Share

Emosian

Naima sedang mempersiapkan seragam untuk Sultan. Malam itu suaminya mendapatkan panggilan mendadak. Sultan menggantikan rekannya yang sakit dan tidak bisa hadir.

Berdegup kencang jantung Naima. Akhir-akhir ini tepatnya sejak dua tahun lalu Sultan lebih sering menghadapi pekerjaan berbahaya.

“Andai Sin dan San masih ada bersamaku, pasti aku sudah meminta mereka menemanimu,” ucap Naima tanpa mendapatkan respon apa pun dari Sultan.

“Hati-hati di jalan, sebisa mungkin pulang dengan selamat seperti saat kau pergi. Kami berlima menunggumu di rumah.” Naima memberikan rompi anti peluru untuk suaminya. Sultan masih diam saja.

Lelaki yang masih betah dengan gaya rambut panjang dan diikat rapi itu membuka kotak khusus yang hanya ia yang tahu kode sandinya. Di sana ia menyimpan peralatan untuk menjinakkan bom yang memang tidak boleh orang biasa tanpa keahlian memegangnya.

“Aku pergi dulu, Assalammualaikum.” Sultan berpamitan hanya pada istrinya saja, lelak itu mengecup kening dan pipi Naima.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status