Langit sudah gelap. Reza melihat jam tangannya, lalu berkata, “Sudah main berapa kali? Apa kalian nggak capek? Istirahat dulu!”Jason meregangkan pinggangnya. “Jujur saja, main kartu lebih melelahkan daripada senangin cewek semalaman!”Wajah Kelly spontan merona. Gina berkata dengan tersenyum, “Di sini masih ada anak gadis, Kak Jason, jaga bicaramu!”“Memangnya apa yang aku katakan? Kamu sendiri yang berpikir kebanyakan!” balas Jason dengan tersenyum.Meja sebelah juga sudah mengakhiri permainan mereka. Semuanya berdiri dengan stempel kura-kura di wajah mereka. Apalagi si Johan, ada stempel kura-kura di kening, hidung, pokoknya semua mukanya sudah dicap.Semua orang saling menatap, lalu tertawa terbahak-bahak.Pelayan datang memberi tahu bahwa makan malam sudah selesai dimasak. Apakah mereka ingin makan sekarang atau nanti?Hari ini Bondan sengaja mengundang koki restoran bintang lima untuk memasak di rumahnya. Setelah bermain seharian, mereka semua sudah merasa lelah dan lapar. Jadi,
“Nggak, nggak! Aku cuma ingin berteman sama dia.” Bondan tersenyum, lalu langsung melirik Kelly, lalu tersenyum pada Jason dan yang lainnya.Gina menuangkan anggur untuk Sonia dan Kelly. Dia berkata dengan lembut, “Vila ini memang punya Bondan. Tapi kami sudah sering main di sini. Jadi, kami sudah menganggap tempat ini sebagai rumah sendiri. Kalian berdua juga jangan sungkan, ya.”Kelly langsung menjawab, “Nggak, kok.”“Mereka memang seperti itu. Seandainya mereka sudah keterlaluan, kalian beri tahu aku saja. Nanti aku akan beri pelajaran kepada mereka!”Awalnya Kelly tidak berpikir terlalu banyak, tapi setelah Gina berbicara seperti itu, Kelly malah merasa segan.Di bagian ujung sana, tampak Reza sedang duduk bersandar di kursi. Dia hanya terdiam sambil mendengar obrolan Bondan dan Johan. Terkadang dia akan melirik ke sisi Sonia, lalu tersenyum padanya.Jason yang duduk di samping Reza pun mengangkat-angkat alisnya. “Sebelumnya mukamu nggak bisa senyum, sampai nggak mau ketemu seseora
Kelly terkejut. Dia spontan mengangkat kepalanya untuk menatap Sonia.Saat ini raut wajah Sonia terlihat sangat normal seperti biasa. Dia menundukkan kepalanya untuk menyantap steak di depannya.Pacarnya Yusa, Tere, kebetulan duduk di samping. Dia pun menyodorkan piring berisi kue tar keju ke hadapan Gina, lalu berkata dengan tersenyum, “Ini pemberian Pak Reza untuk Nona Gina, cepat dimakan!”“Mari kita makan sama-sama!” Gina tersenyum ramah. Sebenarnya dia merasa sangat gembira saat ini.Matahari sudah terbenam. Lampu di taman sudah mulai menyala. Angin di malam hari ini sangatlah hangat dan segar. Mereka semua sedang mengobrol sambil menyantap makan malam yang dimasak langsung oleh koki restoran bintang lima.…Selesai makan malam, mereka semua kembali ke dalam vila, dan mulai bersiap-siap untuk pesta kostum. Gina membawa para wanita ke lantai atas untuk mengganti pakaian. Gina sudah memilih kostumnya, dia berencana memakai terusan bulu hitam dengan renda di bagian leher. Kostum itu
