Share

3. Ajakan Menikah

Author: Lidia Rahmat
last update Last Updated: 2023-11-02 13:41:21

Ketiga orang tamu itu diantaranya adalah sepasang suami-istri lanjut usia yang pada beberapa bulan yang lalu telah diselamatkan oleh Andita dari insiden kebakaran pasar.

Keduanya tak hanya datang berdua, melainkan dengan seorang pria paruh baya lainnya yang berpenampilan necis.

Belakangan baru diketahui bahwa ternyata pria itu adalah seorang pengacara yang sengaja didatangkan sepasang suami-istri tersebut, dalam rangka kepengurusan seluruh berkas transaksi hibah atas kepemilikan sebidang tanah beserta bangunan lapak kecil mereka yang berlokasi di pasar tradisional yang baru saja selesai di renovasi kepada Satya.

Sepasang suami istri itu telah memutuskan untuk hijrah dari kota kecil mereka dan pindah bersama anak-anak mereka yang telah sukses di kota besar.

Keduanya pun memutuskan untuk menyerahkan kepemilikan kios mereka kepada Satya, sebagai bentuk ucapan terima kasih sekaligus ungkapan rasa penyesalan tak terhingga atas kehilangan Andita untuk selama-lamanya, yang telah rela bertaruh nyawa demi menyelamatkan nyawa mereka pada saat insiden kebakaran.

Singkat cerita, sejak saat itu Satya pun mulai merintis usaha kecil-kecilan dengan berjualan sandal, sama persis seperti jualan sepasang suami-istri tersebut selama ini, dan kemudian dari sanalah mereka menyambung hidup.

Namun ibarat kata pepatah, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih.

Begitu Senja baru saja menyelesaikan study di bangku SMA setempat, siang itu Senja bersama beberapa orang teman baru saja berencana hendak mendaftarkan diri di sekolah tinggi yang ada di kota kecil mereka.

Namun naas, kabar buruk tentang ayahnya yang kecelakaan akibat terserempet motor saat hendak menuju masjid guna menunaikan Sholat Dzuhur, justru datang menghampiri terlebih dahulu.

Senja pun bergegas menuju rumah sakit demi menemui Satya yang terbaring lemah dengan luka yang berdarah dimana-mana.

Keadaan Satya memang kritis, dan pria malang itu tak bisa bertahan.

Dengan wajah yang dipenuhi air mata, dan jemari yang berada dalam genggaman tangan Senja, putri semata wayangnya, pada akhirnya Satya pun menghembuskan napas terakhirnya dengan tenang.

Diatas bangsal rumah sakit yang dingin, dengan meninggalkan Senja yang hanya bisa menangis kencang saat menyadari, bahwa kini dirinya benar-benar telah sendirian diatas muka bumi ini.

Lima tahun kemudian ...

Kala itu umur Senja baru saja menginjak dua puluh tiga tahun, saat dirinya dipersunting oleh seorang pria yang sebenarnya sudah cukup lama dikenalnya.

Pria itu adalah Yusuf Akhyar.

Putra semata wayang seorang juragan kaya yang tinggal di kampung sebelah.

Bagi Yusuf, sosok Senja telah membuatnya sangat penasaran, oleh karena Senja satu-satunya wanita yang seolah tidak pernah terusik atas keberadaannya, padahal sudah jelas-jelas Yusuf bisa dibilang pria idaman setiap wanita yang punya segalanya.

Yusuf bahkan pernah ditolak secara sopan oleh Senja, saat nekad mengungkapkan keinginan hatinya untuk memacari gadis sebatang kara itu, yang aktifitas kesehariannya adalah berjualan sandal disebuah kios kecil yang merupakan peninggalan mendiang ayahnya, sedangkan malamnya ia rutin membantu Ustadz Ibrahim mengajari anak-anak mengaji di masjid.

Senja adalah gadis sederhana yang sangat menjaga marwahnya, oleh karena didikan agama dari sang ayah sejak kecil.

Sehari-harinya ia juga selalu memakai pakaian yang menutup aurat.

Berpacaran, sudah pasti tidak ada dalam kamus Senja, sehingga Yusuf pun semakin penasaran dibuatnya.

Padahal kala itu Yusuf sendiri telah menjadi seorang Aparatur Sipil Negara, dan dia juga berasal dari keluarga berada, namun sepertinya semua kemewahan duniawi itu tak mempan sedikit pun untuk menyilaukan mata seorang Pelangi Senja.

"Kalau kamu benar-benar ingin menunjukkan keseriusan kamu untuk gadis kayak Senja, kamu harus berani melamarnya, Suf."

Itu adalah kalimat Eko, rekan sekantor Yusuf yang siang itu telah menjadi teman curhat kegalauan cinta Yusuf untuk yang kesekian kalinya.

"Apa? Melamar?"

"Hemmm ..."

"Tapi ..."

"Kalo perlu, langsung nikahi aja dia segera ...."

Yusuf tentu saja terkejut setengah mati dengan ide dadakan Eko.

"Memang aku niatnya serius, Ko, tapi minimal kan aku dan Senja bisa pedekate dulu. Masa iya langsung nikah begitu aja ..." kilah Yusuf dengan ekspresi wajah resah.

"Yang aku tau, Suf, wanita soleha kayak Senja gak bakal mau kalo diajak pacaran. Yang ada ta'aruf trus nikah ..."

"Iya juga sih ..." Yusuf bergumam lirih penuh dilema, kemudian tercenung lama.

Pembicaraan Yusuf dengan Eko itu telah membuat Yusuf memikirkan hal tersebut hingga berhari-hari lamanya, sampai akhirnya Yusuf sadar bahwa ucapan Eko itu benar adanya.

Pada kenyataannya Senja memang selalu menolak acap kali Yusuf mengajaknya berpacaran, meskipun disisi lain Yusuf sedikit merasa bahwa Senja mulai tertarik kepadanya.

Senja selalu menanggapi Yusuf dengan sopan via media sosial ataupun saat mereka berpapasan, namun kehadiran Yusuf tetap saja selalu ditepis, acap kali Yusuf berkeinginan untuk mendekati apalagi sampai menyambangi Senja langsung dirumahnya.

"Maaf, Kak, aku gak bisa menerima kehadiran tamu yang bukan muhrim, karena Kakak tau sendiri kan kalo aku tinggal sendirian. Gak elok dilihat tetangga, dan pada dasarnya memang hal itu juga gak sepantasnya ..."

Begitulah alasan Senja yang selalu terucap dengan nada sopan, membuat Yusuf geregetan sekaligus pusing kepala, karena sekalipun Yusuf gencar melakukan pendekatan, menghujani Senja dengan intensnya perhatian, bahkan beberapa kali berusaha memberikan hadiah istimewa walau tak ada satu pun yang diterima, semua itu tidak sedikitpun membuat Yusuf tersinggung, apalagi melemahkan tekadnya guna mendapatkan Senja.

Yang ada Yusuf justru merasa semakin tertantang!

"Senja, jika kamu berkenan, aku berkeinginan melamar kamu ..."

Malam itu, dengan keyakinan penuh Yusuf pun menguraikan niatnya via chat whattsapp.

Lama sudah Yusuf menunggu balasan Senja, namun sampai dirinya terlelap, balasan yang dinanti tak kunjung diterima.

Yusuf tak pernah tau betapa gelisahnya Senja saat membaca maksud hati pria itu.

Senja tak menyangka pria populer seperti Yusuf Akhyar berniat meminang dirinya yang bukan siapa-siapa.

Memikirkan semua itu membuat Senja semalaman tak bisa tidur.

Senja memilih menunaikan shalat istikhara dan terus mengaji sampai tak terasa beduk shubuh terdengar.

Usai menunaikan shalat shubuh barulah Senja punya keberanian memberikan jawaban atas chat semalam dari Yusuf.

Tak jauh berbeda dari Senja, Yusuf yang semalaman juga nyaris tak bisa tidur nyenyak karena menanti jawaban akhirnya bisa bernapas lega.

Begitu Yusuf terjaga dari tidurnya yang sebentar, ia pun langsung memeriksa ponselnya.

Menyadari Senja telah membalasnya chatnya dengan sebuah persetujuan, Yusuf merasa seolah telah memenangkan jackpot berlipat ganda.

Dengan penuh keberanian Yusuf pun akhirnya berterus-terang kepada kedua orang tuanya, bahwa dirinya ingin mempersunting seorang Pelangi Senja, yang merupakan gadis incarannya sejak lama.

Ayah dan ibu Yusuf setuju, meskipun diawal-awal sempat mengungkapkan rasa keberatan, mengetahui wanita idaman sang anak semata wayang bukanlah dari golongan yang selevel dengan mereka ...

To be Continued.

Related chapters

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   4. Awal Mala Petaka

    Tidak selevel.Iya, tentu saja.Pada kenyataannya Pelangi Senja hanyalah seorang gadis biasa lulusan SMA.Sehari-harinya aktifitas Senja hanya berjualan sandal di sebuah lapak kecil yang ada di pasar tradisional.Rasanya wajar jika kedua orang tua Yusuf Akhyar yang terkenal memiliki sikap angkuh, arogan dan tinggi hati itu tidak bisa begitu saja menerima sosok Senja, yang dimata mereka bukanlah siapa-siapa.Tapi lagi-lagi karena semua itu merupakan keinginan Yusuf sang anak semata wayang, maka kedua orang tua Yusuf pun tak kuasa berlama-lama menentang.Singkat cerita, mengingat keberadaan Senja sendiri yang merupakan anak yatim piatu, juga sebatang kara tanpa sanak saudara, maka sebuah lamaran resmi pun akhirnya dilakukan oleh keluarga besar Akhyar, untuk seorang Pelangi Senja yang kala itu hanya diwakili oleh keluarga Ustadz Ibrahim dan beberapa orang tetangga terdekat.Tanpa berlama-lama kemudian Senja pun berhasil dipersunting, oleh seorang Yusuf Akhyar.Saat itu Senja merasa sanga

    Last Updated : 2023-11-02
  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   5. Shock Therapy

    Lirih pertanyaan Senja terdengar mencuat lemah, padahal selama ini mulutnya selalu terkunci rapat."Masih bertanya?" tantang Yusuf sembari tersenyum sinis, terlihat bahagia menyadari bahwa kali ini Senja mulai terpancing untuk menanggapi kegilaannya yang selalu."Katakan apa kekuranganku, Kak. Kalo memang aku yang salah, aku berjanji aku akan berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki ...""Banyaaaaak. Mana mampu kamu perbaiki semuanya?"Tatapan mengejek Yusuf jelas terlihat, saat menatap Senja dari atas sana dengan tatapan mata yang menyayat luka.Senja memilih untuk benar-benar mencabut soket listrik terlebih dahulu, yang semula menghubungkan aliran listrik dengan setrika yang tak lagi berminat ia sentuh, kemudian ia berdiri tegak sembari berusaha menentang kilau mata sang suami yang entah kenapa begitu cepat berubah seolah tak bisa ia kenali lagi."Banyak ...?" ulang Senja."Ya, banyak. Saking banyaknya aku malah kesulitan mencari di mana letak kelebihanmu sampai-sampai dulu aku bisa

    Last Updated : 2023-11-03
  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   6. Pria Patah Hati

    Satriadi Narajendra, yang kerap disapa Tria, berasal dari keluarga terpandang, dan sejak kecil selalu menjadi anak yang berprestasi.Cita-cita Tria sejak dini adalah menjadi seorang Aparat Penegak Hukum, mengikuti jejak sang ayah yang saat ini mulai memasuki masa purna bakti.Sepertinya bagi Tria bukanlah hal yang sulit untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Perwira Polisi, karena selain pintar dan memiliki jasmani sehat yang membuat Tria menjadi salah satu lulusan terbaik di Akademi Kepolisian, latar belakang ayah Tria yang seorang Jenderal bintang dua tentu saja cukup berpengaruh pada jenjang pendidikannya.Dalam kehidupan percintaan, sudah pasti Tria juga digilai banyak wanita.Namun dibalik sejuta kelebihannya, ternyata Tria merupakan sosok laki-laki yang benar-benar setia.Sungguh pria idaman, bukan?Yah, tentu saja.Betapa beruntungnya seorang gadis yang bisa memenangkan hati pria seperti Tria, dan gadis beruntung itu adalah Calista, pujaan hati Tria yang cantik dan begit

    Last Updated : 2023-11-17
  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   7. Mampu Mengalihkan Dunia

    "Nak, anggaplah semua ini merupakan bagian dari proses kehidupan yang harus kamu jalani. Ayah percaya, akan ada hikmah indah yang sedang menanti didepan sana, hanya saja kamu harus kuat, sabar, ikhlas serta tawakal dalam menjalani semua prosesnya terlebih dahulu. Satu hal yang harus kamu ingat, Tria, anakku, tak peduli apapun yang terjadi, ayah akan selalu bangga padamu!"Kalimat sang ayah terucap tidak hanya sekedar panjang lebar, melainkan begitu teduh dan menenangkan bathin.Pelukan hangat pada tubuh tinggi Tria juga berpengaruh besar dalam mendinginkan bara di hati.Sesaat kemudian, pria paruh baya itu harus rela melepas kepergian putra kebanggaannya di pintu terminal keberangkatan bandara Soekarno-Hatta.Yah, apa mau dikata.Sepertinya atas campur tangan ayah Arka yang memegang tampuk tertinggi di divisi propam, pada akhirnya sangsi demosi yang diterima Tria tak tanggung-tanggung.Tria harus menerima kenyataan bahwa dirinya kini dipindahtugaskan ke Polres Talaud, sebuah Polres ya

    Last Updated : 2023-11-17
  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   8. Sekumpulan Kapas

    "Perlu bantuan, Komandan?"Tria tersentak untuk yang kedua kalinya."Egh, apa? Akh ... I-iya ..."Dengan nada suara yang tergeragap, Tria buru-buru mengangkat wajahnya yang baru saja mengalami keterpukauan hebat, manakala suara anak buahnya yang satu lagi berhasil mengusik kesenangannya dalam mengamati keindahan nyata yang merupakan ciptaan Sang Maha Kuasa, yang tadinya seolah tertutupi oleh kabut tebal sehingga Tria baru menyadarinya sekarang."Sebaiknya dibawa ke puskesmas terdekat apa gimana, Ndan?" saran polisi itu lagi."Iya, iya, udah bener saran kamu. Daripada kenapa-napa, mending dibawa ke puskesmas ...""Siap, Ndan!""Tolong siapin mobilnya aja, biar saya sendiri yang akan bawa ibu Senja ke puskesmas terdekat ..." desis Tria lagi sembari memberi perintah."Saya aja yang ambil mobilnya, Ndan ..." ungkap salah seorang anak buah Tria lainnya, berinisiatif."Ya udah, kalo begitu cepat siapkan mobilnya ..."Tanpa menunggu lebih lama, pria yang berucap barusan langsung bergegas men

    Last Updated : 2023-11-17
  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   9. Tak Berhenti Tersenyum

    "Nama ibu ini Pelangi Senja, dok, dan sesungguhnya ibu ini memang bisa dibilang bukan siapa-siapanya saya. Saya bahkan baru saja mengenalnya di kantor, dan memang benar dia baru saja mengalami KDRT. Tapi karena yang bersangkutan tidak berkeinginan sedikitpun untuk melaporkan pelaku yang tak lain merupakan suaminya sendiri apalagi sampai memperpanjang proses hukum dan bersedia menjalani visum, maka untuk saat ini kami hanya bisa menghargai keputusan yang bersangkutan terlebih dahulu. Perihal keputusan saya yang berinisiatif untuk membawanya ke Puskesmas ini, karena tadi ia sempat pingsan, sesaat setelah hendak meninggalkan Polsek ..."Usai berbasa-basi yang terkesan begitu cepat akrab dalam sekejap, Tria pun berucap panjang lebar, berusaha menjelaskan kejadian yang menimpa Senja sehingga membuatnya mengambil keputusan untuk membawa wanita itu langsung ke Puskesmas terdekat."Oh, ternyata seperti itu ..." dokter Richard pun mengangguk-anggukkan kepalanya, menandakan dirinya cukup paham

    Last Updated : 2023-11-20
  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   10. Berhutang Budi

    'Ternyata Pak Komandan ini orangnya cukup keras kepala juga ...'Senja bergumam dalam hati, sembari menghembuskan napasnya berat.Dalam hati ia merutuki dirinya yang sempat terdiam berjenak-jenak seolah kehilangan perbendaharaan kata. Tidak hanya sampai disitu, ia juga merasa sedikit kesal karena tanpa sadar sempat terpukau."Ehem, baiklah, kalau begitu berikan saya alasannya.""Alasan apa?""Alasan tentang kenapa 'harus' ...?"Pertanyaan tersebut dilontarkan Senja dengan nada suara yang seolah menantang."Apanya yang kenapa?"Tria yang bak memiliki kesempatan untuk terus membalikkan sepatah dua patah pertanyaan datar dari Senja, terlihat kembali menatap wajah kaku dihadapannya dengan ekspresi yang stay kalem."I-Iya, kenapa ...? Saya hanya merasa, sepertinya saya butuh penjelasan tentang kenapa Pak Komandan mengatakan harus ..."Satu tarikan napas Tria seolah tak mampu menambah kesabaran Senja dalam menanti jawaban."Jadi ibu Senja benar-benar tidak ingat kalau tadi ibu Senja pingsa

