“Apa itu, Al?” Beni bertanya ketika sampai di rumah dan melihat mesin-mesin yang ia tidak mengerti.“Ini ada mesin obras dan mesin lainnya untuk membuat pakaian, Pak ... beberapa hari lalu Akbi meminta untuk di simpan di ruangan yang berada di samping kamarnya,” jawab Aldo menjelaskan.“Kata Akbi semua ini untuk Bee,” sambung Aldo dan seketika saja bibir Beni membentuk sebuah lengkung senyum.Beni menepuk lengan Aldo sambi tertawa, kemudian berkata, “Ayo cepat masukan ke ruangan Bee sebelum istri saya pulang.” Aldo ikut tersenyum kemudian mengangguk, setelah itu menginstruksikan kepada beberapa orang untuk membawa semua peralatan menjait itu ke lantai empat.Kebahagiaan yang tengah dirasakan Beni tentu saja menulari Aldo.Lelaki itu tau percis bagaimana buruknya perangai Akbi namun beberapa bulan terakhir, anak dari Bosnya nampak bertanggung jawab kepada perusahaan dan juga begitu perhatian kepada Bee.Keputusan besar untuk memberhentikan satu orang petinggi di perusahaan dan menghen
Bee terperangah, matanya melebar memancarkan sorot penuh takjub.Sama seperti mulut yang terbuka hingga ia harus menutupnya dengan kedua tangan ketika melihat ruangannya telah dipenuhi begitu lengkap oleh berbagai macam peralatan menjahit.Bahkan ada berbagai macam warna benang dan perlengkapan lainnya untuk membuat pakaian.Tapi siapa yang membelikannya peralatan menjahit ini?Apakah Akbi?Atau Papa mertuanya? Yang pasti Bee diliputi rasa bahagia juga rasa syukur yang teramat besar.Bee memindai berbagai macam benda-benda baru di ruangannya, begitu terpesona karena semua sudah tersedia di sana.Semua peralatan tersebut serba modern hingga Bee sedikit bingung bagaimana cara mengoperasikannya.Terdapat buku kecil di setiap mesin yang kemudian Bee baca dan ternyata berisi bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut.Bee harus segera berterimakasih kepada siapapun yang memberikan peralatan penyalur hobbynya itu.Yang Bee cari pertama kali adalah sang suami karena ia begitu takut bila
“Bangun Bee!!” Akbi berseru membuat Bee mengerjap.Lelaki itu keluar dari kamar mandi dengan handuk putih melilit di pinggang.Bergerak mendudukkan tubuh, Bee mengucek matanya.Apakah ia sedang bermimpi bertemu salah satu dewa Yunani.Rambut Akbi yang basah meneteskan buliran air dari ujung rambutnya, membasahi pundak kokoh berotot lalu turun ke dada.Dada bidang dengan otot sixpack di bagian perut itu selalu dapat memicu jantung Bee berdetak kencang.Jangan lupakan otot di lengan atas Akbi yang mampu mengalihkan dunia para wanita.Melirik ke samping menghindari godaan di pagi hari, Bee terkejut setelah menyadari dirinya berada di atas kasur milik Akbi.Bee memejamkan mata, menarik mundur ingatannya mencari jawaban mengapa dirinya bisa terdampar di sini.Bee baru ingat bila tadi malam setelah saling memanjakan dengan penyatuan bibir mereka, Akbi tidak membiarkannya turun dari pangkuan.Akbi bukan orang yang tepat untuk di bantah maka Bee pasrah, menenggelamkan kepala di pundak lelaki
Perjalanan panjang anggota club motor mewah tersebut melintasi kota dikawal oleh dua orang voorijder berpakaian seragam kepolisian hingga saat ini mereka tidak berada di kota lain.Pinggang Bee terasa pegal namun terbayar ketika tempat pemberhentian mereka sungguh menakjubkan.Udara sejuk juga pemandangan pegunungan dan kebun teh hijau yang luas sejauh mata memandang.Di tambah matahari dengan sinar indahnya yang nampak baru saja naik dari sela gunung seperti lukisan anak TK pada buku gambarnya.Nyaris Bee berjalan seperti simpanse ketika turun dari motor akibat ototnya tegang selama beberapa jam tidak bergerak dengan posisi sama.“Pegel, Bi? Baru pertama naik motor ya?” tanya Zidan yang memarkirkan motor di sebelahnya.Lelaki itu pun sama mendapat bantuan dari dua orang pria lain untuk menegakkan motor.Kini Bee tau, mereka selalu membawa orang bila menggunakan motor itu untuk touring ataupun balapan.Tadi saja Raka memilih ikut mobil orang suruhan Akbi karena katanya sangat melelah
Dari tiga lomba yang di adakan panitia, Akbi dan Bee menjadi pemenang dari dua lomba.Prestasi gemilang yang berhasil mereka raih sebagai pasangan selama hampir tiga bulan menikah sandiwara.Berbeda hal dengan kedua sahabat mereka, Raka dan Zidan yang menjuarai ketiga lomba katagori tanpa pasangan. Bahagianya bukan main, mereka sampai meledek Akbi berkali-kali seperti anak kecil karena lebih unggul dari sahabatnya itu.“Padahal biasanya Akbi menang terus, Bee ...,” celetuk Zidan membuat Bee tidak enak hati.“Oh ya? Maaf ya Akbi,” ucap Bee, menampilkan ekspresi bersalah.Padahal sebetulnya Akbi bahkan tidak pernah mengikuti lomba-lomba apapun yang diadakan panitia dalam setiap acara touring club motor.Akbi akan selalu duduk bersama para senior dan menikmati jalannya acara.Tadinya ia juga berniat tidak akan mengikuti lomba bersama Bee bila saja Renata tidak menghampirinya.Akbi menoleh sekilas membiarkan Bee larut dalam rasa bersalahnya.Raka dan Zidan tergelak melihat ekspresi Bee,
“Bi, kalau ada touring baksos lagi, aku ikut ya ... aku juga mau kaya Mbak Icha, Mbak Yuni sama Mbak Hanny ... aku mau menyumbangkan sesuatu,” celoteh Bee dengan suara kencang ketika mereka sudah dalam perjalan pulang.Sengaja Bee menaikan nada suara agar Akbi yang sedang mengemudikan motor bisa mendengar karena kepala lelaki tampan itu ditutupi helm.Akbi lalu membuka kaca helmnya. “Bee, enggak usah teriak-teriak ... helm gue udah canggih, bisa menangkap suara manusia yang gue bonceng jadi kalau lo teriak di deket telinga gue kaya gini, kenceng banget kedengerannya!” Akbi berseru memprotes.“Maaf,” balas Bee, menurunkan nada suara.“Memangnya lo mau nyumbang apa?” Akbi bertanya menyambung percakapan mereka tadi.“Baju,” jawab Bee mantap.“Aku mau buat baju rumahan untuk para ibu-ibu, tapi bukan daster ... jadi seperti stelan, atasannya bisa tangan panjang untuk yang berjilbab atau tangan pendek, lalu bawahan celana panjang dengan bahan kain yang dingin dan nyaman sehingga memungkinka
Suara isak tangis tertahan membuat Akbi membuka mata.Ia belum bisa terlelap meski sudah beberapa jam berbaring di atas ranjang.Seringkali ia mendengar Bee menangis bahkan hampir setiap malam.Kenyataan itu belum mampu menggerakkan hati Akbi untuk bertanya kepada Bee, apa sebenarnya yang membuatnya bersedih.Tetapi saat ini Akbi merasa sangat bersalah, ucapan Bee tadi sore di toilet restoran sungguh menyadarkannya namun Akbi terlalu egois untuk mengakui.Baru kali ini ia mendengar keluhan sang istri dan itu sungguh menohok hatinya. Akbi menyibak selimut kemudian menggantungkan kaki hendak turun namun keraguan membayanginya.Ia hanya duduk beberapa saat dengan kedua tangan di sisi kiri dan kanan menopang pada kasur kemudian menundukkan kepala.Apa ia harus meminta maaf kepada Bee?Akbi mengembuskan nafas kasar kemudian menyugar rambutnya kebelakang. Ia tidak mengerti mengapa perasaan bersalah ini begitu menyesakkan dadanya.Memutuskan turun, Akbi lalu melangkah ringan menuju walk in
“Hai, Bi!” Sapa seorang pria dari balik meja dengan banyak peralatan membuat kopi.Akbi mengangkat dagu sambil tersenyum membalas sapaan tersebut. “Ooohhh, ini istrinya ... selera lo tinggi juga ya sekarang,” sambung pria itu kemudian mengulurkan tangan ke arah Bee.Entah kenapa hampir semua orang yang ia kenal memuji Bee dan baru diketahuinya bila mereka tidak menyukai Anggit.Apa yang salah dengan Anggit?Kekasihnya sangat cantik, seorang model meski sedikit manja, lebih senang berfoya-foya, pamer di media sosial, tidak sabaran, sering membentaknya, tidak perhatian dan masih banyak lagi sikap buruk Anggit yang baru saja Akbi sadari.Pantas saja mereka menyukai Bee karena Bee kebalikan dari Anggit.“Panji, salah satu teman seperjuangan Akbi ...,” lelaki itu memperkenalkan diri.“Panggil aja Bee,” balas Bee sambil menjabat tangan Panji.“Mau sarapan apa?” tanya Panji kemudian.“Yang spesial buat dia ... gue kopi aja,” jawab Akbi cepat.“Oke, menu spesial untuk yang paling spesial di
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin