar bukan?”Sonia ingin sekali menendang lelaki itu saat ini juga. Reza hanya menyapukan pandangannya pada kedua orang yang masih saja saling bergandeng tangan itu dan berkata, “Kalau begitu, aku mau bawa Sonia pulang untuk ngobrol dengan baik-baik.”“Kita bicarakan waktu pulang,” ujar lelaki itu sambil melihat Sonia.Perempuan itu mengambil kesempatan ini untuk maju selangkah dan melepaskan tangan Melvin. Dia bersikap patuh dan nurut dan berkata, “Om Reza.”Reza hanya meliriknya sekilas dan berbalik sambil pamit pergi. Dengan cepat Pak Ramli berkata, “Pak Reza nggak perlu sungkan, urusan pernikahan anak-anak jauh lebih penting.”Senyuman di bibir Reza masih tetap terpatri di bibirnya, tetapi sorot mata lelaki itu tampak sedikit menggelap. Dia berbalik dan langsung pergi ke arah luar dan langsung diikuti oleh Sonia.Reza mengendarai mobilnya sendiri. Sonia otom

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 77

    Setelah mengatakan kalimat tersebut, Reza membuka bibir perempuan itu dan menguasai mulut bagian dalam Sonia. Kecupan kali ini tidak sama seperti kecupan sebelumnya yang terkesan lebih kasar.Kecupan mereka sekarang terkesan Reza sedang meminta persetujuan Sonia dengan cara yang lembut dan berharap perempuan itu mengizinkannya. Berkali-kali dia mencoba masuk ke dalam mulut Sonia seperti seorang pangeran yang berusaha meminta izin pada sang tuan putri.Awalnya Sonia masih biasa-biasa saja, tetapi pada akhirnya tidak tahan dengan undangan lembut dari lelaki itu. Tubuhnya melemas dan menyambut Reza dan membalas perilaku lelaki itu. Begitu Sonia memberikan balasan, Reza langsung melilit lidah perempuan itu dengan panas.Langit semakin lama semakin gelap hingga seluruh kamar tersebut menjadi gelap gulita. Dia dapat merasakan pergerakan Sonia dan langsung membopong tubuh perempuan itu sambil melangkah lebar-lebar menuju ke tempat tidurnya.Dia meletakkan tubuh Sonia di atas ranjang dengan te

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 78

    “Iya! Kalau kamu bilang demi kebaikan berarti memang demi kebaikan,” sahut Reza sambil tertawa.Sonia mendengus dan tidak berbicara lagi. Setelah hening beberapa saat, dia menoleh ke arah Reza dan bertanya, “Kamu lapar, nggak?”Mereka berdua tidak ada yang makan malam.“Memangnya ada sesuatu yang bisa dimakan?” tanya Reza.Sonia berpikir sesaat dan berkata, “Aku masak mie instan saja, itu yang paling cepat.”“Ok!” jawab Reza sambil tersenyum tipis.“Tunggu sebentar!” Setelah itu dia berbalik dan masuk ke dalam dapur. Reza mengambil sebatang rokok dan menghidupkannya lagi. Dia bersandar di tiang balkon sambil mengisap rokoknya dengan perlahan hingga memenuhi paru-parunya.Sebersit perasaan ingin tertawa menghampirinya ketika teringat ekspresi Sonia yang tersedak oleh asap rokok tadi. Dia menoleh ke belakang dan melihat lampu dapur yang masih hidup. Punggung milik Sonia tampak mondar mandir di dapur.Reza berdiri di tengah kegelapan dan memandangi cahaya lampu serta asap kompor yang meng

