Share

127. Penghuni Padepokan Galuh Wening

Angin menderu menyambut datangnya dua kuda jantan hitam legam. Terlihat sosok wanita cantik dengan gaun biru muda terbang mendekat dan langsung turun begitu dua kuda itu berhenti.

"Selamat datang di gubug reyot kami, Nyai Ratu dan Pengeran!" sapa wanita cantik berambut panjang, "Perkanalkan saya--Roro Wening."

Perempuan itu membungkuk untuk memberi penghormatan. Mendengar nama tersebut terucap mulus di bibir wanita cantik membuat dahi Zavia berkerut. Dia merasa ada yang aneh, bagaimana bisa wanifa itu tahu identitasnya.

"Siapa kamu sebenarnya, Wening? Dari mana kamu tahu nama dan asal usulku?" cerca Zavia.

Belum sempat Wening menjawab pertanyaan Zavia, terlihat dua orang pendekar tua berjalan beriring dengan membawa tongkat. Jagat yang mengenali salah satu pendekar tersebut bergumam. "Ki Bajanglawu!"

"Kau mengenalnya, Le?"

"Mereka pendekar golongan putih yang sejak lama memantau perkembangan kerajaan, Ibu," papar Jagat.

Ki Bajanglawu dan saudaranya mengulum senyum. Lalu keduanya b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status