Pembahasan mengenai King dan Stella masih belum berakhir. Sekarang malah diekspos kasus penjiplakan yang dilakukan King, topik semakin menghangat dan semakin viral.Ketika melihat penggemar King tak berhenti menyerang, penanggung jawab Starlight Entertainment juga mulai takut, langsung menghubungi Stella. “Stella, sebenarnya siapa yang melakukan penjiplakan? Aku harap kamu bisa terus terang sama aku.”Stella tertegun sejenak, lalu segera membalas, “Tentu saja King yang menjiplak hasil karyaku. Program acara TV Mode Wanita sudah ditayangkan selama satu bulan. Mana mungkin aku bisa menjiplak hasil karyanya?”Penanggung jawab merasa ragu. “Jadi, kenapa King berani menyuruh GK melakukan konferensi pers?”“Dia pasti mengira namanya sangat terkenal. Jadi, nggak akan ada yang percaya seorang senior di dunia desain akan menjiplak hasil karya junior. Itulah sebabnya dia berani bersikap arogan!” balas Stella dengan dingin.Penanggung jawab mengangguk. “Oke, aku mengerti sekarang!”Setelah pangg
Tentu saja Starlight Entertainment akan melindungi keuntungan perusahaan. Jadi, mereka mengeluarkan uang banyak untuk membeli akun demi membela Stella. Ditambah lagi dengan adanya postingan yang baru diunggah Stella, semua orang mulai memojokkan King.Bahkan, juri dari Mode Wanita juga maju untuk meneruskan postingan Stella, mendukung, dan membelanya.[ Aku bisa menjadi saksi mata. Semua hasil karya Stella di dalam acara adalah hasil kreasinya sendiri! ][ Aku juga bisa buktikan. Karena aku lihat sendiri jerih payah Stella dalam mendesain. Dia juga terus membahas detail busana dengan Nona Tiara. Mana mungkin dia menjiplak hasil karya orang lain?”[ Jelas-jelas Stella duluan mendesain, kemudian perusahaan itu baru melakukan konferensi pers. Semuanya bisa dibuktikan dari segi waktu. Sepertinya nggak seharusnya seorang desainer senior menjiplak hasil desain desainer junior yang baru terkenal! ]…Beberapa juri itu cukup berpengaruh dalam dunia hiburan. Dengan adanya komentar mereka, semua
Saat Sonia sedang bekerja, dia pun menerima panggilan dari Reza. Dia baru saja selesai rapat, langsung menelepon Sonia untuk bertanya, “Perusahaan kalian sedang diterpa masalah?”Sonia membalas, “Iya.”“Bagaimana hubunganmu dengan King? Apa perlu bantuanku?” tanya Reza dengan suara lembut.Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Gimana cara kamu membantunya?”Reza membalas dengan tersenyum, “Aku bisa beli Starlight Entertainment, lalu mengakhiri hubungan kerja sama dengan Stella. Selesai!”Stella baru saja tenar. Mana mungkin dia bisa memiliki penggemar sebanyak itu? Semuanya hanyalah akun yang dibeli oleh Starlight Entertainment. Asalkan Reza bisa membeli Starlight Entertainment, Stella pun tidak bisa berulah lagi.Sonia menendang batu kerikil di hadapannya, lalu berkata dengan tersenyum, “Terima kasih atas dukungan Tuan Reza. Tapi aku rasa King bisa menyelesaikan masalah ini sendiri.”“Kalau kalian butuh bantuanku, kamu bisa katakan kepadaku kapan saja!” Reza berpesan, “Warganet zaman seka
Sonia berkata, “Besok kemungkinan Starlight Entertainment akan mengirim surat tuntutan dari pengacara. Setelah kamu menerimanya, langsung unggah ke akun resmi studio saja. Kemudian, kamu beri tahu awak media bahwa GK dan Arkava Studio akan melakukan konferensi pers di lusa hari nanti.”Tiba-tiba Sonia teringat sesuatu, lalu melanjutkan, “Oh, sekalian undang juga Stella dan pihak Starlight Entertainment ke acara itu. Pada saat itu, King akan jelaskan langsung kepada mereka.”Dania merasa kaget. “Kamu ingin menampakkan diri?”Sonia mengangguk. “Nggak ada jalan lain lagi!”Sekarang masalah sudah berkembang hingga tahap seperti ini, Dania dan Juno pun telah menerima pukulan yang sangat besar. Jika King tidak menampakkan diri lagi, hati nuraninya akan terasa sakit!Dania berkata dengan serius, “Sekarang semua orang sedang menunggu kehadiran King. Kalau kamu menampakkan diri, bukannya kamu akan masuk ke dalam jebakan mereka? Orang-orang yang dibayar Stella pasti nggak bakal lepasin kamu! Kam
Sutradara Teddy sungguh tidak menyangka masalah viral di internet akan melibatkan Sonia, bahkan membuat keonaran sampai ke lokasi syuting. Dia sungguh khawatir dengan keselamatan Sonia. Setelah berpikir beberapa saat, dia memutuskan untuk membiarkan Sonia istirahat beberapa hari di rumah. Nanti setelah masalah ini berlalu, Sonia baru akan dipanggil untuk kembali bekerja.Amelia juga masih merasa syok. Nyaris saja wajahnya dan Sonia hancur!Sonia juga tidak ingin mendatangkan masalah bagi tim produksi. Apalagi, besok Sonia juga tidak bisa datang bekerja. Jadi, dia pun menyetujuinya.Pengawal melaporkan masalah itu kepada Reza. Reza yang tadinya sedang rapat, langsung menyerahkan rapat kepada Chandra. Dia segera mengendarai mobil untuk menjemput Sonia.Reza tahu Sonia tidak terluka. Namun, raut wajahnya masih sangat muram. “Sebenarnya Juno bisa selesaikan masalah ini atau tidak? Kalau tidak bisa, biar aku saja yang selesaikan!”Sonia menenangkannya. “Jangan buru-buru! Besok Arkava Studio
Sonia mengangkat kepala dengan tersenyum tipis. “Hai!”“Teh susu ini dibuat sesuai dengan seleramu.” Kally meletakkan hidangan. Ketika menyadari Sonia sedang sibuk melukis sketsanya, dia pun berkata dengan penuh perhatian, “Aku keluar dulu. Kalau ada apa-apa, kamu bisa panggil aku.”“Oke!” Sonia menyesap teh susu. Rasa dingin itu membuat dirinya terasa segar.Sonia langsung duduk di atas karpet. Dia menyesap teh susu sembari melukis sketsanya.Pada saat ini, Celine berjalan ke dalam ruangan. Dia meletakkan dokumen ke atas meja Reza, lalu memalingkan kepala untuk melihat Sonia. Matanya seketika disipitkan.Celine kepikiran dirinya baru saja disindir oleh Reza. Tatapannya seketika menjadi dingin. Biasanya sikap Reza terhadapnya tergolong bagus. Asalkan masalah berhubungan dengan Sonia, Reza pasti akan bersikap dingin terhadap Celine.Celine berjalan ke sisi Sonia, lalu menunduk untuk melihatnya. “Gimana ceritanya kamu bisa bersama Tuan Reza?”Sonia tidak mengangkat kepalanya sama sekali.
