Share

SEBUAH PENGAKUAN!

SEBUAH PENGAKUAN!

"Siapa, Din?" teriak Bu Nafis.

"Ada Dek Laras, Bu," sahutnya. Tanpa butuh waktu lama lagi Bu Nafis segera keluar. Dia melihat Laras berada di depan pintu.

"Eh Laras! Masuk, Nak! Cari siapa?" tanya Bu Nafis berusaha untuk seramah mungkin.

"Tidak usah! Laras hanya ada urusan dengan Mbak Dinda," jawab Laras.

"Mbak Dinda ada waktu? Bisa kita pergi keluar sebentar?" tanya Laras.

Dinda terdiam sambil memandang wajah Laras penuh arti. Kemudian beralih ke wajah mertuanya yang nampak kaget dengan perkataan gadis itu. Dinda meneguk ludahnya kasar. Dia menghela nafas panjang, dia tak mau membuat gadis itu kecewa.

"Baiklah kita beli jajan di warung depan aja yuk! Mau?" tanya Dinda. Laras menganggukkan kepalan.

"Sebentar ya, Dek! Mbak Dinda ambil jilbab dulu, kita ke warungnya Mbok Jum di depan ya beli rujak petis dan es dawet, segar sekali kayaknya. Mbak Dinda traktir deh," ujar Dinda.

"Sini masuk dulu," ajak Dinda. Laras hanya mengang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status