“Gue minta maaf,” kata Tasya sambil mengulurkan tangan.Raut wajah gadis itu nampak sangar dan tidak rela meminta maaf dari Bee.Beni pasti sudah melancarkan aksi balas dendamnya sehingga Tasya mendatangi Bee seperti ini.Gadis itu dan para sahabatnya biasanya sangat anti bertemu Bee dan setiap tidak sengaja mereka bertemu, pasti saja ada hal buruk yang dilakukannya kepada Bee tidak seperti saat ini melakukan perbuatan mulia dengan minta maaf.Tanpa curiga Bee menyambut uluran tangan Tasya tapi Tasya langsung menariknya kencang hingga Bee tersungkur ke depan dan terjatuh dengan kepala terlebih dahulu membuat keningnya membentur ujung tembok yang sengaja dibuat pendek untuk mahasiswa duduk-duduk sambil menunggu kelas.Bee memegang kepalanya yang terasa pusing dan terdapat sedikit darah akibat luka lecet yang ditimbulkan dari benturan sudut tembok tersebut.“Sya, kenapa sih kamu jahat banget? Aku salah apa?” Bee bertanya dengan suara tercekat menahan tangis. “Lo salah Bee, hidup lo ter
“Besok kamu enggak usah kuliah dulu, nanti Papa akan bikin surat untuk dosen kamu.” “Bee udah sering bolos Pa, Bee enggak kenapa-kenapa kok.” Beni menghembuskan nafas kasar. “Kamu seperti Ayah kamu, selalu saja memaksakan diri,” kata Beni.“Bee, beneran enggak kenapa-napa ko Pa dan masalah Tasya—“ “Papa udah denger semua dari Akbi.” Bee menoleh kepada suaminya yang nampak sibuk menghabiskan makan malam.“Biar Papa urus dan Papa pastikan mereka semua enggak akan ganggu kamu lagi,” tegas Beni, ada nada kesal dalam suaranya.Sulit sekali Bee menelan apa yang dikunyahnya setelah mendengar ucapan Beni.Apa mengurus yang dimaksud Beni adalah dengan mengancam Ayah dari para mantan sahabatnya?Tapi nada tegas Beni membuat Bee tidak sanggup membantah lagi meskipun ia akan menyesalkan bila Beni atau Akbi sampai merugikan Ayah dari para mantan sahabatnya.Bee memaksakan senyum sambil menatap Beni, tidak tau harus menanggapi dengan kalimat apa karena tidak mungkin juga ia mengucapkan terimaka
Verro menghampiri mobil sport seharga milyaran yang baru saja terparkir di kampus.Banyak mata tertuju pada mobil yang dikemudikan Akbi dan memang lelaki itu sengaja menggunakan mobil sportnya untuk mengantar Bee ke kampus.Biasanya Akbi hanya akan mengantar Bee dengan mobil sedan mewah keluaran Eropa yang merupakan mobil dinasnya ke kantor, mungkin itu yang membuat Tasya dan para sahabatnya mengira bila Bee adalah simpanan Sugar Daddy.Akbi ingin menunjukan kepada teman-teman Bee bila istrinya bukan orang susah seperti dulu lagi.Dengan menggunakan mobil sport pasti mata setiap orang akan tertuju pada Bee.“Bang!” seruan Verro membuat Akbi menurunkan kaca jendela.Akbi sudah menghubungi Verro terlebih dahulu untuk membicarakan sesuatu.“Verro?” sapa Bee melirih.“Hai Bee! Lo udah sembuh?” Bee mengangguk dengan ekspresi penuh tanya.“Lo temenin kemana Bee pergi, belain kalau ada yang ganggu dia ... kalau sampai Bee terluka lagi, bokap lo, gue pecat!!” ancam Akbi membuat Bee meneloh s
“Bee!!!” Teriakan Akbi itu terdengar hingga ke ruangan sebelah di mana Bee sedang membuat pola di kain yang tadi siang dibelinya.“Apa Bi? Kamu enggak bisa enggak usah teriak-teriak gitu?” tegur Bee lembut setelah berada di hadapan Akbi.Perempuan itu sampai lari terbirit-birit ke kamar untuk menghampiri suaminya.“Kemana lo tadi pulang kuliah? Kenapa Verro enggak nganter lo? Gue ‘kan udah bilang kalau Verro harus nganter lo pulang atau lo dijemput Pak Wawan!” Setelah berucap demikian Bee menuang air ke dalam gelas kosong kemudian memberikannya kepada Akbi.“Gue enggak mau minum, jawab dulu semua pertantanyaan gue!” Akbi menyentak.Terlalu kesal karena sang istri tidak menurut.Kenapa juga istrinya gemar sekali memberikannya air minum ketika ia sedang marah sepulang kerja?“Tadi aku ke toko kain, aku udah minta jemput Pak Wawan tapi ternyata Pak Wawan lagi jemput Tante Diana ... Verro tadi ada rapat, dia anggota BEM tapi dia taunya aku pulang sama Pak Wawan jangan marah sama dia,” j
“Apa itu, Al?” Beni bertanya ketika sampai di rumah dan melihat mesin-mesin yang ia tidak mengerti.“Ini ada mesin obras dan mesin lainnya untuk membuat pakaian, Pak ... beberapa hari lalu Akbi meminta untuk di simpan di ruangan yang berada di samping kamarnya,” jawab Aldo menjelaskan.“Kata Akbi semua ini untuk Bee,” sambung Aldo dan seketika saja bibir Beni membentuk sebuah lengkung senyum.Beni menepuk lengan Aldo sambi tertawa, kemudian berkata, “Ayo cepat masukan ke ruangan Bee sebelum istri saya pulang.” Aldo ikut tersenyum kemudian mengangguk, setelah itu menginstruksikan kepada beberapa orang untuk membawa semua peralatan menjait itu ke lantai empat.Kebahagiaan yang tengah dirasakan Beni tentu saja menulari Aldo.Lelaki itu tau percis bagaimana buruknya perangai Akbi namun beberapa bulan terakhir, anak dari Bosnya nampak bertanggung jawab kepada perusahaan dan juga begitu perhatian kepada Bee.Keputusan besar untuk memberhentikan satu orang petinggi di perusahaan dan menghen
Bee terperangah, matanya melebar memancarkan sorot penuh takjub.Sama seperti mulut yang terbuka hingga ia harus menutupnya dengan kedua tangan ketika melihat ruangannya telah dipenuhi begitu lengkap oleh berbagai macam peralatan menjahit.Bahkan ada berbagai macam warna benang dan perlengkapan lainnya untuk membuat pakaian.Tapi siapa yang membelikannya peralatan menjahit ini?Apakah Akbi?Atau Papa mertuanya? Yang pasti Bee diliputi rasa bahagia juga rasa syukur yang teramat besar.Bee memindai berbagai macam benda-benda baru di ruangannya, begitu terpesona karena semua sudah tersedia di sana.Semua peralatan tersebut serba modern hingga Bee sedikit bingung bagaimana cara mengoperasikannya.Terdapat buku kecil di setiap mesin yang kemudian Bee baca dan ternyata berisi bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut.Bee harus segera berterimakasih kepada siapapun yang memberikan peralatan penyalur hobbynya itu.Yang Bee cari pertama kali adalah sang suami karena ia begitu takut bila
“Bangun Bee!!” Akbi berseru membuat Bee mengerjap.Lelaki itu keluar dari kamar mandi dengan handuk putih melilit di pinggang.Bergerak mendudukkan tubuh, Bee mengucek matanya.Apakah ia sedang bermimpi bertemu salah satu dewa Yunani.Rambut Akbi yang basah meneteskan buliran air dari ujung rambutnya, membasahi pundak kokoh berotot lalu turun ke dada.Dada bidang dengan otot sixpack di bagian perut itu selalu dapat memicu jantung Bee berdetak kencang.Jangan lupakan otot di lengan atas Akbi yang mampu mengalihkan dunia para wanita.Melirik ke samping menghindari godaan di pagi hari, Bee terkejut setelah menyadari dirinya berada di atas kasur milik Akbi.Bee memejamkan mata, menarik mundur ingatannya mencari jawaban mengapa dirinya bisa terdampar di sini.Bee baru ingat bila tadi malam setelah saling memanjakan dengan penyatuan bibir mereka, Akbi tidak membiarkannya turun dari pangkuan.Akbi bukan orang yang tepat untuk di bantah maka Bee pasrah, menenggelamkan kepala di pundak lelaki
Perjalanan panjang anggota club motor mewah tersebut melintasi kota dikawal oleh dua orang voorijder berpakaian seragam kepolisian hingga saat ini mereka tidak berada di kota lain.Pinggang Bee terasa pegal namun terbayar ketika tempat pemberhentian mereka sungguh menakjubkan.Udara sejuk juga pemandangan pegunungan dan kebun teh hijau yang luas sejauh mata memandang.Di tambah matahari dengan sinar indahnya yang nampak baru saja naik dari sela gunung seperti lukisan anak TK pada buku gambarnya.Nyaris Bee berjalan seperti simpanse ketika turun dari motor akibat ototnya tegang selama beberapa jam tidak bergerak dengan posisi sama.“Pegel, Bi? Baru pertama naik motor ya?” tanya Zidan yang memarkirkan motor di sebelahnya.Lelaki itu pun sama mendapat bantuan dari dua orang pria lain untuk menegakkan motor.Kini Bee tau, mereka selalu membawa orang bila menggunakan motor itu untuk touring ataupun balapan.Tadi saja Raka memilih ikut mobil orang suruhan Akbi karena katanya sangat melelah
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin