Kelly mengangkat kepalanya sambil tersenyum paksa. โNggak kenapa-napa.โโMasih muda, jangan asyik berkerut!โ ucap Monica.Kelly pun tertawa. โKamu cuma lebih tua tiga tahun saja!โMonica pun tersenyum. โSelain masalah hidup dan mati, yang lain bukanlah masalah. Ayo semangat!โKelly menghirup napas dalam-dalam, lalu mengangguk dengan kuat. Benar, bukannya hanya kehilangan satu pekerjaan saja? Kelly bisa mencari pekerjaan lain lagi. Tidak ada yang perlu disedihkan!โTerima kasih, Kak Monica!โ Kelly tersenyum lebar hingga tampak lesung pipinya.โNggak usah sungkan!โ Monica menepuk pundak Kelly, lalu berjalan pergi.Baru saja Kelly ingin lanjut bekerja, ponsel di dalam saku celemeknya pun bergetar. Melihat itu adalah panggilan dari ibunya, Kelly pun langsung mengangkat.โIbu, ada masalah apa?โโKelly, lagi kerja, ya?โ tanya Sandora dengan penuh perhatian.โEmm.โโBegini, uang hasil jual rumah sudah dibayarkan. Sebelumnya aku pernah bilang ada bagianmu, nanti aku akan transfer 200 juta ke r
Reza melirik Jason sekilas. โSudahlah, aku lebih suka sama yang sekarang.โJason tersenyum lebar dan tidak membantah.Bondan berjalan mendekati mereka, lalu mengajak mereka untuk main poker bersama. Reza pun berkata, โKalian main saja, aku ingin duduk sebentar di sini.โJason tersenyum. โKenapa? Bahkan ketika Sonia lagi nggak ada di sini, kami juga nggak mau main sama kamu?โRaut wajah Reza terlihat datar. โKamu kira aku datang tiap hari ke sini karena kangen sama kalian?โSemua orang langsung tertawa terbahak-bahak. Jason berlagak sakit hati, โPertemanan selama 20 tahun. Hatiku hancur berkeping-keping.โReza pun tersenyum sinis. โSini kupungut, lalu kurekat. Jangan berakting lagi!โJason pun tertawa. โKata siapa aku lagi akting? Kamu jangan fitnah aku!โSelesai berbicara, Jason tidak lagi bercanda, lalu bertanya, โKapan Sonia kembali?โโDua tiga hari lagi!โ Reza memainkan mancis di tangannya. Raut wajahnya spontan berubah lembut.โฆDi dalam kamar pasien dirawat seorang pasien lelaki
Sonia mengerutkan keningnya, langsung berjalan menghampiri si wanita dan bertanya, โMemangnya kamu lihat kami berdua lagi peluk-pelukan?โSi wanita terkejut refleks memalingkan kepalanya. Ketika melihat tatapan sinis Sonia, dia pun tersenyum lalu berkata, โAku cuma bercanda โฆ bercanda, doang!โSelesai berkata, si wanita langsung berlari dengan terburu-buru.Sonia membawa sekotak bubur ke dalam kamar. Saat ini si wanita sedang minum. Ketika melihat Sonia berjalan ke dalam, dia pun langsung memiringkan badannya berlagak tidak melihat Sonia.Sonia juga tidak meladeninya, langsung berjalan meletakkan kotak bubur ke atas meja, kemudian menyuapi Yandi.Selesai makan, kebetulan dokter datang untuk melakukan pemeriksaan. Sonia pun mengisi termos.โฆBondan datang untuk menjenguk teman yang mengalami cedera. Saat Bondan berjalan ke lorong, dia menemukan bayangan tubuh yang agak familier baginya. Dia pun mempercepat langkahnya ingin menyapa Sonia, tapi dia malah melihat Sonia menenteng termos lal
Reza berdiri dengan kedua tangan di dalam saku celana. Bayangan tubuhnya semakin menjauh. Sonia berusaha untuk mengejarnya, dan tiba-tiba si lelaki membalikkan badannya dan bertanya dengan nada menyindir, โTernyata yang di dalam kamar itu kakekmu?โSonia merasa bersalah. Dia menunduk, lalu berkata, โMaaf, aku sudah bohongi kamu. Aku nggak pergi ke Atria.โโSiapa dia?โ tanya Reza.โTemanku.โReza tersenyum sinis. โKamu bahkan bisa tidur seranjang sama seorang teman?โSonia terkejut, spontan mengerutkan keningnya. Tapi dia tidak menjelaskan.Melihat reaksi Sonia, Reza pun semakin murka lagi. Dia teringat malam di saat Sonia pergi waktu itu, Reza merasa sangat panik lantaran khawatir Sonia bertemu dengan orang jahat. Reza bahkan khawatir kakak sepupunya tidak datang tepat waktu untuk menjemput Sonia. Dia khawatir terjadi masalah dengan keluarga Sonia. Reza bahkan kepikiran untuk mengendarai mobil pergi mencari Sonia di Atria.Namun Sonia malah mengelabuinya. Reza pun merasa semua yang dik
Dua jam lalu, mereka sedang rapat bersama. Tiba-tiba Reza menerima panggilan, dan menyuruh Chandra untuk memimpin rapat, kemudian langsung meninggalkan rapat.Gina berkata, โSudah kembali. Pak Reza sudah kembali dari satu jam lalu. Tapi raut wajahnya jelek banget, sepertinya dia lagi marah.โBiasanya Reza jarang emosinya. Gina ingat waktu itu suasana hati Reza tidak bagus, dia pun sempat emosi berhari-hari. Kali ini sepertinya masalah lebih serius lagi.โKenapa?โ tanya Chandra dengan tidak kebingungan. Jelas-jelas Reza baik-baik saja sewaktu rapat tadi.Gina menggeleng. โNggak tahu, suasana hatinya sudah jelek semenjak pulang tadi.โChandra mengerutkan kening, lalu berjalan pergi.Saat sore hari, Reza tidak keluar dari kantor. Celine membawa beberapa dokumen, lalu bertanya pada Gina, โApa Pak Reza sudah makan siang?โโBelum, aku ingin pesanin makanan buat Pak Reza, tapi Pak Reza bilang dia nggak mau.โCeline berpikir sejenak, lalu mengetuk pintu.โMasuk!โ Suara si lelaki terdengar sang
Saat Sonia berbaring di atas ranjang, waktu pun sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Dia dapat mencium aroma si lelaki di dalam selimut. Sonia spontan mengambil ponsel, lalu mengetik.[ Aku nggak seharusnya bohongin kamu. Maaf, kami cuma teman biasa saja. ]Sonia mengira Reza sudah tidur saat ini. Tak disangka, dia malah membalas dengan secepat ini.Dia segera mengambil ponselnya, dan raut wajahnya semakin memucat.[ Nggak usah jelaskan sama aku. Dengan hubungan kita, kamu nggak perlu jelaskan apa-apa. ]Sewaktu di rumah sakit waktu itu, Sonia pun terluka dengan ucapannya. Tapi begitu kembali ke Imperial Garden, momen kebersamaan mereka terus muncul di benaknya. Sonia merasa Reza hanya sedang emosi saja.Jadi Sonia memberanikan diri untuk mendekati Reza. Namun setiap tulisan yang dibalas Reza seolah-olah sedang menamparnya.Benar apa kata Reza. Sonia sudah menyalahartikan hubungan mereka. Dia sudah salah paham dengan statusnya.โฆKeesokan harinya, Sonia kembali bekerja di Kasen.Jas
Si lelaki melirik wajah Sonia, lalu mengangguk. โKeluar sana!โSonia membawa nampan mengikuti langkah Sunny. Setelah sampai di tempat yang agak sepi, Sunny baru berpesan, โTamu di ruangan itu namanya Pak Zein. Kelak kalau kamu melayani ruangan itu, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatian.โโPak Zein biasanya akan dilayani oleh wanita pendamping tetap, kamu jangan asal perkenalkan orang lain sama dia. Kalau dia pesan minuman, kamu mesti buka di hadapannya. Kalau dia nggak manggil, jangan masuk ke ruangannya.โSonia mengiakan, โAku sudah ingat!โโEmm, kamu cukup layani ruangan 6616 saja. Mengenai yang lain, kamu nggak usah urus. Kak Wulan sudah berpesan kepadaku untuk menjagamu. Kalau ada urusan, kamu bisa cari aku,โ ucap Sunny dengan tersenyum.Sonia pun tersenyum. โTerima kasih, Kak Sunny.โDua hari kemudian, Reza datang berkunjung ke Kasen. Sera datang menyapanya, โSonia lagi di lantai enam untuk gantiin jadwal Wulan. Aku akan panggil dia naik sekarang.โJason menyalakan rokok, lal
Bondan duduk di seberang Reza. Ketika melihat pelayan yang memasuki ruangan diganti menjadi Devi, dan melihat Reza bahkan tidak mengangkat kepalanya ketika Jason mengungkit nama Sonia, Bondan yakin telah terjadi sesuatu di antara mereka.Mungkin semuanya berhubungan dengan panggilannya waktu itu. Kemudian Reza menang dua kali pada ronde berikutnya, tapi raut wajahnya masih terlihat sangat datar. Semua orang sedang mengobrol dengan senangnya, tapi dia malah terlihat sangat murung.Beberapa hari kemudian, terkadang Reza akan datang ke Kasen. Kalau bukan bermain kartu dengan Jason, dia pun duduk sendirian di sofa. Dia tidak pernah sekali pun mengungkit nama Sonia.Jason merasa mereka berdua sepertinya benar-benar sudah putus.Biasanya ekspresi Reza terlihat sangat datar. Tidak ada yang bisa menebak apakah dia sedang gembira atau sedih. Jadi orang yang tidak tahu masalah tidak menyadari ada yang aneh dengan dirinya. Hanya saja, sebelumnya Reza sudah membulatkan tekadnya untuk tidak meroko
โTok! Tok! Tok!โ Terdengar suara ketuk pintu dari luar sana. Sonia segera memalingkan kepalanya. Suaranya terdengar serak. โSiapa?โโKekasih sahmu!โ jawab Kase.Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia merasa dirinya terlalu khawatir. Dia merobek kertas hasil lukisannya, lalu membuangnya ke tong sampah. Dia pun berdiri, pergi membuka pintu.Sebentar?Apa kata Kase tadi?Kekasih sahnya?Sial!Sonia ingin menahan amarahnya. Kemungkinan dia akan segera meninggalkan Hondura. Jadi, dia tidak berencana untuk perhitungan dengan Kase.Pintu dibuka, terlihat sosok Kase yang berpakaian kemeja putih dan jas hitam. Kerah pakaiannya sedikit terbuka, menunjukkan tulang selangka leher yang menggoda. Aura bangsawannya sungguh memesona.Kase memiringkan kepalanya untuk menatap Sonia. Dia menyipitkan bola mata cokelatnya. โTadi kamu ke mana lagi?โSonia membalas dengan datar, โAku sudah pernah bilang. Selama aku bisa menjamin keselamatanmu, kamu nggak usah ikut campur dalam urusanku.โUjung bibir Kase sedi
Dania, Pretty, dan yang lain bertanya kapan Sonia akan kembali?Sonia memberi tahu mereka bahwa dia akan segera kembali!Setelah meletakkan ponsel, Sonia mengganti pakaiannya untuk meninggalkan tempat.Saat memasuki lantai B12, Tensiro dan wanitanya sedang berciuman di sofa.Meskipun Sonia masuk, mereka berdua juga tidak bermaksud untuk berhenti. Sonia melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelayan. Dia tidak memperhatikan majikannya, hanya fokus dalam membersihkan kamar.Ruangan di lantai bawah tanah ini tidak berdebu sama sekali. Tidak ada yang perlu dibersihkan. Sonia pergi ke kamar untuk membereskan pakaian ganti wanita itu. Pada saat ini, mereka berdua yang berada di dalam ruang tamu telah mengambil alkohol. Mereka sedang bersiap-siap untuk pergi memancing ikan.Sonia pergi membersihkan ruang baca. Komputer sedang dalam keadaan dibuka. Gambar layar yang ditampilkan adalah rasi bintang Biduk. Di tengah luasnya langit malam, hanya bintang-bintang Biduk yang bersinar paling terang.So
Sonia menerima panggilan video. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. โKakek!โSekarang cuaca di Kota Atria kelihatan cerah. Jemmy pun berkata dengan tersenyum, โSelamat ulang tahun!โSonia tersenyum. โTerima kasih, Kakek!โโMengenai hadiah ulang tahunmu, aku dan kakakmu sudah mempersiapkannya. Kami letakkan di kamarmu. Tadi Indra dan Arkas bilang siang hari makan mie ulang tahun untuk merayakan ulang tahun buat kamu.โโDia lagi berpikir variasi apa yang bisa dia buat untuk mie ulang tahun kali ini, biar kamu bisa ingin memakannya ketika melihatnya. Kalau kamu ingin makan, bisa jadi kamu akan segera terbang ke sini,โ ucap Jemmy dengan tersenyum. โSemua ini pasti ulah Arkas.โHati Sonia terasa hangat. โTerima kasih untuk Pak Arkas dan juga Kakek Indra.โโApa kamu masih di Mirlan? Kapan kamu pulangnya?โ tanya Jemmy.โAku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku akan pulang untuk menemanimu!โ balas Sonia dengan tersenyum santai.โApa hari ini ada yang merayakan ulang tahun buat k
Tadinya Sonia mengira, seiring berjalannya waktu, efek samping dari obat itu akan berkurang. Namun setelah dilihat sekarang, sepertinya tidak demikian.โJangan! Aku yang menyebabkanmu menjadi seperti ini!โ Terlintas rasa sakit hati dan bersalah di dalam mata Kase. Dia menatap Sonia dalam-dalam, lalu membuka pintu berjalan meninggalkan tempat.Setelah Kase pergi, Sonia kembali mengenang kembali mimpi semalam. Dia tetap saja tidak bisa kepikiran apa pun. Hanya saja, seharusnya Sonia telah mimpi semalam.Sampai saat ini, rasa gelisah dan sakit masih terbayang di dalam benak Sonia. Rasa pesimis yang tidak terdeskripsikan telah menguasai benaknya saat ini. Tiba-tiba Sonia kepikiran kenapa Rayden bisa melepaskannya dengan semudah ini? Apa benar hanya karena Kase dan Bondala? Apa Rayden masih sedang mengontrol dirinya?Sonia kembali berbaring di atas ranjang. Dia meringkuk, tidak bisa meluapkan rasa lara di hatinya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perasaan ini? Dia hanya mer
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]โฆKeesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.โ
โBondan!โ balas Reza dengan suara datar, โAda urusan?โโIya, sudah terjadi sesuatu!โ Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. โSekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.โSuara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. โMereka memang cari mati!โโKapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?โ tanya Bondan, โKak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.โSepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. โTebakanku!โโKalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.โ Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. โMengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!โFerdi berkata, โJangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!โCindy berucap, โIbu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.โHani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, โAku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.โHarun berdiri. โBiar aku saja!โSetelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. โCindy, keluar!โ ucap Harun dengan nada serius.โNggak mau!โ Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. โMeskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!โSaat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. โAyah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?โNada bicara Tobias terdengar gusar. โKalian akan segera tahu!โPanggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. โSuamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?โHarun berkata dengan serius, โMasalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!โHani duduk di bangku. โKita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!โHarun merenung sembari berkata, โApa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?โSetelah mendengar ucapan Harun,