Akbi menatap langit malam yang bertabur bintang, di halaman belakang rumahnya yang luas itu terdapat kolam ikan.Terdapat mini waterfall memanjang di sepanjang dinding kolam ikan tersebut dan suara gemerecik air selalu bisa membuatnya rileks.Apalagi Bee yang semenjak hamil terlalu overthinking dan tidak bisa me-manage stressnya.Keduanya sering duduk-duduk di sana sambil minum teh setelah makan malam, bertukar informasi mengenai apa yang telah mereka lalui hari ini.Namun sekarang, istri cantiknya itu tidak banyak bicara atau mengeluh tentang pekerjaan akan tetapi menurut laporan yang ia dapatkan dari Jessie bila seharian ini Bee keluar mencari bahan untuk kebaya dan gaun pernikahan Zeline beserta keluarganya.Mendengarnya saja Akbi sudah merasa lelah juga jengkel namun untuk ke sekian kalinya ia harus menekan ego agar terhindar dari pertengkaran apalagi sampai menyakiti perasaan Bee. Saat ini hati Bee begitu rapuh, jiwa tegar dan mandirinya menghilang entah kemana semenjak ia menga
Tiba-tiba saja Bee terjaga, ia bermimpi buruk tapi tidak jelas juga mimpi mengerikan apa yang membuatnya terbangun paksa hingga peluh membanjiri keningnya.Tidak berselang lama, ponselnya yang berada di atas nakas berdering menghasilkan gema di kamar yang luas itu.Ia menoleh ke samping dan tidak mendapati suaminya.Lalu menatap dinding dimana sebuah jam tergantung di sana, pukul dua dini hari yang ditunjukan oleh jam. Oh mungkin sang suami sudah berada di teras dan lupa membawa kunci sehingga menghubunginya.Ia raih ponsel tersebut dari atas nakas dan sedikit terkejut karena nama Zidan tertera di layar.Bukannya sang suami tadi pamit untuk pergi bertemu dengan Zidan?Lalu kenapa sahabat suaminya itu menghubunginya?Apa terjadi sesuatu dengan Akbi?Tiba-tiba perutnya terasa sakit dan jantungnya berdetak kencang, buru-buru ia menggeser icon hijau pada layarnya.“Hallo,” Bee menjawab dengan suara parau.“Bee ...,” panggil Zidan menggantung.“Kenapa, Dan? Apa ada sesuatu terjadi sama Ak
“Akbi,” Bee menggumamkan nama suaminya.Raut wajah cantik itu menunjukan kekhawatiran yang besar meski tidak bisa membohongi semua yang ada di sana bila terdapat perih dari sorot mata Bee setelah melihat Anggit mengecup bibir Akbi.“Baby,” panggil Akbi kemudian menegakkan tubuhnya.Bee melangkah ragu-ragu diikuti Zidan dan Raka padahal tadi ketika ia baru mendengar kabar Akbi dari Zidan, dunia Bee seakan runtuh dan ingin segera berlari menemui suaminya.Ketika kedua lengan Akbi yang terentang menyambutnya saat itu juga Bee memaksa kedua kakinya untuk melangkah lebih mendekat ke arah lelaki itu.Pancaran mata sang suami yang menyiratkan penyesalan dan beribu maaf menjadi alasan Bee untuk terus mengayun langkah tanpa sedikit pun mau menoleh ke arah Anggit yang masih berdiri di dekat suaminya.Tinggal beberapa langkah lagi jarak antara dirinya dan Akbi tapi tertahan oleh tangan Anggit yang menyentuk pundaknya.“Bee, kamu ‘kan lagi hamil ... sekarang kamu pulang aja, serahkan Akbi sama ak
“Heh! Ngapain kamu di sini, keluar sana ... keluar!!” Ibu Aneu berteriak seraya mengibaskan tasnya pada tubuh Anggit yang sedang berbaring di sofa panjang.Wanita paruh baya itu begitu geram hingga membabi buta mengusir Anggit.Pagi sekali dirinya diberitau Jessie bila sang menantu dilarikan ke rumah sakit, maka dari itu buru-buru ia pergi ke rumah sakit sampai melupakan olah raga rutin yang ia lakukan setiap pagi tapi setibanya di rumah sakit malah menemukan betina tidak tau diri itu di ruang rawat menantunya.Anggit mengerjap kemudian mendudukan tubuhnya masih mencari kesadaran setelah direnggut paksa dari alam mimpi. Sementara Akbi dan Bee yang masih tertidur pulas dengan saling memeluk di atas ranjang hydrolick juga tersentak kaget, seketika bangun dari tidur yang baru terlelap beberapa jam lalu.“Ibu Aneu?” gumam Anggit.“Iya, ini saya ... sekarang keluar kamu!” Ibu Aneu berseru geram. “Jessie, seret dia keluar! Saya tidak ingin melihat dia di ruangan menantu saya!” Berhubung
