Share

Persiapan demi Persiapan

Alya membuka matanya perlahan saat sinar mentari sudah mulai masuk menerobos tirai kamarnya. Ia mengulum senyum bahagia sambil melirik pria yang sedang terlelap di sebelahnya. Semalam Gavin tidak pulang ke rumah dan memutuskan menginap di sini. Memang semalam Gavin menggoda untuk pemanasan malam pertama, tetapi mereka tidak benar-benar melakukannya. Otak Alya masih bisa berpikir sehat dan tidak mementingkan hawa napsunya.

Alya menggeser tubuhnya mendekat ke arah Gavin kemudian sudah menjatuhkan beberapa kecupan di bibirnya. Gavin refleks tersenyum meski matanya masih terpejam.

“Gak ngantor, Mas?” cicit Alya pelan.

“Hmm ... nanti saja. Aku datang agak siang, kamu bisa izinkan ke bosku, ‘kan?” gumam Gavin masih dengan mata terpejam. Alya hanya terkekeh mendengar ucapan Gavin. Bagaimana mengizinkannya kalau Alya sendiri yang jadi bosnya.

“Kata bosmu, kamu boleh izin satu hari ini menemani aku kok, Mas,” jawab Alya. P

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status