    Last Updated : 2023-11-20
  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   11. Menggemaskan Sekaligus Menyebalkan

    "Terima kasih."Tria terkesima. Lagi-lagi alisnya bertaut sempurna menerima tanggapan Senja yang justru berucap terima kasih di saat dirinya dengan sengaja dan begitu rendah hati memperkenalkan diri, demi mengurangi situasi canggung yang ada diantara mereka."Maksud saya, terima kasih karena Pak Komandan sudah menolong saat saya pingsan bahkan membawa saya ke Puskesmas ini ..."'Itu kan yang ingin kamu dengar, Pak Komandan, yang nyebelin ...?''Mau berbuat kebaikan kok mengharapkan pamrih dan ucapan terima kasih ... Huhh ...'Diam-diam dibalik kalimatnya barusan ternyata Senja malah membathin hal yang lain, hal yang justru berkebalikan seratus delapan puluh derajat dari ucapannya sendiri "Tidak apa-apa, Ibu Senja, tidak usah sungkan. Melindungi masyarakat itu memang merupakan bagian dari tugas saya juga ..."Kali ini Tria belum menemukan tanggapan berarti atas balasan kalimatnya untuk ucapan terimakasih yang terucap tanpa setitik pun senyuman itu.Detik selanjutnya keheningan sempat

    Last Updated : 2023-11-21

Latest chapter

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   54. Bertemu Camer

    Saat Tria dan Senja tiba di rumah dinas milik Tria yang berada di kawasan Mako, tepat didepan selasar kantor sudah terlihat banyak anggota polisi yang berkumpul menunggu apel pagi yang akan dimulai tak lama lagi.Sebagian besar dari mereka terlihat berseragam dinas seperti halnya Tria, namun ada beberapa diantaranya memakai kemeja putih lengan panjang dipadu celana hitam berbahan kain."Yang satunya biar aku aja yang bawa." ujar Senja yang buru-buru turun dari mobil begitu menyadari pergerakan Tria yang begitu mesin mobil dimatikan terlihat tergesa-gesa turun dan langsung membuka pintu mobil belakang."Oke, kalo gitu abang bawa dua sekalian ..." jawab Tria sembari menyodorkan satu buah kotak kue ke tangan Senja yang buru-buru menyambut pemberian Tria.Detik berikutnya, dengan gesit Tria terlihat sudah menumpuk dua buah kotak kue yang tersisa dan tanpa banyak bicara langsung mengangkat dan membawanya masuk kedalam rumah dinas yang terlihat lenggang.Melihat hal tersebut alhasil secara r

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   53. Tidak Salah Pilih

    Bertepatan dengan Tria yang sukses memarkirkan mobilnya di seberang jalan, tepat didepan gang sempit yang biasanya menjadi akses masuk ke rumah Senja, secara bersamaan pula sosok yang hendak ia jemput itu terlihat berjalan keluar dari mulut gang.Sangat jelas terlihat bagaimana Senja cukup kerepotan dengan keberadaan tiga buah dus kue berbentuk persegi yang saling bertumpuk dalam genggamannya, ditambah lagi dia harus mengepit tas kecil yang tersampir di bahu kanan.Mendapati pemandangan tersebut sontak Tria melompat turun dari mobil secepat kilat, langsung berlari kecil menyongsong sosok Senja yang ternyata juga langsung notice akan keberadaan Tria dengan outfit khasnya yakni seragam dinas."Bisa-bisanya diborong sekali angkut. Kenapa gak ngomong kalo bawaannya sebanyak ini sih, Nja?" ujar Tria sambil buru-buru mengambil alih tiga buah dus kue yang saling bertumpuk itu sekaligus."Banyak gimana? Cuma tiga dus kue kok ..."Tria terlihat menggelengkan kepalanya mendapati jawaban ngeyel

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   52. Lampu Hijau

    Usai berbincang dengan Mpok Hindun hingga nyaris menjelang Isya, mendadak Senja seolah mendapatkan sebuah pencerahan, yang membuatnya menyesal mengapa tidak terpikir olehnya sama sekali dalam kurun waktu dua hari terakhir ini.Untuk itulah setelah Mpok Hindun pamit pulang, Senja buru-buru menunaikan sholat Isya kemudian dengan langkah pasti dia menuju ke warung terdekat dari rumahnya, yang menjadi tempat dirinya berbelanja kebutuhan sehari-hari."Beragam amat belanjaannya, Nja? Mau bikin kue ya?" tanya pemilik warung dengan nada suara yang ramah, begitu menyaksikan belanjaan Senja yang meliputi beberapa butir telur, tepung terigu, gula pasir, pengembang kue, pasta pandan dan masih ada beberapa jenis barang lainnya yang identik dengan bahan-bahan untuk membuat kue "Iya, Bu." jawab Senja, singkat."Emang rencananya mau bikin kue apa, Nja?" ujar ibu itu lagi, yang kini sudah mengambil ancang-ancang untuk menjumlah berbagai barang belanjaan Senja yang teronggok diatas meja kasir."Bolu pa

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   51. Dalam Hitungan Hari

    "Untuk anggota yang piket saya harap bisa bertanggung jawab penuh sampai besok pagi. Sementara untuk yang lain, silahkan pulang dan beristirahat, jaga kesehatan, dan jangan lupa seperti biasa besok pagi kita akan tetap melaksanakan apel pagi bersama di jam biasa, diteruskan dengan pelaksanaan operasi cipkon di sektor wilayah. Delapan enam?""Siap, delapan enam, Komandan!" Jawaban yang solid terdengar dari seluruh anggota yang ada, menanggapi titah yang diberikan oleh Tria, sebelum mengakhiri kegiatan patroli di malam itu.Jika kondisi kamtibmas sedang adem ayem begini, semua pihak pastinya merasa lebih lega karena tidak perlu bekerja ekstra, meskipun harus tetap siaga dengan kondisi apapun.Pelaksanaan operasi cipkon yang merupakan kepanjangan dari operasi cipta kondisi itu sendiri memang sudah menjadi kegiatan rutin yang wajib di tingkatkan oleh pihak kepolisian, dan biasanya dilaksanakan setiap akhir pekan dengan melibatkan personil dari berbagai fungsi.Namun mengingat moment perga

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   50. Tekad Yang Bulat

    Senja sedang duduk lesehan diatas tikar sambil memilah dan mengemasi tumpukan baju-baju miliknya untuk dimasukkan ke dalam sebuah kotak kardus dan sebuah koper besar, saat Mpok Hindun datang menyambangi rumahnya ba'da maghrib."Assalamualaikum ...""Waalaikumsalam. Eh, Mpok? Masuk, Mpok ..." jawab Senja semringah, menyadari salah satu sosok terbaik yang dia miliki muncul di bingkai pintu.Mpok Hindun pun bergegas masuk dengan tatapannya yang tak henti mengawasi tumpukan baju yang berjejer rapi diatas tikar."Udah mulai beberes rupanya ..." gumam Mpok Hindun sambil ikutan duduk lesehan diatas tikar, tepat dihadapan Senja yang kini menjeda sejenak aktifitasnya karena fokus dengan kedatangan Mpok Hindun."Iya, Mpok, ini lagi dipisah-pisahin. Soalnya kemarin kata abang jangan bawa banyak barang, karena selain rumah dinasnya kecil, ntar kalo hijrah ke kota juga gak mungkin dibawa semua ..."Mpok Hindun terlihat manggut-manggut sejenak mendengar penjelasan Senja yang panjang lebar."Trus baj

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   49. Partner Yang Hebat

    Semilir angin yang menerpa lembut di wajah sesaat membuat Senja merasa semakin terbuai, sebelum akhirnya dia bak mendapatkan setitik kesadaran yang datang dalam sekali sentak."Astagfirullah ... Aku ada dimana ...?"Punggung Senja sontak menegak, sepasang matanya yang masih terasa sepat mengerjap berkali-kali, sedangkan kepalanya celingak-celinguk kebingungan.Kini Senja sudah sadar sepenuhnya, bahwa ternyata dirinya sedang berada didalam mobil yang terparkir tanpa suara mesin, juga tanpa seorang pun selain dirinya.Di kursi sebelah terdapat seragam dinas yang tersampir begitu saja di jok pengemudi.Seragam tersebut menguarkan perpaduan aroma parfum manis dan maskulin, yang mulai terasa familiar di indera penciuman Senja.Dua kaca depan kiri dan kanan seolah sengaja diturunkan setengah demi memudahkan kesejukan angin laut masuk dengan leluasa.Di ufuk barat, kolaborasi warna yang khas membuat suasana yang mulai temaram terasa semakin syahdu.Sungguh, bahkan hanya dalam sekejap kesadara

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   48. Putri Tidur

    Matahari mulai condong ke arah barat saat mobil yang dikemudikan Tria memasuki area Mapolsek Beo."Gak usah dibangunin ..."Tria urung menyentuh pundak dari wanita yang ada disebelahnya."Biar ayah turun dulu, nanti kamu antarkan saja Senja pulang ke rumah. Kasian dia, kayaknya kecapean ..."Tria pun mengangguk patuh, menerima titah ayahnya yang langsung melarangnya untuk membangunkan Senja.Surya Narajendra membuka pintu disebelahnya dengan hati-hati sembari beringsut keluar, begitupun juga dengan Tria yang akhirnya ikut melakukan hal yang serupa yakni membuka pintu yang ada disamping dan keluar dari mobil.Keduanya seolah kompak bergerak perlahan, sepertinya dengan tujuan yang sama yakni sekecil apapun pergerakan mereka tidak akan mengusik wanita yang sedang tertidur nyenyak di kursi depan.Sementara itu, mendapati pergerakan mobil berwarna merah yang melesat masuk ke area Mapolsek Beo, para anggota polisi yang sejak awal sudah standby di sana sontak mendekat dengan sigap.Surya Nara

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   47. Mantan Menantu

    Pesawat Wings Air tipe ATR 72-500 dengan kapasitas penumpang yang kurang lebih tujuh puluhan kursi, serta menjadi satu-satunya tranportasi udara yang melayani masyarakat di salah satu wilayah terluar perbatasan NKRI tersebut telah mendarat dengan sempurna di landasan pacu.Tak berapa lama kemudian para penumpang pesawat itu pun sudah dipersilahkan turun oleh dua orang pramugari yang bertugas.Yanwar Akhyar bersama istrinya Aminah Akhyar, nampak berada diantara barisan para penumpang yang turun dengan tertib.Ternyata keduanya merupakan bagian dari sekian banyak penumpang pada penerbangan barusan.Baru saja menginjakkan kaki di ruang tunggu Bandar Udara Melonguane, setelah melewati penerbangan selama kurang lebih lima puluh lima menit dari Bandar Udara Sam Ratulangi Manado, hiruk-pikuk kesibukan di bandara itu sudah terlihat jelas."Ada apa yah? Tumben rame banget ..." tanya salah seorang penumpang kepada sesama penumpang yang lain, menyadari ada begitu banyak Polisi yang memadati banda

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   46. Dua Kata

    Rencana kedatangan Irjen Polisi Surya Narajendra di salah satu wilayah perbatasan NKRI sudah jelas-jelas merupakan kunjungan pribadi dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan urusan kedinasan.Bahkan Surya Narajendra sengaja mengambil cuti demi bisa mendampingi Tria guna melamar wanita pilihan putra kebanggaannya itu.Namun begitu mendengar kabar kedatangan seorang yang berpangkat jenderal, meskipun sudah jelas-jelas bukan merupakan kunjungan dinas, pada kenyataannya tetap di respon oleh petinggi-petinggi kepolisian di wilayah tersebut."Pak Kapolsek, bisa-bisanya kedatangan Irjen Surya Narajendra gak kamu kasih tau saya?""Siap salah, Ndan." jawab Tria pasrah, saat dirinya ditodong dengan pertanyaan tersebut oleh bapak Kapolres via ponsel di pagi hari, sebelum dirinya memimpin apel bersama para anggotanya."Waduh, untung saja saya dikasih bocoran Pak Kabag Sumda, kalo gak saya malah gak tau sama sekali ..." imbuh sang pimpinan dari seberang sana."Siap salah, Ndan." lagi-lagi T

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status