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 79

    “Kamu takut?” taya Sonia menoleh ke samping.“Tentu saja nggak,” jawab Reza dengan raut serius.“Kalau gitu berarti nggak ada arti cocok atau nggak cocok. Sebenarnya film horor bisa bantu menghilangkan insomnia. Aku selalu tidur pulas setelah selesai nonton horror,” balas Sonia sambil duduk bersila di atas sofa. Tangannya meraih sebungkus makanan ringan dan mulai menikmatinya.Setelah berlalu selama sepuluh menit, Reza bangkit dan berkata, “Tiba-tiba aku ngantuk. Aku tidur dulu, kamu nonton sendiri saja.”Sonia tersadar dari film yang tengah dia tonton dan terbahak sambil berkata, “Tebakan aku benar, kan? Film horor bisa bantu masalah insomnia kamu!”Reza berdiri di tengah kegelapan dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak tanpa memedulikan perempuan itu. Dia berbalik dan masuk ke dalam kamarnya. Sonia yang melihat jarum jam sudah menunjukkan angka tiga bergegas kembali ke kamar juga dan menyikat gigi kemudian berbaring di ranjang.Tidak butuh waktu lama bagi dia untuk terlelap hingga m

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1911

    Sonia menggigit kue cokelat di depannya, lalu bertanya, "Apa kamu sudah tanya, kapan Rayden akan kembali?"Kase menatapnya tajam sembari balik bertanya, "Kamu sangat suka cokelat?"Sonia mengangkat alis dengan tenang. Dia membalas, "Hampir semua wanita menyukainya."Senyum Kase penuh pesona ketika menimpali, "Kupikir, kamu berbeda dari yang lain."Sonia mengulang pertanyaannya, "Jadi, kapan Rayden akan kembali?"Kase mendekatkan tubuhnya ke arah Sonia, menatap matanya dengan intens, lalu berucap pelan, "Aku curiga Rayden sebenarnya masih ada di Istana Fers.""Lho?" Sonia mengangkat kepala. Dia jelas sangat terkejut.Mata Kase bertemu langsung dengan tatapan Sonia dan memancarkan kesan yang menggoda. Dia menjelaskan, "Winston adalah perwakilan Rayden, tapi untuk proyek sebesar ini, dia nggak mungkin mengambil keputusan sendiri.""Aku rasa Rayden sebenarnya nggak meninggalkan Istana Fers. Dia cuma nggak mau menemui orang." Dugaan Kase memang sangat sesuai dengan karakter Rayden yang dike

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1910

    Kase mengangkat lengannya dan menoleh ke arah Sonia. Di balik kerudung sutra tipis itu, Sonia mengangkat tangan dan merangkul lengan Kase, lalu berjalan bersamanya menuju ruangan.Saat mereka masuk, di balik meja kerja besar, duduk seorang pria yang bukan Rayden. Melihat hal ini, Kase bertanya sambil tersenyum. "Kenapa bukan Rayden?"Pria di belakang meja itu berdiri. Dia terlihat seperti penduduk asli Benua Delta, dengan rambut agak keriting dan mengenakan setelan jas hitam. Dia menjawab dengan sopan, "Maaf sekali, Pak Rayden menerima pesan yang sangat mendesak pagi ini.""Satu jam yang lalu, dia sudah meninggalkan Istana Fers. Dia memintaku untuk menyambut Pak Kase dan melanjutkan pembahasan kerja sama. Perkenalkan, aku adalah sekretaris Pak Rayden. Namaku Winston," lanjut pria itu.Sonia merasa sedikit kecewa. Dia sempat berharap bisa bertemu Rayden secara langsung dan mungkin bisa mengenali suaranya atau postur tubuhnya untuk memastikan apakah dia adalah orang yang dia kenal. Namun

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1909

    Hallie harus mencari tahu apa yang sebenarnya dilakukan Regan di tempat ini. Itu adalah urusan pribadi Hallie. Sonia tentu saja tidak bisa mencampuri.Apalagi, meski saat ini belum ada kepastian apakah Hallie adalah cucu dari gurunya, sekalipun sudah pasti, Sonia tetap tidak akan mengambil keputusan untuk gadis itu.Sonia membalas sambil mengangguk. "Apa pun yang ingin kamu lakukan, keputusan ada di tanganmu. Tapi, tempat ini sangat berbahaya. Aku yakin kamu sudah merasakannya semalam."Hallie menjawab dengan tegas, "Aku akan mencari cara untuk melindungi diriku sendiri."Kase mengeluarkan suara tawa kecil yang mencemooh. Ketika dia mendapati Hallie menatapnya dengan kening berkerut, dia segera berucap sambil tersenyum, "Jangan salah paham, Nona. Aku bukan lagi mengejekmu. Aku cuma tiba-tiba merasa ingin tertawa."Hallie merasa canggung mendengar itu. Sonia melirik sekilas ke arah Kase, lalu berucap, "Bantu dia."Kase mengangkat alis dan tersenyum penuh arti. Dia bertanya, "Apa keuntun