Bondan mengundang Kelly untuk berdansa. Kelly menyadari Bondan begitu menjaganya, dia pun tidak enak hati untuk menolak. Pada akhirnya, Kelly mengikuti langkah Bondan berjalan ke tengah ruang tamu.Untung saja Kelly pernah mengikuti ekstrakulikuler berdansa ketika perkuliahan tahun pertama. Jadi, dia pun tidak mempermalukan diri sendiri.Yusa dan yang lainnya juga sudah membawa pasangan mereka untuk berdansa. Berhubung semua orang mengetahui hubungan Sonia dengan Reza, tidak ada yang berani mengajak Sonia untuk berdansa.Sonia juga tidak bisa berdansa. Dia mengganti pakaiannya juga hanya karena tuntutan kondisi. Saat ini dia hanya duduk di sofa sambil meneguk jusnya.Tadi Sonia sempat minum segelas anggur sewaktu makan malam, sekarang dia pun merasa agak pusing.Tiba-tiba sesosok bayangan hitam menutupi dirinya. Sonia menengadah kepalanya, dan tampak Reza yang sedang tersenyum padanya.Reza mengulurkan tangannya. “Mau pergi berdansa?”Sonia menggeleng. “Aku nggak bisa.”“Aku akan ajari
“Masa lalu sudah berlalu. Sekarang bukannya kamu sudah kembali?” hibur Johan.Gina mengangguk dengan tersenyum. “Iya, aku sudah kembali. Aku pulang untuk menebus semua kesalahanku.”Kemudian, Gina berpesan, “Jangan beri tahu siapa pun mengenai masalah aku dengan Reza. Oh ya, jangan ungkit masalah ini di depan Reza. Aku berharap masalah kami berdua bisa kami selesaikan sendiri!”“Oke, aku mengerti!” Johan mengangguk. “Tapi kalau kamu butuh bantuan, kamu bisa minta tolong sama aku. Aku akan selalu ada untukmu!”Gina menyindir, “Apa aku lebih penting daripada Kak Reza-mu?”Johan tersenyum. “Semuanya sama-sama penting bagiku!”“Terima kasih, Johan!” Gina sungguh terharu.Selesai berdansa, lampu di ruang tamu kembali dinyalakan. Semuanya membubarkan diri untuk beristirahat.Namun, Reza masih belum melepaskan tangan Sonia. Dia tiba-tiba berteriak, “Tutup lampu selama tiga menit. Start!”Semua lampu ruangan langsung padam, dan ruangan menjadi gelap gulita. Semua orang awalnya terkejut. Kemudi
Sopir Jason langsung mengendarai mobil kemari. Kemudian, Jason berpamitan dengan yang lainnya, “Kami pulang dulu!”Sonia dan Kelly juga berpamitan dengan yang lainnya. Sebelum pulang, Bondan masih sempat-sempatnya meminta nomor WhatsApp Kelly. “Kabari aku setelah sampai rumah!”Kelly mengangguk dengan sopan, lalu mengikuti Sonia untuk memasuki mobil.Setelah mobil melaju pergi, Robi juga sudah mengendarai mobilnya ke depan.Gina membuka pintu mobil, lalu memasuki mobil. Namun, dia menyadari Reza masih belum memasuki mobil. Gina pun menatap Reza dengan sedikit terkejut. “Kenapa kamu masih di luar?”“Aku akan suruh Robi antar kamu pulang. Aku masih urusan, nanti aku bawa mobil Bondan saja.”Raut wajah Gina berubah muram. Dia menyembunyikan rasa kecewa, lalu berpamitan dengan Reza. “Kalau begitu, hati-hati di jalan.”“Emm!”Gina hanya duduk tanpa berbicara lagi.Setelah semuanya pergi, Bondan menyerahkan kunci mobil kepada Reza. “Kak Reza, kamu nggak mau nginap di sini?”“Aku masih ada ur
Raut wajah Reza berubah muram. Tatapannya juga semakin tajam. Dia menatap Sonia sambil berkata, “Kamu kira semuanya bisa berakhir begitu saja?”Di bawah cahaya lampu redup, dapat terlihat betapa pucat dan dingin wajah Sonia. “Bukannya kita sudah janji? Ketika ada salah satu pihak yang ingin mundur, kita bisa mengakhiri hubungan ini kapan saja. Nggak boleh tarik ulur dan langsung putus!”“Langsung putus?” Tampak kekesalan di wajah Reza. Dia tersenyum berkata, “Coba kamu beri tahu aku bagaimana caranya bisa langsung putus?”Sonia memalingkan kepalanya dan tidak berbicara.Ekspresi Reza semakin dingin lagi. “Apa semuanya gara-gara Yandi? Sejak kehadiran dia, terus ada masalah di antara kita. Demi dia, kamu malah bohongi aku. Kamu bahkan menjaganya sewaktu dia dirawat di rumah sakit. Sekarang demi dia, kamu malah ingin putus sama aku? Apa kamu begitu suka sama dia?”Sonia langsung mengerutkan keningnya. “Masalah ini nggak ada hubungannya sama dia. Hubungan aku sama dia nggak seperti yang k
Mengenai Yandi, tidak peduli bagaimana hubungan Sonia dengan Yandi sebelumnya, sejak Sonia menjadi wanita Reza, Sonia sudah ditakdirkan untuk menjadi milik Reza. Siapa pun tidak bisa merebutnya dari sisi Reza!Reza menginginkan Sonia! Reza sudah tidak bisa menahan diri lagi!Sonia dikagetkan oleh gairah si lelaki. Tubuh Sonia langsung dilahap oleh si lelaki.Saat ini Sonia berusaha untuk berpikir dengan jernih. Dia mencoba mendorong Reza, tapi dia tidak bisa melakukannya. Jadi, Sonia terpaksa menggigit pundaknya.Si lelaki kesakitan, lalu menempelkan wajahnya di atas pundak Sonia. “Sayangku, coba gigit lagi.”Sonia memegang wajah Reza, dan tampak kekesalan di matanya. “Bukannya kamu seharusnya jelasin masalah Siska?”Reza menatap Sonia dengan penuh gairah. Ketika melihat ekspresi cemberut si Sonia, Reza malah merasa semakin menyukainya!Alhasil Reza tak tahan kuasa untuk mengecup bibir yang sedang cemberut itu. “Malam itu Ivan terus mengganggunya. Jadi, Siska nggak bisa pulang, terpaks
Reza menceritakan kembali kepada Jason, masalah anggotanya menyadari Sandora membawa pergi Yana.Jason tidak menyangka Sandora berkaitan dengan kejadian kali ini. Seketika terlintas rasa dingin di dalam tatapannya. Dia mengangguk dengan perlahan. “Aku pergi bujuk Kelly dulu. Nanti aku baru akan perhitungkan semuanya dengan perlahan!”…Mereka berdua mengobrol hingga larut malam. Ketika melihat Reza pulang ke arah Gedung Anggrek, tiba-tiba Jason merasa sangat cemburu!Setelah pulang ke rumah, Jason sengaja mencari Yana. Tiba-tiba dia kepikiran semuanya sudah tidur. Kemudian, dia baru berusaha untuk menahan dirinya.Jason kembali ke kamarnya sendiri, tetapi dia masih tidak merasa mengantuk. Dia duduk di balkon sembari merokok. Jason kepikiran untuk menelepon Kelly, tapi dia takut akan membangunkan Kelly.Hari ini Kelly telah mengalami syok berat. Apalagi identitas Yana sudah terbongkar. Jadi, Jason membiarkan Kelly untuk tidur sejenak.Ketika kepikiran dengan pertama kalinya bertemu deng
Jason mengangguk. “Baru tidur saja!”Saskia tersenyum ramah. “Kamu belum pernah jaga anak. Biarkan Yana tidur di kamar kami saja. Aku gendong dia, ya. Aku jamin tidak akan membangunkannya.”Jason segera memiringkan tubuhnya untuk menghalangi langkah ibunya. “Aku bisa jaga Yana!”“Jaga apaan! Bagaimana kalau nanti malam kamu menimpa tubuh Yana ketika tidur?” Saskia menepuk pundak Jason. “Semua ini maksud ayahmu. Ranjang kami sangat besar. Yana bisa tidur di tengah. Jadi, dia juga tidak akan jatuh.”Jason masih tidak bersedia. “Nanti Yana akan nangis kalau tidak bisa melihatku.”“Kalau nangis, aku akan bangunin kamu!”Jason didorong paksa untuk Saskia. Kemudian, tanpa sungkan dia langsung menggendong Yana yang tidur lelap itu meninggalkan kamar. Tiba-tiba Saskia menoleh untuk memperingati Jason. “Jangan ke kamar kami, ya. Kalau sampai kamu membangunkan Yana, ayahmu pasti tidak akan melepaskanmu!”Jason terdiam membisu. Sepertinya Yana adalah putrinya? Setelah putrinya “dirampas”, Jason
“Begini!” Jason menjelaskan, “Tiga tahun lalu, aku mabuk dan meniduri seorang wanita. Setelah dia hamil, dia tidak beri tahu aku, malah ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Tahun ini saat dia kembali dari luar negeri, kami bertemu lagi. Aku juga baru tahu Yana itu putriku.”“Sesederhana itu?” Aldrich tidak percaya.Jason mengangguk. “Iya, ceritanya memang begitu!”Aldrich tersenyum dingin. “Tapi aku dengar dari ibumu, latar belakang keluarga wanita itu agak rumit. Sebelumnya dia memanfaatkan Yana untuk mendekatimu!”“Ayah!” Ujung bibir Jason melengkung ke atas. “Sekarang masalahnya dia saja tidak bersedia untuk menerimaku. Jadi, setelah aku berhasil mengejarnya, kami baru akan diskusikan masalah pernikahan.”Kedua mata Aldrich terbelalak lebar. “Siapa yang membahas masalah pernikahan sama kamu?”“Kamu saja sudah bahas masalah latar belakang keluarga ibunya Yana. Bukannya kamu ingin membahas soal pernikahan?” tanya Jason dengan mengangkat-angkat alisnya.Aldrich terdiam membi
Sonia mengantar Jason keluar. Saat berjalan ke depan pintu, terdengar suara datarnya. “Kak Jason, aku yang nggak perbolehin Reza buat bocorin identitas Yana sama kamu. Itulah alasannya kenapa dia nggak bicara. Kamu jangan salahkan dia, ya!”Tiba-tiba Jason kepikiran dengan sindiran Reza sebelumnya. Dia spontan tersenyum tipis. “Aku tidak salahin dia. Aku cuma mau gebukin dia saja!”Kedua mata Sonia terbelalak lebar.“Bercanda!” Jason tersenyum dengan lembut. “Demi kamu, aku akan maafin dia!”Sonia pun tersenyum. “Terima kasih, Kak Jason!”“Bantu aku bujuk Kelly. Tolong, ya!” ucap Jason dengan serius.“Oke!” Jason mengangguk sedikit kepalanya, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Setelah Jason pergi, Sonia mengetuk pintu kamar Kelly. “Kelly, ini aku, Sonia.”Dengan segera, Kelly membuka pintu. Di dalam ruangan kamar yang gelap, ekspresi Kelly kelihatan panik. “Sonia, aku nggak tahu gimana caranya hadapi dia!”Sonia berkata, “Kamu cinta sama Jason. Dia juga suka sama kamu. Ngg
“Bagaimana dengan sekarang? Sekarang kamu sudah tahu Yana itu putrimu. Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Sonia.Jason menatap Sonia dengan tatapan sakit dan juga tegas. “Aku mencintainya, ingin menikah dengannya. Meskipun aku tidak tahu Yana itu anakku, aku juga sudah memiliki pemikiran seperti ini!”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Oke, aku percaya sama omonganmu!”“Apa kamu bisa beri tahu aku masalahnya di Kowloon?” tanya Jason, “Dia melahirkan Yana di rumah sakit mana? Dia tinggal di mana?”“Oke, aku akan beri tahu semua yang ingin kamu ketahui!”Sonia menceritakan kondisi Kelly ketika baru tiba di Kowloon, juga menceritakan dia bertemu dengan ibu kos yang ramah dan juga kehidupan Kelly selama di Kowloon. Dia memberi tahu semuanya kepada Jason dengan saksama.“Saat kandungan Kelly genap berusia delapan bulan, dokter mengatakan tali pusar melilit leher Yana. Yana memiliki risiko kehilangan oksigen kapan saja. Jadi, aku dan Ranty pun memutuskan mempercepat persalinan Yana melalui o
Jason mengendarai mobil dengan kecepatan kencang. Saat tiba di Gedung Anggrek, hari sudah sore hari.Setelah memasuki rumah, tidak ada siapa pun di dalam ruang tamu. Namun, pintu kamar malah dalam keadaan dikunci.Jason mengetuk pintu. “Kelly, buka pintu!”Tidak terdengar suara dari dalam.“Kelly, kamu selalu bersembunyi di saat ada masalah. Kapan kamu bisa mengubah kebiasaan burukmu ini?” Jason menopang dinding dengan dua tangannya. Kemudian, salah satu tangannya diangkat untuk menekan-nekan keningnya. “Buka pintunya. Kita bicarakan masalah ini dulu!”“Kelly, malam itu aku kehilangan kesadaranku. Aku tidak ingat kalau wanita itu adalah kamu. Tapi, kamu sendiri yang taruh obat. Kamu juga tidak bisa menyalahkanku!”“Kelly, apa kamu benar-benar berencana untuk merebut hakku sebagai ayahnya Yana?”Tiba-tiba terdengar suara buka pintu rumah. Sonia pun mengerutkan keningnya. “Kak Jason?”Jason berjalan ke dalam. “Sonia.”“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Sonia.“Aku tahu Yana itu putrik
“Terima kasih, Kak Jason! Aku akan langsung pergi setelah menerima uang itu!”…Setelah Yerin pergi, anggota Robi datang untuk melapor. Robi segera menghubungi Reza. “Pak Reza, anaknya Bu Kelly sudah dibawa pergi Pak Jason!”Ujung bibir Reza sedikit melengkung ke atas. Dia berkata dengan suara datar, “Oke, kalian bubar saja!”“Bagaimana dengan masalah Yerin?” tanya Robi.Reza terdiam sejenak, baru berkata, “Kamu tidak usah urus masalah dia lagi. Biarkan dia pergi!”“Baik!”…Jason membawa Yana kembali ke rumahnya.Yana yang duduk di baris belakang itu berkata dengan kening berkerut, “Paman, aku mau cari Ibu!”Jason menoleh untuk menatapnya. Senyuman di wajah Jason sangatlah lembut. “Panggil Ayah!”Yana memiringkan kepala kecilnya. “Apa kita mau main rumah-rumahan?”“Bukan permainan. Aku itu memang ayahmu. Ke depannya, kamu mesti panggil aku Ayah!” Jason spontan tersenyum. “Apa kamu merasa gembira?”“Emm.” Yana mengangguk.“Kalau begitu, coba panggil dulu!”Yana berkata dengan suara im
Jason juga tidak menghiraukan Kelly. Dia menatap Yerin yang menunjukkan ekspresi bingung, lalu berkata dengan datar, “Katakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu? Setelah kamu mengatakannya, aku akan suruh anggotaku untuk transfer uang ke kamu. Tapi, aku hanya ingin mendengar kenyataan. Jangan ada yang ketinggalan!”Yerin bahkan tidak berani bernapas terlalu kuat. Reza menyerahkan laporan tes DNA kepadanya. Jelas sekali Jason tertarik dengan masalah itu! Kelly baru pulang dari luar negeri. Dia melihat sikap Jason terhadap Yana bagai sedang melihat orang asing saja, dia mengira Kelly dan Jason tidak pernah bertemu lagi sebelumnya. Jadi, dia pun ingin mengambil kesempatan untuk menipu uang Jason.Lagi pula, setelah Jason merespons nanti, Yerin juga sudah melarikan diri. Uang itu cukup untuk menyelamatkan kekasihnya, bahkan cukup untuk hidupnya!Siapa sangka Jason malah memanggil Kelly kemari!Saat ini, Yerin baru menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Reza! Yeri
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe