Kelly menyadari ranjang dan meja belajar itu seperti baru saja, dia pun segera bertanya, “Ini semua baru dibeli?”“Nggak, kok!” Sonia takut Kelly akan membayarnya lagi, dia pun sengaja berkata, “Tempat tidur dan meja belajar ini memang sudah ada dari dulu. Sepertinya pemilik rumah ini belum pernah menggunakannya.”Akhirnya Kelly bisa menghela napas lega. Dia duduk di atas ranjang dan berkata, “Kalau kamu buang-buang duit kamu lagi, lebih baik aku tinggal di hotel saja.”Kemudian Kelly melirik sekeliling dan berkata, “Bukankah kamu bilang hanya sewa satu kamar saja? Kalau aku tinggal di sini, apa pemilik rumah akan marah?”“Kamu tenang saja. Aku sudah minta izin sama pemilik rumah. Dia nggak masalah, kok!”“Baguslah kalau begitu!”Kelly tersenyum lalu berdiri. “Aku traktir kamu makan nanti malam.” Selesai berbicara, Kelly langsung menambahkan, “Jangan tolak aku lagi!”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Oke, oke, kamu yang traktir!”Mereka berdua pergi ke restoran sekitar. Saat makan, Kel
Sonia menundukkan kepala sambil tersenyum. “Bukan, kalian masih harus ujian akhir semester juga, ‘kan? Maksudku setelah kalian selesai ujian, untuk apa aku datang ke sini lagi!”Tandy diam-diam menghela napas lega, dia lalu mengatakan, “Setelah mulai ajaran baru nanti, bukannya kita masih akan bertemu lagi!”Kali ini Sonia tidak berbicara lagi. Dia memang berencana untuk mengundurkan diri selesai semester ini. Belakangan ini ketika Sonia pergi ke Kediaman Herdian, dia tidak pernah sekali pun bertemu dengan Reza. Sepertinya Reza tidak ingin bertemu dengannya, makanya Reza sengaja tidak pulang saat dia datang untuk bimbel. Jikalau seperti itu, untuk apa Sonia bersikeras mengajar lagi.Tandy mulai mengerjakan soal, lalu bertanya, “Apa kamu ingin memperlihatkan hasil latihanku kepada Paman Reza? Aku saranin jangan, deh!”“Kenapa?” tanya Sonia.Tandy menulis sambil mengatakan, “Belakangan ini suasana hati Paman Reza nggak begitu bagus. Aku saja nggak berani bicara sama dia. Jadi aku sarani
Ujung bibir Reza melengkung ke atas. “Kamu kangen sama papamu? Kenapa kamu nggak kirim sendiri?”“Aku takut dia pikir aku sedang pamer. “Tandy mendengus lalu berkata, “Sudah berapa bulan? Kenapa dia masih belum pulang-pulang? Aku bukan kangen dia, aku kangen sama Kakek dan Nenek!”“Bentar lagi!” balas Reza, lalu mengambil soal latihan dari tangan Tandy. “Nanti aku akan potret kasih papamu.”“Emm, terima kasih, Paman!”Setelah Tandy berpamitan, dia pun membalikkan badan dan berjalan pergi. Setelah berjalan beberapa langkah, dia pun menghentikan langkahnya. “Paman, apa Bu Sonia ingin mengundurkan diri?”Reza mengangkat kepalanya. “Apa yang sudah dia katakan?”“Dia bilang dia palingan hanya akan ajar aku dua kali lagi. Aku merasa ada yang aneh dengan ucapannya. Apa kamu mempersulit dia lagi?” tanya Tandy sambil mengerutkan alisnya.Rasa kesal seketika memenuhi hati Reza. “Untuk apa aku mempersulit dia? Aku akan tanya dia nanti, kamu tidur sana!”“Ohh!”Setelah Tandy pergi, raut wajah Reza
Selesai makan, Reza kembali ke ruang kerjanya. Dia berdiri di depan jendela, menatap Sonia yang sedang menuruni mobil.Sonia berjalan masuk ke vila dengan santai. Sinar matahari memancar di wajahnya, dan membuat kulit wajahnya terlihat semakin cerah lagi.Saat ini Sonia tidak menengok ke atas, dia pun tidak tahu ternyata ada orang yang sedang melihatnya.Pelayan sudah tidak asing dengan Sonia. Dia pun menyambutnya dengan sopan, dan bertanya apa yang ingin dia minum?Setelah Sonia menolak dengan halus, dia langsung naik ke lantai atas untuk memberi bimbel kepada Tandy.Tiba-tiba Tandy mengatakan akan memberi Sonia kejutan setelah selesai ujian. Sonia membalas dirinya juga akan memberi kejutan kepada Tandy!Selesai mengajar, Sonia turun ke bawah. Dia pun tidak sengaja melihat Reza yang sudah lama tidak dijumpainya. Reza terlihat sedang bermain dengan Max.Setelah Reza memarahinya waktu itu, mereka berdua pun tidak bertemu lagi. Si lelaki berjongkok sambil mengusap kepala Max. Dia mengang
Eka bersorak, “Bos memang paling hebat!”Ariel tahu bahwa Eka sangat mengagumi Sonia. Jadi dia sudah terbiasa melihat Eka yang suka menyanjung Sonia.“Tok! Tok! Tok!” Tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Sonia mematikan ponselnya, lalu pergi membuka pintu. Tampak Kelly sedang berdiri di luar, dia lalu berkata dengan tersenyum, “Aku masak sup keladi, apa kamu ingin minum?”“Emm, mau!” Sonia tersenyum lembut.“Oke, kalau begitu, aku akan ambilkan satu mangkuk untukmu!” Kelly melambaikan tangannya, lalu membalikkan badan dan berjalan pergi.Saat mereka berdua sedang minum sup, Kelly bertanya apakah Sonia ingin mencari pekerjaan. Tokonya sedang merekrut karyawan.Sonia kepikiran setelah Tandy selesai ujian nanti, dia akan kembali ke Kota Atria untuk mengunjungi kakeknya. Jadi Sonia pun menolak, dan bertanya rencana Kelly selanjutnya, “Apa kamu ingin terus bekerja di toko kue? Apa kamu nggak berencana untuk mencari pekerjaan yang berhubungan dengan jurusanmu?”Tak lama lagi, Kelly pun ak
Setelah mereka pergi, Farel yang berdiri di atas tangga menoleh dan tersenyum. “Mereka cuma asal bicara saja, kamu nggak perlu masukin ke hati.”Sonia sedang mencampur cat warna. Dia mengangguk sambil membalas dengan senyuman. “Nggak, kok.”Saat menjelang sore, para pekerja sudah mulai pulang kerja. Mereka berdua pun membereskan barang-barang bawaan mereka, berencana untuk pulang.Farel memikul barangnya lalu berkata, “Ayo kita makan malam bersama. Aku traktir kamu, kamu ingin makan apa?”Sonia menggelengkan kepalanya. “Nggak usah, aku ingin pulang untuk istirahat.”“Kita akan langsung pulang setelah makan nanti. Kita bisa sekalian bahas rencana besok.”Kebetulan saat ini Sonia mendapat kiriman pesan singkat dari Kelly, katanya teman kerjanya tidak bisa datang bekerja. Jadi Kelly harus menggantikannya. Sonia menyimpan ponselnya, lalu mengubah pikirannya. “Oke kalau begitu.”Farel berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita makan hotpot saja? Di dekat sini ada hotpot yang lumayan enak.”“Ok
Reza berkata, “Tandy sudah mau ujian. Bisa nggak kamu beri bimbel tiap malam? Aku akan tambah gajimu jadi dua kali lipat.”Sonia menundukkan kepalanya, dan tangannya mengetuk-ngetuk pagar balkon. “Aku rasa nggak perlu. Tandy sudah cukup menguasai pelajarannya. Paling-paling aku akan perpanjang jam ajar di akhir pekan nanti. Kamu nggak perlu khawatir dengan ujian dia. Lagi pula dua hari ini aku nggak bisa ke sana, lagi ada urusan.”Lagi-lagi Reza terdiam beberapa saat. “Bukannya kamu sedang libur? Kamu lagi sibuk apa?”Sonia menggigit bibirnya, lalu membalas, “Aku dan teman kelasku menerima pekerjaan melukis dinding. Jadi aku agak sibuk dalam dua hari ini.”“Oke.” Kemudian Reza langsung memutuskan panggilannya.Sonia memasukkan ponsel ke dalam saku celana. Kedua lengannya bersandar di atas pagar, sambil memandang keindahan cahaya lampu di malam hari. Dia tiba-tiba mendengus, meluapkan kepenatan di hatinya.…Progres pekerjaan lukisan dinding berjalan sangat lancar. Setelah bekerja keras
Yenni menabrak kursi di samping, dan terjatuh dengan kuat. Seketika ruangan menjadi sangat hening, hanya terdengar suara teriak kesakitan Yenni saja.Sekitar tiga detik kemudian, beberapa orang baru berjalan ke sisi Yenni, dan beberapa orang mengerumuni Sonia. Sonia menarik Farel, dan kakinya menyepak ke sekeliling hingga tidak ada yang berani mendekatinya.Gambaran ini membuat Farel terbengong. Dia sungguh kagum dengan keahlian Sonia. Dia sungguh tidak menyangka seorang wanita yang kelihatan lemah lembut itu akan sekuat ini.Situasi di perusahaan menjadi kacau, bahkan ada pekerja yang melapor polisi. Satu jam kemudian, Sonia kembali berhubungan dengan pihak kepolisian, dan polisi yang bertanggung jawab atas kasus ini adalah polisi wanita waktu itu.Si polisi wanita pun tersenyum ketika melihat Sonia lagi. “Kenapa kamu lagi?”Sonia juga merasa tidak berdaya. Sebenarnya dia ingin bersabar, tapi dia tidak bisa bersabar ketika melihat Farel dihina oleh mereka semua!Ketika ada orang yang
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un
Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny
Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki
Setelah video Reviana disensor, video pun disebarluaskan di internet dan memicu kericuhan orang-orang. Suara hujatan King semakin memuncak lagi.Arkava Studio dan GK Jewelry kembali terseret dalam masalah karena King. Studio tersebut menjadi sasaran perburuan informasi pribadi dan pemboikotan. Alhasil, semua desainer diserang warganet bahkan sampai takut untuk pergi bekerja.Gerai GK Jewelry dihancurkan oleh para warganet. Mereka menuntut GK Jewelry segera mengumumkan pemutusan kerja sama dengan King. Jika tidak, mereka mengancam akan membuat GK Jewelry gulung tikar.Semua penghargaan yang pernah diraih King di dalam negeri dicabut bahkan dihapus namanya. Tidak sampai di sana saja, semua film dan drama yang melibatkannya juga ditarik dari peredaran.Nama King sepenuhnya telah diboikot di dalam negeri!Masalah semakin besar lagi. Satu per satu anggota Keluarga Dikara juga maju. Dimulai dari Bagas, Bagas dan istrinya dihalangi wartawan di depan pintu gedung perusahaan. Mereka diminta unt
Senyuman di wajah Reviana menjadi terkaku. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa dengan King?”“Nyonya Reviana, King itu putri kandungmu, kenapa kamu malah mengunggah pernyataan seperti itu?” Kening Dania berkerut. “Kenapa kamu mesti berbohong, lalu memfitnah King? Kalau sampai dia tahu dirinya difitnah orang terdekatnya, apa kamu pernah berpikir betapa sedihnya dia?”Reviana merasa gusar. “Ini masalah keluarga kami. Sepertinya Nona Dania tidak berhak untuk bertanya?”“Nyonya Reviana, apa pun ceritanya, King itu anak kandungmu. Mohon hapus pernyataan itu, beri sedikit ruang untuk kamu dan Sonia. Anggap saja aku mohon sama kamu!” Dania berkata dengan serius, “Kelak kalau Nyonya Reviana memerlukanku, aku pasti akan berusaha untuk membantumu!”Sikap Reviana sangat dingin. “Tidak mungkin. Pernyataan itu sudah dipublikasikan!”“Kenapa?” Kening Dania berkerut. “Aku nggak habis pikir. Kenapa kamu begitu membenci Sonia? Saking membencinya, sampai ingin menghancurkannya?”Raut wajah Reviana me
Tuhan memang punya mata!Jantung Stella berdetak kencang. Dia menekan bagian dadanya, lalu dengan perlahan berjalan kembali ke kamarnya.Keesokan harinya, pernyataan yang diunggah Keluarga Dikara menjadi berita hangat.Di dalam pernyataan, Hendri dan Reviana mengekspos identitas mereka, lalu membenarkan bahwa merekalah yang telah membesarkan King, kemudian menjemputnya dari Kota Atria ke Kota Jembara.Mereka memang mengangkat Sonia sebagai anak asuh mereka. Hanya saja, hubungan mereka tidak semakin dekat. Sekarang King sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka.Dari beberapa ucapan singkat itu, dapat diketahui bahwa Sonia tidak tahu diri, habis manis sepah dibuang, juga durhaka!Dalam waktu singkat, pernyataan itu sudah disebarluaskan hingga beberapa puluh ribu kali. Sekarang nama King kembali viral.Ini bukan pertama kalinya King viral. Dulu ada juga penggemar yang datang untuk membelanya, lalu mengendalikan arah opini. Namun kali ini, komentar penggemar King ditenggelamkan
Tobias berpikir sejenak. “Oh, begitu, ya? Setelah tiba di Kota Kibau, aku akan beri kalian 20% saham perusahaan baru. Apa semua itu cukup?”Reviana membalas dengan tersenyum, “Kami mengambil risiko dibunuh Keluarga Herdian, sepertinya 20% terlalu sedikit. Kalau 30%, masih bisa dipertimbangkan lagi.”Raut wajah Tobias langsung berubah muram. Dia melihat ke sisi Hendri.Baru saja Hendri hendak berbicara, Reviana sudah melanjutkan omongannya. Dia menegaskan sekali lagi. “Ayah, Sonia itu anak kandung kami. Orang yang melakukan pernyataan juga kami. Kelak kamilah yang akan dibenci Keluarga Herdian!”Pada akhirnya, Tobias juga merasa tidak berdaya dan memilih untuk mengalah. “Oke, aku akan beri kalian saham 30%!”“Terima kasih, Ayah!” balas Reviana dengan sangat puas.“Kalau begitu, kalian persiapkan dulu. Usahakan untuk unggah pernyataan itu besok pagi,” pesan Tobias.“Baik!” balas Reviana dengan segera.Hendri berdiri, lalu berpamitan dengan Tobias. Dia membawa Reviana meninggalkan tempat.
[ Jadi, dulu dia mendesain busana berbau nasional hanya demi mendapatkan hati penggemar? Ternyata kita itu badut yang lagi dia manfaatkan! ][ Orang seperti itu nggak pantas untuk kita sukai. Suruh dia dan studionya pergi dari negara ini! Biar dia jilat cowoknya yang berada di Negara Madani itu! ]…Malam harinya, Hendri dan Reviana dipanggil ke kediaman lama. Setelah memasuki ruangan, pelayan mengatakan, “Tuan lagi di ruang baca. Tadi Tuan sudah berpesan, kalian berdua bisa langsung ke sana.”Hendri dan Reviana berjalan ke ruang baca. Pada saat ini, Tobias sedang duduk sembari membaca buku.“Duduk!”Tobias meletakkan bukunya, melepaskan kacamatanya, kemudian bertanya pada Hendri, “Bagaimana keadaan perusahaan pada belakangan hari ini?”Mata Hendri langsung berkilauan. Dia melirik Reviana sekilas, lalu menjawab, “Masih bisa bertahan, meski dengan susah payah!”Sebelumnya berhubung perusahaan ditekan oleh Herdian Group, perusahaan pun kehilangan lebih dari setengah kliennya. Perusahaan
Di Arkava Studio.Setelah Mandy membaca berita ini, dia merasa gusar hingga seluruh tubuhnya gemetar.Sebelumnya King tidak pernah kepikiran untuk bergabung dalam asosiasi mana pun. Pihak asosiasi yang terus membujuk King. Saat King tidak ada di tempat, Juno akan membantu untuk menghadapi mereka. Pada akhirnya, lantaran merasa tidak sabar lagi, Juno pun membiarkan King bergabung dalam asosiasi. Mereka bahkan memberi King gelar kehormatan. Sekarang sebelum masalah berhasil diselidiki, mereka malah langsung memutuskan hubungan! Mandy melihat semakin banyak orang yang menghujat King. Dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Juno.Setelah menelepon sebanyak dua kali, panggilan masih tidak terhubung. Mandy pun menghubungi Dania. “Di mana Bos Juno?”Biasanya Juno tidak selalu berkantor di studio, sebab masih ada banyak bisnis yang mesti dia kelola.Dania berkata, “Bos Juno lagi dinas. Sepertinya dia baru akan kembali setelah beberapa hari.”“Bagaimana dengan masalah di internet?” ta