Sonia mengangkat kepala dengan tersenyum tipis. “Hai!”“Teh susu ini dibuat sesuai dengan seleramu.” Kally meletakkan hidangan. Ketika menyadari Sonia sedang sibuk melukis sketsanya, dia pun berkata dengan penuh perhatian, “Aku keluar dulu. Kalau ada apa-apa, kamu bisa panggil aku.”“Oke!” Sonia menyesap teh susu. Rasa dingin itu membuat dirinya terasa segar.Sonia langsung duduk di atas karpet. Dia menyesap teh susu sembari melukis sketsanya.Pada saat ini, Celine berjalan ke dalam ruangan. Dia meletakkan dokumen ke atas meja Reza, lalu memalingkan kepala untuk melihat Sonia. Matanya seketika disipitkan.Celine kepikiran dirinya baru saja disindir oleh Reza. Tatapannya seketika menjadi dingin. Biasanya sikap Reza terhadapnya tergolong bagus. Asalkan masalah berhubungan dengan Sonia, Reza pasti akan bersikap dingin terhadap Celine.Celine berjalan ke sisi Sonia, lalu menunduk untuk melihatnya. “Gimana ceritanya kamu bisa bersama Tuan Reza?”Sonia tidak mengangkat kepalanya sama sekali.
Tatapan Stella berkilauan. “Jadi, aku hadir atau nggak usah?”“Tentu saja mesti hadir!” balas manajer dengan girang, “Ini adalah kesempatan bagus untuk mengalahkan King!”Stella pun ikut bersemangat. “Aku mengerti!”“Kami akan mempersiapkan semuanya demi kamu. Kalau King minta maaf besok, kamu berlagak menerimanya saja. Dengan begitu, kita bisa mempermalukan penggemar King dan juga mendapat kesan bagus dari warganet lainnya.”Stella terus mengangguk. “Oke, aku mengerti!”“Persiapkan dirimu dengan baik. Besok adalah harimu!” pesan manajer dengan tersenyum.Pada saat ini, pengumuman GK sedang viral di media sosial. Penggemar dan akun-akun yang dibeli Stella merasa semua ini adalah hasil dari jerih payah mereka. Itulah sebabnya King baru bersedia untuk meminta maaf secara terbuka. Penggemar King malah merasa kaget dan juga gugup. Mereka sungguh tidak percaya King akan melakukan penjiplakan, bahkan tidak percaya King akan menunduk untuk melakukan permintaan maaf. Selain merasa kaget, mer
Pada jam 09.50 pagi, Stella yang sudah selesai merias wajahnya dengan cantik dan mengenakan gaun merah muda itu menuruni mobil. Manajer dan sopir pun mengawalnya memasuki gedung utama GK.Hari ini GK akan mengadakan konferensi pers di kantor pusat. Di depan pintu sana sudah dikerumuni oleh para awak media. Tak sedikit kamera menyorot ke sisi Stella. Ada juga penggemar yang mengangkat papan sembari berteriak untuk memberi dukungan kepada Stella.Stella melambaikan tangan terhadap penggemarnya. Dia kelihatan sangat menawan!Setelah memasuki gedung, tiba-tiba sekelompok orang berlari ke dalam area istirahat, lalu menjerit dengan gembira, “Stella!”Stella menoleh. Ternyata ada juga anggota Keluarga Dikara, ada Reviana, Hendri, Tobias, dan juga Sutini. Bahkan, Aminah dan Bagas juga sudah tiba.Reviana kelihatan sangat gembira. “Stella, hari ini Kakek, Nenek, Paman, dan yang lain datang untuk mendukungmu. Apa kamu merasa gembira?”Stella menunjukkan senyuman manis di wajahnya. “Terima kasih,
Penanggung jawab GK, Dania, berjalan ke sisi podium. Tokoh utama hari ini juga berangsur-angsur memasuki ruangan. Suasana juga berubah hening.Juno juga sudah tiba. Hari ini dia mengenakan kemeja berwarna hitam dan juga celana formal berwarna hitam. Kacamata berbingkai emas itu membuatnya kelihatan elegan dan sedikit dingin.Stella menarik napas dalam-dalam. Akhirnya, dia bisa membuat Juno menyesali perbuatannya waktu itu! Sejak Stella diusir Juno dari Arkava Studio, dia pun terus menunggu kedatangan hari ini!Akhirnya hari ini pun tiba!Stella ingin Juno menunduk untuk minta maaf terhadapnya, lalu mengakui kesalahannya! Sementara, mengenai Stella akan memaafkannya atau tidak, semuanya tergantung ketulusan hati Juno.Stella ingin membalas semua hinaan yang pernah diterimanya kepada Sonia dan juga Juno!Stella sudah tidak sabaran. Dia mengejapkan mata berkilauannya. Ujung bibirnya spontan melengkung ke atas.Namun, saat Stella sedang tersenyum, dia malah melihat keberadaan Sonia di bela
Seketika ruangan menjadi ricuh. Ada yang merasa kaget dan ada yang merasa bingung.Sonia menggenggam mic, lalu tersenyum. “Selamat pagi semuanya, perkenalkan aku King!”Seluruh ruangan menjadi hening dalam beberapa detik. Kemudian, ruangan baru kembali ricuh.Semua anggota Keluarga Dikara juga menunjukkan ekspresi kaget. Raut wajah Stella juga menjadi pucat. Dia langsung menggenggam tangan Reviana, lalu berkata dengan gugup, “Nggak mungkin! Nggak mungkin!”Reviana juga tidak percaya dengan telinganya sendiri. Kedua matanya terus tertuju pada diri Sonia. Sonia adalah King? Bagaimana mungkin Sonia itu King? Bukannya King sudah terkenal sejak dulu? Sebenarnya apa yang telah terjadi?Cindy malah melihat Sonia dengan raut penuh antusias. Dia menoleh untuk melihat ekspresi anggota keluarganya. Cindy sungguh merasa seru!Hani yang duduk di samping Cindy juga merasa syok. Dia juga tidak memercayainya. Dia memalingkan kepalanya untuk melihat Cindy. “Cindy, apa semua ini benar? Sonia, dia … dia
Dania tersenyum dingin. “Ketika pernyataan dua belah pihak berbeda, itu berarti ada salah satu pihak yang sedang berbohong!”Reporter yang mengajukan pertanyaan tadi bertanya lagi, “Nona King, kalau kamu tahu hasil desainmu dijiplak, kenapa kamu tidak keluar untuk melakukan klarifikasi?”Sonia berkata dengan datar, “Aku jarang melihat program acara TV. Dua hari lalu, ada yang memperlihatkan kumpulan desain Stella dalam acara Mode Wanita. Dari situ, aku baru menyadari hasil desainku telah dicuri. Pada saat itu, model musim gugur GK juga sudah dirilis.”Raut wajah anggota Keluarga Dikara seketika berubah lagi. Saat ini, tatapan mereka semua serempak tertuju pada diri Stella.Bahkan, tatapan reporter juga segera tertuju pada tempat duduk hadirin. “Kebetulan Nona Stella juga datang hari ini. Nona Stella, apa ada yang ingin kamu katakan setelah mendengar omongan King?”Semua kamera seketika menyorot ke sisi Stella. Tangan dan kaki Stella terasa dingin. Raut wajahnya juga terlihat sangat puc
Awalnya Stella mencari dokumen dari folder laptop Sonia. Setelah menemukannya, dia masih tidak keluar, melainkan lanjut menelusuri isi laptop. Tak lama kemudian, Stella pun menemukan folder yang berisi hasil desain yang disimpan Sonia.Stella membuka satu per satu datanya, lalu menunjukkan ekspresi takjub di wajahnya. Dia kelihatan sempat bimbang beberapa saat, lalu berdiri seolah-olah sedang mencari sesuatu di dalam ruangan. Semua orang tahu apa yang sedang dicari Stella. Dia sedang mencari kamera CCTV!Sepertinya Stella menyadari tidak ada kamera CCTV di dalam ruangan. Dia pun mengintip ke luar ruangan, lalu mulai mencetak semua hasil desain Sonia.Kronologis kejadian direkam dengan menyeluruh, termasuk ekspresi takjub Stella, kemudian disusul dengan ekspresi bimbang, tegang, dan bersemangat. Semuanya terekam jelas oleh kamera!Kali ini, semua orang di ruangan menjadi ricuh!Juno berkata dengan suara datar, “Sebelumnya Stella pernah bekerja di Arkava Studio. Dia diberhentikan juga ka
Setelah kembali ke belakang, Rose baru berkata dengan gembira, “Aku sungguh gembira untuk melihat raut panik Stella tadi!”“Kamu sih gembira, tapi Sonia malah merasa penat,” balas Juno dengan tersenyum datar.Sonia meneguk air, lalu berkata dengan mengerutkan keningnya, “Aku itu hanya seorang desainer saja. Meskipun diekspos, seharusnya juga nggak akan viral!”Juno mengangkat-angkat alisnya. “Aku ingatkan kamu sebentar. Pengikut Instagram-mu sudah melewati 10 juta pengikut!”Sonia masih saja tidak percaya. “Penggemarku itu cuma suka dengan hasil desainku, bukan seperti penggemar fanatik pada umumnya. Mereka semua punya akal sehat.”Juno tersenyum datar. “Kalau begitu, kita lihat saja nanti!”…Saat Reza sedang membahas masalah proyek baru dengan Chandra, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Tandy. Reza mengangkatnya. “Halo?”“Paman Reza, apa kamu sudah nonton siaran langsung konferensi pers GK hari ini?”Kening Reza tampak berkerut. “Tidak, ada apa?”“Sekarang aku kirim kepadamu. Kamu
“Tok! Tok! Tok!” Terdengar suara ketuk pintu dari luar sana. Sonia segera memalingkan kepalanya. Suaranya terdengar serak. “Siapa?”“Kekasih sahmu!” jawab Kase.Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia merasa dirinya terlalu khawatir. Dia merobek kertas hasil lukisannya, lalu membuangnya ke tong sampah. Dia pun berdiri, pergi membuka pintu.Sebentar?Apa kata Kase tadi?Kekasih sahnya?Sial!Sonia ingin menahan amarahnya. Kemungkinan dia akan segera meninggalkan Hondura. Jadi, dia tidak berencana untuk perhitungan dengan Kase.Pintu dibuka, terlihat sosok Kase yang berpakaian kemeja putih dan jas hitam. Kerah pakaiannya sedikit terbuka, menunjukkan tulang selangka leher yang menggoda. Aura bangsawannya sungguh memesona.Kase memiringkan kepalanya untuk menatap Sonia. Dia menyipitkan bola mata cokelatnya. “Tadi kamu ke mana lagi?”Sonia membalas dengan datar, “Aku sudah pernah bilang. Selama aku bisa menjamin keselamatanmu, kamu nggak usah ikut campur dalam urusanku.”Ujung bibir Kase sedi
Dania, Pretty, dan yang lain bertanya kapan Sonia akan kembali?Sonia memberi tahu mereka bahwa dia akan segera kembali!Setelah meletakkan ponsel, Sonia mengganti pakaiannya untuk meninggalkan tempat.Saat memasuki lantai B12, Tensiro dan wanitanya sedang berciuman di sofa.Meskipun Sonia masuk, mereka berdua juga tidak bermaksud untuk berhenti. Sonia melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelayan. Dia tidak memperhatikan majikannya, hanya fokus dalam membersihkan kamar.Ruangan di lantai bawah tanah ini tidak berdebu sama sekali. Tidak ada yang perlu dibersihkan. Sonia pergi ke kamar untuk membereskan pakaian ganti wanita itu. Pada saat ini, mereka berdua yang berada di dalam ruang tamu telah mengambil alkohol. Mereka sedang bersiap-siap untuk pergi memancing ikan.Sonia pergi membersihkan ruang baca. Komputer sedang dalam keadaan dibuka. Gambar layar yang ditampilkan adalah rasi bintang Biduk. Di tengah luasnya langit malam, hanya bintang-bintang Biduk yang bersinar paling terang.So
Sonia menerima panggilan video. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. “Kakek!”Sekarang cuaca di Kota Atria kelihatan cerah. Jemmy pun berkata dengan tersenyum, “Selamat ulang tahun!”Sonia tersenyum. “Terima kasih, Kakek!”“Mengenai hadiah ulang tahunmu, aku dan kakakmu sudah mempersiapkannya. Kami letakkan di kamarmu. Tadi Indra dan Arkas bilang siang hari makan mie ulang tahun untuk merayakan ulang tahun buat kamu.”“Dia lagi berpikir variasi apa yang bisa dia buat untuk mie ulang tahun kali ini, biar kamu bisa ingin memakannya ketika melihatnya. Kalau kamu ingin makan, bisa jadi kamu akan segera terbang ke sini,” ucap Jemmy dengan tersenyum. “Semua ini pasti ulah Arkas.”Hati Sonia terasa hangat. “Terima kasih untuk Pak Arkas dan juga Kakek Indra.”“Apa kamu masih di Mirlan? Kapan kamu pulangnya?” tanya Jemmy.“Aku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku akan pulang untuk menemanimu!” balas Sonia dengan tersenyum santai.“Apa hari ini ada yang merayakan ulang tahun buat k
Tadinya Sonia mengira, seiring berjalannya waktu, efek samping dari obat itu akan berkurang. Namun setelah dilihat sekarang, sepertinya tidak demikian.“Jangan! Aku yang menyebabkanmu menjadi seperti ini!” Terlintas rasa sakit hati dan bersalah di dalam mata Kase. Dia menatap Sonia dalam-dalam, lalu membuka pintu berjalan meninggalkan tempat.Setelah Kase pergi, Sonia kembali mengenang kembali mimpi semalam. Dia tetap saja tidak bisa kepikiran apa pun. Hanya saja, seharusnya Sonia telah mimpi semalam.Sampai saat ini, rasa gelisah dan sakit masih terbayang di dalam benak Sonia. Rasa pesimis yang tidak terdeskripsikan telah menguasai benaknya saat ini. Tiba-tiba Sonia kepikiran kenapa Rayden bisa melepaskannya dengan semudah ini? Apa benar hanya karena Kase dan Bondala? Apa Rayden masih sedang mengontrol dirinya?Sonia kembali berbaring di atas ranjang. Dia meringkuk, tidak bisa meluapkan rasa lara di hatinya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perasaan ini? Dia hanya mer
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“
“Bondan!” balas Reza dengan suara datar, “Ada urusan?”“Iya, sudah terjadi sesuatu!” Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. “Sekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.”Suara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. “Mereka memang cari mati!”“Kapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?” tanya Bondan, “Kak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.”Sepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,