Helen tersenyum sinis sambil berkata, “Kamu bilang dia bukan adik sepupumu?”“Tentu saja bukan!” Yerin menatap Kelly dengan tatapan meremehkan. “Gimana ceritanya adik sepupuku bisa jadi kurir antar makanan?”Kelly tidak berkutik. Selama bekerja di toko, bukannya Kelly tidak pernah bertemu dengan pelanggan yang susah diatur. Hanya saja dia merasa sangat malu ketika dipermalukan di hadapan Jason.Selain menunduk, tidak ada yang bisa Kelly lakukan lagi. Dia lalu berkata dengan suara serius, “Aku bukan adik sepupunya Nona Yerin. Kalian sudah salah kenal, apa aku sudah boleh pergi?”Jason bertanya pada Chelsea, “Kamu masih emosi? Apa dia sudah boleh pergi?”Chelsea membalas dengan nada manja, “Sudahlah, berhubung aku lagi gembira, aku nggak persulit dia lagi.”“Chelsea-ku memang baik sekali!” Jason tersenyum lembut.“Aku cuma kasihan sama dia!” Chelsea membalas senyumannya.Ujung bibir Jason melengkung ke atas. Dia menyingkirkan tangan Chelsea, lalu berjalan ke sisi Kelly.Senyuman di wajah
Tangan Chelsea yang memegang hadiah itu terkaku. Dia langsung menatap Jason dengan wajah kebingungan. “Kak Jason, apa … apa maksudmu?”“Kita sudah berakhir!” Jason meletakkan kantongan ke tangan Chelsea. Dia melanjutkan ucapannya dengan suara dingin, “Suruh temanmu hapus foto Kelly. Kalau nggak, kamu tanggung akibatnya sendiri!”Selesai berbicara, Jason menarik Kelly yang kebingungan itu meninggalkan ruangan.Barang di tangan Chelsea langsung jatuh berserakan di lantai. Dia sangat panik saat ini. Chelsea spontan menjerit nama Jason, tapi lelaki itu tidak menggubrisnya sama sekali.Yerin berjalan kemari, lalu berkata dengan bangga, “Sekarang kamu tahu, ‘kan? Kak Jason nggak suka sama kamu, dia cuma main-main sama kamu!”Chelsea langsung menggampar Yerin. “Jadi kamu yang suruh sepupumu kemari? Kamu ingin jebak aku?!”Amarah Yerin yang ditampar itu pun langsung membeludak. Dia sengaja memancing emosi Chelsea. “Aku sengaja cari dia untuk kerjai kamu. Kak Jason begitu baik sama adik sepupuk
Jason mengambil sebungkus keripik kentang, lalu menumbuknya di atas kepala Kelly. “Jangan cemasin aku. Kita bukan orang yang sejenis. Kamu dan Chelsea juga berbeda. Yang kamu inginkan itu adalah ketulusan hati, sedangkan yang kuinginkan itu adalah kesenangan. Kamu harus mencintai pacarmu dengan baik. Kalau kamu bertemu cowok sepertiku, cepat lari, jangan sampai tertipu.”Setelah mendengar ucapan Jason, Kelly pun langsung tersenyum. Sebenarnya dia sadar bahwa dirinya dan Jason tidak tinggal di dunia yang sama.Mengenai masalah asmara, Kelly juga tidak punya waktu untuk memikirkannya.Kalau Kelly sudah mampu untuk berpacaran nanti, dia pasti akan mencari seseorang yang mencintainya. Seperti apa yang dikatakan di dalam dongeng, hanya mencintai orang itu sampai mati.Sepulangnya di rumah, Kelly mengganti pakaiannya, lalu masuk ke dapur untuk memasak. Sementara, Jason pergi ke ruang baca untuk menerima panggilan.Kelly sudah selesai memasak daging asam manis dan juga beberapa jenis makanan
