แชร์

Bab 45

ผู้เขียน: Musim Gugur
Pria itu berjalan ke depan meja, begitu melihat Sonia, wajah Robi yang biasanya terlihat datar tanpa ekspresi, tiba-tiba terlihat sedikit kaget.

Sonia bangkit berdiri, lalu berkata dengan nada yang sopan, “Silakan duduk, aku sudah memesankan sebuah kopi hitam yang dingin untukmu.”

Robi duduk di seberang perempuan itu, dan menatap ke arah Sonia dengan pandangan yang tajam.

Rupanya seperti itu!

Ternyata itu yang terjadi!

Sonia hanya tertawa simpul melihat reaksi Robi. “Jangan terkejut dulu, karena perkataanku yang selanjutnya, pasti membuat kamu menjadi lebih kaget lagi.”

***

Kurang lebih, setengah jam kemudian, Robi dan Sonia bersama-sama meninggalkan kafe tersebut. Satu ke arah kiri, satunya lagi ke arah kanan. Masing-masing berjalan ke arah yang berlawanan, seperti orang asing.

Sama sekali tidak terlihat, bahwa mereka berdua baru saja menyepakati sebuah perjanjian yang baru.

Ketika kembali ke dalam mobilnya, Robi masih tidak dapat memercayai apa yang baru saja di dengarnya. Pria itu t
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อที่ GoodNovel
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Eka RahsiaCinta
baru top up dh habis lagi
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 46

    Selesai makan malam, ketika Sonia kembali ke kamar untuk mengepak barang-barangnya. Bi Rati masuk sambil membawakan kue, es krim, dan puding cokelat buatannya. Satu per satu makanan tersebut diletakkannya di atas meja dengan pelan. “Non Sonia, kalau Non mau memakan-makanan ini, aku akan buatkan untuk Non. Jangan beli di luar yah, Non. Di luar bahan-bahannya kurang segar.”Sonia bukanlah seseorang yang mudah terharu, tapi melihat tatapan Bi Rati yang begitu tidak tega melepas dirinya, hati perempuan itu pun tergerak. Sonia maju selangkah, lalu memeluk Bi Rati erat-erat, “Mungkin, aku masih kembali lagi nanti ….”Hidung Bi Rati berubah merah, lalu berkata dengan lembut, “Aku dan Pak Yanto akan menunggu kamu kembali.”Sonia menganggukkan kepalanya. “Hari ini aku akan mengepak baju-bajuku, lalu besok akan kembali untuk mengambilnya. Kedepannya Bibo aku serahkan kepada Bibi dan Pak Yanto, tolong jaga dia yah, Bi.”“Pasti!” jawab Bi Rati menepuk-nepuk pundak perempuan itu dengan lembut. “Kam

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 47

    Sonia tahu, apa maksud pertanyaanya, sehingga perempuan itu pun berpura-pura tenang dan menjawab, “Biasa saja.”Ranty kembali bertanya dengan khawatir, “Kamu merasa nggak sifatnya aneh?”Kedua telinga Sonia pelan-pelan mulai memerah. Perempuan itu berusaha mencari sedikit kepingan-kepingan memori di tengah keadaan yang kacau itu, “Seharusnya sih nggak ada.”Sonia pun menjadi tenang mendengar penjelasan sahabatnya ini. Perempuan itu membuka dasbor mobilnya dengan sebelah tangan, lalu mengambil sebuah kotak dan melemparkannya ke pangkuan Sonia. “Untuk sementara, kalau kamu masih belum mau hamil, makan ini. Satu butir setiap kali melakukannya. Obat ini sangat aman, nggak ada efek samping apa pun di tubuh kita. Tapi demi keamanan, sebaiknya lain kali minta dia juga menggunakan kontrasepsi.”Sonia melihat kotak tersebut lalu membukanya, kemudian dia mengambil sebutir obat dan langsung memasukkannya ke dalam mulut.Ketika umurnya baru berusia empat tahun, orang tua angkatnya meninggal karen

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 48

    Perempuan itu menertawakan dirinya sendiri sambil menggelengkan kepala. Dia membuka koper, lalu meletakkan baju-bajunya ke dalam lemari.Sementara koper yang satunya lagi berisi komputer dan juga dua buah layar monitor. Sonia pun meletakkannya di ruang buku, di kamar sebelah.Kamar yang mereka tempati cukup luas, penataannya tentu saja juga sangat baik. Pemilik tempat itu mempunyai ruang kerjanya sendiri, bahkan di samping kamar tamu juga mempunyai ruang belajar. Di dalam rumah itu juga masih ada sebuah kamar kosong lain, yang mungkin kamar tersebut digunakan untuk menaruh barang-barang.Setelah selesai merapikan semua barang-barangnya sendiri, Sonia pun membersihkan badannya lalu berbaring di atas kasur. Tanpa ada orang lain di kamar yang menemaninya, rasa kesepian dan juga ketakutan membuat perempuan itu langsung tertidur.***Sekitar jam delapan malam, Bi Rati menelepon Reza dan memberitahunya bahwa Sonia telah pindah. Perempuan paruh baya itu pun meminta petunjuk dari atasannya, ap

