Share

Bab 6 Membuat Masalah

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 04:56:24

“Membujuk apa?” Kenaya penasaran sekali karena dia tidak merasa melakukan apa pun. 

“Ini.” Jerick memberikan bunga lily yang tadinya berada di balik punggungnya. 

Kenaya membulatkan matanya. Bunga lily yang diberikan Jerick adalah bunga lily yang dibuatkan untuk Kean. Dia memikirkan bagaimana bunga ini sampai ke rumah. Saat memandangi bunga tersebut, Kenaya melihat sebuah kertas. Dengan segera dia mengambil dan membacanya. 

Bunga lily adalah lambang kesetiaan. Jadi aku akan memberikannya padamu untuk membuktikan kesetiaanku. 

Kenaya yakin jika Kean sengaja menulis kalimat itu dan ditujukan padanya. Namun, sialnya tidak ada tulisan untuk siapa bunga itu. Jadi Jerick mengira itu adalah bunga darinya. Jika sudah seperti ini, jelas Kenaya tidak bisa menghindar sama sekali. Jika mengelak pasti Jerick akan curiga dari mana bunga itu berasal, maka Kenaya harus berpura-pura jika bunga itu darinya.

“Aku hari ini pulang terlambat karena ada pesanan, jadi aku sengaja mengirim bunga ini agar kamu tidak marah.” Akhirnya Kenaya mendapatkan alasan yang tepat untuk diberikan pada Jerick. 

Jerick tersenyum. “Aku akan marah jika kamu tidak menurut. Tidak melakukan perintah. Menggunakan tangan indahmu untuk bekerja dengan baik. Tapi, untuk kali ini, aku memaafkan kamu karena pulang terlambat. Lain kali aku tidak akan melakukannya.” Sekalinya memaafkan, tetap saja diberikan dengan iringan sebuah ancaman.

Senyum Jerick benar-benar menakutkan bagi Kenaya. Itu seperti tanda bahaya. Belum lagi bahasa Jerick yang memintanya untuk menggunakan tangannya dengan benar. Membuat Kenaya semakin takut Jerick akan memintanya menuntaskan hasrat. 

Jerick mengangsur wajah mendekat pada Kenaya. Berniat mendaratkan bibirnya di bibir Kenaya. 

“Aku sangat berkeringat, belum mandi.” Kenaya mencoba menghindar dari Jerick. Dia tidak mau dicium oleh Jerick. Karena tahu ke mana arah tujuan setelah ciuman terjadi. 

Jerick menahan geramnya. Namun, setelah mendapatkan bunga dari Kenaya membuat Jerick tidak begitu kesal. “Baiklah, bersihkan tubuhmu, karena aku akan datang malam ini.” Dia segera berdiri meninggalkan kamar Kenaya. 

Kenaya mengembuskan napasnya. Rasanya tidak sanggup selalu begini. Hal yang tak pernah Kenaya sanggup untuk lakukan. 

Saat malam tiba, Kenaya tidak menemukan Jerick di rumah. Makan malam pun hanya ada dirinya seorang. Tentu saja itu membuatnya bingung ke mana gerangan Jerick malam ini. Ini terlalu sore untuk ke klub malam, tetapi terlalu malam untuk bekerja. 

“Bi, ke mana Pak Jerick?” Kenaya memilih bertanya pada asisten rumah tangga. Dia selalu dapat informasi ke mana suaminya dari asisten rumah tangga yang kebetulan suaminya adalah sopir Jerick. 

“Pak Jerick ke kantor partai, Bu.” 

Mendengar hal itu Kenaya bernapas lega. Karena ternyata Jerick pergi ke kantor partai. Bisa jadi Jerick akan pulang malam dan berakhir kelelahan. Artinya, malam ini dia akan terbebas. Jika Jerick sibuk, Kenaya semakin senang. Karena bisa terhindar dari Jerick. 

Setelah makan malam, Kenaya segera masuk ke kamarnya. Dia mencari sesuatu di tas lamanya. Sebuah ponsel lama berada di dalam tasnya. Kenaya menyalakan ponsel tersebut. Ada yang harus dilakukannya. 

 

***

 

Kean keluar dari kamar mandi dengan menggosok-gosokkan kepalanya yang basah. Tepat saat keluar dari kamar mandi, dia disambut oleh suara ponselnya yang berdering. Dengan segera Kean mengambil ponselnya. 

