Beranda / Urban / Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah / Bab 31 : Pertemuan Dengan Alessandra

Share

Bab 31 : Pertemuan Dengan Alessandra

Penulis: Tenderwhitesan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ini adalah jackpot terbesar yang pernah terjadi di Le Grand Fortuna.

"Selamat, Tuan," kata salah satu staf kasino yang mendekati Dante dengan ekspresi terpaksa, mencoba tetap profesional meskipun situasi terasa sangat tidak nyaman bagi mereka. "Ini adalah kemenangan terbesar yang pernah terjadi di sini."

Dante menatap staf itu sejenak sebelum melirik ke arah Raffaele, yang tampak tak berdaya dan penuh amarah. Dengan sikap tenang, Dante menatap langsung ke mata Raffaele dan berkata, "Kau seharusnya tahu, Raffaele. Ketika kau bermain kotor, selalu ada seseorang yang bisa bermain lebih cerdas."

Raffaele hanya bisa menggertakkan giginya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kekalahannya di atas meja judi, kekalahannya dalam pertempuran, dan sekarang kekalahan finansial yang memalukan, semuanya menghantamnya dengan keras.

Setelah memastikan semua uang kemenangannya malam itu masuk ke dalam rekening pribadi atas namanya, dengan sikap puas, Dante berbalik, meninggalkan mesin slot yang kini t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 32 : Melipat Gandakan Uang

    Karena bajunya sedikit kotor, Dante meminta izin kepada Lorenzo kembali ke kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaian sebelum bergabung lagi dengan Lorenzo dan Alessandra di dek untuk perayaan yang lebih santai. Selama perjalanannya menuju kamar, Dante teringat uang hasil dari kemenangan judi di kapal Raffaele telah ditransfer ke rekening pribadinya. Jumlahnya sangat besar, jutaan dolar dari jackpot dan kemenangan lainnya. Namun, bagi Dante, ini baru permulaan. Dante memiliki ambisi besar, dan dia membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk memperkuat posisinya di organisasi Lorenzo, serta untuk menjalankan rencana balas dendamnya.Untuk menghindari kelima pelayan yang selalu menempel padanya, Dante, membawa laptop ke kamar mandi. Di kamar mandi yang mewah, Dante duduk di kloset tertutup dengan laptop di depannya. Dia membuka akun bank pribadinya dan melihat angka-angka besar yang muncul di layar. Senyum tipis terukir di wajahnya saat dia menatap jumlah jutaan dolar yang kini menjad

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 33 : Tuduhan Pada Dante & Alat Peledak

    Setelah selesai mandi dan ganti baju, Dante bergegas ingin kembali ke tempat pesta, namun baru beberapa langkah keluar dari kamarnya sebuah kejadian kecil menarik perhatiannya.Sebuah ruang tertutup terletak di depan kamar Lorenzo menarik perhatian Dante. Menurut pelayan itu adalah kamar Alessandra. Pintu ruang itu terbuka sedikit, dan dari celah tersebut, Dante melihat seorang pria berbaju hitam dengan gerak-gerik mencurigakan, seakan baru saja melakukan sesuatu di dalam. Pria itu cepat-cepat meninggalkan ruangan, berusaha menghindari tatapan siapa pun yang mungkin melihatnya.Dante yang waspada memperlambat langkahnya, matanya fokus memperhatikan pria itu. Firasatnya mengatakan jika ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia baru disini dan belum mengenal banyak orang. Walau wajahnya asing, tapi mungkin saja pria itu adalah orang-orang Alesandra, yang baru datang bersamanya.Dia tidak mau mencampuri urusan orang lain.Dante berbalik ingin meninggalkan tempat itu, tapi suara Nexus men

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 34 : Merayu Alessandra

    Vince yang mencoba membela Dante mewakili teman-temannya yang lain hanya bisa terdiam mendengar jawaban bos mereka. Sementara itu Alesandra diam-diam pergi menemui dante, dia penasaran kenapa pria itu berusaha untuk menyakitinya.Dante sedang berbicara serius dengan Nexus, saat Alessandra tiba-tiba muncul di pintu. Dia datang sendirian, di wajahnya terlihat kebingungan dan kekecewaan. Dia tidak mengerti mengapa Dante, orang yang katanya dipercaya oleh ayahnya, malah ingin berbuat jahat. Padahal selain datang untuk merayakan ulang tahun ayahnya, dia juga datang khusus untuk bertemu Dante.Matanya yang mencerminkan kecerdasan menatap Dante dengan campuran penasaran dan rasa ingin tahu."Dante," Alessandra memulai, suaranya dingin namun dengan nada yang terdengar terluka. "Aku ingin tahu… kenapa? Siapa yang menyuruhmu? Apa yang sebenarnya kau rencanakan?"Dante tahu bahwa dia tidak hanya harus membela dirinya, tetapi juga memenangkan kepercayaan Alessandra, mendapat dukungan sepenuhnya

