Share

Bab 25 ~ Merawat Aerline

Penulis: Kinan Larasati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-02 23:28:05

Joel duduk di sisi ranjang Aerline dan menggenggam tangannya. "Bagaimana sekarang? Apa masih sakit?” tanya Joel menatap Aerline dengan penuh kekhawatiran.

“Kenapa lama sekali? Apa yang kalian bicarakan? Apa kondisiku parah?” tanya Aerline menatap Joel dengan intens.

“Dokter bilang, kamu harus istirahat total dan jangan sampai kelelahan. Dokter curiga kalau kamu menderita sakit usus buntu, tindakan akan dilakukan, setelah melihat kondisi kamu tiga hari ke depan,” ucap Joel.

“Ah begitu. Aku tidak pernah menyangka akan sakit usus buntu,” keluh Aerline.

“Itulah. Akibat dari kamu yang suka sekali makan mie, minuman soda dan makanan siap saji. Belum lagi makan pedas,” keluh Joel sampai tidak bisa berkata-kata lagi.

"Aku tahu aku salah, Joel. Aku akan memperbaiki pola makan dan gaya hidupku mulai sekarang. Aku tidak ingin sakit lagi," kata Aerline sambil menarik napasnya.

Joel tersenyum lega mendengar komitmen Aerline. "Mulai sekarang, kamu harus lebih peduli dengan kesehatanmu. Kamu t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
anadesiana
joel so sweet bgt si,telaten banget jagain aerlyn yg sakit. apa temen2 kantor nya ga curiga tuh,aerlyn ga masuk kantor,joel pun menghilang...
goodnovel comment avatar
anadesiana
gisella oi...grasella lg si rumah sakit...wkwkwk
goodnovel comment avatar
Dshaku
aku masih khawatir hubunganmu dg Gisella, Jo. Gisella ma TDK begitu pengaruh tp takut keluarga mengancammu sehingga tdk memiliki pilihan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 26 ~ Sikap Manja Aerline

    “Um…!” Aerline terbangun dari tidurnya. Dia melihat sisi ranjangnya dan tidak melihat Joel di sana. “Joel?” panggil Aerline tetapi tidak mendengar jawaban dari Joel. Wanita itu pun bangkit dari posisinya dan menuruni ranjang. Dia sempat meringis sakit di bagian perutnya, dan rasa pusing di kepala. Tetapi, dia cukup kuat untuk bangun dan berjalan. Aerline berjalan keluar dari kamarnya, dia melihat Joel duduk di atas sofa sedang sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya. Wanita itu berjalan lemas mendekati Joel. “Joel,” panggil Aerline membuat Joel menoleh ke arahnya. “Kenapa kamu bangun?” tanya Joel. “Kamu tidak ada di kamar,” jawab Aerline. Dengan manja, Aerline naik ke atas pangkuan Joel dan memeluk tubuh Joel di sana, dia merebahkan kepalanya di pundak lebar pria itu. “Masih sakit perutnya?” tanya Joel dengan nada lembut. “Sedikit, badanku terasa lemas,” gumam Aerline di sana. “Aku akan membuat bubur lagi untukmu,” ucap Joel mengusap punggung Aerline dengan lembut. “Nanti sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 27~ Satu Malam Bersama Orang Asing

    Gisella masuk ke salah satu club malam. Dia duduk di kursi bartender dan memesan tequila yang memiliki kadar alkohol 35-60%. Malam ini, Gisella ingin mabuk dan melupakan Joel. Dia berharap hatinya tidak akan terlalu sakit dan dia bisa merasa lebih baik. Gisella memandang sekeliling klub malam, lampu yang berkilauan dan suara musik yang keras membuat suasana terasa hidup. Saat bartender menyajikan gelas tequila yang sudah dingin, dia merasakan detak jantungnya yang berdebar. Dia meneguk minumannya dan merasakan hangatnya alkohol yang mengalir dalam tubuhnya, menggantikan rasa sakit yang bersarang di hatinya.Setiap tegukan seolah membawa sejumlah kenangan tentang Joel, wajahnya dan suaranya yang bisa membuat Gisella berdebar, tetapi malam ini, dia ingin mengabaikannya. Dia ingin melupakan segala rasa yang menyakitkan, bahkan jika hanya untuk beberapa jam. Musik yang mengalun mengajak setiap pengunjung untuk bergoyang, dan Gisella mulai merasakan semangat itu mengalir kembali ke dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 28 ~ Bertahan Walau Sakit

    “Ba… bagaimana ini bisa terjadi?” batin Giselle sangat syock menyadari dia tidur bersama pria asing. Wanita itu bergerak perlahan menuruni ranjang tanpa ingin membangunkan pria yang tidur di sampingnya. Kemudian, dia berjalan pelan memungut pakaiannya yang berserakan di lantai dan bergegas masuk ke kamar mandi. “Aku pasti sudah gila,” batin Giselle saat bayangan-bayangan kejadian semalam bermunculan di kepalanya. Pria itu membawa Giselle ke dalam hotel, dan mereka seperti sepasang kekasih yang sedang memadu kasih. Giselle merasakan getaran ketidakpastian di dalam dirinya. Setiap langkah yang diambilnya menuju kamar mandi dihantui oleh ingatan samar tentang malam yang baru saja berlalu. Dia mengusap wajahnya, mencoba mengusir kebingungan yang menggelayuti pikirannya. Di bawah hangatnya air shower, dia berusaha menenangkan diri. "Ini hanya kesalahan," gumamnya pada refleksi di cermin, "Aku hanya terhanyut dalam suasana, mungkin terlalu banyak minum."Namun, saat air mengalir di kul

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 29 ~ Terlalu Sakit

    “ Joel!” Gisella memasuki ruangan Joel tanpa mengetuk pintu. Di dalam ruangan, sedang ada orang dari divisi lain yang sedang berdiskusi dengan Joel. “Apa kamu tidak tau, tata krama memasuki ruangan orang lain?” sindir Joel dengan nada yang sangat dingin membuat Gisella memalingkan wajah antara malu dan rasa bersalah. “Aku akan menunggumu sampai selesai,” jawab Gisella akhirnya dan mengambil duduk di atas sofa yang ada di ruangan itu. Joel tidak mempedulikannya dan kembali melanjutkan diskusinya dengan anak buahnya. Suasana di dalam ruangan kembali hening, kecuali suara diskusi yang terus berlangsung. Gisella merasa seolah ada dinding tak terlihat yang memisahkan dirinya dengan Joel. Dia mencoba untuk tetap tenang dan tidak menunjukan betapa canggungnya situasi itu baginya.Mata Gisella melirik ke arah Joel, yang tampak sangat fokus dan profesional. Namun, di dalam hatinya, ada rasa kekecewaan yang mendalam. Dia tahu bahwa tindakannya masuk tanpa mengetuk pintu adalah kesalahan, te

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 30 ~ Sosok Mencurigakan

    Aerline menatap ponselnya yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Dan di apartemen dia hanya sendirian, Freyya sudah kembali sejak sore tadi. “Joel lagi ngapain, ya. Dia masih kerja kayaknya,” gumam Aerline bangkit dari duduknya sambil meletakkan ponselnya ke atas meja. Dia berjalan ke dapur dan membuka kulkas, ternyata sudah penuh dengan sayuran dan beberapabahan masakan. Bahkan ada daging, ikan, udang, bahkan kerang. Joel selalu tau apa yang disukai Aerline. “Dia tau kalau aku sangat suka sangat suka udang dan kerang,” gumamnya tersenyum. Perasaan menghangat saat menyadari kalau Joel sama sekali tidak melupakannya dan masih ingat apa yang dia suka.Aerline tersenyum kecil sambil memandangi isi kulkas yang dipenuhi bahan-bahan makanan favoritnya. Ada perasaan hangat yang muncul saat dia menyadari perhatian kecil yang diberikan Joel. Meskipun tak ada pesan atau kabar langsung dari Joel malam ini, Aerline tahu bahwa tindakan-tindakan kecil seperti ini adalah caranya menunjukkan ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 31 ~ Pria Misterius 

    “Selamat makan,” ucap Aerline, berusaha menampilkan semangatnya meski ada sedikit rasa tidak nyaman di dalam. “Selamat makan, Aerly. Aku yakin ini pasti enak,” jawab Joel dengan penuh keyakinan, sambil mengambil sendoknya dan mencicipi masakan yang telah disiapkan Aerline.Saat Joel mengunyah, Aerline memperhatikan ekspresinya dengan penuh harap. Senyuman mulai terbentuk di wajah Joel saat rasa makanan itu menyentuh lidahnya. “Ini, luar biasa! Kamu harus masak lebih sering, bahkan saat kamu tidak sakit,” serunya, membuat Aerline merasa bangga. “Manfaatkan keahlian memasakmu untuk membuat masakan seperti ini, bukan mie instan. Kalau males masak, kamu bisa makan di restoran atau pesan online. Atau, kamu bisa menghubungiku untuk nemenin kamu makan,” ujar Joel. “Benarkah? Aku bisa menghubungimu kapan saja untuk nemenin aku makan?” tanya Aerline menatap Joel dengan intens di depannya.“Ya. Aku akan usahakan untuk selalu nemenin kamu,” ujar Joel tersenyum manis di sana. “Baiklah, aku ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 32 ~ Menyelesaikan kesalahanpahaman. 

    “Selamat pagi, semuanya.” Aerline menyapa semua rekan kerjanya. “Kamu sudah sehat, Lin?” tanya salah satu rekannya. “Ya, sudah lebih baik,” jawab Aerline melihat ke arah Maya yang hanya diam saja. Aerline tau, rekaman yang tersebar dan membuat banyak orang salah paham. Aerline berjalan mendekati meja Maya di sana. “Maya, soal rekaman video itu, aku benar-benar minta maaf,” ujar Aerline merasa bersalah. “Antara aku dan Leon tidak ada apa-apa.”Maya menoleh ke arah Aerline. “Kamu tidak perlu minta maaf, Lin. Lagipula, aku bukan siapa-siapa Leon. Dan, Leon punya hak memilih, walau itu kamu. Aku beneran gak apa-apa, kok,” ujar Maya tersenyum manis di sana. Tetapi jelas, sorot matanya tidak menunjukkan baik-baik saja. Bahkan tadi dia pun tidak menyapa Aerline. “Tapi, May-”“Kembalilah ke mejamu, Lin. Aku harus pergi ke ruang manager Chris untuk menyerahkan laporan.” Maya bangkit dari duduknya dan meninggalkan Aerline yang terpaku di tempatnya. Aerline merasa hatinya berat saat meliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 33 ~ Harapan Leon

    “Arlin!” panggil Leon menghentikan langkah Aerline yang hendak pergi ke ruangan wakil Direktur untuk menyerahkan laporan. “Oh, Leon,” jawab Aerline menghentikan langkahnya. Dia cukup canggung berhadapan dengan Leon, mengingat berita yang tersebar tentang dirinya dan Leon. Walau itu bukan perbuatan dan salah Aerline, tetapi dia tetap merasa canggung. Ditambah dengan Maya yang merasa cemburu padanya dan Leon. “Gimana keadaanmu? Apa perutmu masih terasa sakit?” tanya Leon. “Sudah lebih baik, sih. Ngomong-ngomong, maaf soal video itu,” ucap Aerline menatap Leon dengan tatapan rasa bersalah. “Kenapa kamu yang harus minta maaf?” tanya Leon tersenyum manis di sana. “Itu, karena-” Tatapan mereka terpaut satu sama lain. “Ini bukan salah kamu, Arlyn. Jelas ada kesalahanpahaman, dan orang yang menyebar luaskan videonya lah yang salah. Kita hanya korban kesalahpahaman,” ujar Leon. “Tapi karena hal itu, semua orang di kantor menganggap kita berpacaran,” ucap Aerline. “Apa seharusnya kita m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07

Bab terbaru

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 117 ~ Rasa Kesal Garren

    “Jadi, Joelio sudah siuman?” tanya Garren saat menerima laporan langsung dari anak buahnya. “Benar, Tuan. Dan sepertinya, mereka tahu kalau kejadian kemarin itu ulah Anda,” tambahnya. “Kurang ajar! Rencana kita jadi kacau, kenapa bukan wanita itu saja yang tertembak dan mati!” keluh Garren merasa sangat kesal sekali di sana. “Dan sepertinya, Kainan Dirgantara, sedang menyiapkan sesuatu yang besar untuk melawan kita membantu Joelio,” jelasnya. Garren menatap pria di depannya dengan intens. “Apa saja yang orang suruhan kita lihat dari gerak gerik mereka?” tanya Garren. “Tidak ada laporan gerak-geriknya bagaimana. Hanya saja, dia meyakini kalau mereka sedang merencanakan sesuatu untuk melawan kita,” jelas pria itu.Garren menghela napas panjang, amarahnya semakin membara. "Mereka mulai berani menantangku, ya?" gumamnya dengan nada penuh kebencian. "Terutama bocah sialan bernama Joelio itu. Seharusnya dia mati saja kemarin."Pria di depann

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 116 ~ Joel Kembali

    “Jadi, apa menurutmu, cerita putri dan pangeran itu sangat cocok untuk di dongengkan padaku?” gurau Joel membuat Aerline tersenyum. “Ya, biasanya sang pangeran akan terbangun. Dan ternyata benar bangun, kan?” ucap Aerline di sana. “Putri terbangun karena dicium pangeran. Dan The beast bangun hingga berubah jadi manusia normal karena ciuman beauty,” ujar Joel. “Aku bahkan tidak menerima ciuman apa pun. Ck... malang sekali, padahal aku berharap sekali ada adegan ciuman saat kamu menyelesaikan dongengnya.” “Maaf, Tuan. Karena ekspektasimu berbeda jauh dengan realita,” ucap Aerline di sana.Joel pura-pura memasang wajah kecewa. "Jadi, aku cuma bisa bangun tanpa ciuman penyelamat? Begitu kejamnya dunia ini..."Aerline tertawa kecil, hatinya terasa hangat melihat Joel kembali dengan candaan khasnya. "Ya, dunia memang kejam, Tuan. Lagipula, siapa yang bilang kamu butuh ciuman untuk bangun?"Joel mengerucutkan bibirnya, berpura-pura kesal. "Hei, bukanka

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 115 ~ Kembalilah... Joelio!

    “Dad!” Gisela memasuki ruangan milik Garren dengan sorot mata penuh kekesalan. “Oh, Gisel. Ada apa?” tanya Garren di sana. Menoleh ke arah Gisela dengan santai. “Kenapa Kyle dilarang masuk ke rumah ini?” tanya Gisela dengan tatapan penuh rasa kesal. “Kyle? Siapa dia?” tanya Garren. “Dad!” Gisela sedikit merajuk di sana karena kesal. Garren tertawa kecil di sana. “Oh, pria yang tidak jelas asal usulnya itu. Kenapa kamu harus bergaul dengan pria seperti itu, Gisel?” tanya Garren. “Dia pria yang baik, Dad. Dia temanku, biarkan dia masuk,” ucap Gisela. “No! tidak bisa, Gisela. Berhenti bergaul dengan pria tidak ada kejelasan itu. Kamu dan Joel memutuskan pernikahan, dan itu masih jadi perbincangan hangat di media, Darling. Kamu tidak boleh terkena skandal apa pun, Daddy ingin semua kesalahan ditimpakan pada Joelio, alasan kenapa pernikahan kalian dibatalkan,” ucap Garren. “Apa Dad mau menghancurkan r

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 114 ~ Rencana

    “Oh, kamu sudah kembali, Lyman?” tanya Kaivan saat Lyman datang ke rumah sakit di mana Kaivan berada. “Ya, gimana Joel?” tanya Lyman. “Masih belum ada perubahan. Aerline masih menemaninya di ruang ICU,” jawab Kaivan. “Ada yang ingin aku katakan tentang penembakan itu. Kita bicara di ruangan Richard,” ucap Lyman. “Baiklah.” Kaivan memberi perintah pada bodyguard yang dibawanya untuk memastikan Aerline baik-baik saja. Dia masih khawatir, akan ada yang berusaha menyakiti adiknya.Kaivan menatap Lyman dengan tatapan serius, lalu mengangguk. "Ayo kita ke sana sekarang," katanya tanpa basa-basi. Mereka berjalan cepat menuju ruangan Richard yang terletak di lantai berbeda dari ICU.Setibanya di ruangan tersebut, Richard yang mengenakan jas Dokter menunggu mereka dengan wajah penuh tanda tanya. "Apa terjadi sesuatu dengan Joel?" tanyanya segera."Bukan soal itu," ujar Lyman sambil menutup pintu rapat. "Ini soal penembakan yang hampir merenggut

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 113 ~ Pelakunya

    Angin berhembus dengan cukup kencang. Aerline menatap langit yang cukup mendung dan pepohonan di depannya. Wajahnya yang pucat dan sembab, dan matanya yang menunjukkan kelelahan yang tidak berujung. Ternyata menanti adalah hal yang paling menyebalkan. Setiap hari, hatinya tidak pernah merasa tenang, dan terus merasa cemas. Apa dia akan kembali padanya atau memang takdir menakdirkan mereka untuk berpisah. Entah, Aerline harus bagaimana lagi menguatkan keyakinannya di tengah keraguan yang menyerang hatinya. Apalagi melihat kondisi Joel yang masih tidak menunjukkan perkembangan.Aerline menghela napas panjang, mencoba meredakan beban yang menghimpit dadanya. Angin yang berhembus kencang menggoyangkan ranting-ranting pohon, seolah menggambarkan kegelisahan hatinya yang terus bergemuruh. Langit yang kelabu semakin mempertegas kekosongan yang ia rasakan.Dia memeluk dirinya sendiri, merasakan dinginnya udara yang menusuk kulitnya. Matanya yang sembab menatap tanpa fokus,

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 112 ~ Harapan

    Aerline mengenakan pakaian steril yang diberikan oleh perawat, tangannya sedikit gemetar saat menyesuaikan masker di wajahnya. Dengan langkah pelan namun penuh tekad, dia memasuki ruang ICU yang dipenuhi suara mesin medis yang monoton namun menenangkan.Di sana, Joel terbaring lemah di atas tempat tidur dengan berbagai alat medis yang terhubung ke tubuhnya. Wajahnya pucat, namun masih menunjukkan ketampanan yang selalu membuat Aerline jatuh cinta. Hatinya terasa perih melihat pria yang begitu ia cintai berada dalam kondisi seperti ini.Aerline mendekat, menarik kursi dan duduk di samping Joel. Tangannya yang gemetar menyentuh jemari Joel yang terasa dingin di bawah kulitnya. "Joel..." bisiknya lirih. Air matanya jatuh, namun dia segera menghapusnya dengan punggung tangan."Aku di sini... kumohon bertahanlah," ucapnya pelan. "Kalau kamu dengar aku, bangunlah. Aku janji nggak akan lari lagi. Kita akan coba semuanya dari awal... asal kamu tetap di sini."Aerline menggenggam tangan Joel e

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 111 ~ Tolong Jangan Pergi

    “Bagaimana kondisinya, Bang Richard?” tanya Aerline langsung menghampiri Richard yang baru saja keluar ruang operasi. “Perluru di tubuhnya sudah berhasil dikeluarkan dan pendarahan yang terjadipun sudah berhasil di tangani. Tetapi, karena terlalu banyak kehilangan darah, kondisinya masih belum stabil dan masih kritis. Kami akan membawa pasien ke ruang ICU,” jelas Richard di sana.Aerline menelan ludah dengan berat, mencoba menahan emosinya yang hampir meledak. “K-kritiskah?” tanyanya dengan suara bergetar, matanya yang merah menatap penuh harap pada Richard.Richard mengangguk perlahan. “Iya, tetapi kita sudah melewati tahap paling genting di ruang operasi. Sekarang tinggal bagaimana tubuh Joel merespons perawatan berikutnya di ICU.” Kaivan yang berada di samping Aerline, meremas bahu adiknya dengan lembut untuk memberinya kekuatan. “Kamu dengar sendiri, Lin? Operasinya berhasil. Itu langkah besar,” ucapnya mencoba menenangkan Aerline.Namun, Aerline masih sulit m

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 110 ~ Keadaan Joel

    “Joel, bertahanlah, kumohon... “ Aerline terus memegang tangan Joel yang saat ini berada di atas brankar rumah sakit. Para perawat berjalan cepat sambil mendorong brankar yang ditempati Joel, tangan Aerline yang penuh dengan darah, tidak kunjung terlepas dari tangan Joel. “Kumohon bertahanlah, Joel. Jangan tinggalkan aku,” isaknya.Aerline tak bisa menghentikan tangisnya, suara isakan yang keluar dari tenggorokannya begitu dalam dan penuh penderitaan. Semua yang ada di sekelilingnya seolah menghilang, hanya ada Joel, dan ia ingin sekali menyelamatkannya, meski ia tahu ini adalah hal yang di luar kekuatannya.Mereka sampai di ruang gawat darurat, dan para dokter segera bergerak cepat, memindahkan Joel ke meja perawatan. Aerline dipaksa untuk mundur, namun tangannya tetap terulur, berharap ada sesuatu yang bisa menghubungkannya dengan Joel, yang kini terbaring lemah.Seorang dokter mendekat, mencoba menenangkan Aerline. “Coba tenang, Nona. Kami akan melakuk

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 109 ~ Accident

    “Pak, apa ini masih lama?” tanya Aerline begitu gelisah sambil melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Ya, sejak kemarin dia terus merasa bimbang, sampai akhirnya dia memutuskan untuk menemui Joel dan bicara kembali. Ini adalah kesempatan terakhir dari Aerline untuk perasaannya sendiri. Kalau, sekarang situasi kembali seperti sebelumnya, dia memutuskan untuk menyerah walau sebenarnya hatinya masih begitu keras kepala dan ingin terus bersama Joel. “Sepertinya ada perbaikan jalan di depan sana,” ucap sopir taksi. Aerline menyesal karena tidak memakai ojeg online. “Kalau begitu saya turun di sini saja, Pak,” ucap Aerline. “Saya tahu jalan alternatif, Bu. Kalau buru-buru, saya akan coba ambil jalan itu,” ucapnya. “Boleh, Pak, terima kasih.”Aerline membuka tasnya dan mengeluarkan ponsel, mengetikkan pesan singkat kepada Lyman untuk memberi tahu bahwa dia akan segera menuju bandara. Rasanya berat sekali, tetapi dia tahu ini a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status