Dua bola matanya membulat sempurna ketika melihat siapa yang menghubungi. Tertulis di layar ponselnya ‘my sweetheart’, nama kontak yang tak pernah menghubunginya sejak enam bulan lalu. Nama yang disimpan di ponselnya untuk Kenaya. 

Tak mau kehilangan momen itu, Kean segera mengangkat sambungan telepon itu. Untuk sesaat tidak ada suara di seberang sana. Hanya embusan napas yang terdengar. Seolah seseorang di seberang sana sedang mengatur napasnya. 

“Aku tahu di sana kamu sedang berusaha keras untuk memberanikan diri bicara padaku.” Kean memulai pembicaraan tersebut. 

“Kenapa kamu kirim bunga itu padaku?” Kenaya di seberang sana segera bertanya saat perasaan lebih tenang. Sejak tadi, dia memang mengatur degup jantungnya ketika bicara dengan Kean. 

Kean menarik senyum di sudut bibirnya. Tadi dia meminta kurir untuk mengirim bunga ke rumah Jerick. “Apa bunganya sudah sampai?” tanya Kean. 

“Sudah dan diterima oleh Jerick dengan baik.” Kenaya menjawab sambil melemparkan sindiran pada Kean. 

Tawa Kean langsung terdengar ketika Kenaya menjelaskan penerimanya adalah Jerick. Seperti dugaanya. Jerick akan menerima bunga itu. Maka itu, dia sengaja tidak menulis nama pengirim dan penerima di sana. 

“Bisakah kamu tidak membuat masalah untukku?” Kenaya kesal ketika Kean justru tertawa. 

“Kenapa aku membuat masalah?” Kean dengan polosnya bertanya.

“Jelas kamu membuat masalah, karena Jerick mengira itu dari aku.”  Terdengar suara Kenaya yang kesal dengan apa yang dilakukan Kean. 

“Bukankah bagus jika Jerick tahu istrinya yang mengirim.” 

“Dengar jangan pernah ikut campur urusanku! Jangan coba-coba mengirim apa pun ke rumah ini!” Kenaya memberikan ancaman itu pada Kean. Kemudian menutup sambungan telepon. 

Kean hanya terpaku ketika Kenaya menutup teleponnya begitu saja. “Aku rasa memang ada yang tidak beres dengan hubungan mereka.” Kean memang hanya ingin memastikan. Jika Kenaya tidak marah bunga itu diberikan pada Jerick, artinya hubungan mereka baik-baik saja. Namun, jika marah, pastinya ada sesuatu hal. 

 

***

 

Kenaya yang kesal segera mematikan sambungan teleponnya. Dia benar-benar kesal dengan yang dilakukan Kean. Seperti sengaja membuat masalah di rumah tangganya. 

“Masalahku sudah banyak, dan dia ingin menambahkan masalah lagi.” Kenaya kesal sekali. Hidupnya sudah rumit, dan kehadiran Kean memperumit keadaanya. Tentu saja itu membuatnya sedikit kesal. 

Selama ini Kenaya memang selalu berhati-hati ketika bertindak. Karena itu akan membuat Jerick murka. Jika Jerick tahu Kean adalah mantan kekasihnya. Tentu saja itu akan membuat masalah untuknya.

Buru-buru Kenaya mematikan ponselnya. Kenaya memang sengaja menggunakan ponsel lamanya karena takut ketahuan Jerick ketika menghubungi seseorang. Dia curiga jika Jerick menyadap ponsel yang sekarang dibawanya. Karena tiba-tiba Jerick memintanya mengganti ponselnya. Jadi untuk menghindari sesuatu terjadi. Dia memilih untuk menggunakan ponsel dari Jerick dengan hati-hati. Kenaya segera menyimpan ponselnya kembali. Tak mau ada yang tahu dia masih menyimpan ponsel lamanya. 

“Kenapa kamu menendang?” Kenaya membelai lembut perutnya. Bayi di kandungannya tiba-tiba tadi menendang ketika dia sedang berbicara dengan Kean. Begitu juga tadi siang. Saat ada Kean, bayi di dalam kandungannya itu begitu aktif sekali. “Apa kamu mengajak mama tidur? Apa kamu kelelahan seharian bekerja?” Kenaya membelai lembut perutnya sambil berjalan ke arah tempat tidur. 

Perlahan Kenaya memejamkan matanya. Dia memang sudah sangat lelah sekali. Karena seharian sudah bekerja keras. Tadi banyak pesanan. Jadi hari ini banyak pekerjaan yang dilakukan. 

Baru beberapa jam Kenaya memejamkan matanya. Tiba-tiba aroma rokok tercium di kamarnya. Kenaya membuka matanya. Alangkah terkejutnya ketika melihat Jerick di kamarnya. 

“Apa kamu lupa dengan apa yang harus kamu lakukan?” Jerick menyindir Kenaya yang baru saja terbangun. 

 

Bab terkait

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 7 Luka Di Tangan

    Tubuh Kenaya gemetar ketika mendengar ucapan Jerick. Dia tahu apa yang akan dilakukan Jerick padanya. Kenaya selalu takut melakukan hal gila ini. “Kemarilah!” Jerick memberikan kode pada Kenaya dengan jarinya. Meminta Kenaya untuk segera mendekat ke arahnya. Sejujurnya Kenaya takut untuk mendekat, tetapi dia lebih takut untuk tidak menuruti perintah Jerick. Dengan memberanikan diri Kenaya segera menghampiri Jerick. “Duduk sini.” Jerick menepuk sofa. Kenaya perlahan duduk tepat di samping Jerick. Jantungnya berdegup kencang ketika berada di samping Jerick. Ini benar-benar lebih seram dibanding masuk ke rumah hantu. Tanpa aba-aba, Jerick mendaratkan bibirnya pada bibir Kenaya. Aroma rokok yang kuat tercium dari mulut Jerick. Ingin rasanya Kenaya muntah. Karena memang dia tidak suka aroma rokok itu. Namun, dia tidak bisa menghindar. Beruntung Jerick segera melepaskan ciumannya. Namun, penyiksaan belum berakhir. Dia mendaratkan kecupan di leher serta bahu Kenaya. Kenaya memejamkan m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 8 Jangan Ikut Campur!

    “Jangan ikut campur!” Kenaya segera menarik pergi. Kenaya mengambil beberapa bunga mawar karena bunga yang dirangkainya kurang. Berusaha untuk menghindar. “Itu sundutan rokok bukan?” Kean mengejar Kenaya. Dia sudah memikirkan jika luka yang terdapat di tangan Kenaya adalah sundutan rokok. Kenaya berusaha untuk tetap tenang. “Bukan urusanmu.” Kenaya kembali pada rangkaian bunga yang dibuatkan untuk Kean. Jawaban Kenaya itu sudah menegaskan jika memang itu adalah luka sundutan rokok. Rahangnya mengeras ketika mengetahui wanita yang dicintainya dilukai seperti itu. “Ini, dua ratus ribu. Bayar dan segeralah pergi.” Kenaya menyerahkan rangkaian bunga yang dibuatnya. Dia memilih melihat ke arah lain. Agar tidak menatap Kean. Tak mau Kean melihat sorot matanya. Karena Kean pasti akan tahu apa yang dirasakannya. Kean mengambil langsung uang di dompetnya dan memberikannya pada Kenaya. Saat melakukan itu, Kenaya tidak memandangnya sama sekali. Hal itu membuat Kean benar-benar terluka. Ken

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 9 Merebut

    Sampai di hotel, Kean meluapkan kekesalannya dengan memukul bantal. Meluapkan kekesalannya. Ingin sekali dia memukul Jerick. Sayangnya, dia tidak mau Kenaya yang akan jadi korban. Kean bertekad membawa kembali Kenaya, jika mantan kekasihnya itu tidak mendapatkan kebahagiaan. “Anggap saja aku anak kecil yang meminta permenku kembali. Jika tidak diberikan, aku akan merebutnya secara paksa.”Kean berusaha mengembuskan napasnya kasar. Berusaha menenangkan dirinya. Berharap jika akan sedikit meredakan amarah. Tepat saat kekesalannya itu sudah mereda, suara telepon terdengar. Kean segera mengambil ponselnya di dalam kantung celananya. Saat melihat ponselnya, ternyata saudara kembarnya yang menghubungi. “Ada apa, Le?” tanya Kean. “Kamu di mana? Kata sekretarismu kamu pergi jalan-jalan?” Lean di seberang sana bertanya.Kean baru sadar jika dia belum memberitahu keluarganya jika dia pergi ke luar kota. Dia tidak mau jika keluarganya a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 10 Jelaskan Padaku

