Share

Makhluk Tak Kasat Mata

“Akbi,” Bee menggumamkan nama suaminya.

Raut wajah cantik itu menunjukan kekhawatiran yang besar meski tidak bisa membohongi semua yang ada di sana bila terdapat perih dari sorot mata Bee setelah melihat Anggit mengecup bibir Akbi.

“Baby,” panggil Akbi kemudian menegakkan tubuhnya.

Bee melangkah ragu-ragu diikuti Zidan dan Raka padahal tadi ketika ia baru mendengar kabar Akbi dari Zidan, dunia Bee seakan runtuh dan ingin segera berlari menemui suaminya.

Ketika kedua lengan Akbi yang terentang menyambutnya saat itu juga Bee memaksa kedua kakinya untuk melangkah lebih mendekat ke arah lelaki itu.

Pancaran mata sang suami yang menyiratkan penyesalan dan beribu maaf menjadi alasan Bee untuk terus mengayun langkah tanpa sedikit pun mau menoleh ke arah Anggit yang masih berdiri di dekat suaminya.

Tinggal beberapa langkah lagi jarak antara dirinya dan Akbi tapi tertahan oleh tangan Anggit yang menyentuk pundaknya.

“Bee, kamu ‘kan lagi hamil ... sekarang kamu pulang aja, serahkan Akbi sama ak
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status