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1908

    Kase balik bertanya sambil tersenyum, "Kamu bahkan nggak mengenali penyelamatmu?"Hallie tertegun menatapnya dan terlihat bingung. Di sisi lain, Sonia berucap, "Masih ada beberapa jam sebelum matahari terbit. Lebih baik kamu naik ke atas dan beristirahat dulu. Kita bicarakan hal lainnya besok."Hallie mengangguk dengan cemas, lalu mengikuti Sonia menuju lantai atas. Sonia menunjukkan kamar di sebelah kamarnya sendiri, lalu berucap, "Di dalam lemari, ada piama dan baju ganti. Kamu bisa memakainya sesukamu."Hallie memandang Sonia dengan penuh rasa terima kasih, lalu berujar, "Makasih banyak. Kamu sudah menyelamatkanku dua kali!""Jangan berterima kasih padaku. Kali ini, orang yang menyelamatkanmu adalah pria yang tadi di bawah," ujar Sonia.Hallie tertegun sebelum bertanya, "Dia yang menyelamatkanku? Apa tadi aku bersikap nggak sopan?"Suasana di bar tadi terlalu kacau. Hallie begitu ketakutan hingga tak tahu apa yang terjadi. Saat dibawa ke vila ini, dia masih merasa ketakutan bahkan s

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1907

    Sonia menoleh ke arah Kase, lalu bertanya, "Bisakah kamu membantuku?""Kamu berbicara padaku sambil mengenakan baju seperti itu, tentu saja aku nggak akan menolak." Kase menyerahkan gelas minuman yang dipegangnya kepada Sonia, lalu menambahkan, "Minum ini dulu!"Sonia mengambilnya dan langsung menghabiskannya dalam satu tegukan. Mata Kase yang indah makin bersinar. Dia pun bertanya, "Katakan, apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?""Tolong bantu aku menyelamatkan gadis itu. Bisakah kamu melakukannya?" tanya Sonia.Kase melirik ke arah panggung, lalu bertanya, "Itu gadis yang kamu selamatkan kemarin?" Dia mengernyit sebelum menambahkan, "Biar kuperingatkan, kamu sudah menyelamatkannya sekali."Bagi Kase, menyelamatkan seseorang untuk pertama kalinya masih bisa dimaklumi sebagai bentuk belas kasihan. Namun jika orang tersebut kembali terjebak dalam bahaya, itu berarti dia bodoh dan tak perlu diselamatkan lagi.Kase mengangkat alis, lalu menatap Sonia sambil melanjutkan, "Aku nggak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1906

    "Ivy, lihat! Itu gadis dari Cendania!" Gadis pirang di sebelah Sonia menggenggam tangannya dengan penuh semangat.Sonia dengan halus menghindari genggamannya, tetapi dia tertegun sejenak ketika melihat gadis di atas panggung. Itu ternyata gadis yang kemarin dia temui di luar toserba, Hallie. Dia telah ditangkap, lalu dijual ke tempat ini.Di Hondura, seorang gadis cantik bisa dijual hingga 5.000 dolar Amwrika. Sonia terlihat mengernyit. Sepertinya Hallie sama sekali tidak mendengarkan nasihatnya dan tetap keras kepala mencari pacarnya.Hallie terbangun di atas panggung. Melihat orang-orang di sekelilingnya yang memandangnya seperti serigala, dia sangat terkejut.Dengan ketakutan, Hallie berusaha bangkit untuk melarikan diri, tetapi setelah itu dia menyadari bahwa dirinya hanya mengenakan bikini. Dalam sekejap, dia memeluk tubuhnya erat-erat dan duduk kembali dengan cemas.Juru lelang mulai menyebutkan harga awal. Wajah Hallie kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba, dia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1905

