Share

Bab 3 Mendapatkan Siksaan

Author: Myafa
last update Last Updated: 2024-12-02 11:17:18

“Dia sedang hamil lima bulan.” Jerick yang menjawab pertanyaan Kean.

“Bukankah kalian baru menikah lima bulan?” Kean merasa aneh, bagaimana bisa mereka baru berpisah enam bulan dan Kenaya hamil lima bulan. Jika dihitung usia pernikahan Kenaya baru lima bulan.

Mendapati pertanyaan itu Kenaya langsung membulatkan matanya. Dia takut sekali Jerick mengetahui jika ada hubungan antara dirinya dan Kean.

Jerick menautkan kedua alisnya. Merasa aneh dengan pertanyaan Kean. Karena dia tidak pernah merasa menceritakan hal itu pada Kean.

Kean menyadari jika pertanyaannya pasti mengundang curiga Jerick. “Tadi Pak Hendrik yang cerita jika kalian baru menikah selama lima bulan.” Akhirnya dia mencari alasan tepat.

Jerick merasa lega ketika mendengar jawaban itu. Ternyata Kean tahu dari papanya. Pantas Kean bisa berkata seperti itu.

“Hitungan dokter dan kita berbeda. Aku juga tidak mengerti.” Jerick tersenyum.

Kean pernah dengar hal itu, tetapi tidak terlalu paham.

Kenaya hanya diam saja. Tidak ikut menjawab pertanyaan Kean. Dia tidak mau membuat Jerick curiga jika dia pernah berkenalan dengan Kean sebelumnya.

Kean dan Jerick bercerita sepanjang makan. Sepanjang makan pun sesekali Kean melirik Kenaya yang memilih untuk diam.

“Apa kamu belum punya kekasih?” Di tengah obrolan Jerick melempar pertanyaan itu.

Mendapati pertanyaan itu, Kean menatap Kenaya sinis, tetapi buru-buru beralih pada Jerick. “Tadinya aku punya, tetapi kami berpisah.” Dia menjawab sambil tersenyum penuh arti.

“Apa dia selingkuh?” tanya Jerick penasaran.

“Tidak, dia tidak selingkuh. Dia memilih menikah dengan pria lain yang lebih kaya dibanding aku.” Melihat bagaimana koleksi mobil dan rumah Jerick, menjelaskan jika Jerick lebih darinya. Jadi dia menyimpulkan jika Kenaya memilih Jerick karena hal itu.

Hati Kenaya terasa sakit ketika Kean merasa jika alasan menikah adalah hal itu. Padahal sejak awal dia sudah bilang jika pernikahan ini adalah paksaan orang tuanya.

Jerick tertawa. “Sepertinya kamu memang harus berusaha keras untuk jadi kaya. Agar tidak dicampakkan. Lihatlah aku, wanita luluh seketika ketika melihat seberapa kaya aku.” Dia menyombongkan dirinya.

Seringai Kean mengiringi tatapan aneh saat mendengar ucapan Jerick. Orang di depannya itu cukup percaya diri sekali. “Aku akan berusaha lebih kaya darimu. Agar bisa mendapatkan wanita yang hanya mengincar kekayaan.” Kalimat yang keluar dari mulutnya jelas memiliki arti sindiran pada Kenaya.

Sayangnya, Kenaya berusaha untuk tetap tenang. Tidak terpengaruh sama sekali dengan sindiran Kean.

Makan malam berlangsung dengan obrolan kecil. Sesekali tawa terdengar antara Kean dan Jerick. Kenaya sendiri memilih untuk diam saja.

Usai makan malam dan mengobrol sebentar, Kean memutuskan untuk kembali ke hotel. Terlebih lagi ini sudah terlalu malam.

“Terima kasih untuk undangan makan malamnya. Aku senang sekali bisa datang ke sini.” Kean mengulurkan tangan pada Jerick.

“Sama-sama. Senang kamu mau datang ke sini untuk makan malam.” Jerick menerima uluran tangan.

Kean beralih pada Kenaya. Mengulurkan tangan pada mantan kekasihnya itu. Namun, Kenaya tak kunjung menerima uluran tangan itu. Hingga membuat Jerick menyenggol lengannya. Memberi kode pada Kenaya. Kenaya pun segera menerima uluran tangan Kean.

“Sepertinya kita akan sering bertemu karena proyek akan dikerjakan Jerick.” Kean tersenyum menyeringai.