Hati orang tua mana yang tidak sakit melihat rumah tangga anaknya di ambang perpisahan.Sama seperti hati Ibu Aneu yang sakit saat mengetahui Beni justru menyerahkan semua keputusan kepada Bee.Bukan keputusan biasa karena ini menyangkut kebahagiaan dan keutuhan rumah tangga sang anak angkat tersayang.Baru kemarin Anggit melempar hinaan yang seakan mendesak Bee agar segera melepaskan Akbi sementara yang menjadi alasan Bee masih bertahan memperjuangkan rumah tangga dan cintanya adalah Beni.Ibu Aneu tau betul bila Bee sangat mencintai Akbi terlepas dari sikap Akbi yang tempramental tapi kenyataannya lelaki itu telah berubah karena rasa cintanya yang besar kepada Bee.Lalu bila Bee dan Akbi memang saling mencintai, bersedia menerima segala kekurangan dan kelebihan juga mampu menekan ego masing-masing demi kebahagiaan satu sama lain maka sungguh sangat disayangkan bila mereka harus berpisah hanya karena masalah yang timbul dari pihak luar.Lain hal dengan dirinya dan sang suami yang mem
“Tuan sedang beristirahat, jadi saya harap Nyonya tidak mengganggunya dulu ...,” kata Aldo menahan Diana yang akan masuk ke dalam kamarnya.Sekertaris suaminya itu tampak sibuk dengan laptop dan tab saat baru saja ia tiba di lantai tiga.Dan ia juga tidak menemukan Beni di manapun sehingga ia mencari suaminya di dalam kamar dan ternyata dugaannya benar namun ia berang ketika Aldo menghadangnya.“Sejak kapan kamu berani melarang saya? Saya Nyonya di rumah ini dan saya berhak masuk ke bagian manapun di rumah ini justru kamu yang hanya pegawai suami saya dan saya bisa saja mengusir kamu sekarang juga!” Diana berseru geram membalas Aldo yang menurutnya telah lancang.Aldo menunduk kemudian tersenyum tipis, sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan Diana bahkan dibalik senyum tipisnya tersirat secuil penghinaan karena wanita yang telah jelas-jelas berkhianat kepada keluarga pemilik syah rumah ini masih mengaku sebagai Nyonya rumah.“Maaf Nyonya, saya diperintahkan Pak Beni untuk menahan
“Apa Bapak akan memproses laki-laki itu secara hukum?” Aldo bertanya kepada Beni sesaat setelah mereka memasuki ruangan Beni-pimpinan paling tinggi di perusahaan itu.Beni mengembuskan nafas, ia duduk di kursi kebesarannya dengan tampang kuyu padahal sinar mentari yang begitu cerah seharusnya bisa membuat siapa saja bersemangat.Laki-laki yang dimaksud Aldo pasti simpanan istrinya, jujur ia tidak ingin memikirkan itu lagi. Demi apapun hal itu sangat melukai hatinya, ia tidak bisa janji untuk mempercayai Diana lagi setelah pengkhianatan sang istri padanya.Ia ingin lari sejauh mungkin dari masalah ini, jantungnya selalu terasa nyeri bila benaknya mulai memikirkan ke arah sana.“Nanti dia akan berkoar-koar di depan media dan malah akan mencoreng nama baik perusahaan dan keluarga saya,” balas Beni lemah.“Maksud saya karena telah membuat Akbi terluka hingga mengalami gegar otak ringan,” Aldo meralat meski ia tau akan berujung sama karena Beni menjunjung perusahaan dan nama baik keluarga
“Jadi Mama pergi dari rumah?” Beni menoleh kepada anaknya. “Enggak mungkin Papa yang pergi karena itu rumah peninggalan orang tua Papa ... bukan gono-gini.” Akbi mengangguk mengerti, pandangannya ia kembalikan ke arah kolam ikan yang berada di halaman belakang rumahnya.“Rumah ini udah atas nama Bee, apartemen juga ... jadi setelah bercerai nanti, Akbi yang harus pergi ya, Pa?” Beni mengusap pundak sang anak, menatapnya prihatin. “Apa kamu enggak bisa merubah keadaan agar kalian enggak perlu bercerai? Papa udah bikin alasan loh dengan meminta cucu, kamu maju lah selangkah lagi ... dobrak pertahanan Bee, biar kalian enggak bercerai.” “Papa tau tentang perjanjian Akbi sama Bee?” Beni tersenyum, ia luruskan pandangannya ke depan memutus tatapan Akbi yang baru saja di arahkan padanya.“Apa yang Papa engga tau?” “Alaaaah, bukannya Papa baru kecolongan diselingkuhin Mama?” Beni tersenyum sedikit lebar, ia sandarkan punggungnya pada sun lounger kemudian meluruskan kakinya.“Papa bisa
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin