Robi menuruni mobil, lalu membuka pintu mobil. Dia berkata dengan suara datar, “Pak Reza suruh saya untuk jemput Anda.”Sonia mengangguk, lalu memasuki mobil.Pemeriksaan Kasen masih belum membuahkan hasil. Namun, hasil autopsi jasad Zein sudah keluar. Zein memang mengidap penyakit jantung. Hanya saja, tubuh Zein sudah dibakar hingga gosong. Pemeriksaan lebih detail juga akan membutuhkan banyak waktu.Saat ini, petugas kepolisian yang menangani penyelidikan Zein kembali. Identitas asli Zein sungguh mengejutkan. Selain itu, petugas kepolisian juga berhasil menemukan puluhan ton barang terlarang di dalam gudang Perusahaan Instafood.Berhubung identitas asli Zein agak istimewa. Kasus ini terpaksa diserahkan ke divisi narkotika. Tak lama kemudian, kasus ini malah ditutup!Pihak kepolisian membuat pernyataan ke publik, penyakit jantung Zein kambuh, dan rokok di tangannya adalah penyebab kebakaran dan meninggalkan mendiang Zein. Kasen juga dianggap bersalah lantaran terlambat dalam menghubu
Setelah meninggalkan toko kue, Sonia mengangkat kotak kue pergi ke studio untuk mencari Juno. Dia bersama Juno akan pergi mengunjungi guru.Resepsionis bertanya pada Sonia dengan hormat, “Nona cari siapa, ya?”Sonia membalas, “Juno.”Jarang ada yang langsung mencari bos besar, resepsionis pun bertanya dengan tersenyum, “Sudah buat janji?”“Emm, dia tahu aku akan datang mencarinya.”“Kalau begitu, aku hubungi Pak Juno dulu. Mohon tunggu sebentar.”Resepsionis menelepon telepon ruangan kantor Juno. Dia mengangguk, lalu berkata pada Sonia, “Pak Juno sudah menunggu di ruangan lantai atas. Anda boleh langsung ke sana!”Sonia berterima kasih, lalu berjalan menuju kantor Juno. Saat ini ada seorang asisten desainer berjalan melewati meja resepsionis, dia pun bertanya, “Siapa dia?”Resepsionis menggelengkan kepala. “Nggak tahu. Dia datang buat cari Bos!”Asisten lanjut berkata, “Cantik banget, jangan-jangan pacarnya Bos?”“Jangan asal bicara! Hati-hati dimarahi Bos.”Sonia memasuki ruangan ker
“Terima kasih, sampai jumpa!”Setelah Jason mengakhiri panggilan, dia sengaja tidak berbicara. Dia ingin melihat Reza bisa bertahan berapa lama.Ternyata tidak sampai tiga menit, Reza pun bertanya, “Dia mau ke mana?”“Siapa?” Jason berlagak kebingungan.Reza memelototi Jason dengan galak.Jason langsung berlagak mengerti. “Oh, kamu lagi tanya masalah Sonia, ya?”Jason mengeluarkan sebatang rokok, menyalakannya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kalau kamu ingin putus sama dia, jangan banyak tanya masalah dia lagi. Pengalamanku mengatakan nggak bagus seperti itu. Nanti jadi susah untuk dilupakan!”“Jangan sok pintar pakai acara pengalaman lagi.”Jason mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Teorinya sama saja, sih. Kalau kamu ingin putus sama dia, kamu jangan peduli sama masalah dia lagi. Dengan begitu, perasaan kamu terhadap dia baru bisa pudar. Kalau kamu masih ingin bersama dia, dia naik kereta api besok. Hari ini kamu ke Imperial Garden dan jelaskan semua kesalahpahaman
Sonia menyesap teh, lalu menundukkan kepalanya sambil berkata, “Dia telepon, kok. Aku teleponnya di kamar, makanya Kakek nggak tahu.”Kakek Jemmy tersenyum sinis. “Jangan kira aku sudah tua, gampang untuk dibohongi. Kalau kalian berdua saling menyukai, kalian nggak bakal bersedia untuk berpisah sedetik pun. Kalaupun berpisah, kamu pasti akan sering meneleponnya. Kondisi kamu ini sangat tidak wajar!”Sonia mencondongkan badannya ke depan, lalu menopang dagunya. “Apa Kakek pernah pacaran?”Kakek Jemmy mendengus, lalu menunjukkan ekspresi kesal. “Memangnya Kakek nggak pernah muda?”“Orang yang Kakek bilang tadi, yang nggak ingin berpisah sedetik pun itu Nenek, ya?” tanya Sonia dengan penasaran.“Tentu saja! Memangnya orang lain?”Di bawah cahaya senja, tatapan Jemmy terlihat semakin lembut lagi. “Aku dan nenekmu sudah berteman dari kecil. Hubungan kami sangatlah polos. Pokoknya anak zaman sekarang nggak bakal bisa merasakannya.”Sonia menggigit bibir bawahnya, lalu tersenyum lebar.Jemmy
Satu hari sebelum semester baru dimulai, Sonia baru kembali ke Jembara.Ketika kembali ke kampus, Yeni dengan semangat tinggi menceritakan pengalaman liburan ke luar negerinya. Setelah rapat di kelas, Sonia membantu pihak kampus untuk mempersiapkan acara penyambutan mahasiswa baru ….Beberapa hari ini dilewati Sonia dengan sangat sibuk.Pada hari Kamis, Tandy menelepon Sonia, “Sabtu nanti, kamu datang jam berapa?”Sonia tahu Tandy takut dia tidak akan pergi mengajarnya lagi, makanya Tandy meneleponnya. “Di tempat biasa, jamnya juga seperti biasa,” ucap Sonia sambil tersenyum. “Kita berusaha bersama, ya. Kita usahakan dapat nilai bagus lagi!”Tandy membalas dengan nada meremehkan, “Beberapa hari ini kamu kebanyakan nonton berita, ya?”Sonia terdiam.Hanya saja, balasan Sonia sudah menenangkan hati Tandy. Tandy mengingatkan Sonia jangan sampai terlambat bangun, lalu langsung mematikan panggilan.Malam harinya, Kelly memanggil Sonia untuk makan di rumahnya. Kelly berkata dengan ragu, “So
Sonia melihat si wanita dengan terbengong. Sebelumnya Hana sering mengungkit nama Gina. Namu, Sonia sungguh tidak menyangka ternyata Gina yang dimaksud adalah seorang selebritas yang cukup terkenal itu.Bukannya Sonia mengikuti perkembangan dunia hiburan, tapi siapa pun pasti kenal dengan artis papan atas yang bernama Gina itu!Gina tersenyum ramah, lalu mengulurkan tangannya ke sisi Sonia. “Senang bisa berkenalan denganmu. Dengar-dengar nilai ujian Tandy meningkat drastis setelah diajari kamu. Ternyata selain berbakat dalam mengajar, Bu Sonia cantik juga, ya!”Sonia bersalaman dengan Gina, lalu berkata, “Terima kasih atas pujiannya!”Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi Diana. “Tandy di atas, ya? Aku naik dulu, ya.”Diana membalas, “Pergi sana, Tandy sudah menunggumu!”Sonia mengangguk, lalu berpamitan dengan Lysa dan Gina.Reza terus menundukkan kepalanya untuk mengotak-atik ponselnya.Setelah Sonia berjalan pergi, Gina tersenyum pada Reza. “Aku pergi ke ruang bacamu untuk cari
Es krim diletakkan di hadapan Sonia. Saat Sonia hendak mengambilnya, terdengar suara ketus Reza. “Simpan!”Pelayan melihat raut wajah galak Reza, dia pun langsung membawa pergi es krim di atas meja.Gina melirik Reza sekilas, lalu berkata dengan suara kecil, “Jangan begitu, nanti Bu Sonia bakal terkejut.”Kemudian, Gina langsung menatap Sonia. “Maaf, ya, Reza memang orangnya agak temperamen. Kamu jangan masukin ke hati, ya. Kita minum jus saja. Camilan buatan pelayan rumah juga enak-enak. Kamu jangan sungkan!”Sonia hanya tersenyum. Dia tidak tahu apakah dirinya harus berterima kasih kepada Gina atau tidak.Saat ini ponsel Gina berdering. Dia mengeluarkannya, lalu berkata pada Reza, “Telepon dari Kak Bella, aku angkat dulu.”Gina lalu pergi ke luar taman.Sekarang hanya tersisa Reza dan Sonia di dalam ruang tamu. Sonia merasa sangatlah canggung.Reza mengambil sepotong kue cokelat, lalu mulai menyantapnya. Seketika dia refleks mengernyitkan keningnya, kenapa dia bisa suka makan makanan
Sonia mengangguk. “Fernando memang sangat unggul. Dia pasti akan menemukan orang yang dia sukai.”Diana tersenyum dengan lembut. “Hari ini aku hanya ingin menjelaskan masalah ini sama kamu. Aku harap kamu tidak keberatan.”Sonia menjawab, “Nggak, kok. Bu Diana sudah berpikir kebanyakan.”“Baguslah kalau begitu!” Nada bicara Diana semakin lembut lagi. “Nanti siang kamu makan bersama kamu saja. Tandy sudah lama nggak ketemu sama kamu, kalian bisa ngobrol bersama. Tasya lagi pergi nonton pertunjukan balet, dia juga akan segera kembali.”“Nggak usah, Bu. Kalian lagi kedatangan tamu. Aku nggak enak untuk ganggu kalian.” Sonia berdiri. “Kalau begitu, aku pamit dulu, ya!”“Oke, hati-hati di jalan!” Diana mengantar Sonia keluar.Saat ini Reza sedang berdiri di depan jendela lantai tiga. Dia melihat Sonia berjalan memasuki mobil hingga mobil melaju pergi. Perasaannya sangat kacau sekarang.Beberapa saat kemudian, Gina datang mencari Reza. “Kenapa malah ke atas? Aku cariin ke mana-mana, lho! Mak
“Begini!” Jason menjelaskan, “Tiga tahun lalu, aku mabuk dan meniduri seorang wanita. Setelah dia hamil, dia tidak beri tahu aku, malah ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Tahun ini saat dia kembali dari luar negeri, kami bertemu lagi. Aku juga baru tahu Yana itu putriku.”“Sesederhana itu?” Aldrich tidak percaya.Jason mengangguk. “Iya, ceritanya memang begitu!”Aldrich tersenyum dingin. “Tapi aku dengar dari ibumu, latar belakang keluarga wanita itu agak rumit. Sebelumnya dia memanfaatkan Yana untuk mendekatimu!”“Ayah!” Ujung bibir Jason melengkung ke atas. “Sekarang masalahnya dia saja tidak bersedia untuk menerimaku. Jadi, setelah aku berhasil mengejarnya, kami baru akan diskusikan masalah pernikahan.”Kedua mata Aldrich terbelalak lebar. “Siapa yang membahas masalah pernikahan sama kamu?”“Kamu saja sudah bahas masalah latar belakang keluarga ibunya Yana. Bukannya kamu ingin membahas soal pernikahan?” tanya Jason dengan mengangkat-angkat alisnya.Aldrich terdiam membi
Sonia mengantar Jason keluar. Saat berjalan ke depan pintu, terdengar suara datarnya. “Kak Jason, aku yang nggak perbolehin Reza buat bocorin identitas Yana sama kamu. Itulah alasannya kenapa dia nggak bicara. Kamu jangan salahkan dia, ya!”Tiba-tiba Jason kepikiran dengan sindiran Reza sebelumnya. Dia spontan tersenyum tipis. “Aku tidak salahin dia. Aku cuma mau gebukin dia saja!”Kedua mata Sonia terbelalak lebar.“Bercanda!” Jason tersenyum dengan lembut. “Demi kamu, aku akan maafin dia!”Sonia pun tersenyum. “Terima kasih, Kak Jason!”“Bantu aku bujuk Kelly. Tolong, ya!” ucap Jason dengan serius.“Oke!” Jason mengangguk sedikit kepalanya, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Setelah Jason pergi, Sonia mengetuk pintu kamar Kelly. “Kelly, ini aku, Sonia.”Dengan segera, Kelly membuka pintu. Di dalam ruangan kamar yang gelap, ekspresi Kelly kelihatan panik. “Sonia, aku nggak tahu gimana caranya hadapi dia!”Sonia berkata, “Kamu cinta sama Jason. Dia juga suka sama kamu. Ngg
“Bagaimana dengan sekarang? Sekarang kamu sudah tahu Yana itu putrimu. Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Sonia.Jason menatap Sonia dengan tatapan sakit dan juga tegas. “Aku mencintainya, ingin menikah dengannya. Meskipun aku tidak tahu Yana itu anakku, aku juga sudah memiliki pemikiran seperti ini!”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Oke, aku percaya sama omonganmu!”“Apa kamu bisa beri tahu aku masalahnya di Kowloon?” tanya Jason, “Dia melahirkan Yana di rumah sakit mana? Dia tinggal di mana?”“Oke, aku akan beri tahu semua yang ingin kamu ketahui!”Sonia menceritakan kondisi Kelly ketika baru tiba di Kowloon, juga menceritakan dia bertemu dengan ibu kos yang ramah dan juga kehidupan Kelly selama di Kowloon. Dia memberi tahu semuanya kepada Jason dengan saksama.“Saat kandungan Kelly genap berusia delapan bulan, dokter mengatakan tali pusar melilit leher Yana. Yana memiliki risiko kehilangan oksigen kapan saja. Jadi, aku dan Ranty pun memutuskan mempercepat persalinan Yana melalui o
Jason mengendarai mobil dengan kecepatan kencang. Saat tiba di Gedung Anggrek, hari sudah sore hari.Setelah memasuki rumah, tidak ada siapa pun di dalam ruang tamu. Namun, pintu kamar malah dalam keadaan dikunci.Jason mengetuk pintu. “Kelly, buka pintu!”Tidak terdengar suara dari dalam.“Kelly, kamu selalu bersembunyi di saat ada masalah. Kapan kamu bisa mengubah kebiasaan burukmu ini?” Jason menopang dinding dengan dua tangannya. Kemudian, salah satu tangannya diangkat untuk menekan-nekan keningnya. “Buka pintunya. Kita bicarakan masalah ini dulu!”“Kelly, malam itu aku kehilangan kesadaranku. Aku tidak ingat kalau wanita itu adalah kamu. Tapi, kamu sendiri yang taruh obat. Kamu juga tidak bisa menyalahkanku!”“Kelly, apa kamu benar-benar berencana untuk merebut hakku sebagai ayahnya Yana?”Tiba-tiba terdengar suara buka pintu rumah. Sonia pun mengerutkan keningnya. “Kak Jason?”Jason berjalan ke dalam. “Sonia.”“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Sonia.“Aku tahu Yana itu putrik
“Terima kasih, Kak Jason! Aku akan langsung pergi setelah menerima uang itu!”…Setelah Yerin pergi, anggota Robi datang untuk melapor. Robi segera menghubungi Reza. “Pak Reza, anaknya Bu Kelly sudah dibawa pergi Pak Jason!”Ujung bibir Reza sedikit melengkung ke atas. Dia berkata dengan suara datar, “Oke, kalian bubar saja!”“Bagaimana dengan masalah Yerin?” tanya Robi.Reza terdiam sejenak, baru berkata, “Kamu tidak usah urus masalah dia lagi. Biarkan dia pergi!”“Baik!”…Jason membawa Yana kembali ke rumahnya.Yana yang duduk di baris belakang itu berkata dengan kening berkerut, “Paman, aku mau cari Ibu!”Jason menoleh untuk menatapnya. Senyuman di wajah Jason sangatlah lembut. “Panggil Ayah!”Yana memiringkan kepala kecilnya. “Apa kita mau main rumah-rumahan?”“Bukan permainan. Aku itu memang ayahmu. Ke depannya, kamu mesti panggil aku Ayah!” Jason spontan tersenyum. “Apa kamu merasa gembira?”“Emm.” Yana mengangguk.“Kalau begitu, coba panggil dulu!”Yana berkata dengan suara im
Jason juga tidak menghiraukan Kelly. Dia menatap Yerin yang menunjukkan ekspresi bingung, lalu berkata dengan datar, “Katakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu? Setelah kamu mengatakannya, aku akan suruh anggotaku untuk transfer uang ke kamu. Tapi, aku hanya ingin mendengar kenyataan. Jangan ada yang ketinggalan!”Yerin bahkan tidak berani bernapas terlalu kuat. Reza menyerahkan laporan tes DNA kepadanya. Jelas sekali Jason tertarik dengan masalah itu! Kelly baru pulang dari luar negeri. Dia melihat sikap Jason terhadap Yana bagai sedang melihat orang asing saja, dia mengira Kelly dan Jason tidak pernah bertemu lagi sebelumnya. Jadi, dia pun ingin mengambil kesempatan untuk menipu uang Jason.Lagi pula, setelah Jason merespons nanti, Yerin juga sudah melarikan diri. Uang itu cukup untuk menyelamatkan kekasihnya, bahkan cukup untuk hidupnya!Siapa sangka Jason malah memanggil Kelly kemari!Saat ini, Yerin baru menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Reza! Yeri
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe
Setengah jam kemudian, Jason pun tiba di Nine Street Mansion. Dia membuka pintu ruangan. Ketika melihat sosok Yana yang sedang duduk di samping Yerin, dia spontan menyipitkan matanya.Yana juga melihat Jason. Kedua mata besarnya berlinangkan air mata. Dia kelihatan sangat takut, tapi dia tidak berbicara hanya duduk di tempat saja.“Kak Jason, sudah lama nggak ketemu!” Yerin berdiri. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, ketika melihat pria tampan di hadapannya, hatinya masih saja bergejolak.Jason sungguh merasa curiga. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Dia mengangguk sedikit kepalanya, lalu duduk di hadapan Yerin.“Untuk apa mencariku?”Setelah Yerin melihat sikap Jason terhadap Yana, dia semakin yakin dengan pemikirannya lagi. Jason tidak tahu dengan keberadaan Yana. Kelly malah menyembunyikannya dari Jason. Dasar bodoh!Hanya saja, pilihan bodoh Kelly telah membantu Yerin!Yerin menatap Jason dengan raut lembut. “Kak Jason, selama beberapa tahun ini, kehidupanku di l
[ Yerin, kamu bawa Yana ke mana? ][ Aku akan kembalikan uangmu. Aku akan segera bayar utangku. Angkat teleponku! ][ Aku mohon sama kamu. Jangan sakiti Yana! ]“Kelly, kamu jangan panik. Yerin janji dia tidak bakal lukai Yana,” bujuk Sandora yang berdiri di samping.Kelly langsung memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu sengaja, ‘kan? Waktu itu, kamu menjualku. Kali ini, kamu malah mau jual Yana-ku?”Sandora menggeleng dengan panik. “Nggak!”Kelly menatap Sandora dengan tatapan tidak percaya. Terlintas kebencian di dalam matanya. Dia sungguh merasa geram. “Kenapa kamu kejam sekali? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Apa yang aku lakukan untuk keluarga ini masih belum cukup? Apa kamu mau memaksaku sampai mati?”“Kelly, dengarkan aku!” Sandora menarik tangan Kelly. “Kamu cukup beri uang kepada Yerin. Dia tidak akan melukai Yana!”“Awas!” Kelly menepis tangan Sandora. Dia berusaha untuk menahan rasa sakit di hatinya, lalu menatap Sandora dengan tatapan kalut. “Kamu nggak pantas untuk ja