Tatapan Stella berkilauan. “Jadi, aku hadir atau nggak usah?”“Tentu saja mesti hadir!” balas manajer dengan girang, “Ini adalah kesempatan bagus untuk mengalahkan King!”Stella pun ikut bersemangat. “Aku mengerti!”“Kami akan mempersiapkan semuanya demi kamu. Kalau King minta maaf besok, kamu berlagak menerimanya saja. Dengan begitu, kita bisa mempermalukan penggemar King dan juga mendapat kesan bagus dari warganet lainnya.”Stella terus mengangguk. “Oke, aku mengerti!”“Persiapkan dirimu dengan baik. Besok adalah harimu!” pesan manajer dengan tersenyum.Pada saat ini, pengumuman GK sedang viral di media sosial. Penggemar dan akun-akun yang dibeli Stella merasa semua ini adalah hasil dari jerih payah mereka. Itulah sebabnya King baru bersedia untuk meminta maaf secara terbuka. Penggemar King malah merasa kaget dan juga gugup. Mereka sungguh tidak percaya King akan melakukan penjiplakan, bahkan tidak percaya King akan menunduk untuk melakukan permintaan maaf. Selain merasa kaget, mer
Pada jam 09.50 pagi, Stella yang sudah selesai merias wajahnya dengan cantik dan mengenakan gaun merah muda itu menuruni mobil. Manajer dan sopir pun mengawalnya memasuki gedung utama GK.Hari ini GK akan mengadakan konferensi pers di kantor pusat. Di depan pintu sana sudah dikerumuni oleh para awak media. Tak sedikit kamera menyorot ke sisi Stella. Ada juga penggemar yang mengangkat papan sembari berteriak untuk memberi dukungan kepada Stella.Stella melambaikan tangan terhadap penggemarnya. Dia kelihatan sangat menawan!Setelah memasuki gedung, tiba-tiba sekelompok orang berlari ke dalam area istirahat, lalu menjerit dengan gembira, “Stella!”Stella menoleh. Ternyata ada juga anggota Keluarga Dikara, ada Reviana, Hendri, Tobias, dan juga Sutini. Bahkan, Aminah dan Bagas juga sudah tiba.Reviana kelihatan sangat gembira. “Stella, hari ini Kakek, Nenek, Paman, dan yang lain datang untuk mendukungmu. Apa kamu merasa gembira?”Stella menunjukkan senyuman manis di wajahnya. “Terima kasih,
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia
Sonia makan siang bersama Ranty.Saat makan, mereka berdua terus membahas soal Morgan dan Theresia. Satunya tampan dan satunya cantik. Ranty merasa sangat percaya diri terhadap perjodohannya kali ini.Di satu sisi, Sonia berharap semua bisa berjalan sesuai dengan kemauan Ranty. Namun di sisi lain, akal sehatnya memberitahunya bahwa mereka berdua tidak memungkinkan!Tentu saja Ranty tidak ingin menghancurkan rasa optimis Ranty.Selesai makan, Ranty menerima panggilan dari perusahaan. Dia pun mesti kembali ke perusahaan untuk mengurus pekerjaannya. Kebetulan Sonia juga menerima panggilan dari Mandy. Ada dua lembar desain yang memerlukan sarannya. Mandy meminta bantuan Sonia untuk merevisinya.Sonia kembali ke Imperial Garden. Setelah dia merevisi dua lembar desain, waktu setengah hari pun telah berlalu. Sonia ingin menelepon abangnya untuk menanyakan hasil kencan buta. Belum sempat dia menelepon, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Aska.“Pak Guru!” Sonia meregangkan tubuhnya, lalu berj
“Emm, aku tidur siang!” Theresia meregangkan tubuhnya.Nada bicara Theresia begitu terang-terangan. Ranty pun tidak berpikir kebanyakan. Dia hanya bertanya, “Bagaimana dengan pertemuan tadi siang?”Theresia terdiam sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, “Sepertinya nggak begitu cocok.”Morgan membangkitkan tubuhnya, lalu bersandar di atas ranjang melihat ke sisi wanita yang sedang bertelepon. Dia yang membungkus tubuhnya dengan jubah tidur sedang membelakangi Morgan dan berkata pada orang di ujung telepon bahwa mereka berdua tidak cocok.“Nggak cocok?” Ranty merasa agak kecewa. “Kenapa? Apa kamu nggak suka sama dia? Atau dia yang nggak suka sama kamu?”Theresia berkata dengan nada bercanda, “Kami saling nggak suka.”“Jadi, kalian nggak nonton opera?”“Nggak!”“Kakak temanku memang lebih besar beberapa tahun dari kamu, tapi nggak kelihatan sama sekali. Apalagi dia itu orangnya agak kalem. Dia bukan nggak suka sama kamu. Kalau kamu punya perasaan sama dia, aku rasa kalian bisa coba untuk
Morgan memalingkan kepalanya, lalu mengambil boneka unicorn untuk melihatnya. Tiba-tiba dia kepikiran dengan ulang tahun ke-17 Theresia, Morgan baru pulang dari luar. Theresia menyuguhkan mie masakannya untuk dicicipinya.Morgan menyantap mie masalah Theresia, lalu memberinya sebuah gantungan kunci unicorn dan memberinya ucapan selamat ulang tahun.Pada malam hari itu juga, Morgan meminta pertama kalinya.Morgan melepaskan mantelnya, lalu meletakkannya di atas sofa. Theresia menyeduh teh, kemudian menyuguhkannya kepada Morgan. Dia berbicara dengan nada bersalah, “Hanya ada daun teh, coba dicicipi.”“Oke, tidak masalah!” Tatapan Morgan kelihatan tajam. Berhubung sering berhubungan dengan tentara bayaran, dia pun selalu menunjukkan sisi dinginnya.Theresia melangkah mundur selangkah, lalu melihat dia meminum teh.Morgan mengenakan kemeja berwarna hitam. Wibawanya kelihatan jelas. Dia memegang cangkir teh sembari duduk di atas sofa. Gambaran ini membuatnya terasa sangat ajaib.Morgan menye
Saat Theresia pergi, Morgan telah memberinya uang yang cukup banyak untuk melewati sisa hidupnya. Kenapa Theresia mesti bekerja dengan susah payah lagi?“Emm!”Theresia mengangguk. “Setelah tiba di Kota Jembara, aku berencana untuk tinggal di sini, tapi aku tidak ingin jadi pengangguran. Aku merasa aku seharusnya melakukan sesuatu. Kemudian, aku pun mendirikan sebuah perusahaan humas. Jujur saja, maksud awalku adalah perusahaan humas memiliki banyak sumber informasi. Aku pikir mungkin bisa membantumu. Aku juga nggak menyangka ternyata hasilnya cukup baik.”Morgan mengangguk.Pelayan datang untuk mengantar makanan. Mereka berdua menghentikan obrolan, lalu menyantap makanan dengan tenang.Setelah makan beberapa saat, Theresia mengangkat kepalanya dan bertanya, “Apa kamu datang ke Kota Jembara karena masalah Sonia?”“Iya!” Morgan mengangguk. “Sementara ini aku tinggal di rumah Pak Aska.”Theresia pun mengerti. Dia berkata dengan tersenyum, “Aku lihat di internet, sekarang semua opini berpi
Mereka berdua naik ke restoran lantai dua. Sonia mengirim pesan kepada Ranty.[ Kita sudah sampai! ]Ranty segera membalas pesan.[ Theresia sudah menunggu selama sepuluh menit. Suruh Tuan Morgan ke meja nomor enam! ][ Oke! ]Sonia menoleh untuk melihat Morgan. “Aku ke toilet dulu. Kamu tunggu aku di meja nomor enam. Aku akan segera kembali.”“Emm!” Morgan juga tidak merasa curiga. Dia pun berjalan ke meja makan nomor enam.Restoran di dalam opera house ini penuh dengan hawa seni. Jendela tinggi dipadukan dengan lukisan dinding dan lampu kristal kuno. Ada beberapa tamu sedang mengobrol santai. Hawa romantis dan klasik muncul di mana-mana.Morgan tahu wanita ini berada di kota ini. Hanya saja, saat bertemu, Morgan tetap merasa syok!Theresia juga terbengong. Dia spontan berdiri. Raut wajahnya seketika berubah menjadi ekspresi hormat. “Tuan Morgan!”Wanita Itu mengenakan mantel panjang berwarna hitam dengan riasan tipis di wajahnya. Alisnya indah bagai lukisan di kejauhan. Matanya bening
Sonia melirik Reza dengan tidak berdaya. Kemudian, dia memalingkan kepalanya melihat ke luar jendela. “Cuaca sudah cerah?”“Iya, sudah cerah!” Reza memiringkan tubuhnya, menopang kening dengan pergelangan tangannya. “Apa suasana hatimu sudah membaik?”Sonia meregangkan tubuhnya. “Suasana hatiku selalu baik!”Kemudian, Sonia memalingkan kepala untuk melihatnya. “Apa sudah seharusnya kamu pergi ke perusahaan untuk bekerja?”“Kamu pergi bersamaku!” Reza memasukkan tubuh lembut Sonia ke dalam pelukannya, tidak rela untuk melepaskannya.“Nggak bisa. Hari ini aku mau ke rumah Pak Aska.” Sonia mengangkat kepala untuk menatapnya. “Sekalian minta sesuatu dari Pak Guru. Aku mau mempersiapkan tes DNA Hallie.”“Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Setelah kamu pergi ke rumahnya Pak Aska, aku baru pergi bekerja!”“Oke!”Reza menunduk, lalu mencium Sonia untuk beberapa saat. Kemudian, dia baru menggendong Sonia.Saat sarapan, Sonia baru terbaca pesan yang dikirim Ranty semalam.[ Aku sudah berhasil atasi
Reza menatap Sonia. “Jadi, jangan harap untuk meninggalkanku!”Sonia mengulurkan tangan untuk memeluknya. “Aku nggak pernah berpikir seperti itu, nggak pernah sama sekali!”Suara Reza terdengar serak. “Sayang, apa kamu peduli dengan perasaanku?”“Peduli!”“Sekarang aku sangat panik!”Sonia memeluknya. “Aku ada di dalam pelukanmu. Kenapa kamu malah panik?”“Tapi, setelah kamu tidur, kamu tidak menginginkanku lagi!” Nada bicara si pria terdengar gusar.Sonia terdiam membisu.“Sonia!” Reza mencubit dagunya. Nada bicaranya terdengar sabar dan lembut. “Kematian Serigala tidak ada hubungannya sama kamu. Dia membantu Tritop dalam begitu banyak hal. Dia sudah tidak bisa kembali lagi. Meninggal tanpa penyesalan adalah akhir yang paling bagus untuknya.”Sonia menggigit erat bibirnya. Dia tidak berbicara.“Aku bukan lagi mengatakan kata-kata yang tidak ingin kamu dengar. Kalau kamu tidak mendetoks racun di dalam tubuhmu, cepat atau lambat kamu akan diserang oleh pengaruh obat. Kalau suatu hari nan
Reza berkata dengan perlahan, “Kamu mau muntahin ke dalam air lagi?”Tangan Sonia yang sedang menekan ponsel berhenti. Dia mengangkat kepalanya melihat ke sisi sang pria.Hanya ada satu lampu yang dinyalakan di dalam kamar. Pencahayaan lampu redup dipancarkan ke lima indra tajam si pria. Di dalam suasana istimewa ini, wajah tampan Reza kelihatan agak dingin.Terdengar juga samar-samar suara turun salju di luar sana. Angin dingin mengembus kepingan salju, lalu dijatuhkan ke atas kaca. Rasa dingin mulai terasa.Mereka berdua bertatapan untuk beberapa saat, kemudian Reza berkata dengan nada datar, “Aku terus mencari alasan kenapa obat ini tidak berkhasiat. Bahkan aku juga menyuruh anggotaku untuk mencari Billy dan Profesor Regan, aku yakin mereka tidak membohongiku. Obat penawar untuk racun yang disuntikkan di tubuhmu juga tidak salah.”“Aku tidak habis pikir, padahal obat itu manjur, kemudian aku mendapatkan jawabannya pada tiga hari lalu. Aku tahu kenapa obat itu tidak manjur?”“Selain m