Reza melirik pria itu dan berkata, “Jangan jadi pengecut. Kamu juga bisa.”Jason menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, lalu menghela nafas, “Aku sudah tua, sudah aku kehilangan sikap impulsif yang kumiliki ketika masih muda dulu. Kadang-kadang, ketika aku melihat wanita di tempat tidur, aku merasa mereka semua sama.”Reza berkata dengan tenang, “Harganya kan beda!”Jason tertawa keras.Setelah kedua orang itu pergi, perhatian Andre kembali tertuju pada Sonia, “Bagaimana perasaanmu melihat aku dan Melia jadian? Apa kamu menyesal? Kalau kamu menyesalinya, kita ....”“Andre!” Sonia memotongnya, “Apa aku harus memanggil Melia?”Andre menatapnya dengan kaget. Sorot matanya terlihat terluka dan tidak percaya, “Sonia, apa kamu nggak punya perasaan?”Ekspresi Sonia menjadi muram. Dia seperti melihat sosok seorang wanita melalui pria yang terluka itu. Wanita itu menjambak rambutnya, membantingnya ke dinding, dan memarahinya, “Kamu bodoh, ya? Sebenarnya apa aku benar-benar yang melahirkanmu?
Sonia mengangguk dan duduk di sofa di samping Reza.Ini adalah pertama kalinya dia memasuki kamar tidur utama, yang jauh lebih besar dari kamar tidur lainnya. Ada ruang kecil yang terpisah di sebelah balkon, yang isinya hanya ada sofa dan rak buku.Reza menyesap tehnya, menoleh untuk menatap Sonia, dan bertanya dengan lembut, “Waktu di koridor itu hari ini, pria itu menyatakan cintanya padamu?”Sofa di kamar Reza sangat lebar. Sonia mengangkat kakinya ke atas sofa dan mengangguk, “Iya.”Reza menyesap tehnya lagi, sepertinya mengingat momen itu dan berkata, “Pria itu sangat tampan. Apa kamu setuju untuk jadian dengannya?”Sonia berkata dengan tenang, “Nggak.”Pria itu bertanya, “Kenapa? Kamu nggak menyukainya?”Ekspresi Sonia masih datar, “Aku takut kalau aku menerimanya, aku akan kehilangan rumah yang hanya mengharuskan aku membayar uang sewa sebesar 10 juta ini.”Reza tersenyum kecil. Suaranya dalam, lembut dan sangat enak didengar karena baru minum alkohol.Dia mendekati Sonia, menga
Dia sepertinya mengiyakan hal itu di telepon.Sonia mengerutkan kening. Kewaspadaan jauh lebih rendah dari sebelumnya sekarang. Apa karena dia terlalu lelah kemarin?Pestanya hari Sabtu. Dia mau izin satu hari dengan Reza.Seusai kelas, Sonia menelepon Reza. Setelah berdering dua kali, pria itu pun menjawab, “Halo?”“Ini aku, Sonia!” kata Sonia.Reza tersenyum, “Aku tahu. Kamu pernah menggunakan nomor ini untuk meneleponku sebelumnya.”Sonia membeku sejenak, teringat akan malam ketika dia menemani Kelly ke Altena. Dia ingin menelepon Ranty, tetapi malah menghubungi Reza. Wajahnya memanas ketika mengingat hal itu.Pria itu bertanya, “Ada apa?”Sonia tersadar dari lamunannya dan berkata dengan lembut, “Aku ada urusan di hari Sabtu, nggak bisa mengajar Tandy, jadi aku minta izin satu hari.”“Oke, nggak apa-apa. Aku akan memberitahu dia,” kata Reza dengan tenang.“Makasih, bye!”“Sama-sama!”Setelah menutup telepon, raut muka Sonia berubah menjadi serius. Hubungan mereka ini seperti apa?P
Tobias Sutini langsung bangkit, “Celine sudah datang?”Sonia sudah berkali-kali mendengar nama Celine. Dia mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah pintu, melihat seorang wanita yang tinggi dan langsing masuk. Wanita itu mengenakan dress panjang berwarna merah anggur. Wajahnya cantik, auranya dingin dan angkuh.Anak-anak keluarga Dikara semuanya memiliki paras yang cantik.Celine tersenyum kecil, “Kakek, Nenek! Om Harun, Tante Hani! Halo semuanya!”“Wah, cucu Nenek yang tersayang. Akhirnya kamu datang juga. Nenek dan Kakek sudah membicarakanmu dari pagi!” Sutini memeluk Celine dan mengamatinya dari atas ke bawah, dengan tatapan yang tulus dan ramah.Menantu ketiganya, Hani, mencibir pada suaminya dengan sedikit tidak senang, menyiratkan bahwa orang tua mereka itu pilih kasih. Akan tetapi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Siapa suruh Celine menjadi cucu paling berprestasi di keluarga mereka!Celine sudah pintar sejak dia masih kecil. Dia telah mendapatkan sertifikat tingkat tertinggi
Ketika Hendri meminta Celine untuk banyak membantu Sonia, Harun dan Hani jadi takut anak mereka kalah bersaing, jadi mereka segera memuji putra dan putri mereka sendiri dan meminta Celine untuk banyak membantu mereka.Sonia mengambil kesempatan ini untuk pergi diam-diam dan kembali ke sofa untuk lanjut main game dengan Ferdi.Kediaman keluarga Dikara selalu mengadakan kumpul-kumpul kecil setiap minggunya dan kumpul-kumpul dengan keluarga besar setiap setengah bulan. Ini merupakan aturan yang ditetapkan oleh Tobias. Ketika mereka berkumpul, para pria mengobrol tentang masalah bisnis, sementara para wanita mengobrol tentang hal-hal rumah tangga untuk meningkatkan hubungan dan kedekatan mereka.Cindy baru datang ketika mereka mau makan. Mungkin karena dia adalah seorang mahasiswa di jurusan seni, sehingga gaya berpakaiannya agak berbeda. Begitu datang, dia melempar tas kulitnya ke sofa, mengangkat kakinya ke atas meja dan bersikap seolah dia sedang nongkrong.Hani datang menghampirinya da
Aminah kaget dan langsung bertanya, “King yang mendirikan Arkava Studio?”“Iya, Arkava Studio,” kata Hani sambil tersenyum.Celine menoleh, “Arkava Studio baru saja memenangkan penghargaan pencapaian artistik tertinggi di Festival Film Internasional.”Sebenarnya, Arkava Studio adalah sebuah tim. Tim ini telah memenangkan penghargaan desain yang tak terhitung jumlahnya di luar negeri. Kostum para pemain utama di film-film klasik lokal dibuat oleh tim ini. Mereka memiliki status yang sangat tinggi di industri hiburan. King, yang merupakan kepala desainer di Arkava Studio, sepertinya juga berhubungan dengan GK Jewelry.GK Jewelry bahkan lebih melegenda dan lebih hebat lagi. Perusahaan ini awalnya didirikan sebagai merek untuk kalangan kelas atas di dalam negeri. Kemudian, mereka hanya memerlukan tiga tahun untuk masuk ke pasar luxury internasional dan menjadi salah satu dari tiga merek luxury internasional terbaik. Perhiasan dan pakaian yang mereka rancang telah memenangkan banyak penghar
Sonia berkata dengan nada datar, “Aku nggak ingin tahu.”“Benarkah?” Melvin tersenyum dengan memesona, “Aku bilang ke polisi mereka yang saling memukul sendiri. Polisi nggak percaya dan masih mencari petunjuk sekarang. Menurutmu, apa aku harus memberikan salinan dari rekaman CCTV-nya kepada polisi? Jangan khawatir, aku nggak akan menyakitimu, Pacarku. Aku akan menghapus rekaman CCTV itu, hanya menyisakan bagian anak kecil itu pergi bersamamu. Bagaimana? Oh ya, Robert sepertinya sedang mencari ayah dari anak dari gadis kecil itu.”Sonia mengerutkan kening, menatap Melvin selama tiga detik, lalu membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.Melvin tersenyum penuh kemenangan, “Coba dari awal begini. Aku kan jadi nggak perlu ngomong panjang lebar lagi.”Sonia memandang pria itu dengan dingin. Setelah beberapa lama, tatapannya menjadi lebih tenang. Dia membuka suara dan berkata, “Aku minta maaf telah memukulmu waktu itu, dan terima kasih karena nggak menyerahkan rekaman CCTV itu ke polisi. Mulai
Orang yang mengadakan pesta hari ini berasal dari keluarga Riadi. Keluarga Riadi tidak sebanding dengan keluarga Herdian dan keluarga Santoso di Jembara, tetapi mereka telah berbisnis selama beberapa generasi dan juga dianggap sebagai keluarga kaya.Ramli Riadi berusia empat puluhan, orangnya sedikit gemuk dan pembawaannya elegan. Melihat Melvin datang, dia tersenyum dan menyambut, “Melvin, lama nggak bertemu. Bagaimana kabar papamu?”Melvin lahir ketika ayahnya sudah tua. Ayahnya sudah berusia lebih dari tujuh puluh tahun ini dan jarang menghadiri acara seperti ini.Melvin tersenyum sopan, “Baik, Papa juga menyuruh Pak Ramli untuk main ke rumah kalau ada waktu.”“Aku pasti akan main ke rumah nanti!” Ramli tersenyum dan menatap Sonia, “Siapa ini?”Melvin menggenggam tangan Sonia dengan santai dan memperkenalkan sambil tersenyum kecil, “Temanku.”Sonia tidak menyangka Melvin akan menggenggam tangannya dengan begitu tiba-tiba. Dia terkejut, tetapi tidak bisa melepaskan tangan Melvin di d
[ Yerin, kamu bawa Yana ke mana? ][ Aku akan kembalikan uangmu. Aku akan segera bayar utangku. Angkat teleponku! ][ Aku mohon sama kamu. Jangan sakiti Yana! ]“Kelly, kamu jangan panik. Yerin janji dia tidak bakal lukai Yana,” bujuk Sandora yang berdiri di samping.Kelly langsung memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu sengaja, ‘kan? Waktu itu, kamu menjualku. Kali ini, kamu malah mau jual Yana-ku?”Sandora menggeleng dengan panik. “Nggak!”Kelly menatap Sandora dengan tatapan tidak percaya. Terlintas kebencian di dalam matanya. Dia sungguh merasa geram. “Kenapa kamu kejam sekali? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Apa yang aku lakukan untuk keluarga ini masih belum cukup? Apa kamu mau memaksaku sampai mati?”“Kelly, dengarkan aku!” Sandora menarik tangan Kelly. “Kamu cukup beri uang kepada Yerin. Dia tidak akan melukai Yana!”“Awas!” Kelly menepis tangan Sandora. Dia berusaha untuk menahan rasa sakit di hatinya, lalu menatap Sandora dengan tatapan kalut. “Kamu nggak pantas untuk ja
Yerin menggenggam ponselnya. Jantungnya berdetak kencang! Apa dia ingin mengambil risiko ini?Namun selain cara ini, sepertinya Yerin sudah tidak memiliki jalan lain lagi. Anggota keluarga Yerin tidak suka dengan kekasihnya. Sebelumnya Yerin pernah meminta uang dari keluarganya, sekarang keluarganya juga tidak memedulikan Yerin lagi. Rumahnya di Negara Madani juga sudah dijual. Namun, uang masih belum terkumpul.Benar apa kata Reza. Meski meminta uang 200 juta dari Kelly, Yerin juga tidak bisa menyelamatkan kekasihnya! Lebih baik, Yerin bertaruh saja!Yerin memalingkan kepalanya melihat Yana dengan raut penuh curiga. Apa Jason akan peduli dengan anaknya Kelly? Jangan-jangan Yana adalah anaknya Jason? Hanya saja, bukannya Yana adalah anak yang dikandung Kelly ketika sekolah di luar negeri?Apa yang ingin Reza berikan kepada Yerin? Saat ini, Yerin sudah tidak sabaran ingin mengetahuinya!Yerin membawa Yana meninggalkan apartemen. Dia tidak turun tangan sendiri dalam mengambil barang di
Robi mengiakan. Setengah jam kemudian, Robi menelepon Reza lagi. “Pak Reza, Yerin sudah kembali. Aku juga menemukan Yerin memiliki kekasih baru di Negara Madani. Kekasihnya kalah banyak dalam judi. Dia sedang ditahan. Yerin sedang sibuk mencari uang untuk menebus kekasihnya!”Terlukis ekspresi sinis di wajah Reza. “Aku mengerti.”Robi berkata, “Gimana kalau kita utus orang untuk mencari Yerin? Sandora pasti akan menyerahkan anak itu kepadanya.”Reza berpikir sejenak. “Sementara ini tidak usah dulu. Kamu urus masalah yang lain saja. Biar aku saja yang mengurus masalah Yerin.”“Baik!” jawab Robi dengan hormat.Reza duduk di bangku dengan pena mengetuk meja. Saat dia sedang berpikir bagaimana cara memberi kode kepada Jason, tiba-tiba ada yang datang. Bagus sekali!…Sandora menaiki taksi selama satu jam baru tiba di tempat yang dikatakan Yerin. Akhirnya mereka tiba di sebuah gedung apartemen yang letaknya terpencil.Yerin melihat Yana dengan tersenyum. “Bibi memang hebat!”Sandora menyera
Setelah Sandora mendapatkan jaminan dari Yerin, dia pun mengangguk. “Oke, kapan?”“Aku sangat membutuhkannya. Kamu bawa anak itu besok!” Yerin kelihatan panik.Sandora mengangguk dengan serbasalah. “Besok aku akan hubungi kamu lagi.”Yerin mengiakan, lalu berkata, “Pergilah! Jangan kasih tahu siapa pun masalah kita ketemuan hari ini. Jangan beri tahu orang tuaku juga!”“Oke!” balas Sandora dengan lesu. Dia berdiri, lalu berpamitan. “Kalau begitu, aku pulang dulu, ya!”“Hubungi aku besok!” pesan Yerin.“Aku mengerti!” Setelah Sandora berjalan keluar restoran, dia kelihatan sangat galau. Kelly masih berutang terhadap Perusahaan Teknologi Yorna. Dia pasti sudah tidak memiliki uang. Bagaimana caranya dia bisa mengembalikan utangnya terhadap Yerin?Meski sekarang mereka sudah putus hubungan, sebagai seorang ibu, Sandora tetap merasa sakit hati!Sudahlah! Lagi pula ada banyak teman kaya di sisi Kelly. Dia bisa pinjam uang dari mereka!Keesokan harinya.Setelah Kelly pergi bekerja, Sandora p
Yerin menjawab, “Di Kota Jembara!”Sandora berkata dengan kaget, “Yerin, apa kamu sudah pulang? Sudah bertahun-tahun kamu belum pulang.”“Bibi, coba kamu keluar sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu!”“Masalah apa?”“Masalah yang sangat penting!”“Oh!”Yerin berkata, “Aku kasih alamat ke kamu. Kamu ke sini naik taksi. Segera, ya!”“Oke!” Sandora mengakhiri panggilan. Kemudian, dia menerima pesan masuk dari Yerin.Malam hari ini, Kenzo dan Wilona pergi berkencan di luar sana. Sandora meletakkan belanjaannya, lalu buru-buru meninggalkan tempat.Tempat yang dicari Yerin adalah sebuah restoran yang sangat terpencil dan tidak terkenal. Setelah Sandora memasuki ruangan VIP, Yerin baru melepaskan maskernya. “Bibi, sudah lama kita nggak bertemu!”“Yerin, ke mana saja kamu selama beberapa tahun ini? Kenapa kamu tidak pernah pulang?” tanya Sandora dengan penuh perhatian.Yerin meliriknya sekilas, lalu berkata dengan nada dingin, “Bukannya semua itu gara-gara putrimu!”Kali ini, Yerin
Dua hari kemudian, Iwan sudah diperbolehkan untuk keluar rumah sakit. Tito sengaja datang khusus untuk mengurus prosedur keluar rumah sakit. Kemudian, dia membawa Iwan untuk melakukan terapi pemulihan di pusat rehabilitasi.Begitu masuk ke pusat rehabilitasi, Kelly mengerutkan keningnya. Pusat rehabilitasi ini adalah tempat rehabilitasi terbagus di Kota Jembara dengan pemandangan indah di sekeliling. Jaraknya dari pusat kota hanya sekitar 30 kilometer. Di dalam pusat rehabilitasi terdapat tim medisnya sendiri. Fasilitas internalnya juga sangat bagus.Manajer dan suster sudah datang menyambut. Suster mendorong Iwan ke dalam sembari menjelaskan kondisi pusat rehabilitasi kepada Kelly.“Sekitaran pusat rehabilitasi kita ada taman, bioskop, tempat olahraga, perpustakaan, dan masih banyak tempat hiburan lainnya.”“Semua perawat di sini tamatan akademi. Selain itu, semuanya setidaknya sudah memiliki 3 tahun pengalaman dalam menjaga orang tua dan pasien.”…Sekelompok orang berjalan melewati