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 35 : Mata-Mata

    Dante melanjutkan sambil menunjukkan pager di tangannya. "Pada intinya, alat ini memiliki dua fungsi. Yang pertama, seperti yang terlihat, adalah alat komunikasi yang dapat menerima sinyal dan pesan melalui jaringan komunikasi. Ini adalah fitur yang umum. Tetapi bagian yang berbahaya adalah bahwa alat ini telah dimodifikasi untuk memiliki fungsi kedua, fungsi pemicu peledak."Mario tampak bingung. "Bagaimana sebuah pager bisa menjadi pemicu peledak?" Tanyanya dengan alis terangkat.Dante mengangguk, memahami kebingungannya. "Alat seperti ini dimodifikasi dengan menambahkan komponen peledak miniatur yang disembunyikan di dalamnya. Ada dua elemen kunci yang membuat pager ini sangat berbahaya: sensor elektronik yang sangat sensitif, dan bahan peledak yang dapat dipicu dengan sinyal jarak jauh."Dia mengangkat pager itu lebih tinggi agar semua orang bisa melihatnya. "Di dalam pager ini, tersimpan sirkuit mikro yang terhubung dengan bahan peledak berukuran kecil namun sangat kuat. Ketika p

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 36 : Masa Lalu Alessandra

    Dalam bukti itu, terungkap bahwa co-pilot adalah bagian dari rencana besar untuk menggulingkan Lorenzo dan mengambil alih kekuasaan. Saat Lorenzo dan yang lainnya sibuk mengurus masalah co-pilot, Alessandra dengan sedikit panik dan wajah yang pucat, segera membawa Dante ke ruang kesehatan di kapal, klinik kecil itu memiliki peralatan medis dan persediaan obat yang sangat lengkap. Ketika mereka memasuki klinik, Alessandra langsung bergerak cepat, membuka lemari obat dan memeriksa persediaan yang ada. "Dante, duduklah di sini," perintahnya sambil menunjukkan tempat tidur medis. Dia terlihat sangat fokus, menunjukkan keahlian dan kepemimpinan yang kuat. "Kau tidak boleh sembarangan. Apa kau tidak berpikir dulu sebelum bertindak?!" Alessandra mulai mengomel sambil mengambil alat medis dan obat-obatan. Dia memeriksa luka di bahu Dante dengan teliti, bersiap untuk membersihkannya dan menjahitnya kembali. Dante, yang sedang duduk di atas meja periksa, hanya bisa menatap Alessandra de

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 37 : "Dante, Kau Bukan Kekasih Ayahku, Kan?"

    Setelah beberapa saat, Alessandra menarik diri sedikit, mencoba mengontrol emosinya. Dia menatap Dante dengan mata yang masih berbinar, tetapi ada kelegaan yang mulai muncul. "Aku tidak ingin membiarkan masa lalu menghantuiku lebih lama," katanya dengan lebih tenang. "Aku ingin bisa membantu orang lain, dan aku tidak akan membiarkan ketakutan menghalangiku." Dengan wajah penuh haru, Alessandra menatap Dante, merasakan ketulusan dalam kata-katanya. "Terima kasih, Dante. Aku… tidak tahu kenapa aku sangat emosional. Mungkin aku hanya terpengaruh oleh semua yang telah terjadi." Dante tersenyum, merasakan bahwa momen ini telah membawa mereka lebih dekat. "Itu wajar, Alessandra. Kita semua punya rasa takut dan kekhawatiran. Yang penting adalah kita saling mendukung," katanya, berusaha meyakinkan Alessandra bahwa dia tidak sendirian. Dante tersenyum, terkesan dengan tekad yang kuat dalam diri Alessandra. "Menjadi seorang dokter, itu adalah langkah yang benar. Kau sudah melakukan hal heb

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 38 : Musuh Besar Dante

    Sejenak, keheningan menyelimuti mereka bertiga, hanya diiringi oleh suara ombak yang menghantam lambung kapal. Akhirnya, Lorenzo tersenyum tipis.“Kau tahu, Dante, tidak banyak orang yang berani meminta hal seperti ini,” kata Lorenzo sambil meletakkan gelas anggurnya di meja. “Tapi aku suka keberanianmu. Kau sudah membuktikan dirimu dengan menyelamatkan hidupku di penjara. Jadi, mengapa tidak? Aku setuju.”Senyum tipis Lorenzo melebar, dan dia menatap Dante dengan rasa hormat yang semakin besar. “Kau bukan hanya tangan kananku sekarang, Dante. Kau juga akan menjadi pengawal pribadiku. Aku tidak mempercayai banyak orang, tapi kau berbeda.”“Papa…” Alessandra ingin mengungkapkan jika dia tidak setuju, tapi tidak jadi di ucapkan, sebaliknya dia berkata, “Saat papaku sedang tidak membutuhkanmu kau harus melindungiku.”Lorenzo tertawa, dia mengerti apa maksud putrinya. “Apa kau bisa memenuhi keinginan putriku?”“Tentu.”Dante merasakan kepuasan di dalam hatinya. Rencana telah berhasil deng

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 39 : "Temukan Keluarga Dante..."

    Mikhailov menelan ludahnya, merasa seluruh tubuhnya gemetar. "Tuan Vincent, s-saya sangat menyesal. Ini di luar dugaan kami. Dante Corsetti dan Lorenzo Sabatini, mereka kabur dari penjara. Kami sudah memeriksa seluruh sistem keamanan, tapi mereka hilang tanpa jejak."Vincent diam sejenak, memainkan cincin emas di jarinya. "Dante kabur?" Tanyanya, masih dengan senyum kecil yang sama, namun matanya mulai menunjukkan kilatan amarah yang terpendam. "Kau tahu apa artinya ini, Mikhailov?"Mikhailov mengangguk cepat. "Tuan, saya tahu ini buruk. Saya sudah memerintahkan pencarian besar-besaran di seluruh pulau dan sekitarnya. Kami bahkan melibatkan patroli laut dan udara. Tapi mereka tidak ditemukan. Mereka mungkin sudah keluar dari perairan kita."Vincent bersandar ke kursinya, menarik nafas dalam-dalam. "Kau tahu betapa pentingnya Dante tetap di dalam penjara, bukan?" katanya dengan nada dingin. "Dante tahu terlalu banyak. Jika dia menemukan kebenaran, semuanya bisa runtuh. Reputasiku, keku

Bab terbaru

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 87 : Lorenzo Terluka

    Air sungai membawa mereka menjauh dari musuh, tapi arus yang kuat membuat Lorenzo kesulitan menjaga kesadarannya. Luka di pinggangnya membuat tubuhnya semakin lemah, namun ia tetap berusaha berenang, menjaga agar Dante tetap di dekatnya. "Kau baik-baik saja?" Tanya Dante dengan suara keras, mencoba melawan suara arus. "Jangan pikirkan aku," sahut Lorenzo sambil mengatur napas. "Kita harus keluar dari sini sebelum arus membawa kita terlalu jauh."Tiba-tiba saja terdapat pusaran air yang cukup kuat menyeret tubuh Lorenzo, dan tanpa ampun kepalanya membentur batu hingga tidak sadarkan diri.Dante berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Lorenzo agar tidak tertelan pusaran air. Sambil berpegangan pada akar pohon yang menjuntai, dengan sisa tenaga, Dante berenang menuju tepian sungai, mencari tempat yang aman untuk beristirahat. Malam mulai tiba, dan luka di kepala Lorenzo terlihat parah.***Dante memapah Lorenzo, satu tangannya melingkari tubuh Lorenzo yang lemah, sementara tangan lainny

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 86 : Pelarian Dante & Lorenzo

    “Kalian menjebak kami!” Teriak Dante kepada pimpinan kelompok pembeli.“Omong kosong! Kami bukan orang serendah itu!” Setelah berkata sebutir peluru dari sniper melubangi tengkoraknya membuatnya tersungkur di depan Dante.Peluru mulai berdesing di udara dari segala arah, menghantam dinding dan barang-barang di dalam gudang. Kelompok lain yang ikut dalam transaksi langsung jadi sasaran utama. Mereka tewas di tempat, satu per satu roboh tanpa sempat melawan. “Sepertinya tempat ini sudah terkepung,” ujar Dante. Dante dan Lorenzo langsung berlindung di balik kotak kayu dan karung besar bersama anak buahnya. "Kita harus keluar dari sini secepatnya jika tidak ingin mati konyol," ujar Lorenzo sambil memasang ekspresi serius. "Aku tahu," jawab Dante, mengambil senjata dan mulai membalas tembakan. Dengan bantuan Nexus yang memberi informasi tentang posisi musuh, Dante dan kelompoknya berhasil menciptakan celah untuk kabur. Mereka keluar dari gudang melalui pintu rahasia yang berada di l

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 85 : Penyergapan

    Kesuksesan Alessandra dalam memperkenalkan dan memasarkan obat jenis baru tidak hanya membawa kekayaan bagi Serigala Malam, tetapi juga meningkatkan reputasi mereka.Semua tidak lepas dari peran Dante. Dan Alessandra memuji Dante di depan semua anggota.Hal itu membuat semua anggota semakin menghormati Dante, melihatnya sebagai pemimpin kedua setelah Alessandra. Gosip dengan cepat menyebar. Bahkan organisasi lain mulai memandang Dante dengan rasa kagum dan ketertarikan, berpikir betapa bagusnya jika jenius seperti Dante bergabung dengan mereka. Namun, tidak semua orang memuji Dante. Di La Fortezza, ada satu orang yang merasa terganggu oleh semua pencapaian Dante, Alejandro, kakek Alessandra. Alejandro duduk di balkon pribadinya bersama Jose, mengamati Alessandra dan Dante yang tengah bercanda mesra di taman bawah. Wajahnya yang biasanya angkuh kini terlihat semakin masam. Jose, yang berdiri di belakang Alejandro, memberanikan diri untuk bicara. "Tuan Alejandro, Anda sepertinya ter

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 84 : Kecemburuan Alessandra

    Alessandra tampak terkejut, alisnya naik sedikit. "Kenapa kau tanyakan itu sekarang? Membuat mood-ku menjadi buruk," katanya kesal, melepaskan tangannya dari leher Dante dan menyilangkannya di dada. "Ketua, aku bertanya karena dia belum kembali sejak pulang dari Nepal," jawab Dante dengan singkat, pandangannya tajam. “Jadi kau juga akhirnya mengakui jika kalian pergi bersama ke luar negeri? Hebat sekali, aku menyuruhmu melakukan tugas, tapi kau malah asik bersenang-senang dengan seorang wanita,” ucap Alessandra, dan kali ini suaranya lebih keras dari biasanya.Dante melirik ke sekeliling dimana para pengawal berbaju hitam rapi berdiri, dengan satu isyarat darinya, mereka semua serentak berbalik dan memasang earphone di kedua telinga mereka.“Kami disana untuk melaksanakan tugas darimu…”“Kenapa harus dia? Aku bisa menemanimu.” Alessandra menghela nafas, lalu berenang mundur dengan elegan, menjaga jarak. "Kau tenang saja, gadis kecilmu masih bernafas. Kau beruntung, jika aku seperti

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 83 : Pengumuman Kematian Lorenzo

    Breaking News siang itu, semua stasiun televisi nasional menyiarkan konferensi pers penting dari sebuah rumah sakit forensik terkemuka. Ruang konferensi di penuhi oleh wartawan dari berbagai media. Kamera terus bergerak mengambil gambar setiap sudut, dan suara klik kamera mendominasi suasana. Di podium utama, seorang juru bicara pemerintah berdiri dengan dokumen tebal di tangannya, siap memberikan pernyataan resmi yang baru saja mereka terima."Setelah melalui serangkaian tes DNA yang dilakukan secara teliti," kata juru bicara itu dengan suara penuh percaya diri, "tim kami dapat mengonfirmasi bahwa sisa-sisa tubuh yang ditemukan di mobil yang jatuh ke jurang adalah benar milik Lorenzo Sabatini, pemimpin organisasi kriminal Serigala Malam."Ruang konferensi langsung ramai, para wartawan berebut mengajukan pertanyaan. Nama Lorenzo yang selama ini dianggap sebagai bayangan gelap dalam dunia kejahatan kini kembali menjadi berita utama di seluruh negeri. "Apakah ini akhir dari Serigala Ma

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 82 : peluncuran Produk Baru