Kenaya yang tadinya tertunduk langsung menegakkan kepalanya ketika mendengar ucapan Kean. Sepertinya Kenaya salah jika dia merasa lega Kean segera pulang. Karena ternyata setelah ini dia akan bertemu lagi dengan Kean.

“Kalau begitu aku permisi dulu.” Tepat saat Kenaya menatapnya, Kean segera mengalihkan pandangan pada Jerick. Seraya melepaskan tangannya yang menjabat tangan Kenaya.

Kean segera pergi. Kenaya dan Jerick masih berdiri di depan pintu melihat mobil Kean yang perlahan pergi. Saat mobil hilang dari pandangan, Kenaya segera masuk.

Jerick yang melihat sang istri masuk lebih dulu langsung mengejarnya. Dia langsung menjambak rambut sang istri.

“Achh ….” Apa yang dilakukan Jerick membuat Kenaya terkejut sekali. “Sakit,” ucapnya ketika rambutnya ditarik oleh suaminya.

“Apa kamu sengaja menumpahkan kopi?” Jerick sudah berusaha menahan diri tadi karena ada Kean di rumah. Kini saat tidak ada Kean, dia melampiaskan kekesalannya itu.

“Aku tidak sengaja. Cangkirnya miring, jadi kopinya tumpah.” Kenaya berusaha untuk membela diri.

“Apa kamu pikir aku percaya?” Jerick menarik rambut Kenaya.

Kenaya mengikuti langkah Jerick yang menariknya. Dia berusaha untuk menyeimbangkan langkahnya agar tidak terjatuh.

Jerick membawa Kenaya ke kamar. Melempar tubuh Kenaya ke tempat tidur. Kenaya berusaha untuk jatuh dalam keadaan miring. Agar tidak terjadi apa-apa dengan anaknya. Hal seperti ini memang sering terjadi. Jadi bukan hal baru lagi bagi Kenaya.

Dengan gerakan cepat Jerick mencekik Kenaya. “Dia adalah tamu penting, dan kamu mengabaikannya. Tidak menjawab pertanyaan darinya.”

Napas Kenaya tercekat. Tangan Jerick yang berada di lehernya membuatnya tidak dapat bernapas. Kenaya berusaha untuk melepaskan tangan Jerick yang berada di lehernya, tetapi tangan itu mencengkeram dengan erat.

Jerick segera melepaskan tangannya ketika melihat wajah Kenaya yang membiru. “Harusnya kamu menghargai tamuku.” Sebuah tamparan melayang di pipi Kenaya. “Menunjukan seberapa bahagianya kamu pada orang lain.” Kembali sebuah tamparan dilayangkan Jerick dengan keras. Hingga membuat darah segar keluar dari sudut bibir Kenaya. “Dasar wanita jalang.” Jerick sudah seperti orang kerasukan. Memukul Kenaya untuk melampiaskan kekesalannya.

Saat Kenaya sudah tak berdaya, Jerick baru melepaskan Kenaya. Dia segera keluar dari kamar Kenaya. Sejak menikah, mereka memang tidak tinggal di kamar yang sama. Jerick hanya akan datang pada Kenaya ketika dia perlu menuntaskan hasratnya saja.

Setelah Jerick meninggalkan kamar, Kenaya hanya bisa menangis. Pernikahan macam apa yang dijalaninya ini. Setiap hari selalu mendapatkan siksaan. Itu benar-benar menyakitkan bagi Kenaya. Bayangan indah pernikahan sirna begitu saja. Berganti luka.

Jerick memang begitu membenci Kenaya. Selalu saja Kenya jadi sasaran, meskipun terkadang bukan kesalahannya. Apalagi ketika Jerick pulang dari klub malam. Dia akan melampiaskan amarahnya ketika Kenaya tidak mau membantunya menuntaskan hasrat.

Sudutan rokok, pukulan, tamparan, hingga jambakan rambut selalu diberikan Jerick. Tak ada satu pun yang berani menolong Kenaya di rumah itu. Asisten rumah tangga, sopir, dan tukang kebun tutup mata melihat hal itu.

Terkadang Kenaya berpikir, andai dulu dia menerima tawaran kawin lari dari Kean, mungkin hidupnya tidak akan seperti ini. Mungkin Kenaya sudah bahagia dengan Kean.

Kenaya membelai perutnya. “Sabar, Sayang. Mama akan berusaha menjagamu.” Beruntungnya Jerick tidak pernah memukul perutnya sekali pun dia memukul tubuhnya.

Kenaya hanya bisa bertahan demi anaknya. Jika dia sudah punya cukup uang, dia pasti akan segera pergi dari sini. Tak mau tinggal dengan manusia iblis seperti Jerick.

Related chapters

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 4 Merindukan Kenaya

    Seminggu setelah kembali dari melihat proyek, Kean tidak fokus bekerja. Dia memikirkan Kenaya terus. Bukannya hilang dari pikirannya, bayangan Kenaya justru menghiasi pikirannya. Kean tidak tahu harus berbuat apa. Suara ponsel yang berdering membuat Kean mengalihkan pandangannya. Dilihatnya sang mommy yang menghubunginya. “Ada apa, Mom?” Kean mengangkat sambungan telepon dan langsung bertanya-tanya tanpa basa-basi. “Ke, Mommy buatkan jadwal untukmu.” Mommy Freya di seberang sana memberitahu anaknya. “Jadwal apa? Jadwal dokter? Aku ‘kan tidak sakit?” Dengan polosnya Kean bertanya. Dia merasa tidak mengalami gejala sakit sama sekali. “Jadwal kencan, Ke, kenapa kamu berpikir jadwal ke dokter.” Mommy Freya heran dengan sang anak. “Kencan?” Kean menautkan alisnya. Merasa heran dengan sang mommy yang membuatkan jadwal kencan untuknya. “Jam dua belas di restoran K-vin. Jangan terlambat.” “Tapi—” Belum sempat Kean menolak, sang mommy sudah mematikan sambungan telepon. Kea

    Last Updated : 2024-12-02
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 5 Dari Mana Kamu Tahu?

    Kenaya yang melihat Kean ada di toko bunganya, segera mengambil kacamata hitam. Matanya merah karena semalam Jerick memukulnya tepat di pelipisnya. Jadi dia tidak mau Kean melihat hal itu. Yang ada akan menjadi pertanyaan bagi Kean. Kean mengayunkan langkahnya masuk ke toko bunga milik Kenaya. Dilihatnya Kenaya sedang menyusun bunga. Namun, ada yang aneh. Tiba-tiba Kenaya memakai kacamata hitam. Padahal ini berada di dalam ruangan. Entah untuk apa mantan kekasih memakai kacamata di dalam ruangan. “Apa kedatangan begitu silau sampai kamu menutup memakai kacamata?” Kean melemparkan pertanyaan dengan nada sindiran. “Aku sedang sakit mata.” Kenaya memberikan alasan palsu. Padahal dia menutupi lukanya. “Tidak menyangka jika ternyata kamu akhirnya memiliki toko bunga seperti yang kamu inginkan.” Kean melihat ke sekeliling. Melihat toko bunga milik Kenaya. Kenaya terdiam sejenak. Dia ingat jika pernah mengatakan hal itu pada Kean. Mimpi kecilnya yang ingin diwujudkannya. Namun,

    Last Updated : 2024-12-02
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 6 Membuat Masalah

    “Membujuk apa?” Kenaya penasaran sekali karena dia tidak merasa melakukan apa pun. “Ini.” Jerick memberikan bunga lily yang tadinya berada di balik punggungnya. Kenaya membulatkan matanya. Bunga lily yang diberikan Jerick adalah bunga lily yang dibuatkan untuk Kean. Dia memikirkan bagaimana bunga ini sampai ke rumah. Saat memandangi bunga tersebut, Kenaya melihat sebuah kertas. Dengan segera dia mengambil dan membacanya. Bunga lily adalah lambang kesetiaan. Jadi aku akan memberikannya padamu untuk membuktikan kesetiaanku. Kenaya yakin jika Kean sengaja menulis kalimat itu dan ditujukan padanya. Namun, sialnya tidak ada tulisan untuk siapa bunga itu. Jadi Jerick mengira itu adalah bunga darinya. Jika sudah seperti ini, jelas Kenaya tidak bisa menghindar sama sekali. Jika mengelak pasti Jerick akan curiga dari mana bunga itu berasal, maka Kenaya harus berpura-pura jika bunga itu darinya.“Aku hari ini pulang terlambat karena ada pesanan, jadi aku sengaja mengirim bunga ini agar kamu

    Last Updated : 2025-01-08
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 7 Luka Di Tangan

    Tubuh Kenaya gemetar ketika mendengar ucapan Jerick. Dia tahu apa yang akan dilakukan Jerick padanya. Kenaya selalu takut melakukan hal gila ini. “Kemarilah!” Jerick memberikan kode pada Kenaya dengan jarinya. Meminta Kenaya untuk segera mendekat ke arahnya. Sejujurnya Kenaya takut untuk mendekat, tetapi dia lebih takut untuk tidak menuruti perintah Jerick. Dengan memberanikan diri Kenaya segera menghampiri Jerick. “Duduk sini.” Jerick menepuk sofa. Kenaya perlahan duduk tepat di samping Jerick. Jantungnya berdegup kencang ketika berada di samping Jerick. Ini benar-benar lebih seram dibanding masuk ke rumah hantu. Tanpa aba-aba, Jerick mendaratkan bibirnya pada bibir Kenaya. Aroma rokok yang kuat tercium dari mulut Jerick. Ingin rasanya Kenaya muntah. Karena memang dia tidak suka aroma rokok itu. Namun, dia tidak bisa menghindar. Beruntung Jerick segera melepaskan ciumannya. Namun, penyiksaan belum berakhir. Dia mendaratkan kecupan di leher serta bahu Kenaya. Kenaya memejamkan m

    Last Updated : 2025-01-08
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 8 Jangan Ikut Campur!

    “Jangan ikut campur!” Kenaya segera menarik pergi. Kenaya mengambil beberapa bunga mawar karena bunga yang dirangkainya kurang. Berusaha untuk menghindar. “Itu sundutan rokok bukan?” Kean mengejar Kenaya. Dia sudah memikirkan jika luka yang terdapat di tangan Kenaya adalah sundutan rokok. Kenaya berusaha untuk tetap tenang. “Bukan urusanmu.” Kenaya kembali pada rangkaian bunga yang dibuatkan untuk Kean. Jawaban Kenaya itu sudah menegaskan jika memang itu adalah luka sundutan rokok. Rahangnya mengeras ketika mengetahui wanita yang dicintainya dilukai seperti itu. “Ini, dua ratus ribu. Bayar dan segeralah pergi.” Kenaya menyerahkan rangkaian bunga yang dibuatnya. Dia memilih melihat ke arah lain. Agar tidak menatap Kean. Tak mau Kean melihat sorot matanya. Karena Kean pasti akan tahu apa yang dirasakannya. Kean mengambil langsung uang di dompetnya dan memberikannya pada Kenaya. Saat melakukan itu, Kenaya tidak memandangnya sama sekali. Hal itu membuat Kean benar-benar terluka. Ken

    Last Updated : 2025-01-08
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 9 Merebut

    Sampai di hotel, Kean meluapkan kekesalannya dengan memukul bantal. Meluapkan kekesalannya. Ingin sekali dia memukul Jerick. Sayangnya, dia tidak mau Kenaya yang akan jadi korban. Kean bertekad membawa kembali Kenaya, jika mantan kekasihnya itu tidak mendapatkan kebahagiaan. “Anggap saja aku anak kecil yang meminta permenku kembali. Jika tidak diberikan, aku akan merebutnya secara paksa.”Kean berusaha mengembuskan napasnya kasar. Berusaha menenangkan dirinya. Berharap jika akan sedikit meredakan amarah. Tepat saat kekesalannya itu sudah mereda, suara telepon terdengar. Kean segera mengambil ponselnya di dalam kantung celananya. Saat melihat ponselnya, ternyata saudara kembarnya yang menghubungi. “Ada apa, Le?” tanya Kean. “Kamu di mana? Kata sekretarismu kamu pergi jalan-jalan?” Lean di seberang sana bertanya.Kean baru sadar jika dia belum memberitahu keluarganya jika dia pergi ke luar kota. Dia tidak mau jika keluarganya a

    Last Updated : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 10 Jelaskan Padaku

    Mendengar suara sang kakek berubah membuat Kenaya langsung menatap sang kakek. Apalagi suara itu dia kenal sekali. Siapa lagi jika bukan suara Kean. “Ke ….” Kenaya cukup terkejut dengan aksi Kean yang menyamar seperti kakek-kakek. “Jangan terkejut seperti itu, pengawalmu bisa curiga nanti.” Kean memberikan peringatan pada sang kakek. Kean memang sudah mempersiapkan ini semua sejak kemarin. Sejak Kenaya bilang jika dia untuk mendekatinya karena ada pengawalan, dia berusaha untuk mencari cara mendekati Kenaya. Karena itu dia melakukan penyamaran ini. Agar dapat bertemu Kenaya. Kemarin, dia membeli semua perlengkapan penyamaran. Sampai dia harus menghubungi Anka-sepupunya untuk membantunya merias diri seperti kakek-kakek. Kenaya tidak menyangka Kean benar-benar akan menemuinya. Lebih membuatnya terkejut adalah caranya menemuinya. Kean sampai berubah seperti kakek-kakek. “Sekarang jelaskan padaku. Apa yang sebena

    Last Updated : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 11 Membawa Pergi

    Sejak saat itu, Kenaya memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Percuma meminta tolong orang lain, karena tidak mungkin orang akan menolongnya. Justru memintanya memaklumi apa yang dilakukan Jerick.Kenaya akhirnya mengubah strateginya. Menuruti perintah Jerick sebisa mungkin. Menerima pukulan saat tidak mau menuruti perintah Jerick. Dia akan bertahan sampai bisa mengumpulkan pundi-pundi uang. Setelah punya cukup uang, maka dia akan pergi. Karena merasa hanya cara itu yang bisa dilakukan. Dengan begitu, dia akan terbebas dari Jerick. Beruntung Jerick mengizinkannya untuk membuka toko bunga kecil. Mungkin bagi Jerick toko bunganya tidak akan memberikan pemasukan untuk Kenaya. Namun, sebenarnya toko bunga Kenaya cukup ramai.“Jika semua sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, maka ayo pergi. Aku akan membawamu pergi.” Kean tidak akan tinggal diam begitu saja di sini. Dia akan membawa Kenaya untuk pergi. Tidak rela jika wanita yang dicint

    Last Updated : 2025-01-09

Latest chapter

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 120 Kasus Semakin Ramai

    “Siapa dia? Kenapa bawa-bawa keluarga Adion?” Grandpa Bryan langsung mengomentari. “Hendrik Arkan-walikota.” Grandpa Felix membaca nama yang tertera di bagian bawah. “Apa dia adalah mertua Kenaya?” tanya Grandpa Bryan. “Sepertinya begitu.”“Apa dia sengaja mengadakan konferensi pers untuk membangun opini publik?” Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. “Sepertinya dia sengaja menyebut nama Adion.” Grandpa Felix merasa jika yang dilakukan orang yang sedang melakukan konferensi pers sengaja sekali. Setelah selesai berita tersebut, pembawa acara mengomentari keluarga Adion. Dari mulai siapa keluarga Adion. Apa saja bisnisnya. Tentu saja itu membuat Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. Mereka menceritakan kasus yang terjadi beberapa bulan lalu juga. Di mana Lean dan Kean menangkap penyelundupan perusahaan. Di rumah sebelah, Mommy Ghea mencari keberadaan daddy-nya. Memastikan jika sang daddy tidak akan menonton berita. Namun, saat mencari sang daddy, dia tidak menemukan sang daddy

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 119 Konfrensi Pers

    “Lihat ada konferensi pers dari walikota.” Rigel baru saja membuka media sosialnya. Tanpa sengaja dia melihat konferensi pers yang dilakukan walikota. Daddy El segera meraih ponsel Rigel. Melihat konferensi pers yang dilakukan oleh walikota yang merupakan papa Jerick. Dia benar-benar terkejut sekali dengan yang dilakukan oleh Hendrik. Daddy El, Daddy Dean, Lean, Mommy Freya, dan Kenaya langsung ikut melihat berita itu di ponsel mereka. Mereka semua tak kalah terkejut dengan yang baru saja mereka lihat. Walikota seolah menegaskan jika anaknya melakukan itu karena adanya perselingkuhan. “Sepertinya dia sengaja melakukan konferensi pers ini untuk mengiring opini publik.” Daddy Dean memberikan pendapatannya. “Iya, sepertinya begitu.” Daddy El melihat jika yang dilakukan walikota memang sengaja untuk menguntungkannya. Kenaya melihat postingan dari walikota itu, tetapi dia justru dikejutkan dengan komentar-komentar di dalam video. Miss gosip: Jelas saja suaminya melakukan kekerasan da

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 118 Menabuh Genderang Perang

    “Saya akan mengurusnya, Pak. Untuk sementara waktu, Pak Kean akan di sini. Mungkin jika kasus ini dilimpahkan pada kejaksaan negeri, persidangan akan dilaksanakan dua puluh hari lagi.” Pengacara mencoba menjelaskan. Berapa lama Kean akan berada di dalam penjara. “Baiklah, aku tidak masalah jika berada di sini dalam jangka waktu lama.” Mommy Freya langsung menangis. Dia memeluk sang suami. Tidak bisa dibayangkan sang anak akan mendekam di penjara dalam jangka waktu yang lama. Kean segera menghampiri sang mommy. Membawanya ke dalam pelukannya. “Mommy jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja di sini. Aku harus membuat orang yang sudah membuat anakku meninggal, masuk penjara. Dia tidak boleh bebas begitu saja.” Dia mencoba memberikan pengertian pada sang mommy. Mommy Freya tahu jika anaknya pasti akan bertarung mati-matian. “Baiklah, Mommy percaya padamu.”Kean menjauhkan tubuhnya untuk melihat wajah sang mommy. Kean menghapus air mata yang membasahi wajah sang mommy. “Kean titip Kena

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 117 Negosiasi

    “Ada apa Anda menghubungi saya?” Daddy El benar-benar geram sekali mendengar suara walikota. “Bisakah kita bertemu?” “Saya tidak bisa bertemu dengan Anda. Bicarakan saja di telepon.” Daddy El tidak mau mengambil risiko dengan bertemu dengan walikota. Apalagi ini adalah wilayahnya. Tentu saja itu akan sangat bahaya. Hendrik tertawa. “Begitu rupanya. Baiklah kalau begitu kita bicarakan saja di sini.” Dia pun mengalah. Tidak masalah jika memang harus dibicarakan ditelepon. “Anak Anda sekarang di penjara, begitu pula dengan anak saya. Media juga sudah mulai mencium kasus ini. Kasus ini akan menjadi lebar jika kita melanjutkanya. Anda dan saya tentunya adalah orang yang paling dirugikan. Jadi saya ingin mengajukan negosiasi untuk kasus ini. Silakan Anda minta menantu saya mencabut laporan kekerasan dalam rumah tangga, dan saya akan mencabut semua laporan yang anak Anda dapatkan.” Hendrik Arkan mencoba menjelaskan niatnya untuk berbicara. Daddy El terdiam mendengar itu. Dia tidak bisa m

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 116 Kenaya Bersaksi

    Daddy El menunggu Kenaya dan sang istri di hotel. Sekaligus membicarakan kasus yang menimpa Kean. Pengacara menjelaskan jika Jerick ternyata tidak bisa lari dari jerat hukum karena bukti-bukti kekerasan dalam rumah tangga jelas. “Apa mereka sengaja memasukkan Kean ke penjara?” Daddy El bertanya pada pengacara. “Bisa jadi, Pak. Mereka mencari celah dengan tuduhan perselingkuhan. Berlindung dari kasus perselingkuhan itu, agar dapat memutar balik fakta. Dengan tuduhan perselingkuhan, mereka akan membuat tuduhan perselingkuhan itu adalah alasan kekerasan rumah tangga yang menimpa Bu Kenaya.” Pengacara mencoba menjelaskan. Daddy El merasa jika apa yang dikatakan pengacara ada benarnya. Mungkin mereka memang sengaja melakukan hal itu. “Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?” “Kita hanya bisa mengandalkan kesaksian Bu Kenaya. Menceritakan semua. Dengan begitu Pak Kean akan bisa bebas dari tuduhan.” Daddy El hanya berharap jika Kenaya akan memberikan kesaksian untuk membebaskan Kean

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 115 Urus Cepat

    “El, apa benar Kean ditangkap?” “Daddy tahu dari mana?” Daddy El di seberang sana begitu terkejut. Dia belum memberitahu siapa pun, tetapi daddy-nya sudah tahu. “Aku lihat di berita. Cucu Adion di penjara.” “Berita?” Daddy El begitu terkejut. Bagaimana bisa kasus ini suda tercium oleh media. Padahal pihaknya belum membocorkan sama sekali. “Iya, Dad, tetapi Daddy tenang saja. Aku sedang mengurusnya. Kean akan segera bebas.”“Baiklah, cepat urus, ini akan berdampak buruk untuk perusahaan juga jika berlarut-larut.” Grandpa Bryan mengingatkan anaknya. “Baiklah.” Daddy El segera mematikan sambungan telepon. Suara ketukan pintu terdengar. Daddy El pun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang membuka pintu. Ternyata itu adalah Lean dan Rigel. “Dad, ada berita tentang Kean.” Lean langsung menunjukan ponselnya. Daddy El meraih ponsel Lean. Melihat berita yang ramai di media. Hal itu tentu membuat Daddy El cukup terkejut. Jika berita ini semakin digoreng, tentu saja akan berdampak

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 114 Berita

    “Saya cek tadi ternyata Pak Hendrik-walikota yang merupakan papa Jerick Arkan yang melaporkan hal itu.” Daddy El mengeratkan rahangnya. Ternyata keluarga Jerick Arkan sudah mulai turun tangan. Tentu saja dia tidak akan membiarkan anaknya sendiri.Di dalam kantor polisi, Kean ditanya beberapa pertanyaan. Kean menjelaskan apa adanya. Dia memang tidak menculik Kenaya. Kenaya dengan kesadaran ikut dengannya karena lari dari kejaran suaminya yang memukulinya. Kenaya waktu itu memang benar menabrakkan mobilnya, itu karena melihat Kenaya jatuh dan setelah itu membawa Kenaya ke rumah sakit. Kean memiliki alibi kuat menyangkal tuduhan itu. Sayangnya, tuduhan perselingkuhan tidak bisa dia elakkan. Karena memang ada hubungan di antara mereka. Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, Kean akhirnya dimasukan ke dalam penjara. Dia akan bermalam di penjara. Pengacara menegaskan akan menjamin Kean tidak akan pergi. Meminta Kean untuk dibebaskan. Namun, sayangnya polisi tidak menyetujui permohonan

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 113 Kean Ditangkap

    Kean membaca surat penangkapan atas dirinya itu. Tentu saja itu membuatnya merasa heran. Bagaimana bisa dia dituduh menculik. Apalagi di dalam surat penangkapan tertulis jelas jika korban penculikan adalah Kenaya. “Tuduhan lucu apa ini? Penculikan?” Kean merasa aneh dengan segala tuduhan yang dilayangkan padanya. Jelas ini menggelitik sekali. “Silakan ikut kami. Jelaskan semua di kantor polisi.” “Korban penculikannya saja ada di sini aman dan terjaga. Bagaimana bisa dikatakan penculikan?” Kean masih mengelak. “Sebaiknya, Anda jelaskan saja di kantor polisi.” Polisi yang melihat Kean terus menjawab, akhirnya menangkap paksa Kean. “Lepaskan dia? Saya tidak merasa diculik.” Kenaya yang berada di belakang, menerobos ke depan. Mencegah apa yang dilakukan polisi. Dia menarik tangan Kean. “Silakan melakukan pembelaan di pengadilan.” Polisi tetap tidak peduli dengan apa yang dilakukan Kenaya. “Tenanglah, aku akan keluar. Kamu harus disini dan jangan ke mana-mana. Tetaplah bersama kelua

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 112 Polisi Lagi

    Saat sampai, Kenaya langsung disambut oleh Mommy Freya dan Daddy El. Mereka meminta Kenaya untuk beristirahat di kamar yang pernah ditempatinya.Kenaya pun memanfaatkan waktu untuk beristirahat. Tubuhnya belum benar-benar sembuh. Bekas luka prosesi kuret masih terasa sakit sesekali.Di saat Kenaya beristirahat, Kean dan Daddy El mengobrol di ruang keluarga. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan jika proyek ini jadi sasaran walikota. “Mereka tidak akan mengusik sebenarnya karena kita punya surat tanah dan izin yang kuat. Lagi pula sebelum dibangun, kita sudah cek di tata kota. Jadi harusnya mereka tidak akan sejauh itu.” Daddy El memberikan pendapatnya tentang proyek yang sedang dikerjakan anaknya itu.Kean memahami apa yang dikatakan sangat daddy. Dia juga berpikir, jika walikota tidak mungkin bisa mengusik proyeknya. Apalagi dia sudah sangat berhati-hati dengan masalah legalitas. Saat sedang mengobrol, pengacara menghubungi Kean. Dengan segera Kean mengangkat sambungan telep

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status