Share

126. padepokan galuh wening

Jaka terdiam, kedua matanya bergerak cepat melihat sekitar kedai tersebut. Seakan dia takut jika ada orang lain yang mengenali kedua pendekar di depannya.

"Pimpinan kami mengundang Anda berdua untuk datang ke Padepokan Galuh Wening," bisik Jaka.

Jagat menatap pemuda di depannya yang dulu pernah menyerang tanpa alasan pasti. Untuk sesaat Jagat diam, lalu kepalanya menggeleng tidak mengerti. Baru kali ini dia tidak bisa menembus batas pikiran Jaka.

"Rupanya ada batas tipis yang menyimuti pola pikir Jaka," batin Jagat.

"Ada apa denganmu, Le?" bisik Zavia.

Jagat kembali tersenyum sambil menggelengkan kepalanya tanda dia tidak apa. Namun, bukan Zavia jika dia mengejar tanya.

"Lalu?"

"Kita ikuti saja apa yang diinginkan oleh pedepokan itu, Ibu!"

Zavia tersenyum, lalu dia bangkit menuju ke bagian pembayaran makanan yang sudah dimakan bersama Jagat. Sambil berjalan kedua matanya memindai keseluruhan situasi kedai tersebut.

Jagat pun beranjak dari duduknya, dia berjalan keluar kedai leb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status