Setelah Jason meninggalkan Imperial Garden, dia menelepon Reza, “Kamu lagi di mana? Mau ke Kasen nggak?”Reza menjawab, “Hari ini aku nggak pergi dulu. Aku mau temani ayahku di rumah.”Jason merasa agak terkejut. “Kamu mau pulang? Jarang-jarang, nih!”Reza tidak meladeni sindiran Jason. “Aku tutup dulu!”Setelah menutup panggilan, Reza kembali ke kamar baca untuk menemani ayahnya bermain catur. Setiap harinya Tommy tidur sangat awal. Pada jam sembilan, Reza kembali ke kamarnya. Dia berdiri di depan balkon. Awalnya dia ingin merokok, tapi baru saja dia mengeluarkan rokok, minatnya pun sudah hilang.Reza memainkan rokok di tangannya, lalu mengeluarkan ponsel dan mengetik.[ Kakekmu sudah baikan? ]Saat ini Sonia sedang menyediakan air hangat untuk menyeka wajah Yandi. Ponsel yang diletakkan di samping menyala. Dia mengira Tandy mengajaknya untuk bermain gim bersama. Jadi dia pun pergi menyeka wajah Yandi baru pergi melihat ponselnya. Tapi siapa sangka orang yang mengirim pesan itu adalah
Kelly mengangkat kepalanya sambil tersenyum paksa. “Nggak kenapa-napa.”“Masih muda, jangan asyik berkerut!” ucap Monica.Kelly pun tertawa. “Kamu cuma lebih tua tiga tahun saja!”Monica pun tersenyum. “Selain masalah hidup dan mati, yang lain bukanlah masalah. Ayo semangat!”Kelly menghirup napas dalam-dalam, lalu mengangguk dengan kuat. Benar, bukannya hanya kehilangan satu pekerjaan saja? Kelly bisa mencari pekerjaan lain lagi. Tidak ada yang perlu disedihkan!“Terima kasih, Kak Monica!” Kelly tersenyum lebar hingga tampak lesung pipinya.“Nggak usah sungkan!” Monica menepuk pundak Kelly, lalu berjalan pergi.Baru saja Kelly ingin lanjut bekerja, ponsel di dalam saku celemeknya pun bergetar. Melihat itu adalah panggilan dari ibunya, Kelly pun langsung mengangkat.“Ibu, ada masalah apa?”“Kelly, lagi kerja, ya?” tanya Sandora dengan penuh perhatian.“Emm.”“Begini, uang hasil jual rumah sudah dibayarkan. Sebelumnya aku pernah bilang ada bagianmu, nanti aku akan transfer 200 juta ke r
Reza melirik Jason sekilas. “Sudahlah, aku lebih suka sama yang sekarang.”Jason tersenyum lebar dan tidak membantah.Bondan berjalan mendekati mereka, lalu mengajak mereka untuk main poker bersama. Reza pun berkata, “Kalian main saja, aku ingin duduk sebentar di sini.”Jason tersenyum. “Kenapa? Bahkan ketika Sonia lagi nggak ada di sini, kami juga nggak mau main sama kamu?”Raut wajah Reza terlihat datar. “Kamu kira aku datang tiap hari ke sini karena kangen sama kalian?”Semua orang langsung tertawa terbahak-bahak. Jason berlagak sakit hati, “Pertemanan selama 20 tahun. Hatiku hancur berkeping-keping.”Reza pun tersenyum sinis. “Sini kupungut, lalu kurekat. Jangan berakting lagi!”Jason pun tertawa. “Kata siapa aku lagi akting? Kamu jangan fitnah aku!”Selesai berbicara, Jason tidak lagi bercanda, lalu bertanya, “Kapan Sonia kembali?”“Dua tiga hari lagi!” Reza memainkan mancis di tangannya. Raut wajahnya spontan berubah lembut.…Di dalam kamar pasien dirawat seorang pasien lelaki
Sonia mengerutkan keningnya, langsung berjalan menghampiri si wanita dan bertanya, “Memangnya kamu lihat kami berdua lagi peluk-pelukan?”Si wanita terkejut refleks memalingkan kepalanya. Ketika melihat tatapan sinis Sonia, dia pun tersenyum lalu berkata, “Aku cuma bercanda … bercanda, doang!”Selesai berkata, si wanita langsung berlari dengan terburu-buru.Sonia membawa sekotak bubur ke dalam kamar. Saat ini si wanita sedang minum. Ketika melihat Sonia berjalan ke dalam, dia pun langsung memiringkan badannya berlagak tidak melihat Sonia.Sonia juga tidak meladeninya, langsung berjalan meletakkan kotak bubur ke atas meja, kemudian menyuapi Yandi.Selesai makan, kebetulan dokter datang untuk melakukan pemeriksaan. Sonia pun mengisi termos.…Bondan datang untuk menjenguk teman yang mengalami cedera. Saat Bondan berjalan ke lorong, dia menemukan bayangan tubuh yang agak familier baginya. Dia pun mempercepat langkahnya ingin menyapa Sonia, tapi dia malah melihat Sonia menenteng termos lal
Reza berdiri dengan kedua tangan di dalam saku celana. Bayangan tubuhnya semakin menjauh. Sonia berusaha untuk mengejarnya, dan tiba-tiba si lelaki membalikkan badannya dan bertanya dengan nada menyindir, “Ternyata yang di dalam kamar itu kakekmu?”Sonia merasa bersalah. Dia menunduk, lalu berkata, “Maaf, aku sudah bohongi kamu. Aku nggak pergi ke Atria.”“Siapa dia?” tanya Reza.“Temanku.”Reza tersenyum sinis. “Kamu bahkan bisa tidur seranjang sama seorang teman?”Sonia terkejut, spontan mengerutkan keningnya. Tapi dia tidak menjelaskan.Melihat reaksi Sonia, Reza pun semakin murka lagi. Dia teringat malam di saat Sonia pergi waktu itu, Reza merasa sangat panik lantaran khawatir Sonia bertemu dengan orang jahat. Reza bahkan khawatir kakak sepupunya tidak datang tepat waktu untuk menjemput Sonia. Dia khawatir terjadi masalah dengan keluarga Sonia. Reza bahkan kepikiran untuk mengendarai mobil pergi mencari Sonia di Atria.Namun Sonia malah mengelabuinya. Reza pun merasa semua yang dik
“Bagaimana dengan sekarang? Sekarang kamu sudah tahu Yana itu putrimu. Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Sonia.Jason menatap Sonia dengan tatapan sakit dan juga tegas. “Aku mencintainya, ingin menikah dengannya. Meskipun aku tidak tahu Yana itu anakku, aku juga sudah memiliki pemikiran seperti ini!”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Oke, aku percaya sama omonganmu!”“Apa kamu bisa beri tahu aku masalahnya di Kowloon?” tanya Jason, “Dia melahirkan Yana di rumah sakit mana? Dia tinggal di mana?”“Oke, aku akan beri tahu semua yang ingin kamu ketahui!”Sonia menceritakan kondisi Kelly ketika baru tiba di Kowloon, juga menceritakan dia bertemu dengan ibu kos yang ramah dan juga kehidupan Kelly selama di Kowloon. Dia memberi tahu semuanya kepada Jason dengan saksama.“Saat kandungan Kelly genap berusia delapan bulan, dokter mengatakan tali pusar melilit leher Yana. Yana memiliki risiko kehilangan oksigen kapan saja. Jadi, aku dan Ranty pun memutuskan mempercepat persalinan Yana melalui o
Jason mengendarai mobil dengan kecepatan kencang. Saat tiba di Gedung Anggrek, hari sudah sore hari.Setelah memasuki rumah, tidak ada siapa pun di dalam ruang tamu. Namun, pintu kamar malah dalam keadaan dikunci.Jason mengetuk pintu. “Kelly, buka pintu!”Tidak terdengar suara dari dalam.“Kelly, kamu selalu bersembunyi di saat ada masalah. Kapan kamu bisa mengubah kebiasaan burukmu ini?” Jason menopang dinding dengan dua tangannya. Kemudian, salah satu tangannya diangkat untuk menekan-nekan keningnya. “Buka pintunya. Kita bicarakan masalah ini dulu!”“Kelly, malam itu aku kehilangan kesadaranku. Aku tidak ingat kalau wanita itu adalah kamu. Tapi, kamu sendiri yang taruh obat. Kamu juga tidak bisa menyalahkanku!”“Kelly, apa kamu benar-benar berencana untuk merebut hakku sebagai ayahnya Yana?”Tiba-tiba terdengar suara buka pintu rumah. Sonia pun mengerutkan keningnya. “Kak Jason?”Jason berjalan ke dalam. “Sonia.”“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Sonia.“Aku tahu Yana itu putrik
“Terima kasih, Kak Jason! Aku akan langsung pergi setelah menerima uang itu!”…Setelah Yerin pergi, anggota Robi datang untuk melapor. Robi segera menghubungi Reza. “Pak Reza, anaknya Bu Kelly sudah dibawa pergi Pak Jason!”Ujung bibir Reza sedikit melengkung ke atas. Dia berkata dengan suara datar, “Oke, kalian bubar saja!”“Bagaimana dengan masalah Yerin?” tanya Robi.Reza terdiam sejenak, baru berkata, “Kamu tidak usah urus masalah dia lagi. Biarkan dia pergi!”“Baik!”…Jason membawa Yana kembali ke rumahnya.Yana yang duduk di baris belakang itu berkata dengan kening berkerut, “Paman, aku mau cari Ibu!”Jason menoleh untuk menatapnya. Senyuman di wajah Jason sangatlah lembut. “Panggil Ayah!”Yana memiringkan kepala kecilnya. “Apa kita mau main rumah-rumahan?”“Bukan permainan. Aku itu memang ayahmu. Ke depannya, kamu mesti panggil aku Ayah!” Jason spontan tersenyum. “Apa kamu merasa gembira?”“Emm.” Yana mengangguk.“Kalau begitu, coba panggil dulu!”Yana berkata dengan suara im
Jason juga tidak menghiraukan Kelly. Dia menatap Yerin yang menunjukkan ekspresi bingung, lalu berkata dengan datar, “Katakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu? Setelah kamu mengatakannya, aku akan suruh anggotaku untuk transfer uang ke kamu. Tapi, aku hanya ingin mendengar kenyataan. Jangan ada yang ketinggalan!”Yerin bahkan tidak berani bernapas terlalu kuat. Reza menyerahkan laporan tes DNA kepadanya. Jelas sekali Jason tertarik dengan masalah itu! Kelly baru pulang dari luar negeri. Dia melihat sikap Jason terhadap Yana bagai sedang melihat orang asing saja, dia mengira Kelly dan Jason tidak pernah bertemu lagi sebelumnya. Jadi, dia pun ingin mengambil kesempatan untuk menipu uang Jason.Lagi pula, setelah Jason merespons nanti, Yerin juga sudah melarikan diri. Uang itu cukup untuk menyelamatkan kekasihnya, bahkan cukup untuk hidupnya!Siapa sangka Jason malah memanggil Kelly kemari!Saat ini, Yerin baru menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Reza! Yeri
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe
Setengah jam kemudian, Jason pun tiba di Nine Street Mansion. Dia membuka pintu ruangan. Ketika melihat sosok Yana yang sedang duduk di samping Yerin, dia spontan menyipitkan matanya.Yana juga melihat Jason. Kedua mata besarnya berlinangkan air mata. Dia kelihatan sangat takut, tapi dia tidak berbicara hanya duduk di tempat saja.“Kak Jason, sudah lama nggak ketemu!” Yerin berdiri. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, ketika melihat pria tampan di hadapannya, hatinya masih saja bergejolak.Jason sungguh merasa curiga. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Dia mengangguk sedikit kepalanya, lalu duduk di hadapan Yerin.“Untuk apa mencariku?”Setelah Yerin melihat sikap Jason terhadap Yana, dia semakin yakin dengan pemikirannya lagi. Jason tidak tahu dengan keberadaan Yana. Kelly malah menyembunyikannya dari Jason. Dasar bodoh!Hanya saja, pilihan bodoh Kelly telah membantu Yerin!Yerin menatap Jason dengan raut lembut. “Kak Jason, selama beberapa tahun ini, kehidupanku di l
[ Yerin, kamu bawa Yana ke mana? ][ Aku akan kembalikan uangmu. Aku akan segera bayar utangku. Angkat teleponku! ][ Aku mohon sama kamu. Jangan sakiti Yana! ]“Kelly, kamu jangan panik. Yerin janji dia tidak bakal lukai Yana,” bujuk Sandora yang berdiri di samping.Kelly langsung memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu sengaja, ‘kan? Waktu itu, kamu menjualku. Kali ini, kamu malah mau jual Yana-ku?”Sandora menggeleng dengan panik. “Nggak!”Kelly menatap Sandora dengan tatapan tidak percaya. Terlintas kebencian di dalam matanya. Dia sungguh merasa geram. “Kenapa kamu kejam sekali? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Apa yang aku lakukan untuk keluarga ini masih belum cukup? Apa kamu mau memaksaku sampai mati?”“Kelly, dengarkan aku!” Sandora menarik tangan Kelly. “Kamu cukup beri uang kepada Yerin. Dia tidak akan melukai Yana!”“Awas!” Kelly menepis tangan Sandora. Dia berusaha untuk menahan rasa sakit di hatinya, lalu menatap Sandora dengan tatapan kalut. “Kamu nggak pantas untuk ja
Yerin menggenggam ponselnya. Jantungnya berdetak kencang! Apa dia ingin mengambil risiko ini?Namun selain cara ini, sepertinya Yerin sudah tidak memiliki jalan lain lagi. Anggota keluarga Yerin tidak suka dengan kekasihnya. Sebelumnya Yerin pernah meminta uang dari keluarganya, sekarang keluarganya juga tidak memedulikan Yerin lagi. Rumahnya di Negara Madani juga sudah dijual. Namun, uang masih belum terkumpul.Benar apa kata Reza. Meski meminta uang 200 juta dari Kelly, Yerin juga tidak bisa menyelamatkan kekasihnya! Lebih baik, Yerin bertaruh saja!Yerin memalingkan kepalanya melihat Yana dengan raut penuh curiga. Apa Jason akan peduli dengan anaknya Kelly? Jangan-jangan Yana adalah anaknya Jason? Hanya saja, bukannya Yana adalah anak yang dikandung Kelly ketika sekolah di luar negeri?Apa yang ingin Reza berikan kepada Yerin? Saat ini, Yerin sudah tidak sabaran ingin mengetahuinya!Yerin membawa Yana meninggalkan apartemen. Dia tidak turun tangan sendiri dalam mengambil barang di
Robi mengiakan. Setengah jam kemudian, Robi menelepon Reza lagi. “Pak Reza, Yerin sudah kembali. Aku juga menemukan Yerin memiliki kekasih baru di Negara Madani. Kekasihnya kalah banyak dalam judi. Dia sedang ditahan. Yerin sedang sibuk mencari uang untuk menebus kekasihnya!”Terlukis ekspresi sinis di wajah Reza. “Aku mengerti.”Robi berkata, “Gimana kalau kita utus orang untuk mencari Yerin? Sandora pasti akan menyerahkan anak itu kepadanya.”Reza berpikir sejenak. “Sementara ini tidak usah dulu. Kamu urus masalah yang lain saja. Biar aku saja yang mengurus masalah Yerin.”“Baik!” jawab Robi dengan hormat.Reza duduk di bangku dengan pena mengetuk meja. Saat dia sedang berpikir bagaimana cara memberi kode kepada Jason, tiba-tiba ada yang datang. Bagus sekali!…Sandora menaiki taksi selama satu jam baru tiba di tempat yang dikatakan Yerin. Akhirnya mereka tiba di sebuah gedung apartemen yang letaknya terpencil.Yerin melihat Yana dengan tersenyum. “Bibi memang hebat!”Sandora menyera