    Setelah kembali dari Nepal, Dante dan Sofia tiba di La Fortezza, markas besar organisasi. Begitu turun dari mobil, Sofia langsung disambut oleh beberapa anggota tim elite khusus, yang memintanya untuk menghadap Alessandra di ruang interogasi.Sofia menghela napas, melirik Dante sebelum pergi. "Kita bicara nanti," katanya dengan raut wajah tegang, mencoba tersenyum namun jelas terlihat gugup.Dante menatapnya sejenak, memberi anggukan kecil yang menenangkan. "Jangan khawatir. Kamu akan baik-baik saja, Ketua hanya ingin bertanya tentang kegiatanmu di luar selama ini." katanya pelan. Sebelumnya Nexus memberikan informasi tidak ada alat penyadap lain di tubuh Sofia, jadi Dante tidak merasa khawatir.Sofia melangkah pergi, dan Dante berbalik menuju area terlarang, tempat rahasia di La Fortezza yang disiapkan khusus untuk budidaya tanaman. Tempatnya bersebelahan dengan ladang jamur langka. Tidak sembarang orang yang dibolehkan masuk ke area terlarang. Itu sebabnya area terlarang memiliki si

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 81 : Berburu madu Halusinogen di Nepal

    Dante tersenyum kecil, “Berbohong padamu? Mana aku berani… nona intel yang terhormat.”Sofia duduk di pangkuan Dante, mengangkat alis, menatapnya dengan tatapan curiga. "Lalu… apa yang sebenarnya kau lakukan di sana? Kenapa kau mau mengambil resiko?”Dante tersenyum kecil, lalu mengangkat bahu seolah-olah itu bukan hal besar. "Aku hanya menjalankan tugas dari Alessandra. Aku tak menyangka tempat itu sudah kacau dan Esteban juga terluka, kami tidak bicara banyak sebelum akhirnya dia tewas.”Sofia tampak tak sepenuhnya yakin, tetapi berusaha menerima jawaban Dante. “Kami mendapat informasi tentang jamur yang digunakan sebagai bahan campuran obat terlarang. Namun semua terbakar habis, tidak ada bukti tersisa.”Dante menggeleng, menatap Sofia dengan tenang. "Sayang sekali."Sofia menghela napas. "Dante, kita bekerja sama," katanya sambil memandang Dante, ekspresi wajahnya mulai melunak. "Aku merasa punya hak untuk tahu segalanya. Kau berhutang padaku untuk apa yang telah kulakukan terakhi

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 80 : Budidaya Jamur & Madu Halusinogen

    Alessandra memandang serius matanya menunjukkan kekhawatiran. "Dante, apa yang sebenarnya terjadi? Kau bertemu Esteban dimana?"Dante menarik napas panjang, memutar ulang kejadian yang baru saja ia alami. "Aku bertemu Esteban," jawabnya pelan, menatap Alessandra. "Dia terluka parah dan meminta aku membawa koper ini untukmu. Tapi tak lama setelah itu, Matteo dan anak buahnya datang mengejar. Mereka ingin koper ini juga."Alessandra tampak terkejut, ekspresinya berubah menjadi muram. "Matteo... jadi dia menginginkan koper itu juga? Tapi kenapa sampai meledakkan tempat Esteban?"Dante menggeleng pelan, tak sepenuhnya yakin. Namun, di dalam pikirannya, Nexus mulai mengumpulkan informasi, menyaring data yang berhasil ia akses secara diam-diam."Dante," bisik Nexus di dalam benaknya, "ledakan dan pembakaran ini direncanakan oleh Vincent. Dia menginginkan jamur itu lebih dari Matteo. Vincent-lah yang berada di balik semua ini."Dante tersentak mendengar informasi itu, tapi ia berusaha tetap

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 79 : Organisasi Esteban Di Eliminasi

    Dante menatap Alejandro, "Tuan Alejandro, apa yang anda lakukan?”Alejandro terdiam, menatap Jose yang terbaring di tanah dengan lengan penuh darah.Dengan jalan terhuyung yang disengaja, Dante berjalan pergi, meninggalkan Alejandro dalam kebingungan. ***Pagi itu, Alessandra tergesa-gesa memasuki kamar Dante, langsung menarik selimut Dante dengan cepat, membuatnya terbangun dari tidurnya yang lelap. "Dante, bangun! Ini penting!" Serunya sambil menggoyangkan bahu Dante dengan sedikit panik.Dante mengerjap-ngerjapkan mata, masih dalam keadaan setengah sadar. "Ada apa, Alessandra?" Tanyanya dengan suara berat, sambil memeluk bantalnya kembali."Esteban menelepon," jawab Alessandra cepat. "Dia meminta aku mengirim seseorang yang aku percayai untuk bertemu dengannya. Dia tidak bilang apa-apa, tapi suaranya terdengar tergesa-gesa dan khawatir." Tatapannya serius.Dante langsung terbangun. "Baiklah, aku akan pergi sekarang juga," jawabnya sambil segera bangkit dari tempat tidur dan mulai

DMCA.com Protection Status