Share

104. Penculik Berbudi Luhur

"Ini mama sama adeknya Anna, pakde. Anna harap pakde gak keberatan Anna datang rame-rame." Ucap Anna meminta izin.

Paijo terkekeh, "ya, ndak papa. Malah bagus jadi tambah ramai tho. Nanti ajak ketemu sama budemu."

Paijo lalu menepuk pundak Kayden, "nanti bantu pakde pilih furniture. Biar bisa langsung diisi besok. Bantu video call pak Louis juga." Paijo terkekeh.

Kayden menatapnya sebal. Pakde itu sudah dibelikan Sekar hape canggih, tapi untuk melakukan video call masih canggung. Katanya aneh karena bisa memunculkan wajah.

"Yaudah Kayden mau anter tante dulu."

"Iya, anter dulu calon mert- iya antar aja dulu."

Kayden menatap pamannya kesal.

Paijo hanya terkekeh sambil mendorong bahunya. "Keceplosan nak Kayden." katanya lagi.

Alfa menarik-narik Jaket Kayden. Kayden mengulum senyum melihat kelakuan Alfa. Dari tadi matanya selalu tertuju pada sekelompok pemuda yang berada di samping motor-motor besar yang terpar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status