Si lelaki melirik wajah Sonia, lalu mengangguk. “Keluar sana!”Sonia membawa nampan mengikuti langkah Sunny. Setelah sampai di tempat yang agak sepi, Sunny baru berpesan, “Tamu di ruangan itu namanya Pak Zein. Kelak kalau kamu melayani ruangan itu, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatian.”“Pak Zein biasanya akan dilayani oleh wanita pendamping tetap, kamu jangan asal perkenalkan orang lain sama dia. Kalau dia pesan minuman, kamu mesti buka di hadapannya. Kalau dia nggak manggil, jangan masuk ke ruangannya.”Sonia mengiakan, “Aku sudah ingat!”“Emm, kamu cukup layani ruangan 6616 saja. Mengenai yang lain, kamu nggak usah urus. Kak Wulan sudah berpesan kepadaku untuk menjagamu. Kalau ada urusan, kamu bisa cari aku,” ucap Sunny dengan tersenyum.Sonia pun tersenyum. “Terima kasih, Kak Sunny.”Dua hari kemudian, Reza datang berkunjung ke Kasen. Sera datang menyapanya, “Sonia lagi di lantai enam untuk gantiin jadwal Wulan. Aku akan panggil dia naik sekarang.”Jason menyalakan rokok, lal
Bondan duduk di seberang Reza. Ketika melihat pelayan yang memasuki ruangan diganti menjadi Devi, dan melihat Reza bahkan tidak mengangkat kepalanya ketika Jason mengungkit nama Sonia, Bondan yakin telah terjadi sesuatu di antara mereka.Mungkin semuanya berhubungan dengan panggilannya waktu itu. Kemudian Reza menang dua kali pada ronde berikutnya, tapi raut wajahnya masih terlihat sangat datar. Semua orang sedang mengobrol dengan senangnya, tapi dia malah terlihat sangat murung.Beberapa hari kemudian, terkadang Reza akan datang ke Kasen. Kalau bukan bermain kartu dengan Jason, dia pun duduk sendirian di sofa. Dia tidak pernah sekali pun mengungkit nama Sonia.Jason merasa mereka berdua sepertinya benar-benar sudah putus.Biasanya ekspresi Reza terlihat sangat datar. Tidak ada yang bisa menebak apakah dia sedang gembira atau sedih. Jadi orang yang tidak tahu masalah tidak menyadari ada yang aneh dengan dirinya. Hanya saja, sebelumnya Reza sudah membulatkan tekadnya untuk tidak meroko
“Bagus, bagus, gimana kabar keluargamu?” tanya Yandi.“Semuanya baik-baik saja.” Si lelaki tersenyum. “Adik perempuanku juga sudah kuliah tahun kedua.”Yandi bertanya, “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Adiknya Jimmy membalas, “Kaki ayahku patah karena jatuh dari atas gunung. Sekarang dia lagi diopname. Aku lagi jaga dia.”“Ohh!” balas Yandi, lalu mengeluarkan uang dari sakunya. “Aku cuma bawa segini saja. Kamu ambil sana. Beri aku nomor rekeningmu, biar aku transfer kamu.”Si lelaki terkejut. “Apa yang lagi kamu lakukan?”Yandi berkata, “Orang tuamu susah payah membayar uang sekolah kamu dan adikmu. Sekarang ayahmu malah masuk ruang sakit. Aku dan kakakmu adalah teman yang sangat baik. Anggap saja ini uang dari kakakmu.”Si lelaki kembali menolak pemberian Yandi. “Terima kasih. Tapi nggak usah, kami punya duit, serius!”“Kamu baru tamat kuliah, dan belum dapat kerjaan. Dari mana kamu punya uang?” Yandi tidak percaya.“Serius!” Si lelaki tersenyum bodoh. “Kakakku selalu mengirim uang untu
Yandi menyuruh anak buah untuk melanjutkan penyelidikan. Hasil penyelidikannya pun sudah keluar. Kelima rekening itu menerima transferan dari nomor rekening yang sama.Ketika melihat nama itu, Yandi spontan mengangkat kepala sambil memejamkan matanya. Tubuhnya tiba-tiba menjadi gemetar.Sonia! Yandi sungguh membencinya lantaran dia tidak peduli dengan kematian teman-temannya. Yandi membenci Sonia lantaran dia selalu bersikap dingin seolah-olah masalah itu tidak berhubungan dengannya!Saat mereka berdua bertemu, Sonia juga hanya terdiam membisu dan menerima semua caci maki Yandi.Selama beberapa tahun ini, Yandi hidup keluyuran. Yandi merasa dengan hidup seperti ini, dia baru bisa menebus semua kesalahannya. Dia sungguh tidak menyangka Sonia bahkan menghidupi begitu banyak orang.Atas dasar apa Yandi memarahi Sonia? Atas dasar apa?!Si lelaki mengepal erat tangannya. Dia merasa kesal dengan dirinya sendiri. Saking kesalnya, Yandi bahkan menampar wajahnya sendiri.Leon berjalan mendekati
Sonia dan Leon memalingkan kepala untuk melihat Yandi. Mereka berdua merasa sangat bingung.Yandi merasa canggung lantaran ditatap Sonia melulu, dia pun berkata dengan serius, “Aku merasa benar apa kata dia!”Sonia semakin kebingungan. Dia berkata kepada Leon, “Kamu gendong dia ke kursi roda, aku urus prosedur keluar rumah sakit dulu.”“Ohh!” Leon tidak begitu mengerti pemikiran si Bos. Dia hanya membalas dengan ala kadarnya.Setelah Sonia keluar dari ruangan, Leon baru berjalan ke depan Yandi, lalu bertanya, “Bos, apa maksudmu? Bukannya kamu nggak suka sama cewek itu? Dia itu wanitanya Reza!”Raut wajah Yandi berubah muram. Dia berkata, “Aku beri tahu kalian, kelak kalian mesti bersikap sopan terhadap dia! Perlakukan dia sama seperti kalian perlakukan aku. Barang siapa yang berani bersikap kurang ajar terhadap dia, jangan salahkan aku bersikap tidak sungkan terhadap kalian!”Leon dan yang lainnya saling bertukar pandang. Mereka semua berasumsi apakah Bos mereka sudah terpikat dengan c
Tatapan Sonia berubah tajam. “Aku akan beri tahu kamu dalam dua hari ini!”“Emm!” Nada bicara Yandi berubah datar. Dia tidak berkata lain lagi. Demi Sonia, meski harus mengorbankan nyawa, Yandi juga bersedia!Bima sudah menyajikan makanan di atas meja. Sonia pun menemani Yandi untuk makan bersama.Saat Sonia pulang, dia menerima panggilan di lift. Ketika melihat tampilan ponsel, Sonia langsung mengangkatnya, “Halo, Bu Diana!”Orang yang menghubungi Sonia adalah ibunya Tandy, Diana.Suara Diana terdengar lembut. “Sonia, apa kamu punya waktu besok?”“Ada, ada masalah apa, ya?” tanya Sonia.“Besok itu hari ulang tahun Tandy. Kami ingin mengundangmu untuk merayakan bersama.” Diana melanjutkan, “Sebenarnya aku ingin suruh Tandy telepon kamu, tapi dia bilang dia takut kamu akan menolak undangannya. Dia ngotot ingin aku telepon kamu. Kalau kamu ada waktu, kami sambut kedatanganmu!”Sonia tersenyum datar. “Ulang tahun Tandy? Oke, aku pasti bakal ke sana!”“Janji, ya.” Diana tersenyum. “Sampai
Si lelaki mengerutkan keningnya. “Dua tahun lalu Aquila hampir saja melenyapkan organisasi Tritop. Tapi dalam setahun belakangan ini, tidak terdengar kabar apa pun darinya, sepertinya bukan dia!” Zein tidak berkata apa-apa.Ruang 6616 hanya meminta sebotol minuman saja. Kemudian para tamu pun bubar pada jam 10 malam. Berhubung Sonia sudah tidak ada kerjaan lagi, dia pun langsung kembali ke Imperial Garden.Keesokan harinya, Sonia tiba di Kediaman Herdian pada pukul sembilan. Acara ulang tahun diselenggarakan dengan sangat ramai.Taman sudah didekorasi dengan indah. Berhubung ini adalah pesta ulang tahun anak laki-laki, warna yang digunakan adalah kombinasi dari warna biru dan abu-bau. Tandy mengundang beberapa teman sekelasnya. Pihak keluarganya juga mengundang banyak tamu. Wajar kalau pesta hari ini sangat meriah.Pelayan membawa Sonia ke dalam. Tampak banyak yang sedang berkumpul di dalam ruang tamu. Sonia melirik sekeliling, tapi dia tidak bisa menemukan bayangan tubuh Reza.Diana
Tangan Reza yang sedang memegang cangkir teh langsung terkaku. Dia menundukkan sedikit kepalanya, sengaja menyembunyikan ekspresinya. “Oh ya?”Lysa membalas dengan tersenyum, “Semua anggota keluarganya Fernando fokus dalam dunia penelitian. Fernando sangatlah unggul, sedangkan Sonia anaknya juga baik. Aku merasa mereka berdua cukup serasi.”Reza menundukkan kepalanya untuk menyesap teh. Dia tidak lagi bersuara.Lysa pun melanjutkan, “Fernando yang lebih kecil dari kamu saja sudah mau pacaran. Kapan kamu luangkan waktu untuk membahas masalah pernikahan?”Tatapan Reza berubah datar. Dia lalu berkata, “Ternyata Kak Diana lebih sayang sama Fernando. Padahal kami sama-sama nggak punya pacar. Tapi ketika ada wanita dengan persyaratan bagus, dia malah hanya ingat sama Fernando.”“Kak Diana-mu nggak berani ikut campur sama urusan pribadimu. Kalau kamu penurut seperti Fernando, mana mungkin kamu masih belum menikah sampai sekarang.”Reza menekan-nekan keningnya. Dia berusaha untuk menahan amara
“Bagaimana dengan sekarang? Sekarang kamu sudah tahu Yana itu putrimu. Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Sonia.Jason menatap Sonia dengan tatapan sakit dan juga tegas. “Aku mencintainya, ingin menikah dengannya. Meskipun aku tidak tahu Yana itu anakku, aku juga sudah memiliki pemikiran seperti ini!”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Oke, aku percaya sama omonganmu!”“Apa kamu bisa beri tahu aku masalahnya di Kowloon?” tanya Jason, “Dia melahirkan Yana di rumah sakit mana? Dia tinggal di mana?”“Oke, aku akan beri tahu semua yang ingin kamu ketahui!”Sonia menceritakan kondisi Kelly ketika baru tiba di Kowloon, juga menceritakan dia bertemu dengan ibu kos yang ramah dan juga kehidupan Kelly selama di Kowloon. Dia memberi tahu semuanya kepada Jason dengan saksama.“Saat kandungan Kelly genap berusia delapan bulan, dokter mengatakan tali pusar melilit leher Yana. Yana memiliki risiko kehilangan oksigen kapan saja. Jadi, aku dan Ranty pun memutuskan mempercepat persalinan Yana melalui o
Jason mengendarai mobil dengan kecepatan kencang. Saat tiba di Gedung Anggrek, hari sudah sore hari.Setelah memasuki rumah, tidak ada siapa pun di dalam ruang tamu. Namun, pintu kamar malah dalam keadaan dikunci.Jason mengetuk pintu. “Kelly, buka pintu!”Tidak terdengar suara dari dalam.“Kelly, kamu selalu bersembunyi di saat ada masalah. Kapan kamu bisa mengubah kebiasaan burukmu ini?” Jason menopang dinding dengan dua tangannya. Kemudian, salah satu tangannya diangkat untuk menekan-nekan keningnya. “Buka pintunya. Kita bicarakan masalah ini dulu!”“Kelly, malam itu aku kehilangan kesadaranku. Aku tidak ingat kalau wanita itu adalah kamu. Tapi, kamu sendiri yang taruh obat. Kamu juga tidak bisa menyalahkanku!”“Kelly, apa kamu benar-benar berencana untuk merebut hakku sebagai ayahnya Yana?”Tiba-tiba terdengar suara buka pintu rumah. Sonia pun mengerutkan keningnya. “Kak Jason?”Jason berjalan ke dalam. “Sonia.”“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Sonia.“Aku tahu Yana itu putrik
“Terima kasih, Kak Jason! Aku akan langsung pergi setelah menerima uang itu!”…Setelah Yerin pergi, anggota Robi datang untuk melapor. Robi segera menghubungi Reza. “Pak Reza, anaknya Bu Kelly sudah dibawa pergi Pak Jason!”Ujung bibir Reza sedikit melengkung ke atas. Dia berkata dengan suara datar, “Oke, kalian bubar saja!”“Bagaimana dengan masalah Yerin?” tanya Robi.Reza terdiam sejenak, baru berkata, “Kamu tidak usah urus masalah dia lagi. Biarkan dia pergi!”“Baik!”…Jason membawa Yana kembali ke rumahnya.Yana yang duduk di baris belakang itu berkata dengan kening berkerut, “Paman, aku mau cari Ibu!”Jason menoleh untuk menatapnya. Senyuman di wajah Jason sangatlah lembut. “Panggil Ayah!”Yana memiringkan kepala kecilnya. “Apa kita mau main rumah-rumahan?”“Bukan permainan. Aku itu memang ayahmu. Ke depannya, kamu mesti panggil aku Ayah!” Jason spontan tersenyum. “Apa kamu merasa gembira?”“Emm.” Yana mengangguk.“Kalau begitu, coba panggil dulu!”Yana berkata dengan suara im
Jason juga tidak menghiraukan Kelly. Dia menatap Yerin yang menunjukkan ekspresi bingung, lalu berkata dengan datar, “Katakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu? Setelah kamu mengatakannya, aku akan suruh anggotaku untuk transfer uang ke kamu. Tapi, aku hanya ingin mendengar kenyataan. Jangan ada yang ketinggalan!”Yerin bahkan tidak berani bernapas terlalu kuat. Reza menyerahkan laporan tes DNA kepadanya. Jelas sekali Jason tertarik dengan masalah itu! Kelly baru pulang dari luar negeri. Dia melihat sikap Jason terhadap Yana bagai sedang melihat orang asing saja, dia mengira Kelly dan Jason tidak pernah bertemu lagi sebelumnya. Jadi, dia pun ingin mengambil kesempatan untuk menipu uang Jason.Lagi pula, setelah Jason merespons nanti, Yerin juga sudah melarikan diri. Uang itu cukup untuk menyelamatkan kekasihnya, bahkan cukup untuk hidupnya!Siapa sangka Jason malah memanggil Kelly kemari!Saat ini, Yerin baru menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Reza! Yeri
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe
Setengah jam kemudian, Jason pun tiba di Nine Street Mansion. Dia membuka pintu ruangan. Ketika melihat sosok Yana yang sedang duduk di samping Yerin, dia spontan menyipitkan matanya.Yana juga melihat Jason. Kedua mata besarnya berlinangkan air mata. Dia kelihatan sangat takut, tapi dia tidak berbicara hanya duduk di tempat saja.“Kak Jason, sudah lama nggak ketemu!” Yerin berdiri. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, ketika melihat pria tampan di hadapannya, hatinya masih saja bergejolak.Jason sungguh merasa curiga. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Dia mengangguk sedikit kepalanya, lalu duduk di hadapan Yerin.“Untuk apa mencariku?”Setelah Yerin melihat sikap Jason terhadap Yana, dia semakin yakin dengan pemikirannya lagi. Jason tidak tahu dengan keberadaan Yana. Kelly malah menyembunyikannya dari Jason. Dasar bodoh!Hanya saja, pilihan bodoh Kelly telah membantu Yerin!Yerin menatap Jason dengan raut lembut. “Kak Jason, selama beberapa tahun ini, kehidupanku di l
[ Yerin, kamu bawa Yana ke mana? ][ Aku akan kembalikan uangmu. Aku akan segera bayar utangku. Angkat teleponku! ][ Aku mohon sama kamu. Jangan sakiti Yana! ]“Kelly, kamu jangan panik. Yerin janji dia tidak bakal lukai Yana,” bujuk Sandora yang berdiri di samping.Kelly langsung memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu sengaja, ‘kan? Waktu itu, kamu menjualku. Kali ini, kamu malah mau jual Yana-ku?”Sandora menggeleng dengan panik. “Nggak!”Kelly menatap Sandora dengan tatapan tidak percaya. Terlintas kebencian di dalam matanya. Dia sungguh merasa geram. “Kenapa kamu kejam sekali? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Apa yang aku lakukan untuk keluarga ini masih belum cukup? Apa kamu mau memaksaku sampai mati?”“Kelly, dengarkan aku!” Sandora menarik tangan Kelly. “Kamu cukup beri uang kepada Yerin. Dia tidak akan melukai Yana!”“Awas!” Kelly menepis tangan Sandora. Dia berusaha untuk menahan rasa sakit di hatinya, lalu menatap Sandora dengan tatapan kalut. “Kamu nggak pantas untuk ja
Yerin menggenggam ponselnya. Jantungnya berdetak kencang! Apa dia ingin mengambil risiko ini?Namun selain cara ini, sepertinya Yerin sudah tidak memiliki jalan lain lagi. Anggota keluarga Yerin tidak suka dengan kekasihnya. Sebelumnya Yerin pernah meminta uang dari keluarganya, sekarang keluarganya juga tidak memedulikan Yerin lagi. Rumahnya di Negara Madani juga sudah dijual. Namun, uang masih belum terkumpul.Benar apa kata Reza. Meski meminta uang 200 juta dari Kelly, Yerin juga tidak bisa menyelamatkan kekasihnya! Lebih baik, Yerin bertaruh saja!Yerin memalingkan kepalanya melihat Yana dengan raut penuh curiga. Apa Jason akan peduli dengan anaknya Kelly? Jangan-jangan Yana adalah anaknya Jason? Hanya saja, bukannya Yana adalah anak yang dikandung Kelly ketika sekolah di luar negeri?Apa yang ingin Reza berikan kepada Yerin? Saat ini, Yerin sudah tidak sabaran ingin mengetahuinya!Yerin membawa Yana meninggalkan apartemen. Dia tidak turun tangan sendiri dalam mengambil barang di
Robi mengiakan. Setengah jam kemudian, Robi menelepon Reza lagi. “Pak Reza, Yerin sudah kembali. Aku juga menemukan Yerin memiliki kekasih baru di Negara Madani. Kekasihnya kalah banyak dalam judi. Dia sedang ditahan. Yerin sedang sibuk mencari uang untuk menebus kekasihnya!”Terlukis ekspresi sinis di wajah Reza. “Aku mengerti.”Robi berkata, “Gimana kalau kita utus orang untuk mencari Yerin? Sandora pasti akan menyerahkan anak itu kepadanya.”Reza berpikir sejenak. “Sementara ini tidak usah dulu. Kamu urus masalah yang lain saja. Biar aku saja yang mengurus masalah Yerin.”“Baik!” jawab Robi dengan hormat.Reza duduk di bangku dengan pena mengetuk meja. Saat dia sedang berpikir bagaimana cara memberi kode kepada Jason, tiba-tiba ada yang datang. Bagus sekali!…Sandora menaiki taksi selama satu jam baru tiba di tempat yang dikatakan Yerin. Akhirnya mereka tiba di sebuah gedung apartemen yang letaknya terpencil.Yerin melihat Yana dengan tersenyum. “Bibi memang hebat!”Sandora menyera