    Mendengar suara sang kakek berubah membuat Kenaya langsung menatap sang kakek. Apalagi suara itu dia kenal sekali. Siapa lagi jika bukan suara Kean. “Ke ….” Kenaya cukup terkejut dengan aksi Kean yang menyamar seperti kakek-kakek. “Jangan terkejut seperti itu, pengawalmu bisa curiga nanti.” Kean memberikan peringatan pada sang kakek. Kean memang sudah mempersiapkan ini semua sejak kemarin. Sejak Kenaya bilang jika dia untuk mendekatinya karena ada pengawalan, dia berusaha untuk mencari cara mendekati Kenaya. Karena itu dia melakukan penyamaran ini. Agar dapat bertemu Kenaya. Kemarin, dia membeli semua perlengkapan penyamaran. Sampai dia harus menghubungi Anka-sepupunya untuk membantunya merias diri seperti kakek-kakek. Kenaya tidak menyangka Kean benar-benar akan menemuinya. Lebih membuatnya terkejut adalah caranya menemuinya. Kean sampai berubah seperti kakek-kakek. “Sekarang jelaskan padaku. Apa yang sebena

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 11 Membawa Pergi

    Sejak saat itu, Kenaya memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Percuma meminta tolong orang lain, karena tidak mungkin orang akan menolongnya. Justru memintanya memaklumi apa yang dilakukan Jerick.Kenaya akhirnya mengubah strateginya. Menuruti perintah Jerick sebisa mungkin. Menerima pukulan saat tidak mau menuruti perintah Jerick. Dia akan bertahan sampai bisa mengumpulkan pundi-pundi uang. Setelah punya cukup uang, maka dia akan pergi. Karena merasa hanya cara itu yang bisa dilakukan. Dengan begitu, dia akan terbebas dari Jerick. Beruntung Jerick mengizinkannya untuk membuka toko bunga kecil. Mungkin bagi Jerick toko bunganya tidak akan memberikan pemasukan untuk Kenaya. Namun, sebenarnya toko bunga Kenaya cukup ramai.“Jika semua sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, maka ayo pergi. Aku akan membawamu pergi.” Kean tidak akan tinggal diam begitu saja di sini. Dia akan membawa Kenaya untuk pergi. Tidak rela jika wanita yang dicint

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 12 Siapa Kakek Itu?

    “Ini apa?” tanya Kean. “Ini adalah pertama kali ada orang yang memegang perutku dan ini pertama kali orang merasakan kebahagiaan yang aku rasakan.” Kenaya begitu terharu sekali. “Apa Jerick tidak pernah memegang perutmu?” tanya Kean. “Tidak.” Kenaya menggeleng. Bagaimana bisa seorang pria yang akan menjadi ayah tidak memegangi perut istrinya. Padahal kebahagiaan begitu dirasakan Kean. Kean berpikir andai yang dikandung Kenaya adalah anaknya, pasti dia akan jauh lebih bahagia. Kenaya segera menghapus air matanya. Kemudian kembali ke tempat duduknya. Tak mau membuat pengawal Jerick curiga. Jika mereka lapor ke Jerick akan bahaya. Beruntung karena restoran pembatasnya tinggi, mereka tidak melihat saat Kenaya meminta Kean memegang perutnya. “Apa mereka akan selalu disampingmu terus menerus?” Kean penasaran sekali. Dari tadi pengawal Kenaya mengawasi terus. “Biasanya mereka akan datang saat siang sampai aku pulang dari toko, tetapi karena Jerick tidak ada, maka mereka akan menjaga d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 13 Cosplay

    Kean kali ini bersiap. Dilihatnya wajahnya sudah sesuai dengan keinginannya. Sempurna untuk penyamaran kali ini. Jika sudah begini, dia akan bisa leluasa menemui Kenaya. “Sebenarnya Kak Kean mau ke mana? Kenapa harus berdandan seperti wanita?” Anka-sepupu Kean melemparkan pertanyaan itu. Pagi-pagi sekali tadi kakak sepupunya menghubungi. Ternyata ingin dibantu untuk merias diri. Karena Anka adalah seorang vlogger kecantikan, dia membantu sang kakak, melalui video call. “Sudahlah, aku sedang cosplay.” Kean menjawab enteng.“Cosplay menjadi banci?” Anka tertawa. “Apa aku terlihat seperti banci. Rasanya aku lebih cantik.” Kean melihat pantulan kaca. Melihat wajahnya yang cantik. Sengaja Kean memakai rambut palsu panjang agar menutupi rambut pendeknya. Dia ingin terlihat seperti wanita agar pengawal Jerick tidak menyadari keberadaannya. Kean ingin memanfaatkan Jerick yang sedang tidak ada. Jadi dia bisa dekat dengan Kenaya. “Kak Kean cantik. Pasti orang tidak akan mengira kakak adala

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 1 Pertemuan

    “Masaklah setelah pulang!” Jerick memberikan perintah pada Kenaya ketika dalam perjalanan pulang. “Iya.” Kenaya menjawab singkat. Dia tidak berani membantah sama sekali. Sejujurnya Kenaya lelah sekali. Dari pagi dia sudah beraktivitas. Pagi-pagi sekali suaminya mengajaknya untuk ke pertemuan. Siangnya, suaminya mengajak ke rumah dinas walikota. Karena ingin bertemu dengan tamu mertuanya. Kini dia diminta untuk menyiapkan makan malam lagi. Rasanya, Kenaya ingin merebahkan tubuhnya sebentar. Tubuhnya tentu saja butuh istirahat sebentar. Apalagi kini dia sedang hamil. Jelas dia sangat mudah lelah sekali. Sesampainya di rumah, Kenaya segera menyiapkan makan malam. Meminta asisten rumah tangga membantunya menyiapkan makan malam. Mulai dari makanan pembuka hingga makanan utama disiapkan Kenaya sendiri. Sampai jam enam barulah semua masakan selesai. Tertata di atas meja. “Sudah selesai?” Pertanyaan itu terdengar ketika baru saja Kenaya menyelesaikan masakannya. Kenaya langsu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 13 Cosplay

    Kean kali ini bersiap. Dilihatnya wajahnya sudah sesuai dengan keinginannya. Sempurna untuk penyamaran kali ini. Jika sudah begini, dia akan bisa leluasa menemui Kenaya. “Sebenarnya Kak Kean mau ke mana? Kenapa harus berdandan seperti wanita?” Anka-sepupu Kean melemparkan pertanyaan itu. Pagi-pagi sekali tadi kakak sepupunya menghubungi. Ternyata ingin dibantu untuk merias diri. Karena Anka adalah seorang vlogger kecantikan, dia membantu sang kakak, melalui video call. “Sudahlah, aku sedang cosplay.” Kean menjawab enteng.“Cosplay menjadi banci?” Anka tertawa. “Apa aku terlihat seperti banci. Rasanya aku lebih cantik.” Kean melihat pantulan kaca. Melihat wajahnya yang cantik. Sengaja Kean memakai rambut palsu panjang agar menutupi rambut pendeknya. Dia ingin terlihat seperti wanita agar pengawal Jerick tidak menyadari keberadaannya. Kean ingin memanfaatkan Jerick yang sedang tidak ada. Jadi dia bisa dekat dengan Kenaya. “Kak Kean cantik. Pasti orang tidak akan mengira kakak adala

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 12 Siapa Kakek Itu?

    “Ini apa?” tanya Kean. “Ini adalah pertama kali ada orang yang memegang perutku dan ini pertama kali orang merasakan kebahagiaan yang aku rasakan.” Kenaya begitu terharu sekali. “Apa Jerick tidak pernah memegang perutmu?” tanya Kean. “Tidak.” Kenaya menggeleng. Bagaimana bisa seorang pria yang akan menjadi ayah tidak memegangi perut istrinya. Padahal kebahagiaan begitu dirasakan Kean. Kean berpikir andai yang dikandung Kenaya adalah anaknya, pasti dia akan jauh lebih bahagia. Kenaya segera menghapus air matanya. Kemudian kembali ke tempat duduknya. Tak mau membuat pengawal Jerick curiga. Jika mereka lapor ke Jerick akan bahaya. Beruntung karena restoran pembatasnya tinggi, mereka tidak melihat saat Kenaya meminta Kean memegang perutnya. “Apa mereka akan selalu disampingmu terus menerus?” Kean penasaran sekali. Dari tadi pengawal Kenaya mengawasi terus. “Biasanya mereka akan datang saat siang sampai aku pulang dari toko, tetapi karena Jerick tidak ada, maka mereka akan menjaga d

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 11 Membawa Pergi

    Sejak saat itu, Kenaya memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Percuma meminta tolong orang lain, karena tidak mungkin orang akan menolongnya. Justru memintanya memaklumi apa yang dilakukan Jerick.Kenaya akhirnya mengubah strateginya. Menuruti perintah Jerick sebisa mungkin. Menerima pukulan saat tidak mau menuruti perintah Jerick. Dia akan bertahan sampai bisa mengumpulkan pundi-pundi uang. Setelah punya cukup uang, maka dia akan pergi. Karena merasa hanya cara itu yang bisa dilakukan. Dengan begitu, dia akan terbebas dari Jerick. Beruntung Jerick mengizinkannya untuk membuka toko bunga kecil. Mungkin bagi Jerick toko bunganya tidak akan memberikan pemasukan untuk Kenaya. Namun, sebenarnya toko bunga Kenaya cukup ramai.“Jika semua sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, maka ayo pergi. Aku akan membawamu pergi.” Kean tidak akan tinggal diam begitu saja di sini. Dia akan membawa Kenaya untuk pergi. Tidak rela jika wanita yang dicint

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 10 Jelaskan Padaku

    Mendengar suara sang kakek berubah membuat Kenaya langsung menatap sang kakek. Apalagi suara itu dia kenal sekali. Siapa lagi jika bukan suara Kean. “Ke ….” Kenaya cukup terkejut dengan aksi Kean yang menyamar seperti kakek-kakek. “Jangan terkejut seperti itu, pengawalmu bisa curiga nanti.” Kean memberikan peringatan pada sang kakek. Kean memang sudah mempersiapkan ini semua sejak kemarin. Sejak Kenaya bilang jika dia untuk mendekatinya karena ada pengawalan, dia berusaha untuk mencari cara mendekati Kenaya. Karena itu dia melakukan penyamaran ini. Agar dapat bertemu Kenaya. Kemarin, dia membeli semua perlengkapan penyamaran. Sampai dia harus menghubungi Anka-sepupunya untuk membantunya merias diri seperti kakek-kakek. Kenaya tidak menyangka Kean benar-benar akan menemuinya. Lebih membuatnya terkejut adalah caranya menemuinya. Kean sampai berubah seperti kakek-kakek. “Sekarang jelaskan padaku. Apa yang sebena

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 9 Merebut

    Sampai di hotel, Kean meluapkan kekesalannya dengan memukul bantal. Meluapkan kekesalannya. Ingin sekali dia memukul Jerick. Sayangnya, dia tidak mau Kenaya yang akan jadi korban. Kean bertekad membawa kembali Kenaya, jika mantan kekasihnya itu tidak mendapatkan kebahagiaan. “Anggap saja aku anak kecil yang meminta permenku kembali. Jika tidak diberikan, aku akan merebutnya secara paksa.”Kean berusaha mengembuskan napasnya kasar. Berusaha menenangkan dirinya. Berharap jika akan sedikit meredakan amarah. Tepat saat kekesalannya itu sudah mereda, suara telepon terdengar. Kean segera mengambil ponselnya di dalam kantung celananya. Saat melihat ponselnya, ternyata saudara kembarnya yang menghubungi. “Ada apa, Le?” tanya Kean. “Kamu di mana? Kata sekretarismu kamu pergi jalan-jalan?” Lean di seberang sana bertanya.Kean baru sadar jika dia belum memberitahu keluarganya jika dia pergi ke luar kota. Dia tidak mau jika keluarganya a

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 8 Jangan Ikut Campur!

    “Jangan ikut campur!” Kenaya segera menarik pergi. Kenaya mengambil beberapa bunga mawar karena bunga yang dirangkainya kurang. Berusaha untuk menghindar. “Itu sundutan rokok bukan?” Kean mengejar Kenaya. Dia sudah memikirkan jika luka yang terdapat di tangan Kenaya adalah sundutan rokok. Kenaya berusaha untuk tetap tenang. “Bukan urusanmu.” Kenaya kembali pada rangkaian bunga yang dibuatkan untuk Kean. Jawaban Kenaya itu sudah menegaskan jika memang itu adalah luka sundutan rokok. Rahangnya mengeras ketika mengetahui wanita yang dicintainya dilukai seperti itu. “Ini, dua ratus ribu. Bayar dan segeralah pergi.” Kenaya menyerahkan rangkaian bunga yang dibuatnya. Dia memilih melihat ke arah lain. Agar tidak menatap Kean. Tak mau Kean melihat sorot matanya. Karena Kean pasti akan tahu apa yang dirasakannya. Kean mengambil langsung uang di dompetnya dan memberikannya pada Kenaya. Saat melakukan itu, Kenaya tidak memandangnya sama sekali. Hal itu membuat Kean benar-benar terluka. Ken

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 7 Luka Di Tangan

    Tubuh Kenaya gemetar ketika mendengar ucapan Jerick. Dia tahu apa yang akan dilakukan Jerick padanya. Kenaya selalu takut melakukan hal gila ini. “Kemarilah!” Jerick memberikan kode pada Kenaya dengan jarinya. Meminta Kenaya untuk segera mendekat ke arahnya. Sejujurnya Kenaya takut untuk mendekat, tetapi dia lebih takut untuk tidak menuruti perintah Jerick. Dengan memberanikan diri Kenaya segera menghampiri Jerick. “Duduk sini.” Jerick menepuk sofa. Kenaya perlahan duduk tepat di samping Jerick. Jantungnya berdegup kencang ketika berada di samping Jerick. Ini benar-benar lebih seram dibanding masuk ke rumah hantu. Tanpa aba-aba, Jerick mendaratkan bibirnya pada bibir Kenaya. Aroma rokok yang kuat tercium dari mulut Jerick. Ingin rasanya Kenaya muntah. Karena memang dia tidak suka aroma rokok itu. Namun, dia tidak bisa menghindar. Beruntung Jerick segera melepaskan ciumannya. Namun, penyiksaan belum berakhir. Dia mendaratkan kecupan di leher serta bahu Kenaya. Kenaya memejamkan m

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 6 Membuat Masalah

    “Membujuk apa?” Kenaya penasaran sekali karena dia tidak merasa melakukan apa pun. “Ini.” Jerick memberikan bunga lily yang tadinya berada di balik punggungnya. Kenaya membulatkan matanya. Bunga lily yang diberikan Jerick adalah bunga lily yang dibuatkan untuk Kean. Dia memikirkan bagaimana bunga ini sampai ke rumah. Saat memandangi bunga tersebut, Kenaya melihat sebuah kertas. Dengan segera dia mengambil dan membacanya. Bunga lily adalah lambang kesetiaan. Jadi aku akan memberikannya padamu untuk membuktikan kesetiaanku. Kenaya yakin jika Kean sengaja menulis kalimat itu dan ditujukan padanya. Namun, sialnya tidak ada tulisan untuk siapa bunga itu. Jadi Jerick mengira itu adalah bunga darinya. Jika sudah seperti ini, jelas Kenaya tidak bisa menghindar sama sekali. Jika mengelak pasti Jerick akan curiga dari mana bunga itu berasal, maka Kenaya harus berpura-pura jika bunga itu darinya.“Aku hari ini pulang terlambat karena ada pesanan, jadi aku sengaja mengirim bunga ini agar kamu

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 5 Dari Mana Kamu Tahu?

    Kenaya yang melihat Kean ada di toko bunganya, segera mengambil kacamata hitam. Matanya merah karena semalam Jerick memukulnya tepat di pelipisnya. Jadi dia tidak mau Kean melihat hal itu. Yang ada akan menjadi pertanyaan bagi Kean. Kean mengayunkan langkahnya masuk ke toko bunga milik Kenaya. Dilihatnya Kenaya sedang menyusun bunga. Namun, ada yang aneh. Tiba-tiba Kenaya memakai kacamata hitam. Padahal ini berada di dalam ruangan. Entah untuk apa mantan kekasih memakai kacamata di dalam ruangan. “Apa kedatangan begitu silau sampai kamu menutup memakai kacamata?” Kean melemparkan pertanyaan dengan nada sindiran. “Aku sedang sakit mata.” Kenaya memberikan alasan palsu. Padahal dia menutupi lukanya. “Tidak menyangka jika ternyata kamu akhirnya memiliki toko bunga seperti yang kamu inginkan.” Kean melihat ke sekeliling. Melihat toko bunga milik Kenaya. Kenaya terdiam sejenak. Dia ingat jika pernah mengatakan hal itu pada Kean. Mimpi kecilnya yang ingin diwujudkannya. Namun,

DMCA.com Protection Status