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 49

    Pria itu bangkit berdiri dan berkata dengan tenang, “Aku akan mengantarkan kamu pulang.”“Di mana supirnya?” tanya Sonia.Reza sudah berjalan hingga ke depan pintu. Begitu mendengar pertanyaan dari perempuan itu, langkah kakinya langsung berhenti dan menoleh ke belakang. “Aku kebetulan lewat sana.”Sonia hanya tersenyum simpul dan berkata, “Terima kasih!”Ketika mobil yang mereka naiki pelan-pelan menjauh dari rumah keluarga Herdian, Reza bertanya dengan lembut, “Apa kamu kerasan tinggal di sana?”“Emm, sangat nyaman,” jawab Sonia cepat. Perempuan itu berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku ingin mengganti seprei putih di kamarku menjadi warna lain, apa boleh?”Reza berkata, “Tentu saja boleh, rumah itu sudah menjadi milik kamu sepenuhnya ketika kamu tinggal di dalamnya. Kamu mau bagaimana menata dan mendekorasinya, semua terserah kamu.”Sonia berterima kasih kepadanya, lalu melanjutkan, “Upah para pekerja itu, kita juga bisa membagi dua.”Setelah perempuan itu tinggal di dalam rumah ters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 50

    Semua orang pun langsung terkesima dan memuji Reviana. Memuji bahwa kalung yang digunakan olehnya sangatlah cantik, memuji Stella adalah anak yang berbakti, juga memuji Reviana sangat beruntung.Ibu Widi dengan separuh hati yang menyesal dan separuh hati cemburu, berkata, “Sebenarnya aku sudah mengincar kalung ini ketika GK Jewelry pertama kali mengumumkan kalung model terbarunya. Tapi sayangnya, aku nggak pernah melihat kalung ini di dalam toko. Aku juga sudah menanyakan hal ini ke manajer toko, kata manajer toko kalung ini sudah dipesan oleh seseorang. Ternyata Stella adalah tamu VVIP dari GK Jewelry.”Salah seorang dari ibu-ibu yang berada di sana juga ikut menyelak, “Aku juga sempat bertanya dengan manajer toko, katanya kalung itu sudah dipesan oleh orang dalam, yaitu Ibu Dania, direktur GK Jewelry. Stella, apa kamu kenal dengan Ibu Dania?”“Mana mungkin!” ejek Ibu Eri yang dari tadi diam.Reviana sendiri langsung memandang putrinya dengan terkejut, “Kamu mengenal Ibu Dania?”Dania

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 51

    Dania kembali melihat ke arah leher Reviana. Tiba-tiba saja perempuan itu seperti mengerti sesuatu, lalu tersenyum dengan pelan, “Sepertinya Ibu salah paham, saya sama sekali nggak mengenal Stella,” ujarnya kepada Reviana.“Haa?” seru semua orang bersamaan karena terkejut mendengar hal ini. Mereka semua langsung terdiam, tidak ada yang berbicara, hanya menatap Stella dengan pandangan yang aneh. Stella hanya bisa menundukkan wajahnya, lalu menarik Reviana sambil berbisik, “Mama, aku nggak enak badan. Kita pulang saja, yuk!”Senyum di wajah Reviana seketika membeku, matanya berkedip-kedip dengan bingung.Ibu Eri langsung membesarkan suaranya dan berkata, “Nggak kenal? Bagaimana mungkin? Jelas-jelas tadi Stella yang bilang sendiri, kalau kamu mengenal Dania. Kalung yang dihadiahkan untuk Ibunya, dibantu oleh orang dalam untuk memesannya. Jangan-jangan ….”Ibu Eri sengaja menunjukkan raut wajah tidak masuk akal, “Ada orang yang sedang berbohong?”Dania tersenyum simpul, tatapan matanya te

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 52

    Reviana menarik dengan keras kalung yang ada di lehernya dan melemparkan kalung tersebut ke atas meja kopi. “Dia bilang, dia yang membeli kalung ini. Dia juga bilang sudah mengenal Dania, direktur dari GK Jewelry. Tapi kenyataannya, semua kebohongannya langsung terbongkar hari ini di depan begitu banyak orang! Aku sekarang benar-benar malu karena dia!” ujar Reviana menjelaskan sambil menggertakkan giginya.Hendri langsung mengerutkan kening melihat kalung yang ada di atas meja kopi itu, lalu bertanya, “Bukankah ini kalung yang diberikan oleh Stella ketika kamu ulang tahun kemarin?”Reviana langsung mengangkat tangan dan menunjuk Stella, ”Kamu tanya sendiri kepadanya!”Sambil terisak-isak, perempuan itu menurunkan tangannya dan melihat ke arah Reviana dengan kedua mata yang masih berlinang air mata. “Maaf Ma, maaf!”Hendri mengerutkan keningnya, “Sebenarnya apa yang terjadi?”Stella menjawab sambil terisak dan tersedak, “Ka … kalungnya, sebenarnya dari Kakak!”Baik Hendri maupun Reviana

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 53

    Sepasang mata Reviana langsung terbelalak lebar, “Untuk apa kamu memberinya uang segitu banyak?”Hendri menjawab, “Selama bertahun-tahun kita berhutang kepadanya. Apalagi seorang anak gadis tinggal sendiri di luar sangatlah sulit, memangnya kenapa kalau aku memberinya uang sedikit lebih banyak? Kamu tiap tahun membelikan baju-baju baru untuk Stella, juga sama saja dengan uang yang aku kasih.”Reviana yang merasa bersalah, langsung mengalihkan pandangan matanya, “Aku hanya takut, dia di luar sana belajar yang kurang baik karena memegang banyak uang.”“Dia nggak sembarangan menggunakan uangnya, juga nggak belajar hal-hal yang kurang baik. Sebaliknya, dia menyimpan kembali semua uang yang aku kasih untuk membelikan hadiah ulang tahun untukmu,” ucap Hendri sambil mendengus, kemudian berdiri dan pergi meninggalkan Reviana seorang diri.Hati Reviana terasa tidak nyaman, perempuan itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia hanya merasa hatinya sangat kacau dan sedih.***Setelah Sonia se

บทล่าสุด

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1891

    Seekor beruang tinggi berdiri di tempat. Kedua matanya tertuju pada diri Sonia.Sonia berdiri dengan perlahan sembari menggenggam erat pisau di tangan. Dia bertatapan dengan beruang itu. Asalkan beruang itu tidak memprovokasinya, dia pasti tidak akan melukai si beruang.Sepertinya beruang juga merasa Sonia tidak menyimpan niat buruk. Ia pun menjerit, lalu duduk di tempat. Sonia juga ikut duduk.Di dalam kegelapan, kedua pasang mata saling bertatapan.Tatapan beruang terus tertuju pada diri Sonia. Sepertinya ia kelihatan tidak senang, tapi ia juga tidak menyerang.Sonia merasa ada yang aneh. Terlintas sebuah pemikiran di benaknya, sepertinya dia memahami sesuatu. Sonia menunjuk ke sisi jerami, lalu bertanya, “Ini tempatmu?”Kemudian, Sonia melanjutkan, “Apa kamu bisa mengerti bahasaku? Kalau kamu nggak mengerti, aku bisa ngomong dengan bahasa lokalmu.”Sepertinya si beruang mengerti. Ia langsung bersin-bersin, seolah-olah sedang mengatakan, ‘Akhirnya kamu sadar juga!’Sonia sungguh keha

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1890

    Sonia melakukan serangan kuat ke alat vital orang itu. Sepuluh menit kemudian, sekelompok orang yang menghalangi Sonia sudah tidak bisa berdiri dengan tegak lagi.Saat ini, Sonia melepaskan kacamatanya, lalu menginjak orang-orang itu. Ketika melewati pria yang ditusuknya dengan jarum, Sonia menyadari pria itu sudah kehilangan kesadarannya. Dia membungkukkan tubuhnya untuk mencabut jarum itu, lalu mengelap tangannya di atas pakaian si pria. Tatapan Sonia kembali tertuju pada jarum tajam itu, Sonia pun menunjukkan ekspresi tersenyum menyeringai.Ban mobil balap sudah bocor. Sonia menemukan sebuah mobil yang masih bisa digunakan di antara dua mobil lainnya. Dia melompat masuk ke mobil, lalu mengendarai mobil dengan melindas beberapa orang tersebut. Dalam sekejap, mobilnya menghilang tanpa jejak.Jalan raya membentang tanpa batas. Tidak terlihat satu pun motel di sekitarnya.Saat siang hari, Sonia menghentikan mobil di pinggir jalan, mengambil sepotong roti dari tasnya untuk makan siang. S

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1889

    Dua orang pria di belakang menatap Sonia lekat-lekat. Si pria berkulit putih menjilat bibirnya dengan ujung lidahnya. Dia masih belum melepaskan tangannya, malah mengelus leher Sonia. “Cewek cantik, kamu tidak usah bayar ongkos perjalananmu. Kamu cukup temani kami saja, ya?”Nada bicara Sonia sangat dingin. “Aku ulangi sekali lagi. Lepaskan tanganmu!”Si pria berkulit putih mengeluarkan raut wajah licik. Tiba-tiba muncul sebatang jarum di telapak tangannya. Dia langsung menusukkan jarum ke pundak Sonia.Saat jarum tajam itu hampir mengenai kulit Sonia. Tiba-tiba Sonia membalikkan tubuhnya, kemudian meraih pergelangan tangan si pria. Si pria spontan merasa kaget. Tetiba terdengar suara keretekan keras. Disusul, pergelangan tangan pria itu langsung patah. Dia ditarik Sonia, lalu dibuang ke luar mobil.“Ahh!” jerit si pria berkulit putih. Dia jatuh menghantam jalan raya, lalu bergulir beberapa kali.Ekspresi mereka berdua langsung berubah. Pengemudi menginjak rem dengan kuat, menyebabkan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1888

    Sonia menopang dagu dengan satu tangannya. “Kakek takut aku kedinginan. Dia buka penghangat di dalam rumah. Jadi, aku kepanasan, lebih enakan di luar.”Mereka berbincang-bincang sejenak. Sonia memberi tahu Reza bahwa Jemmy mencarinya. Dia pun mengakhiri panggilan.Reza mengesampingkan ponselnya untuk pergi membasuh tubuh. Saat melepaskan pakaiannya, dia mengambil ponselnya untuk melihat cuaca di Kota Atria. Sekarang memang sedang hujan. Reza pun tersenyum, lalu menutup layar ponselnya. Dia berjalan ke dalam kamar mandi.Keesokan harinya.Saat Sonia berjalan keluar bandara Hondura, waktu menunjukkan pukul sembilan pagi. Matahari terik sudah menggantung di atas langit. Baru saja Sonia keluar bandara, rasa pengap pun menyerang dirinya. Perbedaan cuaca di Hondura dan Atria berbeda drastis. Sonia menurunkan topinya, lalu berjalan keluar bandara dengan perlahan. Dia berjalan ke sisi pangkalan taksi di pinggir jalan, kemudian bertanya-tanya dengan bahasa asing.Sopir melambaikan tangannya. “

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1887

    “Tenang saja!” balas Sonia dengan tenang.Jemmy mengambilkan sayuran untuk Sonia. “Jangan ungkit masalah dia lagi. Meski tidak ada dia, aku juga akan melewatkan Tahun Baru dengan sangat gembira. Dia hanya perlu jaga dirinya dengan baik saja.”Sonia tidak berbicara lagi. Dia menyantap sayuran yang diambil Jemmy, lalu memuji dengan berlagak santai, “Enak! Masakan koki semakin enak saja?”“Oh, ya?” Jemmy tersenyum. “Dia tahu makanan kesukaanmu. Bisa jadi dia diam-diam belajar demi kamu!”“Kalau begitu, Kakek mesti kasih bonus yang lebih banyak buat dia!”“Baik! Baik!”Mereka berdua makan sembari mengobrol santai. Makan siang sangatlah menyenangkan.Selesai makan, Sonia menemani Jemmy untuk minum teh. Setelah itu, dia kembali ke kamar untuk membereskan barang bawaannya. Dia meletakkan tablet yang diberikan Frida di atas meja baca, lalu berpamitan dengan Jemmy.Saat keluar kamar, Indra sedang menunggu di depan pintu. Dia berpesan, “Nona, cuaca sangat dingin. Kamu mesti berpakaian lebih teba

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1886

    Malam harinya, Reza melakukan panggilan video dengan Sonia.Tadi baru saja turun hujan lebat di Kota Atria. Selesai makan malam, Sonia menemani Jemmy untuk mengobrol di dekat api unggun. Saat Sonia sedang berjalan kembali ke rumah, dia pun menerima panggilan video dari Reza.Reza baru saja menyelesaikan mandinya keluar dari kamar mandi. Ketika melihat mantel yang dikenakan Sonia di dalam layar, keningnya seketika berkerut. Dia pun berkata, “Sepertinya kita tidak berada di satu dimensi saja.”Sonia tertegun sejenak, lalu memahaminya. Dia mengusap bordiran di mantelnya, kemudian berkata dengan tersenyum hangat, “Setiap tahunnya Kakek akan bikinin beberapa potong mantel buat aku. Katanya buat hangatin badan.”“Kalau begitu, tiap tahun aku juga akan buatkan mantel buat kamu!” ujar Reza.Sonia tersenyum. Saat melihat latar di belakang Reza adalah Imperial Garden, Sonia mengernyitkan keningnya. “Bukannya aku suruh kamu tinggal di Kediaman Keluarga Herdian?”“Ada aromamu di sini.” Reza tersen

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1885

    Reza bertanya, “Kenapa anak perempuannya Tuan Aska tidak pulang?”Raut wajah Jemmy berubah serius. “Dia salah paham dengan Aska. Sewaktu muda dulu, dia suka dengan teman sekolahnya yang agak miskin. Aska tidak setuju, lalu bertengkar hebat dengannya.”“Kemudian, Chiara mengandung dan diam-diam melahirkan anak itu. Aska merasa marah langsung putus hubungan dengan putrinya.”“Pada akhirnya, pria yang dicintai Chiara mendapat beasiswa untuk sekolah di luar negeri. Demi pendidikan dan masa depannya, pria itu memilih untuk melepaskan Chiara. Chiara merasa sangat sedih. Dia pun membawa anaknya meninggalkan Kota Jembara.” “Sekitar tiga tahun kemudian, Aska masih sangat merindukan Chiara, juga khawatir dia akan hidup menderita karena mesti membesarkan anak sendirian di luar sana. Jadi, dia mengutus orang untuk membawa Chiara pulang.”“Chiara melahirkan anak perempuan. Anak itu sangat cantik, mirip sekali dengan Chiara. Perlahan-lahan, Aska juga sudah mulai membuka simpul di hati. Dia sangat m

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1884

    Sonia berkata dengan tersenyum, “Makan bersama Kelly.”Suara Reza terdengar lembut. “Di mana? Aku pergi jemput kamu!”Sonia memberi tahu alamat.Setelah panggilan diakhiri, Sonia berkata dengan tersenyum, “Yana lagi di rumahnya Jason. Aku nggak berpamitan sama dia lagi, ya. Nanti tolong kabari Yana.”Kelly berbicara dengan nada bercanda, “Dia pasti sedih banget karena kehilangan teman makan permennya.”“Tunggu kepulanganku. Aku akan beliin permen paling banyak buat dia.”Mereka berdua mengobrol beberapa saat. Reza pun menelepon mengatakan bahwa dia sudah tiba.Sonia berdiri. “Aku pamit dulu. Kamu pergi bekerja sana!”Kelly mengangguk. “Jangan sampai kehilangan kontak, ya. Aku tunggu kepulanganmu.”“Oke!”Mereka berdua berjalan keluar restoran. Reza menuruni mobil, lalu membukakan pintu untuk Sonia.Sonia berpamitan dengan Kelly, lalu berjalan ke sisi mobil.Kelly masih berdiri di tempat hingga mobil melaju pergi. Kemudian, dia baru berjalan ke dalam gedung sembari minum teh susu. Saat

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1883

    Sonia tersenyum datar. “Ini bukan pertama kalinya aku menjalankan misi. Aku tahu apa yang seharusnya aku lakukan!”“Setiap misi itu berbeda. Kamu juga sudah lama tidak ke sana. Intinya, kamu mesti lebih waspada!” Suara Johan terdengar sesak. Dia menarik napas dalam-dalam. “Kalau kamu butuh bantuan, kamu mesti segera beri tahu aku. Aku akan langsung ke sana!”Frida mengulurkan tangannya. “Aku harap kali ini kita bertiga ada kesempatan untuk menjalankan misi bersama. Aku doakan kamu bisa kembali dengan selamat!”Sonia dan Johan juga menempelkan tangannya di atas punggung tangan Frida. Ketiga tangan saling bergenggaman dengan erat, seperti hubungan pertemanan mereka yang tidak bisa dihancurkan!…Setelah Johan dan Frida pergi, Sonia membereskan barang-barangnya dan bersiap-siap untuk pergi. Pakaian ganti tadi malam ditaruh di kamar mandi. Pelayan akan mencucinya.Namun, kostum yang Sonia pesan secara mendadak itu agak merepotkan. Sonia memutuskan untuk mencucinya sendiri, mengeringkannya,

สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status