Share

Bab 14 - Bahasa Kalbu

Utari terkekeh dan nyaris tersedak nasi. Dia menghentikan tawa dan segera meminum airnya, lalu meneruskan bersantap hingga makanan habis.

Perut yang kenyang membuat Utari mengantuk. Dia membetulkan posisi duduk, lalu memejamkan mata. Sukma perempuan berjaket hijau lumut perlahan melayang, hingga tidak menyadari jika Heru berdiri dan jalan bersama teman-temannya untuk membuat video di gerbong paling belakang.

Hisyam dan Beni tetap tinggal untuk menjaga Utari. Sebab Fatma masih tertidur, kedua pria yang sama-sama mengenakan jaket kulit hitam harus mengawasi sang nona.

Hisyam yang berada di kursi sisi kanan, memerhatikan Utari yang mulai miring ke kanan. Dia bergegas bangkit untuk berpindah ke kursi kosong yang tadinya ditempati Heru, lalu memegangi pundak Utari yang masih terlelap.

"Ben, ambilin bantalku," pinta Hisyam sambil menoleh ke kanan.

Beni mengambil benda yang dimaksud, kemudian memberikannya pada rekannya. "Tari pulas banget kayaknya. Nyaris jatuh pun, dia nggak sadar."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mispri Yani
semoga jodoh nya Abang cepet datang ya biar kenangan nya lepas
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status