    "Baiklah!" Sonia membawa kotak camilan ke dalam, diikuti oleh pria kulit putih itu. Selama waktu ini, Sonia mendengar suara percakapan pria dan wanita dari arah ruang tamu.Ekspresi Sonia tetap tenang. Setelah meletakkan makanan di atas meja, dia berbalik dan berjalan keluar. Pria itu mengikutinya dari belakang dan menutup pintu.Sonia kembali mendorong troli menuju lantai atas. Setelah mengantarkan 12 porsi camilan, dia tetap tidak menemukan orang yang sedang dia cari.Namun, Sonia tidak terburu-buru. Ini baru hari pertama. Saat dia hendak membawa troli kembali ke lantai satu, tiba-tiba seorang gadis lain yang juga mengenakan seragam pelayan berlari menghampirinya.Gadis itu menarik tangannya dengan penuh semangat, lalu berucap, "Jangan sibuk lagi. Malam ini ada lelang, sebentar lagi bakal dimulai!"Gadis itu menarik Sonia menuju lift. Mereka naik ke lantai 32 yang ternyata adalah sebuah bar. Istana Fers yang terlihat sunyi dan tak berpenghuni di siang hari, berubah menjadi tempat yan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1904

    Sonia tidak menghiraukannya dan hanya menunduk untuk melanjutkan makan steik. Kase memandang Sonia dengan ekspresi kesal dan tak berdaya. Dia menambahkan, "Eh, jangan menindasku seperti ini dong! Bicaralah sesuatu yang bisa aku mengerti!"Namun, Sonia tetap serius menyantap makanannya. Dia membiarkan pria itu terus mengoceh tanpa memberikan tanggapan.Setelah selesai makan, Sonia bertanya dengan tak acuh, "Apa orang-orang yang meneliti energi baru ini sangat hebat?""Tentu saja! Mereka adalah talenta kelas dunia!" balas Kase dengan penuh keyakinan.Sonia bertanya dengan penasaran, "Kalau begitu, bukannya negara-negara lain juga ingin mendapatkan mereka?"Kase tertawa sebelum menjawab, "Belum ada satu pun yang berhasil merebut mereka dari Istana Fers. Begitu hasil penelitian mereka sukses besar, Rayden akan kasih uang yang cukup untuk menghidupi mereka seumur hidup, lalu memberikan identitas baru agar mereka bisa menikmati sisa hidup dengan tenang."Sonia memandang ke luar jendela, lalu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1903

    Himawan menjabat tangan Sonia dengan senyuman ramah yang tulus, lalu berucap, "Selamat datang, Cantik. Semoga kamu bersenang-senang di sini!"Sonia membalas sambil mengangguk, "Makasih!"Kemudian, Himawan mengatur tempat tinggal untuk mereka berdua dan menyuruh pelayan untuk mengantar mereka.Tempat yang disiapkan untuk mereka adalah sebuah vila kecil. Lantai bawahnya terdiri dari ruang tamu dan ruang baca, sementara di lantai atas ada tiga kamar tidur. Dari tampilannya, tempat ini memang sengaja disediakan untuk para tamu yang berkunjung.Malam telah tiba. Begitu mereka masuk ke dalam, semua lampu di ruangan menyala secara otomatis.Seorang pelayan mendorong troli makan ke dalam, lalu menata berbagai makanan lezat di atas meja makan dan diakhiri dengan sebotol anggur merah Lafite yang mewah. Pelayan itu berujar dengan sikap hormat, "Semoga kalian menikmati makan malam ini."“Kehadiranku mungkin akan sedikit mengganggu seleramu, tapi malam ini kita harus makan bersama!" ucap Kase sambi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status