Share

Bab 10 Jelaskan Padaku

Author: Myafa
last update Last Updated: 2025-01-09 05:24:43

Mendengar suara sang kakek berubah membuat Kenaya langsung menatap sang kakek. Apalagi suara itu dia kenal sekali. Siapa lagi jika bukan suara Kean.

“Ke ….” Kenaya cukup terkejut dengan aksi Kean yang menyamar seperti kakek-kakek.

“Jangan terkejut seperti itu, pengawalmu bisa curiga nanti.” Kean memberikan peringatan pada sang kakek.

Kean memang sudah mempersiapkan ini semua sejak kemarin. Sejak Kenaya bilang jika dia untuk mendekatinya karena ada pengawalan, dia berusaha untuk mencari cara mendekati Kenaya. Karena itu dia melakukan penyamaran ini. Agar dapat bertemu Kenaya. Kemarin, dia membeli semua perlengkapan penyamaran. Sampai dia harus menghubungi Anka-sepupunya untuk membantunya merias diri seperti kakek-kakek.

Kenaya tidak menyangka Kean benar-benar akan menemuinya. Lebih membuatnya terkejut adalah caranya menemuinya. Kean sampai berubah seperti kakek-kakek.

“Sekarang jelaskan padaku. Apa yang sebena
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 11 Membawa Pergi

    Sejak saat itu, Kenaya memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Percuma meminta tolong orang lain, karena tidak mungkin orang akan menolongnya. Justru memintanya memaklumi apa yang dilakukan Jerick.Kenaya akhirnya mengubah strateginya. Menuruti perintah Jerick sebisa mungkin. Menerima pukulan saat tidak mau menuruti perintah Jerick. Dia akan bertahan sampai bisa mengumpulkan pundi-pundi uang. Setelah punya cukup uang, maka dia akan pergi. Karena merasa hanya cara itu yang bisa dilakukan. Dengan begitu, dia akan terbebas dari Jerick. Beruntung Jerick mengizinkannya untuk membuka toko bunga kecil. Mungkin bagi Jerick toko bunganya tidak akan memberikan pemasukan untuk Kenaya. Namun, sebenarnya toko bunga Kenaya cukup ramai.“Jika semua sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, maka ayo pergi. Aku akan membawamu pergi.” Kean tidak akan tinggal diam begitu saja di sini. Dia akan membawa Kenaya untuk pergi. Tidak rela jika wanita yang dicint

    Last Updated : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 12 Siapa Kakek Itu?

    “Ini apa?” tanya Kean. “Ini adalah pertama kali ada orang yang memegang perutku dan ini pertama kali orang merasakan kebahagiaan yang aku rasakan.” Kenaya begitu terharu sekali. “Apa Jerick tidak pernah memegang perutmu?” tanya Kean. “Tidak.” Kenaya menggeleng. Bagaimana bisa seorang pria yang akan menjadi ayah tidak memegangi perut istrinya. Padahal kebahagiaan begitu dirasakan Kean. Kean berpikir andai yang dikandung Kenaya adalah anaknya, pasti dia akan jauh lebih bahagia. Kenaya segera menghapus air matanya. Kemudian kembali ke tempat duduknya. Tak mau membuat pengawal Jerick curiga. Jika mereka lapor ke Jerick akan bahaya. Beruntung karena restoran pembatasnya tinggi, mereka tidak melihat saat Kenaya meminta Kean memegang perutnya. “Apa mereka akan selalu disampingmu terus menerus?” Kean penasaran sekali. Dari tadi pengawal Kenaya mengawasi terus. “Biasanya mereka akan datang saat siang sampai aku pulang dari toko, tetapi karena Jerick tidak ada, maka mereka akan menjaga d

    Last Updated : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 13 Cosplay

    Kean kali ini bersiap. Dilihatnya wajahnya sudah sesuai dengan keinginannya. Sempurna untuk penyamaran kali ini. Jika sudah begini, dia akan bisa leluasa menemui Kenaya. “Sebenarnya Kak Kean mau ke mana? Kenapa harus berdandan seperti wanita?” Anka-sepupu Kean melemparkan pertanyaan itu. Pagi-pagi sekali tadi kakak sepupunya menghubungi. Ternyata ingin dibantu untuk merias diri. Karena Anka adalah seorang vlogger kecantikan, dia membantu sang kakak, melalui video call. “Sudahlah, aku sedang cosplay.” Kean menjawab enteng.“Cosplay menjadi banci?” Anka tertawa. “Apa aku terlihat seperti banci. Rasanya aku lebih cantik.” Kean melihat pantulan kaca. Melihat wajahnya yang cantik. Sengaja Kean memakai rambut palsu panjang agar menutupi rambut pendeknya. Dia ingin terlihat seperti wanita agar pengawal Jerick tidak menyadari keberadaannya. Kean ingin memanfaatkan Jerick yang sedang tidak ada. Jadi dia bisa dekat dengan Kenaya. “Kak Kean cantik. Pasti orang tidak akan mengira kakak adala

    Last Updated : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 14 Dia Benci

    Kenaya mendorong Kean yang berada di kursi roda. Alun-alun kota ternyata cukup ramai pagi itu. Banyak orang datang untuk menikmati alun-alun kota yang teduh dengan pepohonan di sana. Banyak jajanan yang dijual dan itu sangat menggiurkan sekali. “Kamu mau beli apa?” tanya Kean. “Aku bingung. Semua terlihat enak sekali.” Kenaya benar-benar berbinar ketika melihat jajaran makanan. Dia ingin sekali membeli semuanya. “Pilihlah satu-satu. Kita makan satu-satu.” Kean meminta Kenaya untuk membelinya. Kenaya mengangguk. Segera berbelok untuk membeli makanan. Makanan yang pertama dibeli ada gula kapas warna-warni. Apalagi dibentuk lucu sekali. “Mau bentuk beruang.” Kenaya meminta penjual membuatkan bentuk beruang. Karena satu gula kapas cukup besar dia membeli satu saja. Nanti dia akan membaginya untuk Kean. Kean mengeluarkan dompet di tas kecilnya. Sampai detail tas pun Kean memakai tas wanita. Benar-benar dia totalitas sekali dalam penyamaran ini. Setelah mendapatkan gula kapas, Kenaya

    Last Updated : 2025-01-10
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 15 Bersenang-Senang!

    Untuk sejenak Kenaya terdiam. “Baiklah, aku akan menghubungimu nanti.” Kean merasa lega. Karena mendapatkan kabar Kenaya baginya begitu berarti sekali.Setelah memastikan Kean aman dan taksi pergi, barulah Kenaya memesan taksi untuk kembali ke toko. Dia berharap semua akan aman. Pengawal Jerick tidak bisa mengikuti Kean, karena mereka harus mengikuti Kenaya. Karena itu mereka memutuskan membuntuti Kenaya dibanding membuntuti wanita yang bersama Kenaya. Kenaya melihat ke arah belakang di mana mobil pengawal Jerick mengikutinya. Dia bersyukur mereka mengikutinya. Jadi paling tidak Kean aman. “Kita mau ke mana, Bu?” tanya sopir. Kenaya tidak mau usaha pengawal Jerick sia-sia begitu saja. Mungkin mereka akan berpikir jika dia akan kembali ke toko. Jadi dia memilih memutar haluan. “Ke jalan kenari, Pak.” Kenaya memutuskan untuk pulang. Pengawal yang melihat Kenaya menuju arah lain selain toko, langsung bergegas mengikuti. Hingga akhirnya mereka sampai di kediaman Jerick. Kenaya pu

    Last Updated : 2025-01-10
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 16 Dikurung

    Kenaya berusaha membuka pintu, tetapi tampaknya pintu terkunci dari luar. Jadi dia tidak bisa membuka pintu tersebut. Sekuat tenaga Kenaya membuka pintu, tetap saja Kenaya tidak bisa membukanya. “Bi ….” Kenaya mengetuk pintu. Memanggil asisten rumah tangganya. “Bu, Kenaya.” Asisten rumah mengetuk balik. “Bi, tolong buka pintunya.” Kenaya berbicara sambil menempelkan tubuhnya ke pintu. “Bu, Pak Jerick yang meminta pintu kamar Bu Kenaya dikunci. Tidak boleh pergi ke mana-mana hari ini. Jadi mohon maaf tidak bisa membukanya.” Asisten memberitahu Kenaya. Kenaya mengeram kesal. Ternyata sang suami yang menguncinya di dalam kamar. Pastinya ini adalah buntut dari permasalahan kemarin itu. Jerick pasti sengaja menguncinya dalam kamar agar tidak pergi ke mana-mana. “Menyebalkan sekali.” Kenaya segera mengambil ponselnya di dalam tas. Mencari nomor Jerick. Untuk melayangkan protes pada suaminya itu. “Halo, Sayang.” Jerick menyambut sang istri dengan lemah lembut. Mendapati sikap lembut

    Last Updated : 2025-01-10
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 17 Membayar Mahal

    “Ini, Pak.” Karyawan memberikan pada Kean. Mendapati list pesanan, Kean segera bergerak untuk membuat bunga pesanan pelanggan. Beruntung Kean pernah belajar. Walaupun kala itu hanya iseng belaka. Seharian Kean membuat bunga dan mengirim bunga-bunga itu pada pelanggan. Ada sekitar sepuluh pesanan yang dibuat oleh Kean. Senang Kean bisa membantu mantan kekasihnya itu. Suara telepon berdering. Kean yang kebetulan ada di dekat sana, langsung mengangkat sambungan telepon tersebut. “Halo, toko bunga Kenaya.” Dia menyapa dengan ramah. Tawa Kenaya terdengar. “Kamu sudah cocok sekali menjadi karyawanku.” Dia merasa lucu ketika mendengar suara Kean menyapanya. “Apa kamu tahu, kamu harus bayar mahal aku untuk menjadi karyawanmu.” “Tenanglah aku akan membayar mahal.” “Tentu saja aku akan menunggumu membayar aku mahal.” Kean merasa senang suara Kenaya terdengar baik-baik saja. Artinya tidak perlu ada yang dikhawatirkan. “Apa keadaanmu baik-baik saja?” tanya Kean. “Aku sudah lebih baik.” “

    Last Updated : 2025-01-10
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 18 Tidak Cuma-Cuma

    Kenaya melihat nama suaminya di sana. Namun, karena malas, dia memilih untuk tidak mengangkat sambungan telepon. Memilih tidur saja. Terserah apa yang mau dilakukan Jerick. Keesokan harinya Kenaya bangun seperti biasanya. Mandi walaupun tidak pergi ke mana-mana. Rasanya Kenaya bosan berada di rumah. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Entah kenapa tiba-tiba, Kenaya ingin membuka pintu kamarnya. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat pintu kamar terbuka. Kenaya ingat betul, semalam saat bangun untuk ke toilet, dia membuka pintu, dan pintu itu masih tertutup. “Apa bibi lupa menutup pintu?” Pertanyaan itu langsung terlintas di kepala Kenaya. Dengan segera Kenaya membuka pintu. Saat pintu terbuka, dia benar-benar melihat asisten rumah tangga. Dia yakin jika pasti pintu terbuka karena asisten rumah tangga ingin masuk ke kamarnya. “Bu Kenaya sudah tahu jika pintu sudah dibuka?” Asisten rumah tangga menatap Kenaya. Dahi Kenaya berkerut dalam. Dia memikirkan ucapan asisten rumah tan

    Last Updated : 2025-01-10

Latest chapter

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 167 Akhir Kebahagiaan

    Kean terus menggenggam erat tangan Kenaya. Begitu berdebar-debar ketika menunggu hasil apa yang dilihat oleh dokter. “Selamat, Bu Kenaya hamil.” Dokter melihat jika ada janin di rahim Kenaya. Kenaya merasa lega karena akhirnya dia benar-benar hamil. Kean yang bahagia langsung mendaratkan kecupan di punggung tangan sang istri. “Kita akan punya anak.” Kean benar-benar merasa bahagia karena akhirnya dapat memiliki anak kembali. “Iya.” Air mata Kenaya kembali menetes. Setelah dia kehilangan anak. Akhirnya dia kembali diberikan kepercayaan memiliki anak secepat ini. Rasanya benar-benar Kenaya merasa dilimpahi berkah yang begitu banyaknya. “Aku akan punya cucu lagi, Mommy.” Mommy Freya langsung memeluk Grandma Shea benar-benar merasa bahagia akhirnya dapat memiliki cucu lagi. “Iya, aku juga akan punya cicit.” Grandma Shea begitu bahagia sekali. Semua yang berada di ruang dokter begitu bahagia sekali. Karena cicit Adion akan hadir lagi setelah anak dari Lean. Dokter men

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 166 Kebahagiaan

    “Kita mampir ke apotek.” Kenaya menatap Kean yang sedang sibuk menyetir. “Kamu mau beli apa? Kamu sakit?” tanya Kean sedikit panik ketika mendengar Kenaya meminta ke apotek. “Tidak. Aku hanya mau beli alat tes kehamilan.” Kenaya menjelaskan apa yang membuatnya ingin ke apotek. “Kamu hamil?” tanya Kean menatap Kenaya. “Belum. Aku baru mau mengecek saja.” Kenaya mencoba menjelaskan. “Memang sudah terlambat datang bulan?” Kean begitu penasaran. “Iya, sudah telat dua minggu, Tadi saat mommy tanya dan aku baru ingat.”“Baiklah, kita beli atas tes kehamilan.” Kean begitu bersemangat sekali ketika mendapatkan kabar istrinya terlambat datang bulan. Dia berharap ada Kean junior di dalam rahim sang istri. Mereka sampai di apotek. Kenaya langsung membeli alat tes kehamilan di temani Kean. Ini bukan pertama kali Kenaya membeli alat tes kehamilan. Karena dulu dia pernah membelinya sebelum pernikahan dengan Jerick. Saat sudah mendapatkan alat tes kehamilan. Mereka segera pulang. Rencananya,

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 165 Pembukaan

    Apa yang dikatakan Kean memang benar. Apa yang dilakukan adalah untuk menyalurkan hobi. Apa yang dilakukannya hanya untuk membuatnya bahagia. Jika pun ada banyak orang yang beli, itu adalah nilai tambah saja. “Baiklah.” Kenaya pun mengangguk. Dia jauh lebih tenang ketika sang suami mengatakan hal itu padanya. “Ayo, kita berangkat.” Kean meraih tangan sang istri. Mengajaknya untuk segera ke toko bunga. Kenaya dengan penuh semangat menerima ajakan Kean. Mereka segera berangkat bersama untuk ke toko bunga. Saat sampai di toko bunga, Kean dan Kenaya begitu terkejut. Ternyata ada banyak orang yang sedang menunggu di depan toko. Mereka semua ingin membeli bunga hidup yang tampak cantik sekali. Apalagi memang ada program diskon yang diberikan Kenaya. “Apa mereka benar-benar datang untuk membeli bunga?” Kenaya tidak menyangka jika pembukaan tokonya akan dihadiri banyak orang. “Banyak orang suka berkebun. Jadi wajar jika mereka antusias untuk membeli bunga.” Kean mengulas senyum. Dia sen

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 164 Toko Bunga

    Bulan madu yang sudah berakhir mengantarkan Kenaya dan Kean kembali. Tentu saja tempat yang mereka tuju adalah rumah baru mereka. Mereka langsung menempati rumah mereka sesuai dengan keinginan mereka berdua. Hari ini Kean sudah mulai bekerja. Karena itu Kenaya bangun lebih awal untuk mempersiapkan semuanya. Kemarin, Kenaya sudah berbelanja. Jadi pagi ini dia bisa memasak untuk suaminya.Kenaya sibuk di dapur membuat masakan. Pagi ini dia ingin membuat scramble egg. Makanan simple yang pas untuk sarapan. Kenaya memasak sambil mendengarkan musik. Membuatnya semakin bersemangat. Kean yang bangun melihat Kenaya yang asyik memasak dan menggoyangkan tubuhnya. Hal itu membuat senyum manis menghiasi wajahnya. Ternyata tidak ada asisten rumah tangga membuat lebih nyaman. Buktinya sang istri begitu leluasa keluar hanya dengan menggunakan baju tidur pendek dengan tali spageti. Kenaya yang selesai segera berbalik untuk meletakkan scramble egg yang dibuatnya. Namun, alangkah terkejutnya ketika

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 163 Bulan Madu Part 4

    Seminggu Kean dan Kenaya berada di London. Mereka menikmati banyak tempat di London. Menikmati kuliner di negeri ratu Elisabet tersebut. Keduanya begitu bahagia sekali. Karena akhirnya mimpi mereka untuk ke London sudah terwujud. Hari ini rencananya mereka akan kembali. Naik pesawat pada siang hari. “Kenapa tujuan kita tidak ke Indonesia?” Kenaya menatap suaminya ketika melihat tiket pesawat yang dipegangnya. Tujuan pesawat justru adalah Male. Kota yang berada di Maladewa. Kota dengan laut dan pantai yang begitu indah. “Bulan madu kita belum berakhir.” Kean tersenyum. Kean sengaja mengubah rute. Dia masih ingin menikmati waktu dengan Kenaya. Sengaja memilih pantai karena sejatinya Kean menyukai pantai. Apalagi ketika melihat pantai saat alam hari. Namun, karena janjinya pada Kenaya, dia membawa Kenaya ke London lebih dulu. Kenaya mengulas senyum. Jika ditanya apakah dia suka jika bulan madunya diperpanjang, tentu saja jawabannya iya. Jadi dia tidak menolak ketika sang suami mengaj

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 162 Bulan Madu Part 3

    “Bukan apa-apa.” Kenaya menggeleng. “Aku tadi melihat jaring ikan di dalam kopermu.” Kean hanya melihat sekilas. Jadi dia mengatakan apa yang dilihatnya saja. Jaring ikan? Kenaya tak habis pikir ucapan Kean. Namun, jika dipikir-pikir memang baju tadi seperti jaring ikan. “Coba lihat.” Kean menghampiri sang istri. Memaksa sang istri membuka koper. “Tidak mau.” Kenaya masih berusaha untuk menutup kopernya. Kean yang melihat hal itu langsung menggelitik tubuh sang istri. Alhasil Kenaya melepaskan pegangannya pada koper. Melihat celah itu, Kean segera membuka koper. Dia langsung mengambil baju yang disembunyikan oleh Kenaya. Kemudian merentangkannya agar dapat melihat baju apa itu. Kean membulatkan matanya ketika melihat jika baju yang disembunyikan Kenaya adalah baju tidur seksi. “Itu dari mommy. Aku baru membukanya tadi.” Kenaya menjelaskan dari mana baju itu berasal. Kean tidak menyangka jika sang mommy memberikan Kenaya baju seperti ini pada istrinya. Sang mommy benar-benar pa

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 161 Bulan Madu Part 2

    Sesuai janji Kean, sore ini Kean membawa Kenaya ke London Eye. Mereka menuju ke London Eye untuk menikmati melihat kota London. Kean sengaja memesan tempat khusus. Jadi hanya mereka berdua isinya. Jangan ditanya berapa uang yang harus dikeluarkan Kean untuk memesan tempat privat. Pastinya cukup besar. Namun, jika dibanding dengan yang terisi dengan beberapa orang. Kean dan Kenaya masuk ke dalam kapsul. Saat baru masuk, Kenaya dikejutkan dengan meja makan yang terdapat di dalamnya. Tadi dia melihat kapsul lain, tetapi tidak ada meja makan seperti yang dipesan Kean. “Kamu memesannya khusus?” tanya Kenaya memastikan. “Tentu saja. Ini adalah bulan madu kita. Jadi aku ingin yang spesial.” Kean mengulas senyum di wajahnya. Kenaya merasa beruntung sekali karena Kean menyiapkan bulan madu mereka dengan sempurna. Tentu saja ini akan diingatnya sampai kapan pun. “Ayo, masuk.” Kean mengulurkan tangan, mengajak Kenaya untuk masuk ke dalam kapsul tersebut. Kenaya segera masuk.

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 160 Bulan Madu Part 1

    Waktu sudah menunjukan jam dua belas, tetapi dua insan manusia itu masih asyik saling memeluk di bawah selimut. Kegiatan semalam yang menguras tenaga membuat keduanya begitu lelah sekali. Hingga sesiang ini mereka masih belum mau bangun. Kenaya yang membuka mata lebih dulu melihat Kean yang masih tertidur pulas. Melihat Kean membuat Kenaya membelai lembut wajah Kean. Kenaya merasa bersyukur sekali karena ada Kean di hidupnya. Apalagi kini mereka sudah menjadi pasangan suami dan istri. Tangan halus Kenaya yang membelai lembut wajah Kean membuat Kean yang tidur terbangun. Hal pertama yang dilihat saat membuka mata adalah wajah cantik Kenaya. Senyum manis dari Kenaya menyambutnya, hingga menularkan senyum di wajahnya. “Apa aku sedang bermimpi?” tanya Kean. “Kamu tidak sedang bermimpi. Memangnya kenapa?” Kenaya begitu penasaran sekali.“Karena aku melihat bidadari di depanku. Jadi aku pikir aku bermimpi.” Kenaya langsung tersenyum mendengar ucapan Kean. “Coba aku cek dulu.” Kean men

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 159 Malam Panas

    Kenaya membenarkan apa yang dikatakan oleh Kean. Kamar mandi begitu tampak romantis. Apalagi tampak begitu indah dengan pemandangan kota yang terlihat dari atas. “Kaca itu transparan?” tanya Kenaya ketika menyadari pemandangan kota terlihat dari dalam. “Kaca itu memang memperlihatkan pemandangan dari luar, tetapi ketika melihat dari luar, pemandangan dari sini tidak terlihat.” Kean mencoba menjelaskan pada Kenaya. Kenaya mengangguk mengerti. “Tapi, aku tetap tidak nyaman.” Kenaya merasa tidak leluasa. “Aku akan menutupnya.” Kean tidak mau sampai Kenaya tidak nyaman. Karena itu, dia segera mengambil remote dan menutup jendela tersebut. Kenaya lebih lega ketika melihat kaca kini tertutup. Paling tidak dia akan lebih nyaman. Kean segera beralih kembali pada sang istri. Memutar tubuh sang istri untuk dapat meraih ritsleting gaun yang dipakai. Perlahan Kean menurunkan ritsleting gaun tersebut. Kenaya memejamkan matanya ketika tangan Kean terasa menurunkan ritsleting gaunnya. Jantung

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status