“Sepertinya Pak Cervin cari kamu, deh!” ucap Laura.Kelly tersadar dari bengongnya. “Oke!” Dia menatap rancangan desain gedung Gunawan Group. Beberapa saat kemudian, dia mengambilnya, lalu berjalan ke ruang kerja Cervin.Pintu diketuk. Kemudian, Kelly berjalan ke dalam dan berkata dengan suara lembut, “Pak, ini rancangan interior lantai satu yang aku buat untuk gedung Gunawan Group. Mohon dilihat dulu. Kalau nggak ada masalah, aku akan lanjut ke rancangan kedua.”Cervin terbengong sejenak, kemudian menunjukkan senyuman di wajahnya. “Apa kamu sudah berubah pikiran? Tidak jadi mengundurkan diri lagi?”Wajah Kelly kelihatan merona. Dia tersenyum, lalu mengangguk dengan perlahan. “Iya, aku mau lanjut bekerja di sini. Aku tarik kembali ucapan aku sebelumnya.”“Begini, dong!” Cervin tersenyum lembut. “Bekerjalah dengan baik. Kariermu pasti akan semakin berkembang di sini!”Tatapan Kelly kelihatan berkilauan. Dia tersenyum lebar menunjukkan lesung pipi di wajahnya. “Aku akan lebih berusaha!”
Ketika mendengar nada bicara Jason, hati Kelly spontan gemetar. Dia membalas dengan suara rendah, “Oh!”Kelly meletakkan dokumen di tangan, lalu meminum setengah gelas air berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia baru berjalan ke luar.Setibanya di bawah gedung perusahaan, ternyata mobil Jason memang sedang diparkirkan di sana.Baru saja Kelly membuka pintu mobil baris belakang, tiba-tiba terdengar suara pria dari bangku pengemudi. “Duduk depan!”Kelly sungguh tidak menyangka Jason akan mengendarai mobilnya sendiri. Kelly pun duduk di bangku samping pengemudi.Setelah Jason mabuk malam hari itu, ini adalah pertama kalinya mereka berjumpa lagi. Ketika melihat Jason, Kelly spontan kepikiran dengan ucapannya malam hari itu. Raut wajahnya kelihatan tidak alami, dia bahkan tidak berani untuk mengangkat kepalanya.Suasana di dalam mobil sangat hening. Jason tidak berbicara, hanya menunjukkan ekspresi muramnya saja. Kelly juga tidak berbicara.Setelah terdiam beberapa saat, Jason ber
Dulu, Kelly pasti akan langsung menolak. Namun sekarang, Kelly malah merasa ragu.Kelly mesti membayar utang Yerin dan mesti merawat ayahnya. Dia sangat membutuhkan uang!Ketika menyadari Kelly tidak berbicara, Kenneth pun melanjutkan, “Hubungan kerja di perusahaanmu sangat rumit. Susah untuk bisa naik jabatan. Kamu juga mesti menghadapi banyak jenis klien. Kalau kamu ke perusahaanku, aku jamin kamu bisa mendapatkan berkali-kali lipat lebih banyak daripada perusahaanmu yang sekarang!”Kelly terdiam sejenak. Dia sedang merenung. “Kamu beri aku waktu untuk pertimbangkan masalah ini dulu!”Waktu itu, Kelly langsung menolak. Kali ini, dia mengatakan dirinya perlu waktu untuk mempertimbangkannya. Jadi, Kenneth seolah-olah melihat adanya secercah cahaya. Dia segera berkata dengan tersenyum, “Nggak masalah. Kamu pertimbangkan dulu dengan baik. Aku akan sambut kedatanganmu kapan saja!”…Jason membawa Howard pergi menemui seorang klien. Baru saja dia menuruni mobil berjalan ke dalam restoran,