"Kakak Ipar, apakah Kakak Sepupu membuatmu marah lagi?" Angel yang mencuri dengar di depan pintu memeluk lengan Fredy.
Fredy yang ingin membuat Dela kesal sama sekali tidak menghindar dari Angel.
"Lepaskan, dia adalah suamiku!" Dela yang sudah memakai pakaiannya kembali keluar dari kamar lalu berteriak keras, dia juga mendorong Angel lalu memeluk lengan Fredy seperti sedang mengumumkan wilayah kekuasaannya.
Angel yang didorong merasa tidak senang lalu bersikap imut kepada Fredy, "Kakak Ipar, lihatlah Kakak Sepupu sangat galak!"
Dela menahan emosinya lalu berkata tenang, "Angel kamu sudah boleh pulang. Tubuhku sekarang sudah pulih, aku sudah bisa mengurus rumah sendiri jadi tidak membutuhkan bantuanmu lagi!"
Angel mengernyit lalu membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu!
"Pulang kamu!" Dela berteriak sekali lagi.
"Kakak Ipar apakah kamu ingin aku pulang?" tanya Angel dengan manja.
Sikap sombong Dela tidak membuat Fredy
"Siapa yang menyuruhmu masuk? Keluar!" Dela duduk lalu berteriak sambil menunjuk ke arah pintu.Angel yang memakai sepatu hak tinggi berjalan menuju tempat tidur dengan ekspresi bangga, "Kakak Sepupu lihatlah wajah penuh emosimu itu, benar-benar menyedihkan juga mengerikan sekali. Pantas saja Kakak Ipar tidak mau denganmu lagi.""Tutup mulutmu!" teriak Dela keras sambil menyeka air matanya. Tidak peduli bagaimanapun juga, dia tidak boleh memperlihatkan sisi lemahnya kepada wanita ini."Haha, aku beri tahu kamu kemarin aku bersama dengan Kakak Ipar sepanjang malam. Dia terus menyiksaku bahkan masih mengatakan sangat menyukaiku karena aku muda, cantik, postur tubuhku pun juga bagus! Dia bilang dirinya sangat puas kepadaku!" Angel menahan emosi dalam dirinya untuk menceritakan kebohongan. Dia sangat kesal karena kemarin malam Fredy meninggalkan dia sendirian di hotel.Dia yang seorang wanita cantik di universitas bergengsi ternyata malah berakhir sebagai ala
Dela langsung bergerak menuju arah kotak emas itu tanpa mempedulikan apa pun. Saat dia mengulurkan lengannya untuk meraih kotak itu, kakinya tersandung dengan ujung ranjang sehingga dia terjatuh.Dela yang terjatuh di atas lantai memeriksa kotak emas di tangannya dengan teliti, pipinya sudah basah dipenuhi dengan air mata.Melihat Dela yang begitu menyayangi kotak itu, Angel tersenyum sinis lalu menginjak tangan Dela, "Kakak Sepupu, apa yang disimpan dalam kotak ini? Kamu terlihat sangat menyayanginya, coba biarkan aku lihat!""Sakit sekali, angkat kakimu!" Rasa sakit yang luar biasa membuat Dela merintih kesakitan."Siapa suruh kamu memaki aku sebagai toilet umum, rasakan ini!" ujar Angel dengan kejam.Dela menggunakan tenaga yang besar untuk bisa menarik keluar tangannya dari bawah kaki Angel, jari-jarinya yang putih juga ramping berubah menjadi merah, bahkan masih ada tanah juga pasir melekat di sana yang membuat orang bisa merasakan kesakitan w
Dela yang tidak berbalik menjawab sambil memegang kotak emasnya, "Kamu bilang dia adalah wanitamu? Lalu aku siapa? Aku bukan wanitamu?" Dia berhenti untuk beberapa detik tapi tidak memberikan Fredy kesempatan untuk menjawab, "Maaf sekali, kamu bahkan tidak pernah menganggapku sebagai wanitamu tapi secara hukum aku adalah wanita yang paling dekat denganmu!""Itu semua berkat kecerdikanmu juga trik licikmu!""Haha terima kasih kamu sudah menganggapku pintar tapi aku tidak menganggapnya seperti itu. Kalau saja aku benar-benar pintar, aku tidak akan sampai dibenci seperti ini olehmu! Sebuah pernikahan yang tidak disukai oleh suami juga tidak dihargai oleh suami, hal apa yang membuatku tertarik untuk melakukan trik?"Fredy mengangkat alis lalu tersenyum, "Jadi sekarang kamu sangat menyesal, benar?""Kamu tidak akan pernah percaya padaku apa pun yang aku katakan!" Dela menundukkan kepala, air matanya jatuh bercucuran di atas kotak emas itu. "Maaf aku sudah memu
BrakAngel yang mencuri dengar di luar langsung menerobos masuk lalu menghampiri Fredy sambil berteriak keras, "Kakak Ipar, Kakak Sepupu memukulku dengan tangan kanannya. Kamu harus memberi keadilan untukku, dia terlalu menindas orang!"Fredy mengernyit lalu terlihat kesal, "Kamu keluar dulu, tidak ada urusanmu di sini. Aku ingin dia menjawab dengan sendirinya, kalau tidak bagaimana dia bisa mengingatnya? Kalau begitu kelak dia akan memukulmu lagi!"Ucapan Fredy menusuk hati Dela dengan sangat dalam. Siapa pun bisa melihat bahwa Angel sekarang sedang berpura-pura merasa tertindas, tapi Fredy malah menyalahkan Dela tanpa peduli dengan kebenarannya."Kakak Ipar, Kakak Sepupu sudah menghina aku, bahkan masih memukulku. Lihatlah tanganku sudah terluka!" Angel memperlihatkan luka yang dia buat sendiri kepada Fredy."Angel, kamu cepat keluar saja!" Dela tiba-tiba menunjuk pintu kamar lalu berteriak keras, dia bersikeras ingin agar Angel sadar siapa pemer
Fredy menatap Ayah mertuanya dengan tenang seolah-olah dia tidak mengerti dengan pembicaraan ini dan membiarkan Ayah mertuanya untuk tetap berbicara.Fredy ingin mendengar bagaimana Ayah mertuanya membahas masalah ini? Menarik sekali, Ayah mertuanya ternyata menggunakan 'wanita penggoda' untuk mengatasi menantunya.David semakin canggung menatap putrinya, "Dela, Fredy biasanya sibuk bekerja. Kamu harus bisa maklum kepadanya. Oh ya, kamu ambilkan ginseng yang sudah aku simpan bertahun-tahun di atas, biarkan Fredy memulihkan tubuhnya!""Baik!" jawab Dela dengan nada datar.Fredy menatap tajam ke arah David, "Terima kasih Ayah mertua tapi aku sangat pemilih. Benda seperti itu tidak bisa diberikan sembarangan kepadaku, aku juga malas untuk menyentuhnya karena akan sulit untuk diurus nantinya!"Seharusnya David tahu bahwa dirinya sama sekali tidak menyentuh Angel, bukan! Maaf sekali walau dirinya sangat serakah, dia juga belum sampai ke tahap tidak meno
"Ayah, menurutmu kemampuan apa yang aku miliki sehingga Fredy bisa meminjamkan uang kepadamu? Apakah Ayah masih tidak tahu bagaimana awal mulanya penikahan ini?" ujar Dela dengan suara rendah karena takut orang yang di kamar mandi bisa mendengar suaranya."Tidak peduli bagaimana awal mulanya tapi sekarang sikap Fredy terhadapmu pasti tidak sama."Dela tersenyum masam, "Ayah, tidak sama di mananya. Sudah bagus dia tidak melawan keluarga kita, bagaimana Ayah masih bisa berpikir ingin meminta bantuannya?""Dela, dengarkan Ayah, tidak ada yang terjadi antara dia dan Angel malah dia masih mengusir Angel pulang. Menurutmu tindakannya seperti ini menunjukkan kamu tidak berharga untuknya?""Tidak ada yang terjadi dengan Angel?" Hati Dela bergejolak tapi dia mengerti kalau ini semua belum tentu karena dirinya."Ayah, kemarin bukankah dia sudah mengatakan dengan jelas? Dia itu sangat pemilih jadi tindakannya ini tidak berarti apapun!""Putriku kenapa kamu begitu tidak percaya diri? Percaya kepa
Dela menatap sarapan yang sudah disiapkan tapi malah tidak disentuh itu, dia sedikit khawatir."Tubuh Tuan pasti tidak akan mampu bertahan!" Ibu Sinta menggeleng khawatir."Ibu Sinta, " tanya Dela dengan sungkan sambil melipat tangan di dadanya, "Ibu Sinta, bisakah aku pergi mengantar sarapan untuk Tuan? Dia selalu lupa makan saat sedang bekerja!"Dari kebiasaan setiap hari tidak sulit melihat bahwa hubungan Fredy dan Ibu Sinta lebih dekat jadi Dela ingin menanyakan pendapat Ibu Sinta."Tentu saja bisa!" Ibu Sinta mengangguk sambil tertawa, dia sangat mendukung ide Dela."Apa dia tidak akan marah?"Senyum di wajah Ibu Sinta sedikit berkurang, "Apakah kamu tidak akan pergi lagi kalau aku katakan dia akan marah?""Aku ingin pergi!" Dela melakukan ini bukan karena ingin bersikap baik supaya bisa meminjam uang tapi karena Fredy sama sekali tidak benar-benar melukainya pada malam pernikahan, karena itu Dela ingin mencoba memperbaiki hubungan mereka berdua."Kalau begitu pergi saja! Kalau k
Sejak pagi sampai sekarang isi kepalanya hanya dipenuhi oleh Dela, Fredy sendiri sama sekali tidak menyukai perasaan seperti ini. Baginya wanita hanya seperti suplemen hidup untuknya, hanya untuk hiburan saat lelah karena pulang bekerja!Tentu saja Dela tidak dikecualikan, nilai lebih Dela dibanding dengan wanita lain hanya postur tubuh Dela yang lebih menarik, wajahnya juga lebih cantik, suaranya juga terdengar lebih merdu."Benar-benar aneh sekali. Apakah keinginanmu belakangan ini tidak terpuaskan? Dengar-dengar kamu sudah memecat Jesi? Kenapa masih belum menemukan partner yang cocok?" tanya Brian penasaran, dia tidak mungkin bisa tidak datang bergosip setelah menyelesaikan pekerjaannya.Fredy mengambil cerutu di asbak lalu bersandar di kursi sambil menghisap cerutunya dengan perlahan."Wah kamu memang benar-benar tidak terpuaskan? Apa perlu aku kenalkan kepadamu beberapa wanita cantik?" ujar Brian dengan sangat gembira, "Bagaimana kalau malam nanti kita pesan sebuah PUB?""Tidak p